Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

EKONOMI LAYANAN KESEHATAN

DOSEN:

Dr. Susy Himawati, MARS

DR. Apt. Dra Eka Yoshida Syofian, MM, MARS

Nama: Tri Cynthia Yupa

NPM: 216080105

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA


SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN 2021/ 2022

PROGRAM STUDI MARS URINDO

MATA KULIAH EKONOMI LAYANAN KESEHATAN

LAMA UJIAN 2 (dua) JAM

WAKTU SESUAI JADWAL UJIAN

DOSEN : Dr Susy Himawati MARS dan DR.apt.dra Eka Yoshida Syofian, MM, MARS

A. KELAS 34 B

SOAL No. 1 Tentukan klasifikasi biaya sesuai dengan dasar pengelompokannya

N Biaya Fungsi dan lama Aktivitas sumber Skala produksi


o pemakaian alat biaya
1. Gaji Direktur Pemeliharaan Variable cost Tidak langsung
2. Jasa dokter operasional Variable cost Langsung
3. Air poli HD Operasional Fix cost Langsung
4. Obat anaestesi di OK Operasional Fix cost Langsung
5. Biaya Penelitian Investasi Variable cost Tidak Langsung
6. Pembelian spare part ventilator Pemeliharaan Variable cost Langsung
7. Renovasi gedung rawat jalan Pemeliharaan variable Tidak langsung
8. Pemakaian listrik diruang rawat Operasional Fix cost Tidak langsung
9. Pengelolaan limbah medik Operasional Fix cost Tidak langsung
10 Biaya laundry pakaian pasien Operasional Fix cost Langsung

SOAL No. 2

1. Rumah sakit “ SEHAT” membeli mesin EKG dengan nilai investasi Rp 2.000.000.000 dengan umur
ekonomis 6 tahun. Berapa nilai investasi setiap tahunan dari alat tersebut sampai selesai
dengan inflasi 10% ?
2. Jika tarif pemeriksaan EKG sebesar Rp 300.000 dengan volume pemeriksaan rata-rata 2.500
pasien, kapan Back Periode untuk BEP alat tersebut

SOAL No. 3

1. Dalam masa era disrupsi 4.0, maka semua organisasi di dunia dari berbagai bidang termasuk
bidang perumaha sakitan akan mengahadapi perubahan yang tidak dapat dipastikan.
Dapatkah anda jelaskan bagaimana cara kita menghadapi perubahan tersebut dan mengatur
arah kebijakan RS dimasa peruahan tersebut, sebagaimana pada gambar dibawah ini.
SOAL NO.4

Mohon dijelaskan apa yang dimaksud dengan hukum penawaran dan hukum permintaan, apa saja
yang mempengaruhi dan jelaskan juga apa yg dimaksud dengan elastic demand dan inelastic
demand. Mengapa kedua hal tersebut memungkinkan terjadi dalam pelayanan kesehatan ?

JAWABAN

No.1

N Biaya Fungsi dan lama Aktivitas sumber Skala produksi


o pemakaian alat biaya
1. Gaji Direktur Pemeliharaan Variable cost Tidak langsung
2. Jasa dokter operasional Variable cost Langsung
3. Air poli HD Operasional Fix cost Langsung
4. Obat anaestesi di OK Operasional Fix cost Langsung
5. Biaya Penelitian Investasi Variable cost Tidak Langsung
6. Pembelian spare part ventilator Pemeliharaan Variable cost Langsung
7. Renovasi gedung rawat jalan Pemeliharaan variable Tidak langsung
8. Pemakaian listrik diruang rawat Operasional Fix cost Tidak langsung
9. Pengelolaan limbah medik Operasional Fix cost Tidak langsung
10 Biaya laundry pakaian pasien Operasional Fix cost Langsung

2. Jawaban
A. Nilai Investasi awal EKG : 2.000.000.000
Umur ekonomis alat : 6 tahun
Nilai Inflasi : 10%

INFLASI 10%=0,1
DENGAN
DEPRESIASI
EKG 2.000.000.000 INVESTASI BEP TOTAL
PELAYANAN
UMUR TAHUN
1 366.666.666 750.000.000
2 403.333.333 750.000.000
3 433.666.666 750.000.000
4 488.033.333 750.000.000
5 536.836.666 BEP TAHUNKE-5
6 590.520.333 Tabungan Investasi 3.000.000.000

TOTAL 2.829.056.997 BEP PELAYANAN TH


K-4

Soal 2. B
ASUMSI Pelayanan Sama
Tarif USG 300.000,-
Volume Pemeriksaan pertahun 2500 pasien
Perhitungan Tanpa
BEP Depresiasi
Biaya Investasi: 2.000.000.000 BEP Total Pelayanan=
2.000.000.000 PendapatanPengeluaran
1 333.333.333 750.000.000
2 333.333.333 750.000.000
3 333.333.333 750.000.000
4 333.333.333
5 333.333.333
6 333.333.333 BEP-TAHUN
KE 6
TOTAL 2.000.000.000 2.250.000.000

BEP PELAYANAN TH
K-3
3. Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0. Klaus
(Shwab, 2016) melalui The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia
telah mengalami 4 tahapan revolusi, yaitu:
 Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga
memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal
 Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang
membuat biaya produksi menjadi murah
 Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan
komputerisasi
 Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa
intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan
konektivitas manusia dan mesin.

Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia


berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi
berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi
saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik.

Transformasi digital telah berperan dalam hal revolusi berbagai industri, khususnya
dalam bidang kesehatan. Teknologi di bidang kesehatan memungkinkan seorang individu
untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat, usia harapan hidup yang lebih panjang, dan
kehidupan yang lebih produktif. Sebagai contoh, pada tahun 2015, telemedicine diakses
oleh lebih dari satu juta penduduk. Angka ini meningkat secara signifikan di tahun 2018,
dimana jumlah penduduk yang mengakses telemedicine telah mencapai 7 juta orang. Hal
ini menunjukkan bahwa teknologi telah memberdayakan pasien bahkan sampai di area
terpencil sekalipun untuk mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

4. Hukum permintaan dan penawaran merupakan teori yang menjelaskan tentang


interaksi atau transaksi antara penjual yang menjual sebuah barang dan pembeli
yang menginginkan barang tersebut. Teori ini dibuat untuk mendefinisikan pengaruh
keinginan atas suatu produk atau barang tertentu terhadap harga jual produk
tersebut.
Hukum ini merupakan salah satu hukum dasar dalam dunia perekonomian. Dalam
kehidupan nyata permintaan dan penawaran merupakan dua hal yang saling
berlawanan hingga nantinya pasar akan menemukan harga yang seimbang.
Permintaan ataupun penawaran dapat meningkat atau menurun, hal ini bisa terjadi
karena disebabkan oleh banyak faktor.

Hukum Dasar Permintaan dan Penawaran

Kedua hal tersebut didasari oleh empat hukum. Hukum-hukum inilah yang dijadikan
sebagai pondasi dari teori ini. Hukum-hukum ini bisa dijadikan sebagai acuan oleh para
pelaku ekonomi untuk menjalankan usahanya. Karena di dalam hukum-hukum ini terdapat
hal-hal yang akan terjadi jika sesuatu terjadi.

Jadi para pelaku usaha dapat mengetahuinya dari hukum-hukum ini. Untuk mengetahui
lebih lanjut berikut adalah pembahasannya hukum dasar penawaran pada berbagai
keadaan:

 Saat penawaran meningkat: Jika penawaran terhadap suatu barang meningkat, maka
harga yang ditawarkan akan semakin tinggi.
 Ketika penawaran menurun: Jika penawaran terhadap suatu barang menurun, maka
harga yang ditawarkan akan semakin rendah.
 Saat permintaan meningkat: Jika harga suatu produk sedang rendah, maka jumlah
produk yang diminta akan bertambah.
 Ketika permintaan menurun: Jika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang
diminta akan menurun.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi turun atau naiknya permintaan


maupun penawaran. Faktor yang dapat mempengaruhi permintaan yakni berubahnya harga
suatu produk, pilihan dari konsumen, dan jumlah produk pengganti yang tersedia.
Contohnya adalah saat harga sebuah skincare dan make up sedang turun, maka permintaan
terhadap skincare dan make up tersebut menjadi meningkat.
Faktor yang mempengaruhi penawaran dibagi menjadi dua yakni faktor utama dan
faktor pendukung. Untuk faktor utama terdiri dari kapasitas atau kemampuan untuk
memproduksi, bahan baku dan tenaga kerja yang termasuk dalam biaya produksi, dan yang
terakhir adalah jumlah pesaing yang berpengaruh secara langsung.

Faktor pendukung yakni persediaan bahan baku, cuaca, dan luasnya jaringan
pasokan. Itulah tadi faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap permintaan dan
penawaran. Faktor-faktor itu seperti dasar terjadinya hukum penawaran dan permintaan.

Elastic Demand dan Inelastic Demand

Elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah ukuran


perubahan jumlah permintaan barang (jumlah barang akan dibeli oleh pembeli) terhadap
perubahan harga barang itu. Pada umumnya, jika harga barang naik, kesediaan pembeli
untuk membeli barang tersebut akan menurun. Namun, tingkat perubahan ini berbeda-
beda: untuk barang tertentu, kenaikan harga yang kecil akan pengakibatkan permintaan
turun dengan drastis, sedangkan untuk barang lain pembeli tetap bersedia membelinya
sekalipun harganya naik dengan tajam. Dalam ilmu ekonomi, perbedaan ini diukur sebagai
elastistias. Lebih gamblangnya, elastisitas permintaan menunjukkan persentase perubahan
jumlah permintaan jika terjadi kenaikan harga 1% dan semua hal lain tetap sama.

Karena jumlah permintaan hampir selalu turun jika harga naik, elastisitas permintaan
biasanya bernilai negatif, walaupun para praktisi kadang tidak menulis tanda negatif
tersebut. Permintaan suatu barang dikatakan bersifat elastis jika elastisitasnya lebih besar
dari 1, artinya kenaikan harga sebesar 1% menghasilkan penurunan permintaan yang lebih
besar dari 1%. Sebaliknya, permintaan inelastis adalah permintaan dengan elastisitas lebih
kecil dari 1. Selain itu, terdapat klasifikasi permintaan elastis sempurna memiliki elastisitas
∞ elastis uniter (elastitas 1), inelastis sempurna (0) dan elastis sempurna (∞). Segelintir
barang memiliki elastisitas positif, sehingga merupakan anomali hukum permintaan,
misalnya barang-barang yang merupakan simbol status ("Barang Veblen") atau Barang
Giffen.

Dalam teori ekonomi, pendapatan penjual mencapai titik maksimal saat harga diatur


sedemikian rupa sehingga elastisitas permintaannya menjadi uniter (1). Elastisitas
permintaan juga dapat digunakan untuk memprediksi efek atau beban yang ditimbulkan
oleh pajak terhadap barang tersebut. Terdapat beberapa metide untuk mengukur elastisitas
permintaan di dunia nyata, termasuk analisis data rekaman penjualan, model-model yang
dihasilkan oleh survei konsumen, serta analisis gabungan dari peringkat acuan konsumen.

Pelayanan kesehatan adalah upaya, pekerjaan atau kegiatan kesehatan yang ditujukan
untuk mencapai derajat kesehatan perorangan/ masyarakat yang optimal/ setinggi-
tingginya.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu input yang digunakan untuk proses
produksi yang akan menghasilkan kesehatan. Demand terhadap pelayanan rumah sakit
tergantung terhadap demand akan kesehatan sendiri.

Cara Mengukur Demand Dalam Pelayanan Kesehatan

1. Riset pasar
2. Forcasting demand

Faktor Yang Mempengaruhi Demand Pelayanan Kesehatan

1. Insiden penyakit atau penyakit yang dirasakan


2. Peran provider (dokter) dalam permintaan terhadap pelayanan kesehatan
3. Karakteristik budaya-demografi
4. Factor ekonomi

Demand creation (penciptaan permintaan) yaitu permintaan yang diciptakan karena


terjadi suatu keadaan dimana dokter berperan sebagai penasehat pasien namun memiliki
kepentingan pribadi yang bertentangan yaitu sebagai penyedia pelayanan kesehatan.

Cara mengurangi demand creation, antara lain:

1. Meningkatkan Pengetahuan Pasien


2. Pengurangan Jumlah Operasi yang Tidak Perlu
3. Dorongan Financial
4. Mengubah biaya Reimbursment menjadi Kapitation

Anda mungkin juga menyukai