Anda di halaman 1dari 19

Qira’at al-Kutub

Abdul Jalil (Widyaiswara Ahli Madya)


Pelatihan Calon PenghuluTahun 2021
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
❖Abdul Jalil
❖ NIP: 197008281997031004
❖ Widyaiswara Ahli Madya
HP. 085779497014
Email: abduljalil.ruby@gmail.com
❖Pusdiklat Teknis Pendidikan dan
Keagamaan
❖Alamat Rumah: Puri Madani II,
Blok D-5/10 Pondok Cabe Ilir,
Pamulang, Tangerang Selatan

2
Materi ini menjelaskan
pengertian dan Teknik
qira’at al-kutub: membaca,
menerjemahkan, dan
memahami kitab kuning.

3
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini,


peserta pelatihan diharapkan
mampu membaca dan memahami
kitab kuning.

4
Peserta dapat:
.
1.Memahami materi Qira’at al-Kutub
2.Mengetahui tarkib al-kalim
3. Membaca kitab kuning dengan baik dan benar

5
Pengertian Qira’at al-Kutub
► Secara bahasa qira’at al-kutub artinya membaca kitab-
kitab. Term ini dapat juga diartikan proses pemahaman
terhadap berbagai teks berbahasa Arab;
► Term qira’at al-kutub merupakan suatu istilah yang
menggambarkan model dan metode untuk
mengembangkan keterampilan membaca teks berbahasa
Arab, termasuk di dalamnya literatur tafsir (Maslani,
Qiroatul Kutub, 2009, h. 12).
► Qira’at al-kutub sebagai metode pembelajaran memahami
teks bahasa Arab yang sudah tertuang dalam kitab-kitab.

6
Teknik Qira’at al-Kutub
► 1) Membacakan teks secara nyaring sesuai dengan kaidah
sihhat al-qira’ah;
► 2) Menerjemahkan teks yang dibaca tersebut dengan
mengungkap makna tiap jumlah (bukan mufradat).
► 3).Tanya jawab terkait dengan kaidah-kaidah membacanya
(fashahat al-qira’ah), yaitu dari aspek ilmu sharaf dan
nahwunya;
► 4).Tanya Jawab terkait pemahaman makna baik mufradat,
jumlah, dan uslub;
► 5). Menjelaskan maksud keseluruhan dari teks tersebut;
► 6). Relevansi maksud teks tersebut dengan persoalan yang
muncul kekinian.
7
Aspek Penilaian
► Penilaian pembelajaran qira’at al-kutub, mengacu pada
sistem penilaian pada Musabaqah Qira’at al-Kutub (MQK),
dilakukan terhadap tiga aspek, yaitu:
► Aspek kelancaran membaca (fashāhat al-qira’ah),
► Kebenaran membaca (shihhat al-qira’ah),
► Aspek pemahaman makna (fahm al-ma’ani) terhadap
maqra‟ yang ditentukan.

8
Indikator Masing-Masing Aspek
► 1. Bidang Kelancaran Membaca (Fashahat al-Qira’ah): a)
Makhraj, Mad, Syiddah, b) Tan-ghim (intonasi), c) Sur’ah
(kecepatan) Thabi’iyah;
► 2. Bidang Kebenaran Membaca (Shihhat al-Qira’ah): a)
Binyah Sharfiyah) ketepatan sistem sharaf), b) ‘Alamat al-
I’rab (harakah), c) Mawaqi’ al-Kalimah min al-I’rab;
► 3. Bidang Pemahaman Makna (Fahm al-Ma’ani): a) Ma’na
al-Mufradat, b) Ma’na al-Jumal, c) Al-Ma’na al-Dalali.

9
Keterampilan Qira’at al-Kutub
► Membaca merupakan keterampilan pokok dalam pelajaran
bahasa Arab di samping keterampilan yang lain, seperti
menyimak (al-istim'a), berbicara (al-kalām), dan menulis (al-
kitābah) (Ali Al-Khuli, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, 2010,
107).
► Membaca dalam prosesnya ada dua bentuk, yaitu: membaca
dengan menggunakan suara yang nyaring (qira'at al-shāitah),
dan membaca tanpa menggunakan suara karena kebutuhannya
untuk memahami (qira’at al-shāmitah).
► Keterampilan membaca (mahārat al-Qira'ah) adalah kemampuan
yang dimiliki dalam membaca tulisan Arab tanpa baris/harakat),
sesuai dengan kaidah bahasa Arab dengan baik, benar, dan
lancar.
10
‫❖أن عمر بن الخطاب أتى بنكاح لم يشهد عليه إال رجل وامرأة فقال هذا‬
‫نكاح السر وال أجيزه ولو كنت تقدمت فيه لرجمت (موطاء ج ‪ ،4‬ص‬
‫‪)57‬‬
‫❖عن أبى حسن أن النبي صلى هللا عليه وسلم كان يكره نكاح السر حتى‬
‫يضرب بدف (مسند أحمد ج ‪ ،34‬ص ‪)55‬‬
‫عن علي بن أبى طالب رضى هللا عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه ❖‬
‫وسلم مر هو وأصحابه ببنى زريق فسمعوا غناء ولعبا فقال ما هذا قالوا‬
‫نكاح فالن يا رسول هللا قال كمل دينه هذا النكاح ال السفاح وال نكاح السر‬
‫حتى يسمع دف أو يرى دخان (السنن الكبرى للبيهقي ج ‪ ،7‬ص ‪)290‬‬
‫❖أعلنوا النكاح أي أظهروه إظهارا للسرور وفرقا بينه وبين غيره من‬
‫المادب وهذا نهى عن نكاح السر (فيض القدير ج ‪ ،2‬ص ‪)14‬‬

‫‪16‬‬
‫عن أبى موسى رضى هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه‬
‫و سلم قال ال نكاح إال بولي (رواه الخمسة إال النسائى)‬
‫عن عائشة رضى هللا عنها أن النبي صلى هللا عليه‬
‫وسلم قال أيما امرأة نكحت بغير إذن وليها فنكاحها‬
‫باطل‪ ،‬فنكاحها باطل‪ ،‬فنكاحها باطل (رواه الخمسة إال‬
‫النسائى)‬
‫عن أبى هريرة أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫ال تزوج المرأة المرأة ال تزوج نفسها فإن الزانية‬
‫هي التي تزوج نفسها (رواه إبن ماجة والدا رقطنى)‬

‫‪17‬‬
‫مالكية وشافعية وحنابلة‪ :‬اتفقوا على ضرورة وجود‬
‫الولي فى النكاح‪ ،‬فكل نكاح يقع بدون الولي أو من ينوب‬
‫مقامه يقع باطال (عبد الرحمن الجزيرى‪ ،‬الفقه على‬
‫المذاهب األربعة‪ ،‬ج ‪ ،4‬ص ‪)51‬‬
‫حنفية‪ :‬ان الولي ضروري للصغيرة والكبيرة المجنونة‪،‬‬
‫واما البالغة العاقلة سواء كانت بكرا أو ثيبا فإنها صاحبة‬
‫حق فى زواج نفسها ممن تشاء (عبد الرحمن الجزيرى‪،‬‬
‫الفقه على المذاهب األربعة‪ ،‬ج ‪ ،4‬ص ‪)51‬‬

‫‪18‬‬
TERIMA KASIH

SELAMAT BERKARYA
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai