Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
RENCANA
POLA
BAB
RUANG KABUPATEN 4
Berdasarkan Undang‐undang Nomor 26 tahun 2007 tentaNagori Penataan Ruang, pola
ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Pola ruang wilayah kabupaten dikembangkan dengan sepenuhnya memperhatikan pola
ruang wilayah yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
rencana tata ruang wilayah provinsi.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten memuat rencana pola ruang yang ditetapkan
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi
yang terkait dengan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Penentuan rencana pola
ruang Kabupaten Simalungun berdasarkan pada:
1. Potensi dan permasalahan Kabupaten Simalungun dalam aspek;
a. Kedudukan Kabupaten Simalungun dalam lingkup regional maupun nasional
b. Ekonomi dan sektor unggulan
c. Sumberdaya manusia
d. Sumberdaya buatan
e. Struktur ruang dan sistem permukiman
2. Peta kondisi eksisting penggunaan lahan tahun 2008
3. Peta kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun taNagorigal 18 September 2007
tentaNagori usulan revisi kawasan hutan yang ditandatangani oleh Bupati
Simalungun dan Ketua DPRD Simalungun.
4. Peta analisis kesesuaian lahan lindung dan budidaya
5. Arahan kebijakan Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Buku Rencana IV - 1
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
4.1 RENCANA POLA RUANG KAWASAN LINDUNG
Beberapa definisi sesuai dengan Undang‐undang No. 26 tahun 2007 tentaNagori
Penataan Ruang dan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentaNagori
Pengelolaan Kawasan Lindung adalah sebagai berikut:
a. Kawasan lindung kabupaten adalah kawasan lindung yang secara ekologis
merupakan satu ekosistem yang terletak pada wilayah kabupaten, kawasan
lindung yang memberikan pelindungan terhadap kawasan bawahannya yang
terletak di wilayah kabupaten, dan kawasan‐kawasan lindung lain yang
menurut ketentuan peraturan perundang‐undangan pengelolaannya
merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten
b. Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun
bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah.
c. Kawasan Bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya
sebagian besar berupa sisa‐sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu
yang lama.
d. Kawasan Resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan Tinggi
untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat peNagoriisian air
bumi (akifer) yang berguna sebagai sumber air.
e. Sempadan Pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai
manfaat pentiNagori untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
f. Sempadan Sungai adalah Kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk
sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat
pentiNagori untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
g. Kawasan sekitar Danau/Waduk adalah kawasan tertentu disekeliling
danau/waduk yang mempunyai manfaat pentiNagori untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai.
h. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
peNagoriawetan peragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Buku Rencana IV - 2
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
i. Kawasan Pantai Berhutan Bakau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan
habitat alami hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan
kepada perikehidupan pantai dan lautan.
j. Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian yang terutama dimanfaatkan
untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau bukan asli, peNagoriembaNagorian
ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan, budaya, pariwisata dan rekreasi.
k. Taman Wisata Alam adalah kawasan Pelestarian alam di darat maupun di laut
yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
l. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan adalah kawasan yang
merupakan lokasi Bangunan hasil budaya manusia yang bernilai Tinggi
maupun bentukan geologi yang khas.
m. Kawasan Rawan Bencana Alam adalah kawasan yang seriNagori atau
berpotensi Tinggi mengalami bencana alam.
Kawasan lindung di Kabupaten Simalungun terdiri atas:
1. Kawasan Hutan Lindung seluas 27.668,09 Ha, yang meliputi :
a. Kecamatan Purba, meliputi; 1) Nagori Tanoh Tinggir, 2) Nagori Kinalang, 3)
Nagori Purba Sipinggan, 4) Nagori Pamatang Purba, 5) Nagori Purba
Tengah, 6) Nagori Purba Dolog.
b. Kecamatan Haranggaol Horisan, meliputi; 7)Kelurahan Haranggaol.
c. Kecamatan Dolog Pardamean, meliputi; 8) Nagori Buttu Bayu Panei Raja,
9) Nagori Parik Sabungan.
d. Kecamatan Pamatang Sidamanik, meliputi; 10) Kelurahan Sipolha Horison,
11) Nagori Tambun Raya.
e. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, meliputi; 12) Nagori Sipangan Bolon,
13) Nagori Sibanganding, 14) Kelurahan GirsaNagori
f. Kecamatan Hatonduhan, meliputi: 15) Nagori Bosar Nauli.
g. Kecamatan Dolog Panribuan, meliputi: 16) Nagori Dolog Parmonangan.
h. Kecamatan Dolog Pardamean, meliputi; 24) Nagori Tigaras, 25) Nagori
Buttu Bayu Panei Raja.
i. Kecamatan Pamatang Silimakuta, meliputi; 31) Nagori Ujung Saribu, 32)
Nagori Siboras.
Buku Rencana IV - 3
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
j. Kecamatan Silimakuta, meliputi; 33) Nagori Purba Tua dan 34) Nagori
Purba Tua Baru.
k. Kecamatan Dolog Silou, meliputi; 35) Nagori Bawang, 36) Nagori Mariah
Dolog, 37) Nagori Dolog Mariah.
l. Kecamatan Purba, meliputi; 38) Nagori Pamatang Purba.
m. Kecamatan Silou Kahean, meliputi; 39) Nagori Dolog Saribu Bangun.
n. Kecamatan Raya Kahean, meliputi; 40) Nagori Bah Tonang
o. Kecamatan Sidamanik, meliputi; 44) Nagori Mekar Sidamanik.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
terdiri dari: kawasan resapan air, diperuntukkan bagi daerah‐daerah untuk
melindungi ketersediaan air bagi mata air, sungai dan danau, terutama di
daerah tangkapan air Danau Toba.
3. Kawasan Perlindungan setempat, terdiri dari:
a. Sempadan danau, berada di sepanjang perairan Danau Toba.
b. Sempadan sungai, berada ditetapkan terdapat di seluruh kecamatan di
Kabupaten Simalungun yang dilewati oleh sungai.
4. Kawasan Konservasi, yang mempunyai luasan sekitar 2.257,60 Ha meliputi:
a. Cagar Alam Tinggi Raja di Nagori Dolog Marawa, Kecamatan Silou Kahean.
b. Hutan Suaka Alam Simacik yang berada di Nagori Bawang, Kecamatan
Dolog Silou dan Hutan Suaka Alam Martelu Purba di Kelurahan Tiga
Runggu dan Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba.
c. Taman wisata alam terdiri dari Kawasan pelestarian alam Tinggi Raja di
Nagori Dolog Marawa, Kecamatan Silou Kahean.
d. Kawasan cagar budaya terdiri dari Kawasan cagar budaya berupa Kawasan
Wisata Budaya (Rumah Bolon Raja Purba) dan Alam di Kecamatan Purba.
e. Kawasan cagar budaya berupa Kawasan Rohani di Kecamatan Raya,
berupa Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) yang merupakan
gereja GKPS yang pertama kali berdiri.
f. Kawasan cagar alam Batu Gajah di Kecamatan Dolog Panribuan
Buku Rencana IV - 4
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
5. Kawasan Rawan Bencana Alam.
a. Kawasan Rawan Tanah Longsor
Potensi bencana longsor terdapat di daerah tangkapan air Danau Toba,
daerah perbatasan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya Kahean,
Kecamatan Dolog Silou, Kecamatan Silou Kahean.
b. Kawasan rawan Banjir
Kecamatan Silou Kahean, Raya Kahean, Bandar, Pamatang Bandar, Dolog
BatuNanggar, Tapian Dolog, Siantar, Bosar Maligas, Ujung Padang,
Hutabayu Raja, Tanah Jawa.
c. ANagoriin putiNagori beliuNagori
Potensi bencana alam ini berada di daerah Panei Tonga, Gunung Malela,
Jawa Maraja Bah Jambi, Tapian Dolog, dan Dolog Batu Nanggar.
d. Kebakaran Hutan
Potensi bencana alam kebakaran hutan terdapat di daerah tangkapan air
Danau.
6. Kawasan lindung geologi
a. Kawasan Cagar Alam Geologi
Di daerah tangkapan air danau toba pada umumnya dan pada khususnya
tersebar di kawasan lindung lainnya.
b. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi dan Kawasan yang Memberikan
Perlindungan Terhadap Air Tanah.
Di daerah tangkapan air danau toba pada umumnya dan pada khususnya
tersebar di kawasan lindung lainnya.
4.2 RENCANA POLA RUANG KAWASAN BUDIDAYA
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan peruntukan hutan produksi meliputi hutan produksi tetap, hutan
produksi terbatas, dan hutan produksi yang dikonversi. Ketentuan lebih rinci
untuk masing‐masing jenis peruntukan diatur dalam bagian ketentuan teknis.
Buku Rencana IV - 5
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
a. Peruntukan Hutan Produksi Terbatas
Kawasan hutan produksi terbatas di Kabupaten Simalungun seluas
10.841,74 Ha yang berada dikecamatan, meliputi :
1. Kecamatan Ujung Padang, meliputi; 1) Nagori Sordang Bolon.
2. Kecamatan Huta Bayu Raja, meliputi; 2) Nagori Jawa Baru, 3) Nagori
Mariah Hombang
3. Kecamatan Hatonduhan, meliputi; 4) Nagori Buttu Bayu, 5) Nagori
Bosar Nauli.
b. Kawasan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi di Kabupaten Simalungun seluas 98.200,48 Ha
yang berada dikecamatan, meliputi :
1. Kecamatan Dolog Silou, meliputi; 1) Nagori Dolog Mariah, 2) Nagori
Marubun Lokkung.
2. Kecamatan Silou Kahean, meliputi; 3) Nagori Dolog Saribu Bangun
dan 4) Nagori Dolog Marawa.
3. Kecamatan Raya, meliputi; 5) Nagori Siporkas, 6) Nagori Bahapal
Raya, 7) Nagori Dalig Raya, 8) Nagori Raya Bayu, 9) Nagori Raya
Usang, 10) Nagori Bah Bolon.
4. Kecamatan Panei, meliputi; 11) Nagori Sigodang, 12) Nagori Sigodang
Barat, 13) Nagori Sipoldas, 14) Nagori Bangun Rakyat, 15) Nagori
Mekar Sari Raya, 16) Nagori Simpang Raya, 17) Nagori Siborna, 18)
Nagori Panei Tongah, 19) Nagori Bah Bolon Tongah, 20) Nagori
Janggir Leto.
5. Kecamatan Sidamanik, meliputi; 21) Nagori Ambarisan, 22) Nagori
Manik Maraja, 23) Nagori Tiga Bolon, 24) Nagori Manik Hataran, 25)
Nagori SarimatondaNagori, 26) Nagori Sidamanik.
6. Kecamatan Pamatang Sidamanik, meliputi; 27) Nagori Sihaporas, 28)
Nagori Pamatang Tambun Raya.
7. Kecamatan Jorlang Hataran, meliputi; 29) Nagori Jorlang Hataran.
8. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, meliputi; 30) Nagori
Sibanganding.
Buku Rencana IV - 6
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
Buku Rencana IV - 7
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
5. Kecamatan Huta Bayu Raja, meliputi: 41) Nagori Raja Maligas I, 42)
Nagori Silak Kidir, 43) Nagori Bosar Bayu, 44) Nagori Mancuk, 45)
Nagori Maligas Bayu, 46) Kelurahan Huta Bayu, 47) Nagori Pulo Bayu,
48) Nagori Mariah Hombang, 49) Nagori Marihat Mayang.
6. Kecamatan Gunung Maligas, meliputi: 50) Nagori Huta Dipar, 51)
Nagori Silou Bayu, 52) Nagori Silou Malela, 53) Nagori Silou Bayu, 54)
Nagori Karang Anyer, 55) Nagori Karang Rejo.
7. Kecamatan Siantar, meliputi: 56) Nagori Laras II, 57) Nagori Sitala Sari,
58) Nagori Dolog Hataran, 59) Nagori RambuNagori Merah, 60)
Nagori Pamatang Simalungun, 61) Nagori Pantoan Maju, 62) Nagori
Marihat Baris, 63) Nagori Silou Malaha.
8. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, meliputi: 64) Nagori Moho, 65)
Nagori Mariah Jambi, 66) Nagori Mekar Bahalat, 67) Nagori Jawa
Maraja, 68) Kelurahan Nagojor, 69) Nagori Tanjung Maraja.
9. Kecamatan Tanah Jawa, meliputi: 70) Nagori Bah Jambi III, 71)
Kelurahan Pamatang Tanah Jawa, 72) Nagori Baliju, 73) Nagori Muara
Mulia, 74) Nagori Tanjung Pasir, 75) Nagori Bayu Bagasan, 76) Nagori
Panombean Manjanji, 77) Nagori Maligas Tongah, 78) Nagori
Pardamean Asih.
10. Kecamatan Hatonduhan, meliputi: 79) Nagori Jawa Tongah, 80)
Nagori Hatonduhan.
11. Kecamatan Dolog Panribuan, meliputi: 81) Nagori Ujung Bondar, 82)
Nagori Dolog Tomuan, 83) Nagori Marihat Raja, 84) Nagori Negeri
Dolog, 85) Nagori Gunung Mariah, 86) Nagori Ujung Bondar, 87)
Nagori Tiga Dolog.
12. Kecamatan Jorlang Hataran, meliputi: 88) Nagori Kasindir, 89)
Kelurahan Tiga Balata, 90) Nagori Pinang Ratus, 91) Nagori Dolog
Marlawan, 92) Nagori Sibunga‐bunga, 93) Nagori Jorlang Hataran.
13. Kecamatan Sidamanik, meliputi: 94) Nagori Ambarisan, 95) Nagori
Sarimatondang, 96) Nagori Manik Maraja, 97) Nagori Bahal Gajah, 98)
Nagori Tiga Bolon, 99) Nagori Manik Hataran.
Buku Rencana IV - 8
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
14. Kecamatan Panei, meliputi: 100) Nagori Sipoldas, 101) Nagori Janggir
Leto, 102) Nagori Bah Bolon Tongah.
15. Kecamatan Panombeian Panei, meliputi: 103) Nagori Panombeian,
104) Nagori Pamatang Panombeian, 105) Nagori Bosar, 106) Nagori
Simbolon Tengkoh, 107) Nagori Simpang Panei.
16. Kecamatan Dolog Batu Nanggar, meliputi: 108) Nagori Bahung
Kahean, 109) Nagori Bahung Huluan.
17. Kecamatan Raya, meliputi: 110) Nagori Merek Raya.
18. Kecamatan Ujung Padang, meliputi: 111) Nagori Ujung Padang, 112)
Nagori Teluk Tapian, 113) Nagori Tanjung Rakuan, 114) Nagori
Tinjoan, 115) Nagori Taratak Nagodang.
b. Kawasan Pertanian Lahan KeriNagori
Kawasan pertanian lahan keriNagori seluas 103.000 Ha yang berada di
kecamatan, meliputi :
1. Kecamatan Pamatang Silimahuta, meliputi: 1) Nagori Siboras, 2)
Nagori Naga Saribu, 3) Nagori Mardinding, 4) Nagori Saribu Jandi.
2. Kecamatan Silimakuta, meliputi: 5) Kelurahan Saribu Dolog, 6) Nagori
Purba Tua, 7) Nagori Purba Sinumbah.
3. Kecamatan Purba, meliputi: 8) Nagori Urung Purba, 9) Nagori
Pamatang Purba, 10) Nagori Tiga Runggu, 11) Nagori Hinalang, 12)
Nagori Purba Sipinggan.
4. Kecamatan Haranggaol Horisan, meliputi: 13) Nagori Purba Horison.
5. Kecamatan Dolog Silou, meliputi: 14) Nagori Cingkes, 15) Nagori
Bawang, 16) Nagori Panribuan, 17) Nagori Sarangpadang, 18) Nagori
Mariah Dolog.
6. Kecamatan Dolog Pardamean, meliputi: 19) Nagori Dolog Saribu, 20)
Nagori Sibuntuon, 21) Nagori Buttu Bayu Pane Raja, 22) Nagori Parik
Sabungan.
7. Kecamatan Raya, meliputi: 23) Nagori Dalig Raya, 24) Nagori
Pamatang Raya, 25) Nagori Raya Bayu, 26) Nagori Raya Usang, 27)
Nagori Bah Bolon, 28) Nagori Raya Huluan, 29) Nagori Dolog Huluan,
Buku Rencana IV - 9
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
30) Nagori Siporkas, 31) Nagori Bahapal Raya, 32) Nagori Merek Raya,
33) Nagori Sondi Raya.
8. Kecamatan Pamatang Sidamanik, meliputi: 34) Nagori Bandar Manik,
35) Nagori Bah Biak, 36) Nagori Sait Buttu, 37) Nagori Simantin.
9. Kecamatan Jorlang Hataran, meliputi: 38) Nagori Bandar Dolog.
10. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, meliputi: 39) Kelurahan
GirsaNagori, 40) Kelurahan Parapat, 41) Nagori Sipangan Bolon.
11. Kecamatan Bandar, meliputi: 42) Nagori Sido Tani.
c. Kawasan Peternakan (Ternak Besar)
Kawasan peternakan seluas 888,70 Ha yang berada di kecamatan,
meliputi:
1. Kecamatan Purba
2. Kecamatan Panombeian Panei
3. Kecamatan Panei
4. Kecamatan Raya
5. Kecamatan Haranggaol Horison
6. Kecamatan Silimakuta
7. Kecamatan Dolog Silou
8. Kecamatan Silou Kahean
9. Kecamatan Raya Kahean
10. Kecamatan Sidamanik
11. Kecamatan Pamatang Sidamanik
12. Kecamatan Dolog Pardamean
Buku Rencana IV - 10
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
4. Kawasan Peruntukan Perkebunan
Kawasan tanaman tahunan/perkebunan seluas 202.478,10 Ha dengan uraian
sebagai berikut:
No Jenis Usaha Luas (Ha)
1 a. Perkebunan Rakyat (berupa perkebunan kelapa
sawit, karet, kopi robusta, kopi arabika, kelapa,
kakao, ceNagorikeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, 70.356,88
Pinang, vanili, tembakau yang tersebar hampir di
seluruh Kecamatan)
b. Kebun PIR( tersebar di Kecamatan Bosar
4.561,55
Maligas, Bandar, dan Tanah Jawa)
Jumlah 74.918,44
2 Perkebunan Besar
a. PTPN III (berupa perkebunan kelapa sawit dan
karet yang tersebar di Kecamatan Pamatang
Bandar, Gunung Malela, Panombeian Pane, Bosar 14.494,65
Maligas, Ujung Padang)
b. PTPN IV (berupa perkebunan kelapa sawit dan
teh yang tersebar di Kecamatan Panei,
Panombean Pane, Siantar, Jorlang Hataran, Tanah
Jawa, Sidamanik, P. Sidamanik, Bosar Maligas, 83.313,51
Bandar Huluan, Gunung Maligas, Gunung Malela,
Dolog Batu Nanggar, Ujung Padang, Jawa Maraja
Bah Jambi, Huta Bayu Raja dan Hatonduhan)
Jumlah 97.808,16
3 Perkebunan Besar Swasta Asing/PBSA (berupa
perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao yang
tersebar di Kecamatan Raya Kahean, Bandar, 25.665,81
Siantar, Pamatang Bandar, Bandar Huluan dan
Tapian Dolog)
2 Perkebunan Besar Swasta Nasional/PBSN (berupa
perkebunan kelapa sawit dan karet yang tersebar
4.085,69
di Kecamatan Bosar Maligas, Tapian Dolog dan
Tanah Jawa)
Total 202.478,10
5. Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan peruntukkan perikanan di Kabupaten Simalungun direncakan sebagai
kawasan minapolitan perikanan budidaya dan perikanan minapolitan perairan
umum.
Kawasan minapolitan perikanan budidaya berada di daerah:
1. Kecamatan Siantar
2. Kecamatan Tanah Jawa
3. Kecamatan Dolog Batu Nanggar
Buku Rencana IV - 11
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
4. Kecamatan Pamatang Bandar
5. Kecamatan Hotunduhan
6. Kecamatan Gunung Malela
7. Kecamatan Huta Bayu Raja
Kawasan minapolitan perairan umum berada di daerah:
1. Kecamatan Haranggaol Horizon
2. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon
3. Kecamatan Dolog Pardamean
4. Kecamatan Pamatang Sidamanik
5. Kecamatan Pamatang Silimahuta
6. Kawasan Peruntukan Pertambangan
a. Batu Padas, yang berada di Kecamatan Silimakuta, Tanah Jawa,
Hatonduhan, Jawa Maraja Bah Jambi, Dolog Panribuan, Jorlang Hataran,
Panei, Panombeian Panei, Raya, Tapian Dolog, Siantar, Gunung Malela,
Gunung Maligas, Bandar, Bandar Masilam, Pamatang Bandar, dan Bandar
Huluan.
b. Batu Gunung, yang berada di Kecamatan Silimakuta dan Girsang Sipangan
Bolon;
c. Batu Kapur, yang berada di Kecamatan Dolog Pardamean;
d. Pasir, yang berada di Kecamatan Silimakuta, Girsang Sipangan Bolon,
Tanah Jawa, Hatonduhan, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Panei,
Panombeian Panei, Dolog Silou, Tapian Dolog, Siantar, Gunung Malela,
Bandar dan Bosar Maligas;
e. Sirtu, yang berada di Kecamatan Tanah Jawa.
f. ABT/APU, yang berada di Kecamatan Purba, Sidamanik, Pamatang
Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon, Tanah Jawa, Hatonduhan, Jorlang
Hataran, Raya, Dolog Batu Nanggar, Tapian Dolog, Siantar, Gunung
Malela, Gunung Maligas, Bandar, Bandar Marsilam, Pamatang Bandar,
Bandar Huluan, Bosar Maligas dan Ujung Padang.
Buku Rencana IV - 12
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
7. Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan perindustrian seluas 3.000 Ha yang berada di kecamatan, meliputi:
1. Kecamatan Purba (Industri dan Gudang)
2. Kecamatan Tapian Dolog (KIS/Kawasan Industri Simalungun) di Nagori
Batu SilaNagoriit dan Nagori Purba Sari, dengan luas + 200 Ha)
3. Kecamatan Siantar (Siantar State)
4. Kecamatan Dolog Batu Nanggar di Nagori Dolog Marangir.
5. Kecamatan Bosar Maligas
6. Kecamatan Bandar Huluan di Nagori Dolog Parmonangan.
7. Kecamatan Bandar Marsilam di Nagori Bandar Tinggi.
8. Kecamatan Dolog Silou (Nenas)
9. Kecamatan Tanah Jawa (PKS)
10. Kecamatan Silou Kahean (PKS)
11. Kecamatan Raya Kahean (PKS)
12. KEK Sei Mangkei.
8. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan pariwisata seluas 2.763,75 Ha yang berada di kecamatan, meliputi:
1. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon di Kelurahan Parapat dan Nagori
Sibanganding.
2. Kecamatan Dolog Panribuan.
3. Kecamatan Gunung Malela di Nagori Bangun.
4. Kecamatan Dolog Batu Nanggar di Nagori Bah Tobu dan Nagori Dolog
Hataran.
5. Kecamatan Bandar di Nagori Parlanaan.
6. Kecamatan Silou Kahean cagar alam Tinggi Raja di Nagori Dolog Marawa.
7. Kecamatan Haranggaol Horisan di Nagori Haranggaol, Nagori Purba Pasir,
Nagori Purba.
8. Kecamatan Dolog Pardamean di Nagori Parik Sabungan dan Nagori
Tigaras.
9. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi.
10. Kecamatan Pamatang Sidamanik di Nagori Tambun Raya.
Buku Rencana IV - 13
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
9. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman seluas 10.256,09 Ha yang berada di kecamatan,
meliputi :
1. Kawasan Perkotaan Pamatang Raya
2. Kawasan Perkotaan Perdagangan
3. Kawasan Perkotaan Saribu Dolog
4. Kawasan Perkotaan Tanah Jawa
5. Kawasan Perkotaan Serbelawan
6. Kawasan Perkotaan Parapat
7. Eks HGU di Batu Dua Puluh seluas 100 Ha di Kecamatan Panombeian
Panei.
Untuk lebih jelasnya rencana pola ruang Kabupaten Simalungun dapat dilihat pada
Tabel 4.1 dan Peta 4.1.
Tabel 4.1
Rencana Pola Ruang Berdasarkan SK 44 dan Usulan Revisi Kawasan Hutan
Buku Rencana IV - 14
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031
Penyusunan Revisi Tata Ruang Kabupaten Simalungun Periode 20112031