Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memampukan kami dalam menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul
Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan.

Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji praktikum kami dengan
menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun internet.

Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik


dan saran dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami
untuk membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.

Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Rani selaku guru
Biologi yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan
kepada Bapak Bagus yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung.

Tangerang Selatan, 11 Februari 2013

Penulis

1|Page
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................... 1

Daftar Isi.............................................................................. 2

Bab I Pendahuluan.............................................................. 3

1.1 Latar Belakang............................................. 3


1.2 Identifikasi Masalah...................................... 3
1.3 Rumusan Masalah........................................ 3
1.4 Hipotesis....................................................... 4
1.5 Tujuan........................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan.................................. 4
1.7 Waktu dan Tempat....................................... 5

Bab II Kajian Teori/Dasar Teori............................................ 6

Bab III Alat, Bahan, dan Metode.......................................... 15

Bab IV Hasil dan Pembahasan............................................ 18

Bab V Penutup..................................................................... 21

Bab VI Lampiran................................................................... 22

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi makhluk hidup, makanan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Tanpa makanan, aktivitas makhluk hidup akan terganggu.
Makanan yang kita makan akan dicerna dalam tubuh lalu menghasilkan energi yang kita
butuhkan untuk melakukan aktivitas.
Selain itu, makanan dapat membantu pertumbuhan badan kita dan nutrisi untuk
otak. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Contohnya Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain. Jika kita kekurangan salah satu dari kandungan
makanan akan mengidap penyakit kekurangan gizi (malnutrisi).
Dari itu, kami membuat laporan untuk menginformasikan kandungan apa yang
ada didalam makanan yang kita konsumsi setiap harinya.

1.2 Identifikasi Masalah


Kita perlu mengetahui kandungan apa saja yang ada pada makanan yang kita makan.
Untuk itu kita harus melakukan praktikum untuk menguji kandungan yang terdapat
dalam makanan tersebut.

1.3 Rumusan Masalah


Dari penjelasan identifikasi masalah diatas, masalah yang muncul adalah, kandungan
apa saja yang ada di makanan yang akan di uji?
a) Apakah didalam larutan gula terdapat kandungan glukosa?
b) Apakah didalam ekstrak nasi terdapat kandungan amilum?
c) Apakah didalam susu kacang kedelai terdapat kandungan protein?
d) Apakah didalam larutan zat x terdapat kandungan glukosa, amilum dan protein?
e) Apakah didalam air cucian beras terdapat kandungan glukosa, amilum dan
protein?
f) Apakah didalam minyak goreng terdapat kandungan lemak?

3|Page
1.4 Hipotesis
a) larutan gula mengandung glukosa.
b) Ekstrak nasi mengandung amilum.
c) Susu kacang kedelai mengandung protein.
d) Larutan zat x mengandung glukosa, amilum dan glukosa.
e) Air cucian beras mengandung glukosa, amilum dan protein.
f) Minyak goreng mengandung lemak

1.5 Tujuan
Laporan ini dibuat untuk menguji kandungan yang terdapat didalam makanan yang akan
di ujikan.

1.6 Sistematika Penulisan


I. Cover
II. Kata Pengantar
III. Daftar Isi
IV. Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Hipotesis
1.5 Tujuan
1.6 Sistematika Penulisan
1.7 Waktu dan Tempat
V. Bab II Kajian Teori/Dasar Teori
VI. Bab III Alat, bahan, dan metode
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Metode
VII. Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan

4|Page
VIII. Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
IX. Daftar Pustaka
X. Lampiran

1.7 Waktu dan Tempat


Waktu : 29 Januari 2013
Tempat : 8.30- 10.00 WIB

5|Page
BAB II

KAJIAN TEORI/ DASAR TEORI

Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap
hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein,
air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).

1. Fungsi Makanan           
a.      Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b.      Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
c.      Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d.      Pengaturan metabolisme tubuh.
e.      Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
f.      Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
g.      Penghasil energi.

Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a.       Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang
membahayakan tubuh.
b.      Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang
mengandung 10 asam amino esensial.
c.      Mudah dicerna.
d.      Bervitamin dan bermineral.
e.      Cukup mengandung air

6|Page
2. Zat Makanan

a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O
dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat
berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida
atau keton.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori
adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar
1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang
sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat akan
menghasilkan timbunan protein dan lemak.
(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-
kandungan-dalam.html)

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:


1)      Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana
dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara
lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2)      Oligosakarida
Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam
tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh
disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula
gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
      Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
      Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.

7|Page
3)      Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen,
insulin, selulosa, dekstrin.

Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat:
1)      Sebagai sumber energi utama.
2)      Berperan penting dalam metabolisme.
3)      Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4)      Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5)      Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
6)      Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7)      Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8)      Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.

b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C,
H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform,
dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1)      Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida
(satu gliserol dan tiga asam lemak).
2)      Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.

8|Page
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
kuning telur, otak, dan urat saraf.

Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut


beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh
yang membutuhkan.

3)      Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin
D.

Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
1)      Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak
jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2)     Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.

Fungsi Lemak
Fungsi lemak antara lain:
1)      Sumber energi.
2)      Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3)      Sumber asam lemak esensial.
4)      Pelindung organ tubuh.
5)      Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih
lama.

9|Page
Sekitar 95% lemak dalam makanan mantsia dalam bentuk trigliserol atau
disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut
pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam
lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat
dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat
dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid,
seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak,
hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu,
keju, mentega, dan daging

Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan


kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah
pada jantung dan pembuluh darah.

Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel, dan biasanya


ditemukan pada banyak makanan. Sumber lecitin yang baik adalah putih telur.
Trigliserida adalah sumber energi penting yang dapat digunakan untuk
memproduksi molekul ATP. Trigliserida menghasilkan energi lebih banyak
dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak secara keseluruhan dapat
menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori. Beberapa sel, seperti sel otot rangka
mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.

Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain itu, lemak dapat


melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga membantu penyerapan vitamin
tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi alat-alat tubuh dan dapat
menjaga suhu tubuh stabil.

Setelah makan, trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan


disimpan dalam jaringan adiposa atau dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida
akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam darah sehingga dapat
digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam tubuh. Sebagai penyimpan
energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk isolator
pencegah hilangnya panas tubuh.

10 | P a g e
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol
dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam
empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat penting untuk
pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu, hormon steroid terdiri atas
hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron

c. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O,
N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-
senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun
secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non
esensial
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel,
terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator
bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis
protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam
amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam
darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer).
Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen.
Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-
kandungan-dalam.html )

11 | P a g e
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial untuk Esensial hanya Non Esensial
Orang dewasa untuk bayi
Isoleusin Arginin Alanin
Leusin Histidin Asparagin
Lisin Asam
Metionin aspartat
Fenilalanin Sistein
Treonin Sistin
Valin Asam
glutamat
Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tiroksin

Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1)      Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2)      Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.

Fungsi Protein
Fungsi protein antara lain:
1)      Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2)      Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3)      Pelaksanaan metabolisme tubuh.
4)      Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5)      Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6)      Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7)      Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
(Sumber: http://megi-rahman.blogspot.com/2010/02/zat-makanan-dan-fungsinya-
biologi.html)

12 | P a g e
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

a)   Biuret

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah


hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis
pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga
senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-
CO-NR'-CO-NHCH 3. Berbagai turunan organik yang mungkin. Uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang
mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan
reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret
dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

b)   Benedict

Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan


Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba
Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-
keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak
sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif
karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict
biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini
adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

Cara kerja Benedict

Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada
benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

c)   Lugol

            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan
tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai
untuk tujuan ini. 

13 | P a g e
      

 Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling
yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total
150 mg/mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan
triiodida (I- 3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari
unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung
alkohol. 

Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong
(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang
berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam
senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

14 | P a g e
BAB III

ALAT, BAHAN, DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan

 Alat :
- Tabung reaksi

- Rak tabung reaksi

- Spiritus (pemanas)

- Penjepit tabung reaksi

- Kertas cokelat

- Tisu

- Tripod

- Gelas ukur

 Bahan :
- Ekstrak nasi

- Larutan gula

- Ekstrak susu kedelai

- Air cucian beras

- Minyak

- Sari apel

- Zat X

15 | P a g e
3.2 Metode

- Menyiapkan bahan makanan yang akan diuji.

- Empat buah tabung reaksi diisi zat-zat dibawah ini sesuai nama yang tertera di tabung.
Yaitu :
 Larutan gula
 Sari susu kedelai
 Ekstrak nasi
 Air cucian beras
 Zat X
- Masing–masing sampel makanan yang akan diuji dimasukkan ke tabung reaksi
sebanyak 1 mL.
- Air dimasukkan kedalam gelas ukur hingga mencapai kurang lebih setengah dari gelas
ukur tersebut.
- Spiritus dinyalakan untuk memanaskan air.

- Uji Glukosa :

 Cairan benedict diteteskan 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
gula.
 Tabung reaksi diletakkan didalam tabung reaksi yang berisi air mendidih.
 Jika terjadi perubahan warna pada dasar tabung, dicatat didalam tabel
pengamatan
- Uji Glukosa, Amilum, dan Protein yang terdapat pada air cucian beras :

 Cairan benedict, biuret, dan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam masing-
masing tabung pada air hasil cucian beras.

16 | P a g e
 Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.

- Uji Glukosa, Amilum, dan Protein yang terdapat pada zat X :

 Cairan benedict diteteskan sebanyak 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi
zat X.
 Tabung reaksi yang ditetesi benedict di masukkan kedalam air mendidih.
 Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
- Tabung reaksi yang telah dididihkan diambil menggunakan penjepit tabung reaksi, yaitu
tabung yang berisi larutan gula, air cucian beras dan zat X.
- Uji Amilum :

 Cairan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam ekstrak nasi didalam tabung
reaksi.
 Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
- Uji Protein :

 Cairan biuret diteteskan sebanyak 5 kali kedalam larutan nasi.


 Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
- Setelah semua bahan berhasil diuji, kemudian diuji kembali menggunakan kertas
cokelat.
- Kertas cokelat yang sudah dibagi menjadi beberapa kolom ditulis dengan nama- nama
larutan yang diuji, yaitu : larutan gula, ekstrak nasi, ekstrak susu kedelai, air cucian
beras, minyak goreng, dan zat X.
- Setiap sampel dioleskan kedalam tabel.

- Bekas olesan pada kertas dikeringkan lalu diamati.

- Apabila bekas yang ditinggalkan membuat kertas cokelat mejadi transparan, itu berarti
sampel tersebut mengandung lemak.
- Hasil pengamatan dimasukkan kedalam tabel pengamatan.

17 | P a g e
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Bahan Makanan Perbubahan Warna


Lugol Benedict Biuret Transparan
1 Ekstrak Nasi + ×
2 Larutan Gula + ×
3 Ekstrak Susu Kedelai + ×
4 Zat X + ×
5 Air Cucian Beras + + ×
6 Lemak √

4.1 Hasil dan Pembahasan

18 | P a g e
Tabel 1.a

A. Uji Glukosa, Amilum, dan Protein


Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa:
o Larutan yang mengandung Karbohidrat yaitu ekstrak nasi, hal ini dibuktikan dari
adanya perubahan warna menjadi biru kehitaman setelah diberi 5 tetes lugol.
o Larutan yang mengandung glukosa yaitu larutan gula, hal ini dibuktikan juga dari
adanya perubahan warna menjadi endapan merah bata setelah 5 kali ditetesi
dengan cairan benedict dan dipanaskan.
o Ekstrak susu kedelai yang masih murni ditetesi sebanyak 5 kali oleh cairan
biuret. Susu kedelai yang awalnya berwarna putih, lalu kemudian berubah
warna menjadi seperti cincin berwarna ungu, yang berarti bahwa ekstrak susu
kedelai positif mengandung protein.
o Air hasil cucian beras yang sudah diuji menggunakan benedict, biuret, dan lugol
juga menghasilkan kesimpulan bahwa air cucian beras positif mengandung
glukosa, amilum, dan protein. Hal ini dibuktikan dari adanya perubahan warna
dari yang awalnya berwarna putih keruh menjadi endapan merah bata, cincin
ungu, dan biru kehitaman.

o Zat X yang identitasnya masih dirahasiakan ini, diuji dengan menggunakan tiga
cairan juga, yaitu cairan benedict, biuret, dan lugol lalu dipanaskan. Tetapi yang
menghasilkan perubahan hanyalah ketika ditetesi oleh cairan benedict. Hal ini
membuktikan bahwa zat X tersebut mengandung glukosa.

19 | P a g e
20 | P a g e
Tabel 1.b
Kami menguji semua sampel dengan mengoleskan setiap larutan ke atas kertas
cokelat. Ternyata yang memberikan bekas transparan hanyalah minyak saja. Hal ini
membuktikan bahwa dari sekian banyak larutan yang kami uji, hanya minyaklah yang
mengandung lemak.

21 | P a g e
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Bahwa Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung amilum atau
tidak.
2. Bahwa Biuret digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung protein atau
tidak.
3. Bahwa Benedict digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung glukosa atau
tidak.
4. Bahwa kertas coklat dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat mengandung
lemak atau tidak.

Dan dari hasil pengamatan kami dapat menarik kesimpulan bahwa:


1. Ekstrak nasi mengandung karbohidrat.
2. Larutan gula mengandung glukosa.
3. Ekstrak susu kedelai mengandung protein.
4. Air hasil cucian beras dan zat X mengandung karbohidrat, glukosa, dan protein.
5. Minyak mengandung lemak.

5.2 Saran

1. Patuhi peraturan yang sudah dijelaskan oleh guru senelumnya, seperti untuk tidak
menggunakan pipet pada dua cairan yang berbeda.
2. Lebih berhati –hati saat menyalakan spiritus.
3. Menggunakan jas lab, guna menghindari tumpahnya larutan ke seragam.

22 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://lpbujimakanan.blogspot.com/2012/03/uji-makanan.html
http://brigittaamandasblog.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-ilmiah-makalah-biologi.html

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan_27.html

http://dianekawatiexact1.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-biologi-uji-bahan.html

Aryulina, Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2010.Biology 2B. Esis.:Jakarta.

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai