Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memampukan kami dalam menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul
Laporan Praktikum Tentang Uji Kandungan Makanan.
Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji praktikum kami dengan
menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun internet.
Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Rani selaku guru
Biologi yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan
kepada Bapak Bagus yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung.
Penulis
1|Page
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................. 2
Bab I Pendahuluan.............................................................. 3
Bab V Penutup..................................................................... 21
Bab VI Lampiran................................................................... 22
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
3|Page
1.4 Hipotesis
a) larutan gula mengandung glukosa.
b) Ekstrak nasi mengandung amilum.
c) Susu kacang kedelai mengandung protein.
d) Larutan zat x mengandung glukosa, amilum dan glukosa.
e) Air cucian beras mengandung glukosa, amilum dan protein.
f) Minyak goreng mengandung lemak
1.5 Tujuan
Laporan ini dibuat untuk menguji kandungan yang terdapat didalam makanan yang akan
di ujikan.
4|Page
VIII. Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
IX. Daftar Pustaka
X. Lampiran
5|Page
BAB II
Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap
hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein,
air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
1. Fungsi Makanan
a. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
b. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
c. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
d. Pengaturan metabolisme tubuh.
e. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
f. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
g. Penghasil energi.
6|Page
2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O
dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat
berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida
atau keton.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori
adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar
1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang
sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat akan
menghasilkan timbunan protein dan lemak.
(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-
kandungan-dalam.html)
7|Page
3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen,
insulin, selulosa, dekstrin.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu: padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.
Fungsi Karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C,
H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform,
dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida
(satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein.
Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk
mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan.
8|Page
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam
kuning telur, otak, dan urat saraf.
3) Lemak asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin
D.
Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
1) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa.
Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak
jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
2) Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi Lemak
Fungsi lemak antara lain:
1) Sumber energi.
2) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih
lama.
9|Page
Sekitar 95% lemak dalam makanan mantsia dalam bentuk trigliserol atau
disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut
pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam
lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat
dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat
dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid,
seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak,
hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu,
keju, mentega, dan daging
10 | P a g e
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol
dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam
empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat penting untuk
pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu, hormon steroid terdiri atas
hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron
c. Protein
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O,
N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-
senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun
secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non
esensial
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel,
terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator
bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis
protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam
amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam
darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer).
Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen.
Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
(Sumber: http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/10/rangkuman-zat-zat-
kandungan-dalam.html )
11 | P a g e
Asam amino esensial dan non esensial
Esensial untuk Esensial hanya Non Esensial
Orang dewasa untuk bayi
Isoleusin Arginin Alanin
Leusin Histidin Asparagin
Lisin Asam
Metionin aspartat
Fenilalanin Sistein
Treonin Sistin
Valin Asam
glutamat
Glutamin
Glisin
Prolin
Serin
Tiroksin
Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewan): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang-kacangan terutama kedelai.
Fungsi Protein
Fungsi protein antara lain:
1) Sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksanaan metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer.
5) Pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.
6) Penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
7) Penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
(Sumber: http://megi-rahman.blogspot.com/2010/02/zat-makanan-dan-fungsinya-
biologi.html)
12 | P a g e
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
a) Biuret
b) Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada
benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
c) Lugol
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGALugol. Larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan
tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai
untuk tujuan ini.
13 | P a g e
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling
yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total
150 mg/mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan
triiodida (I- 3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari
unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung
alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong
(sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang
berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam
senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
14 | P a g e
BAB III
Alat :
- Tabung reaksi
- Spiritus (pemanas)
- Kertas cokelat
- Tisu
- Tripod
- Gelas ukur
Bahan :
- Ekstrak nasi
- Larutan gula
- Minyak
- Sari apel
- Zat X
15 | P a g e
3.2 Metode
- Empat buah tabung reaksi diisi zat-zat dibawah ini sesuai nama yang tertera di tabung.
Yaitu :
Larutan gula
Sari susu kedelai
Ekstrak nasi
Air cucian beras
Zat X
- Masing–masing sampel makanan yang akan diuji dimasukkan ke tabung reaksi
sebanyak 1 mL.
- Air dimasukkan kedalam gelas ukur hingga mencapai kurang lebih setengah dari gelas
ukur tersebut.
- Spiritus dinyalakan untuk memanaskan air.
- Uji Glukosa :
Cairan benedict diteteskan 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
gula.
Tabung reaksi diletakkan didalam tabung reaksi yang berisi air mendidih.
Jika terjadi perubahan warna pada dasar tabung, dicatat didalam tabel
pengamatan
- Uji Glukosa, Amilum, dan Protein yang terdapat pada air cucian beras :
Cairan benedict, biuret, dan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam masing-
masing tabung pada air hasil cucian beras.
16 | P a g e
Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
Cairan benedict diteteskan sebanyak 5 kali kedalam tabung reaksi yang berisi
zat X.
Tabung reaksi yang ditetesi benedict di masukkan kedalam air mendidih.
Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
- Tabung reaksi yang telah dididihkan diambil menggunakan penjepit tabung reaksi, yaitu
tabung yang berisi larutan gula, air cucian beras dan zat X.
- Uji Amilum :
Cairan lugol diteteskan sebanyak 5 kali kedalam ekstrak nasi didalam tabung
reaksi.
Jika terjadi perubahan warna pada dasar larutan tersebut, dicatat didalam tabel
pengamatan.
- Uji Protein :
- Apabila bekas yang ditinggalkan membuat kertas cokelat mejadi transparan, itu berarti
sampel tersebut mengandung lemak.
- Hasil pengamatan dimasukkan kedalam tabel pengamatan.
17 | P a g e
BAB IV
18 | P a g e
Tabel 1.a
o Zat X yang identitasnya masih dirahasiakan ini, diuji dengan menggunakan tiga
cairan juga, yaitu cairan benedict, biuret, dan lugol lalu dipanaskan. Tetapi yang
menghasilkan perubahan hanyalah ketika ditetesi oleh cairan benedict. Hal ini
membuktikan bahwa zat X tersebut mengandung glukosa.
19 | P a g e
20 | P a g e
Tabel 1.b
Kami menguji semua sampel dengan mengoleskan setiap larutan ke atas kertas
cokelat. Ternyata yang memberikan bekas transparan hanyalah minyak saja. Hal ini
membuktikan bahwa dari sekian banyak larutan yang kami uji, hanya minyaklah yang
mengandung lemak.
21 | P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Bahwa Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung amilum atau
tidak.
2. Bahwa Biuret digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung protein atau
tidak.
3. Bahwa Benedict digunakan untuk menguji apakah suatu zat mengandung glukosa atau
tidak.
4. Bahwa kertas coklat dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat mengandung
lemak atau tidak.
5.2 Saran
1. Patuhi peraturan yang sudah dijelaskan oleh guru senelumnya, seperti untuk tidak
menggunakan pipet pada dua cairan yang berbeda.
2. Lebih berhati –hati saat menyalakan spiritus.
3. Menggunakan jas lab, guna menghindari tumpahnya larutan ke seragam.
22 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://lpbujimakanan.blogspot.com/2012/03/uji-makanan.html
http://brigittaamandasblog.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-ilmiah-makalah-biologi.html
http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan_27.html
http://dianekawatiexact1.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-biologi-uji-bahan.html
23 | P a g e