Anda di halaman 1dari 24

TA.

2020

B-11
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JEMBRANA

1. RENCANA POLA RUANG


Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.Dalam pengaturan pola ruang
tersebut mengatur rencana distribusi peruntukan ruang wilayah kabupaten sampai akhir masa
berlakunya RTRW kabupaten yang memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten 20
(dua puluh) tahun mendatang. Rencana pengembangan kawasan lindung seluas kurang lebih
41.164,70 Ha atau kurang lebih 48,90% dari luas wilayah kabupaten

A. KAWASAN LINDUNG
Kawasan lindung Kabupaten adalah kawasan lindung yang secara ekologis merupakan satu
ekosistem yang terletak pada satu wilayah kabupaten, kawasan lindung yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan di bawahannya yang terletak di wilayah kabupaten, dan kawasan –
kawasan lindung lain yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan pengelolaannya
merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten.
Berikut ini adalah Kawasan Lindung yang terdapat di Kabupaten Jembrana :
1) Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur
tata air, pencegahan banjir, erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung,
tersebar seluas kurang lebih 32.974,97 Ha atau 39,17% dari luas wilayah kabupaten, meliputi:
TA. 2020

a. Hutan Lindung Bali Barat seluas kurang lebih 30.387,97 Ha, tersebar di kelompok Hutan
Bali (RTK 19), mencakup :
o Kecamatan Melaya seluas kurang lebih 7.94,50 Ha
o Kecamatan Negara dan Jembrana seluas kurang lebih 2.778 Ha
o Kecamatan Mendoyo seluas kurang lebih 16.851,47 Ha
o Kecamatan Pekutatan seluas kurang lebih2.813 Ha
b. Hutan Lindung Yeh Leh – Yeh Lebah seluas kurang lebih 2.587 Ha, tersebar di kelompok
hutan Yeh Leh – Yeh Lebah (RTK 12) di Kecamatan Pekutatan.

2) Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya


Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya yang meliputi kawasan resapan
air. Kawasan resapan air tersebut berupa kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air ( akuifer), yang tersebar pada
bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana.

3) Kawasan Perlindungan Setempat


Rencana pola ruang kawasan perlindungan setempat, meliputi
a. Kawasan suci
Kawasan suci meliputi : kawasan suci gunung, campuhan, pantai, laut, mat air dan catus
patha.
b. Kawasan tempat suci
Kawasan tempat suci meliputi : kawasan radius kesucian Pura Dang Kahyangan serta
kawasan radius kesucian Pura Kahyangan Jagat, Pura Kahyangan Tiga dan Pura Lainnya.
c. Kawasan sempadan pantai
Kawasan sempadan pantai meliputi seluruh pantai kabuapten sepanjang kurang lebih 93,6
km, seluas kurang lebih 936 Ha atau 1,54 %.
d. Kawasan sempadan sungai
Rencana pola ruang kawasan smepadan sungai meliputi jarak tertentu dari pinggir sungai
pada seluruh sungai dan anak sungai yang tersebar di Kawasan perkotaan dan kawasan
pedesaan seluas kurang lebih 1.986 Ha atau 2,36% dari luas wilayah kabupaten.
TA. 2020

e. Kawasan sekitar bendungan


Kawasan sekitar bendungan meliputi :
o kawasan Bendungan Palasari seluas kurang lebih 22 Ha dan kawasan tertentu di
sekeliling Bendungan Palasari yang terletak di Dusun Palasari, Desa Ekasari,
Kecamatan Melaya.
o kawasan Bendungan Benel seluas kurang lebih 16 Ha dan kawasan tertentu di
sekeliling Bendungan Benel yang terletak di Dusun Benel, Desa Manistutu, Kecamatan
Negara.
f. Kawasan sempadan jurang
Kawasan sempadan jurang, terletak pada kawasan-kawasan yang memenuhi kriteria
sempadan jurang yang sebarannya meliputi:
o lembah-lembah sungai di seluruh wilayah kabupaten;
o kawasan hutan dan pegunungan di seluruh wilayah;
o lembah-lembah bukit; dan
o tebing-tebing di seluruh wilayah kabupaten.
4) Kawasan Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya, meliputi :
a. kawasan pantai berhutan bakau
sebaran lokasi kawasan pantai berhutan bakau mencakup kawasan seluas kurang lebih 604
Ha, tersebar di :
o kawasan pantai Desa Tuwed, Desa Candikusuma, Desa Melaya dan Kelurahan
Gilimanuk, di Kecamatan Melaya, Desa Banyubiru di Kecamatan Negara seluas kurang
lebih 489 Ha kawasan taman nasional
o kawasan pantai Desa Penyaringan, Desa Yehembang dan Desa Delodberawah di
Kecamatan Mendoyo seluas kurang lebih 75 ha
o kawasan pantai Desa Medewi, Desa Pulukan, Desa Pangyangan di Kecamatan
Pekutatan seluas kurang lebih 40 Ha
b. Kawasan taman nasional
Sebaran lokasi kawasan taman nasional merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat
(TNBB) seluas kurang lebih 4.500,83 Ha daratan dan seluas kurang lebih 1.076 Ha perairan
TA. 2020

di Kabupaten Jembrana yang tersebar di Kecamatan Melaya, dari total luas 19.002,89 Ha
yang berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng
c. kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil
o kawasan konservasi kawasan suci di sekitar Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi;
o kawasan konservasi dan perlindungan ekosistem pesisir meliputi kawasan pesisir
Perancak, Candikusuma, dan Gilimanuk;
o kawasan konservasi maritim di kawasan permukiman nelayan Desa Perancak;
o kawasan konservasi maritim berupa kawasan pulau-pulau kecil meliputi Pulau Kalong,
Pulau Burung dan Pulau Gadung di sekitar Teluk Gilimanuk;
o kawasan konservasi pada kawasan pesisir yang dimanfaatkan untuk kegiatan sosial
budaya dan agama di seluruh pantai tempat melasti dan kawasan laut sekitarnya; dan
o kawasan taman pesisir merupakan usulan pengembangan baru sebagai taman
konservasi dan ekowisata seluas kurang lebih 117,1 Ha tersebar di kawasan hutan
bakau di kawasan pesisir Desa Pengambengan di Kecamatan Negara dan Desa
Perancak, Desa Budeng, Kelurahan Sangkaragung di Kecamatan Jembrana.
d. kawasan cagar budaya.
o Situs Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya;
o Monumen Lintas Laut di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya;
o Pura Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya;
o Pura Amertasari di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana;
o Pura Palungan Batu di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana;
o Pura Segara di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara;
o Pura Bakungan di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya;
o Pura Pecangakan di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana;
o Pura Jati di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara;
o Pura Purancak di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana;
o Pura Gede Jembrana di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana;
o Pura Rambut Siwi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo;
o Pura Majapahit di Desa Baluk, Kecamatan Negara;
o Pura Peti Batu di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara;
TA. 2020

o Pura Rangsasa di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana;


5) Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana alam, meliputi:
a. kawasan rawan bencana tanah longsor
kawasan rawan bencana tanah longsor tersebar terutama di Kawasan hutan Lindung
wilayah Desa Berangbang Kecamatan Negara, Desa Yehsumbul Kecamatan Mendoyo dan
Desa Manggissari Kecamatan Pekutatan.
b. kawasan rawan gelombang pasang
Kawasan rawan gelombang pasang, tersebar pada sepanjang kawasan pesisir pantai
KabupatenJembrana terdiri dari:
o kawasan pantai Kelurahan Gilimanuk, Desa Melaya, Desa Candikusuma, Desa Tuwed,
di Kecamatan Melaya;
o kawasan pantai Desa Banyubiru, Desa Baluk, Desa Cupel, Desa Tegalbadeng Barat,
dan Desa Pengambengan di Kecamatan Negara;
o kawasan pantai Desa Perancak, Desa Air Kuning, Desa Yeh Kuning, di Kecamatan
Jembrana;
o kawasan pantai Desa Delodberawah, Desa Penyaringan, Desa Yehembang Kauh,
Desa Yehembang, Desa Yehembang Kangin dan Desa Yehsumbul di Kecamatan
Mendoyo;
o kawasan pantai Desa Medewi, Desa Pulukan, Desa Pekutatan, Desa Pangyangan,
Desa Gumbrih dan Desa Pengeragoan, di Kecamatan Pekutatan.
c. kawasan rawan banjir
Kawasan rawan bencana banjir, seluas kurang lebih 200 Ha, meliputi:
o kawasan Desa Pangyangan dan Lingkungan Koprahan di Kecamatan Pekutatan
karena meluapnya sungai Banjar Yeh Lebah; dan
o kawasan di Kelurahan Baler Bale Agung, Kelurahan Lelateng, Kelurahan Loloan Barat
dan Desa Pengambengan karena buruknya sistem drainase kota.
6) Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi, meliputi:
a. kawasan rawan bencana alam geologi
TA. 2020

o kawasan rawan gempa bumi, meliputi kawasan rawan gempa bumi dengan potensi
sedang seluas kurang lebih 6.755 Ha yang tersebar di Kecamatan Mendoyo seluas
kurang lebih 2.021 Ha, di Kecamatan Pekutatan seluas kurang lebih 834 Ha, di
Kecamatan Negara seluas kurang lebih 2.473 Ha, dan di Kecamatan Melaya seluas
kurang lebih 1.427 Ha;
o kawasan rawan gerakan tanah, meliputi kawasan yang sering terjadi gerakan tanah
yang sebarannya terutama pada kawasan perbukitan terjal di wilayah Kecamatan
Melaya, Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan;
o kawasan rawan tsunami terdapat di seluruh pantai wilayah Kabupaten dengan potensi
sedang;
o kawasan rawan abrasi pantai, sebarannya berada pada seluruh kawasan pesisir pantai
wilayah Kabupaten.
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah
o kawasan imbuhan air tanah, sebarannya meliputi kawasan lereng pegunungan yang
terdapat di Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, Kecamatan
Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan.
o kawasan sekitar mata air, sebarannya meliputi terdiri atas 37 mata air di seluruh
wilayah kabupaten meliputi:
i. Kecamatan Melaya 6 (enam) mata air;
ii. Kecamatan Negara 1 (satu) mata air;
iii. Kecamatan Jembrana 9 (sembilan) mata air;
iv. Kecamatan Mendoyo 14 (empat belas) mata air; dan
v. Kecamatan Pekutatan 7 (tujuh) mata air.
7) Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan lindung lainnya meliputi:
a. kawasan RTHK dan RTH lainnya
kawasan RTHK dan RTH, jenisnya meliputi :
o kawasan jalur hijau;
o sabuk hijau berupa kawasan pertanian, persawahan, perkebunan;
o taman kota yang tersebar di kawasan perkotaan pada berbagai skala;
o taman pada obyek wisata;
TA. 2020

o hutan kota;
o setra yang tersebar diseluruh desa adat/pakraman;
o kuburan umum/setra;
o Taman Makam Pahlawan;
o lapangan olah raga;
o lapangan upacara;
o parkir terbuka;
o sabuk hijau berupa lahan pertanian;
o jalur di bawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET);
o sempadan sungai, sempadan pantai dan sempadan bendungan;
o jalur pengaman jalan, median jalan dan pedestrian;
o bentang alam seperti pegunungan, bukit, lereng dan lembah di seluruh wilayah.
b. kawasan perlindungan plasma nutfah
Kawasan perlindungan plasma nutfah, meliputi perlidungan burung jalak putih di kawasan
Taman Nasional Bali Barat.
c. terumbu karang
Sebaran terumbu karang, meliputi kawasan Teluk Gilimanuk dan kawasan Pesisir
Candikusuma – Gilimanuk.

B. KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Budidaya kabupaten adalah kawasan budidaya yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya
buatan. Rencana pengembangan kawasan budidaya seluas kurang lebih 43.015,30 Ha atau kurang
lebih 51,10% dari luas wilayah kabupaten. Berikut adalah Kawasan Budidaya di Kabupaten Jembrana
1) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2) Kawasan Hutan Rakyat
3) Kawasan Peruntukan Pertanian
4) Kawasan Peruntukan Perikanan
5) Kawasan Peruntukan Pariwisata
6) Kawasan Peruntukan Pertambangan
TA. 2020

7) Kawasan Peruntukan Industri


8) Kawasan Peruntukan Permukiman
9) Kawasan Peruntukan Lainnya
2. RENCANA STRUKTUR RUANG
TA. 2020

B-12
GAMBARAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

1. KONDISI FISIK WILAYAH


Kondisi Geografis Dan Adinistrasi
Terletak di ujung barat pulau Bali, Kabupaten Jembrana menjadi pintu masuk awal jalur darat
bagi setiap wisatawan yang hendak berlibur ke Bali. Kabupaten Jembrana meliputi lima wilayah
kecamatan yaitu Melaya, Negara, Jembrana, Mendoyo, dan Pekutatan. Secara geografis terletak
pada koordinat 8°09’58”-8°28’02” LS dan 114°26’28”-115°51’28” BT. Batas-batas administrasi
Kabupaten Jembrana terdiri dari :

Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng


Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Selat Bali

Kabupaten Jembrana secara keseluruhan memiliki luas wilayah sekitar 841,80 km2 atau 14,93
persen dari total luas wilayah Pulau Bali. Kabupaten Jembrana sebagian besar merupakan daratan
dan mempunyai beberapa pulau kecil yaitu Pulau Kalong dan Pulau Burung. Selain Jembrana,
Kabupaten di Bali yang mempunyai geografis kepulauan adalah Kabupaten Klungkung, yaitu dengan
adanya Nusa Penida. Relief dan topografi Kabupaten Jembrana berupa pegunungan tidak berapi
yang membentang dari barat ke timur di sebelah utara dan pesisir pantai disebelah selatan.
TA. 2020

Lima wilayah kecamatan di Kabupaten Jembrana terdiri dari Kecamatan dengan wilayah terluas
yaitu Kecamatan Mendoyo, sebesar 294,49 km2 atau sekitar 34,98 persen dari total luas Kabupaten
Jembrana, diikuti dengan Kecamatan Melaya 197,19 km2 (23,42%), Kecamatan Pekutatan 129,64
km2 (15,40%), Kecamatan Negara 126,50 km (15,30%), dan Kecamatan dengan luas terkecil yaitu
Kecamatan Jembrana 93,97 km2 (11,16%).
TA. 2020
TA. 2020

Kondisi Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Jembrana meliputi daerah pegunungan di bagian utara
dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada
bagian tengah merupakan daerah perkotaan. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah
Kabupaten Jembrana dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok :
1) Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar), tersebar diseluruh kecamatan Kabupaten
Jembrana, khususnya di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara.
2) Wilayah dengan kemiringan lereng 2 – 15% (landai), tersebar hampir diseluruhkecamatan di
Kabupaten Jembrana.
3) Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar), tersebar diseluruh kecamatan Kabupaten
Jembrana, khususnya di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara.
4) Wilayah dengan kemiringan lereng 2 – 15% (landai), tersebar hampir diseluruh kecamatan di
Kabupaten Jembrana.
5) Wilayah dengan kemiringan lereng 15 – 40% (bergelombang/berbukit), tersebar hampir
diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
6) Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam), merupakan bagian
terluas dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana.

Topografi Kabupaten Jembrana berupa pegunungan dan pesisir pantai berdampak


terdapatnya keberadaan banyak sungai yang berjumlah 55 aliran yang menopang sektor pertanian.
Pegunungan di bagian utara mempunyai titik tertinggi 1.394,35 mdpl yaitu gunung merbuk,
sedangkan di bagian selatan berbentuk dataran rendah (pantai) dengan titik terendah 1 mdpl yang
berada di wilayah Kecamatan Negara, Jembrana, Mendoyo dan Pekutatan. Bagian tengah
Kabupaten Jembrana berupa daerah perkotaan. Mayoritas gunung di Kabupaten Jembrana berada di
Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo dan Kabupaten Jembrana juga merupakan salah satu
kabupaten di Pulau Bali yang mempunyai wilayah pesisir dengan garis pantai yang cukup panjang
mulai dari Kecamatan Melaya hingga Kecamatan Pekutatan.
TA. 2020
TA. 2020

Kondisi Ketingian Lahan


Ditinjau dari kontur kemiringan tanah, dari kelima kecamatan yang ada di Kabupaten
Jembrana, Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana memiliki bentuk permukaan daratan yang
cukup landai dibandingkan ketiga kecamatan lainnya. Keberadaan obyek wisata puncak mawar dan
puncak JR di kecamatan Jembrana yang terjangkau secara kontur untuk masyarakat umum menjadi
daya Tarik tersendiri. Adapun titik tertinggi di Kabupaten Jembrana berada di Desa Manistutu
(1.394,35 mdpl).

Titik Terendah Titik Tertinggi Rata-Rata Kemiringan


Kecamatan
(mdp) (mdp) Tanah (meter)
Melaya 3 1.393,35 4,95
Negara 1 941,00 1,04
Jembrana 1 1.288,40 1,97
Mendoyo 1 1.210,24 4,00
Pekutatan 1 781,63 4,76

Di bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana mempunyai morfologi dan fisiografi pegunungan
yang dibentuk oleh deretan pegunungan Penginuman, Gunung Klatakan, Gunung Bakungan, Gunung
Nyangkrut, Gunung Sanggang dan Gunung Batas. Ketinggian tempat bervariasi antara 250 – 700 m
dpl.Sedangkan di bagian selatan wilayah Kabupaten Jembrana topografinya relatif datar hingga
bergelombang, ketinggian tempat ini berkisar antara 1 – 250 m dpl.
TA. 2020
TA. 2020

Kondisi Geologi / Jenis Tanah


Geologi Kabupaten Jembrana terdiri dari batuan gunung api yang terdiri dari lava, breksi, tufa,
yang diperkirakan berumur kwarter kawah dan daerah pedataran yang sebagian daerah persawahan
terbentuk dari batuan yang tergabung dan disebut dengan Formasi Palasari yang terdiri dari batu
pasir, konglomerat dan batu gamping terumbu dan diperkirakan berumur kwarter, sedangkan untuk
daerah pesisir pantai pada umumnya endapan aluvium yang terdiri dari pasir, lanau, lempung dan
kerikil, yang dijumpai di sekitar daerah pantai di Pengambengan, Tegalbadeng, Perancak, Yeh
Kuning, Mendoyo dan di pantai Gilimanuk. Berdasarkan data peta geologi Kabupaten Jembrana dapat
diketahui bahwa wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari lima jenis batuan yaitu :

• Formasi Gamping Agung


• Batuan Gunung Api Jembrana
• Formasi Palasari
• Formasi Alluvium
• Alluvium Formasi Sorga

Gunung yang terdapat di Kabupaten Jembrana berjumlah 17 buah termasuk gunung yang tidak
aktif.Dari jumlah tersebut Kecamatan Melaya mempunyai gunung paling banyak sehingga topografi di
Kecamatan Melaya termasuk berbukit-bukit. Dari 17 gunung yang dijumpai di Kabupaten Jembrana
ternyata Gunung Merbuk yang tertinggi (1.386 m dpl) terletak di Kecamatan Jembrana disusul dengan
Gunung Mesehe (1.300 mdpl) di Kecamatan Mendoyo, Gunung Bangul (1.253 m dpl) di Kecamatan
Negara dan Gunung Lesung (1.047 m dpl) di Kecamatan Mendoyo.

Berdasarkan peta jenis tanah Provinsi Bali wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari beberapa jenis
tanah yaitu :

• Tanah Latosol Coklat dan Litosol (Inceptisol)


Jenis tanah ini tersebar di lima wilayah Kabupaten Jembrana, yang paling luas terdapat di
Kecamatan Mendoyo ( 25.985 ha), di Kecamatan Melaya (16.319 ha) Kecamatan Negara dan
Jembrana (14.130 ha) dan Kecamatan Pekutatan (12.169 ha). Jenis tanah ini dibentuk oleh bahan
induk abu vulkanik intermediet dengan kandungan bahan organik yang rendah sampai sedang dan
PH berkisar antara 4,5-5,5.
TA. 2020

• Tanah Alluvial Coklat Kelabu


Tanah ini merupakan tanah endapan sungai dengan luas kurang lebih 10.750 Ha sebagian besar
terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana (5.725 ha).

• Tanah Alluvial Coklat Kelabu


Jenis tanah ini dibentuk oleh bahan induk batuan gamping dengan bentuk morfologi bergelombang
sampai berbukit bukit. Jenis tanah ini mendominasi wilayah Kecamatan Melaya (1.878 ha).

• Tanah Regosol Cokelat Kelabu


Jenis tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana seluas
772 ha dan di wilayah Kecamatan Mendoyo seluas 648 ha. Tanah ini terbentuk oleh induk vulkanik
intermedier dengan bentuk wilayah landai sampai berombak.

• Tanah Alluvial Hidromorf


Jenis tanah ini terdapat di wilayah Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana khususnya di
sepanjang wilayah pantai selatan dan di sekitar Desa Pengambengan dan Desa Cupel. Luas jenis
tanah ini kurang lebih 1420 Ha. Tanah ini merupakan sedimen darat dan laut yang dibentuk oleh
lempeng pasir dan pecahan karang.

Masing masing jenis tanah tersebut diatas mempunyai tekstur yang berbeda-beda umumnya tekstur
wilayah di Kabupaten Jembrana tergolong tektur halus (kandungan liat sangat tinggi). Sedangkan
tekstur kasar (pasir dan lempung berpasir) merupakan tekstur tanah yang terdapat di sepanjang
pantai dari wilayah Kabupaten Jembrana.
TA. 2020
TA. 2020

Kondisi Klimatologi
Berdasarkan catatan pantauan dari beberapa titik stasiun klimatologi yang tersebar di wilayah
Kabupaten Jembrana, keadaan cuaca di Kabupaten Jembrana pada tahun 2018 sedikit lebih basah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika jumlah hari hujan pada tahun 2017 sebanyak 179 hari
hujan, maka sepanjang tahun 2018, terjadi 183 hari hujan dengan kadar curah hujan intensitas rendah
(kurang dari 100 mm) terjadi di bulan Mei, Juni, Juli, September, dan Oktober dan kadar curah hujan
dengan intensitas tinggi (lebih dari 350 mm) pada bulan Januari, Februari, Maret, April,
Agustus, November, dan Desember.
Sepanjang tahun 2018, rata-rata kelembaban relatif terendah berkisar 78% dengan suhu rata-
rata tidak lebih dari 280C. Rata-rata kelembaban udara relatif berfluktuatif tiap bulannya, dengan
kelembaban tertinggi terjadi di bulan Juni dan terendah terjadi di bulan Oktober. Tekanan udara rata-
rata sepanjang tahun 2018 relatif stabil berkisar antara 1.005,6 mb – 1.011,4 mb.
Dengan kondisi iklim yang demikian, masih menjadikan cuaca yang bersahabat bagi wisatawan
untuk berkunjung ke Jembrana. Wisatawan mancanegara periode tahun 2017 yang berkunjung ke
obyek wisata di Jembrana sebanyak 19.273 orang, pada tahun 2018 naik menjadi 27.911 orang.
Demikian pula wisatawan nusantara, pada periode 2017 sebesar 186.109 orang, pada tahun 2018
naik menjadi 281.597 orang. Kenaikan total wisatawan dari tahun sebelumnya mencapai sebesar
50,70 persen.
TA. 2020
TA. 2020

Kondisi Hidrogeologi
Berdasarkan data Identifikasi, Inventarisasi/Pendataan Penamaan Unsur Rupabumi (Sungai) di
Wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali Tahun 2011 yang dilakukan oleh Bagian Pemerintahan
Sekretariat Daerah Kabupaten Jembrana, sumber air permukaan di wilayah Kabupaten Jembrana
terdiri dari air sungai, pangkung, tukad dan telabah.

Di daerah ini terdapat 44 sungai, 75 pangkung, 4 tukad dan 2 telabah yang mempunyai arahan
aliran dari Utara (pegunungan) ke muara sungai di bagian Selatan yaitu Samudera Indonesia. Masing-
masing sungai, pangkung, tukad dan telabah mempunyai daerah tangkapan hujan (catchment area)
yang berbeda-beda. Sungai yang alirannya paling panjang adalah Sungai Yeh Sumbul sepanjang
70,90 km, dan terpendek adalah Sungai Perahu Mati yang hanya 1,00 km. Sumber air yang ada di
wilayah Kabupaten Jembrana meliputi :

Air permukaan : air sungai, pangkung, tukad dan telabah, bendung Palasari
Air tanah : air yang bersumber dari bawah tanah
Mata air : terdapat 37 mata air dengan kapasitas 110 l/det.

Berdasarkan karakteristik alirannya, sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana


dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sungai-sungai yang terletak di Bagian Darat dari wilayah
Kabupaten Jembrana (sebelah Barat Tukad Melaya), sungai-sungai hanya mengalir pada musim
hujan. Hal ini erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat rendah di wilayah itu serta kondisi tanah
yang berbentuk dari batuan gamping. Sedangkan kelompok sungai yang mengalir sepanjang tahun
adalah sungai-sungai yang terletak diantara Tukad Klatakan disebelah Barat dan Tukad Pulukan
disebelah Timur umumnya sungai-sungai tersebut tetap mengalir pada musim kemarau walau debit
airnya sangat kecil.
TA. 2020
TA. 2020

2. KONDISI KEPENDUDUKAN
Informasi data kependudukan menjadi kebutuhan dasar dalam melakukan sebuah
perencanaan. Dangan data tersebut proyeksi beberapa tahun kedepan dapat tersusun sistematis,
sehingga perencanaan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sesaat saja namun dapat
diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi penduduk tersebut bukan merupakan
ramalan, tetapi perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi – asumsi tertentu berdasarkan
komponen – komponen laju pertumbuhan penduduk.

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Penduduk merupakan aset pembangunan apabila dapat diberdayakan secara optimal.


Meskipun demikian mereka juga bisa menjadi beban pembangunan jika pemberdayaannya tidak
disertai dengan kualitas yang memadai pada wilayah bersangkutan. Jumlah penduduk Kabupaten
Jembrana dalam kurun waktu tahun 2016-2018 terus bertambah dan dengan luas wilayah yang sama
tiap tahunnya berakibat pada peningkatan kepadatan penduduk per kilometer persegi. Total jumlah
penduduk Kabupaten Jembrana tahun 2018 mencapai 276,60 ribu jiwa atau mengalami pertumbuhan
sebesar 0,62 persen dibanding tahun 2017. Dari total penduduk tersebut, 137,30 ribu jiwa (49,64%)
penduduk laki-laki dan 139,30 ribu jiwa (50,36%) penduduk perempuan. Sex rasio Kabupaten
Jembrana tahun 2018 sebesar 98,56% menunjukkan bahwa penduduk perempuan masih lebih
banyak dibandingkan penduduk laki-laki.

Tabel 1. Statistik Kependudukan Kabupaten Jembrana


Jumlah Laju Persentase Kepadatan
Kecamatan Sex Ratio
Penduduk Pertumbuhan Penduduk Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Melaya 53.460 0.62 19.22 271 100.2
Negara 84.080 0.82 30.23 665 100.9
Jembrana 55.370 0.74 19.91 589 96.4
Mendoyo 58.480 0.40 21.03 199 96.2
Pekutatan 26.710 0.44 9.61 206 97.3
Total 278.100 0.64 100.00 330 98.5
TA. 2020

Jumlah Penduduk Menurut Agama


Prasarana peribadatan di Kabupaten Jembrana terdiri dari pura, masjid, gereja dan
klenteng/vihara. Penduduk Kabupaten Jembrana 75 % memeluk Agama Hindu. Oleh karenanya pura
sebagai fasilitas sarana peribadatan terbesar dibandingkan dengan sarana peribadatan lainnya.
Secara keseluruhan di kawasan Kabupaten Jembrana tersedia 601 unit pura dan sanggah yang
tersebar di seluruh kawasan Kabupaten Jembrana. Sementara 25,6 % penduduk Kabupaten
Jembrana yang beragama Islam telah terlayani oleh 60 unit masjid dam 160 unit mushola.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Agama Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Jembrana


Kong
Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha
Hu Chu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Melaya 13.947 1.612 963 33.780 59 0
Negara 35.358 752 430 40.796 344 2
Jembrana 11.307 352 290 39.341 326 0
Mendoyo 4.407 118 7 51.643 27 0
Pekutatan 4.589 56 175 20.759 0 0
Total 69.608 2.890 1.865 186.319 756 2

Anda mungkin juga menyukai