Anda di halaman 1dari 2

Koneksi Antar Materi

Oleh Parluhutan Sihombing

SMP N 1 Sei Kepayang

CGP Kab. Asahan


Koneksi antar materi-materi yang telah saya pelajari dimulai dengan memahami
filosofis Ki Hajar Dewantara memberikan pemikiran-pemikirannya tentang
Dasar-dasar Pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan bertujuan untuk
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai pendidik dapat
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik, agar
dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan
kodratnya. Peserta didik bukanlah seperti kertas kosong yang dapat diisi atau dilukis
oleh guru menjadi apa saja, melainkan sebuah kertas yang sudah ada tulisannya
hanya belum terlihat jelas. Tugas guru hanya menebalkan lukisan yang belum
tampak jelas itu. Artinya, peserta didik hakikatnya sudah memiliki potensi yang luar
biasa dan keunggulannya sendiri hanya masih samar-samar.

Maka untuk itu, dalam memaksimalkan tumbuhkembangnya peserta didik guru


harus menerapkan perannya sebagai coach, mentor, fasilitator, dan motivator
dalam pembelajaran. Selanjutnya, sebagai guru penggerak masa depan harus dapat
juga memerankan empat dimensi kepemimpinan : pemimpin pembelajaran,
pemimpin dalam pengembangan diri dan orang lain, pemimpin manajemen sekolah,
dan pemimpin dalam pengembangan sekolah. Untuk melakukan upaya transformasi
pendidikan di sekolah, seorang guru penggerak harus memiliki visi dan imaji yang
kuat terkait perannya sebagai agen perubahan. Visi saya murid dimasa depan
adalah terwujudnya murid yang merdeka belajar, unggul dan cerdas berkarakter
melalui penanaman nilai-nilai profil pelajar pancasila. Visi seorang guru penggerak
harus mengupayakan seluruh kekuatan dari dalam dan luar sekolah agar
kelemahan menjadi tidak relevan. Bagian aset yang terdiri CGP, Murid, Guru lain,
Kepsek, Orangtua/ Komite, Pemerintah setempat, Tata Usaha, keluarga CGP, dan
Sekolah memiliki kekuatan (hal-hal positif) untuk melakukan perubahan di sekolah
masing-masing.

Visi guru penggerak di masa depan dapat tercapai jika aset yang memiliki
kekuatan yang variatif dilakukan dengan pendekatan inkuiri apresiatif disertai
tahapannya akan membawa perubahan di sekolah masing-masing. Inkuiri apresiatif,
yaitu sebuah pendekatan dalam manajemen perubahan dan pengelolaan lingkungan
yang positif.
Tahapan B-A-G-J-A (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran positif, Gali mimpi
bersama, Jabarkan rencana, Atur eksekusi) adalah prosedur melakukan perubahan
pendidikan di sekolah untuk dapat diimplementasikan secara berkesinambungan.
Sesuai filosofis Ki Hajar Dewantara untuk melakukan perubahan harus memiliki
prinsip prinsip TRIKON (Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris) . Namun semua
butuh kesabaran, keikhlasan, dan waktu yang sangat panjang melakukan aksi
nyatanya. Kita dapat mengambil pelajaran positif dari Instruktur Pak January tentang
seekor burung yang baru belajar terbang. Seekor burung yang baru bisa terbang,
lintasan terbangnya membentuk kurva melandai ke bawah lalu kemudian meninggi
ke atas. Memang disaat kita melakukan suatu perubahan selalu ada hambatan baik
melalui kata-kata dan perilaku ketidakseriusan (kurang bergerak) dari rekan yang
lain.Tetapi pasti, lambat-laun jika perubahan positif itu dijalankan secara konsisten
dan sistematik akan memberikan pengaruh yang besar.

Salam dan bahagia

Anda mungkin juga menyukai