ABSTRAK
Di hotel terdapat beberapa department untuk kelancaran suatu operasional, salah satu department yang
berperan penting ialah department pastry yang mana department ini menyediakan makanan untuk
breakfast, lunch dan juga dinner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan sistem penyimpanan dengan menggunakan metode first in first out untuk bahan perishable
sebagai upaya menghasilkan produk yang berkualitas.dengan menggunakan sistem FIFO bertujuan untuk
melancarkan proses bekerja dan menghindari kerusakan padan bahan makanan dan kegagalan. Karena
penyimpanan suatu bahan makan dapat berpengaruh terhadap kualitas makanan, objek yang di teliti ialah
Sheraton Bandung Hotel and Towers yang mana menerapkan sistem first in first out dalam penyimpanan
bahan makanan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data dokumentasi, wawancara yang dilakukan denga pastry cheff dan para staff dan
observasi yang dilakukan penulis pada saat praktek kerja lapang selama 6 bulan di dapur pastry. Dari
hasil penelitian dapat dilihat akibat dari tidak dijalankannya sistem FIFO dalam penyimpanan bahan
perishable dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan makanan dan menurunnya kualitas makanan
atau bahan makanan.
ABSTRACT
In the hotel there are several departments for operations, one of the important departments is the baking
department which department provides food for breakfast, lunch and also dinner. The purpose of this research
is to learn how to implement a storage system using the first in the first method for materials that can be used
as materials to produce quality products. By using the FIFO system which aims to smooth the process used
and prevent damage to food ingredients and repairs. Because food storage can be carried out on food quality,
attractions at the Sheraton Bandung Hotel and Menara that apply the system first in the storage of foodstuffs.
The method in this study used a qualitative research method with documentary data collection techniques,
interviews conducted with Pastrycheff and the staff and observations made by the author during the fieldwork
for 6 months in the pastry kitchen. From the results of the study it can be seen from the non-implementation
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2228
of the FIFO system in the storage of perishable ingredients that can be used in food ingredients and the
declining quality of food or food ingredients.
digunakan untuk meneliti pada kondisi dapur pastry Sheraton Bandung Hotel &
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya Towers, dan wawancara yang di lakukan
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai dengan pastry chef dan staffnya, di peroleh
intrumen kunci, teknik, pengumpulan data data sebagai berikut bahwa penyimpanan
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), bahan perishable yang di terapkan di dapur
analisis data bersifat induktif, dan hasil pastry Sheraton Bandung sesuai dengan
penelitian kualitatif lebih menekankan standar Marriot yaitu cold storage below -
makna dari pada generalisasi. Dalam 5 dejarat, untuk penyimpanan dalam chiller
penelitian kualitatif, pengumpulan data harus dengan keadaan tertutup atau
tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh menggunakan plastic wrap begitu juga
fakta yang ditemukan pada saat penelitian penyimpanan disuhu ruangan harus
lapangan. menggunakan plastic wrap, dan juga sesuai
dengan SOP yang ada di hotel.
Teknik pengumpulan data :
Berikut SOP yang ada di Sheraton Bandung
a. Observasi Hotel & Towers :
b. Interview 1. Pisahkan bahan makanan yang
c. Dokumen mengeluarkan aroma dengan makanan
d. Studi pustaka yang menyerap aroma dari bahan makanan
lain
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Bahan makanan segar dikeluarkan
Untuk pembahasan Tugas Akhir penulis, dengan urutan first
penulis akan menjelaskan hasil in first out
pembahasan penulis melalui wawancara 3. Tata letak bahan makanan diatur
dan survey semenjak penulis magang di sedemikian rupa sehingga bahan makanan
Hotel tersebut. yang memiliki tingkat kebutuhan relative
Sistem Penyimpanan Bahan Perishable tinggi lebih mudah didapat.
di Sheraton Bandung Hotel & Towers 4. Suhu penyimpanan bahan makanan yang
Penyimpanan sangatlah penting untuk disimpan.
mejaga kualitas bahan makanan terutama 5. Sayuran tidak boleh dicuci sebelum
bahan makanan yang termasuk kedalam disimpan.
bahan makanan perishable, karna bahan 6. Tangkai tidak boleh dipotong sebelum
perishable yang mudah sekali rusak apabila disimpan.
penyimpanannya tidak sesuai. Maka dari 7. Buanglah bagian yang busuk sebelum
itu bahan perishable harus disimpan dengan disimpan.
benar agar mencegah terjadinya 8. Bahan makanan tidak boleh basah atau
kerusakan,bahan perishabke diantaranya terkena air.
daging, ikan buah-buahan dll. salah satu 9. Pilihlah sayuran sesuai dengan jenisnya.
cara agar bahan makanan perishable tidak 10. Gunakan kertas Koran atau wadah
mudah rusak yaitu disimpan di chiller atau berventilasi.
frezzer, dan menggunakan sistem FIFO 11. Tidak lupa memberi label pada setiap
agar makanan terkontrol dengan baik. bahan makanan.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang di 12. Simpan bahan makanan sesuai dengan
lakukan penulis selama enam bulan di jenisnya.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2233
terhadap kualitas bahan makanan itu sendiri pengecekan equipment (chiller/ frezzer)
dan juga berpengaruh terhadap cost. dan pengawasan oleh pastry chef.
Dalam pelaksanaannya sistem FIFO itu Hambatan dalam pelaksanaan First In
harus sesuai dengan standar, yang mana First Out di dapur Sheraton Bandung
barang yang pertama kali masuk yang Hotel & Towers.
pertama kali di gunakan atau dikeluarkan, Dalam sebuah operasional selalu ada
itu semua guna menjaga kualitas bahan hambatan dalam pelaksanaannya baik
makanan atau makanan itu sendiri dan hambatan oleh karyawan maupun
mengurangi resiko kerusakan pada bahan hambatan oleh equipment, seperti di
makanan tersebut, Menurut Dita (2010) Sheraton Bandung Hotel & Towers
kualitas produk makanan memiliki hambatan yang paling sering terjadi ialah
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan, hambatan yang disebabkan oleh error
dengan menjaga kualitas makanan secara equipment chiller maupun freezer, yang
tidak langsung memberikan kepuasan mana suhu chiller atau frezzer tidak
terhadap tamu. Untuk menjaga kualitas memenuhi standar (dibawah standar) dan
bahan makanan dengan cara penerapan juga hambatan oleh karyawan yang tidak
FIFO karyawan di haruskan untuk daily melaksanakan SOP dengan baik.
check list storage, inventory barang dan
juga selalu memberi labeling pada bahan Dapat dilihat gambar diatas menunjukan
makanan yang akan disimpan agar suhu chiler dapur pastry yang sesuai
memudahkan dalam mengkontrol. dengan standar Marriot yaitu bellow -
menurut penelitian penulis selama 6 bulan 5derajat,akan tetapi ada beberapa chiller
di dapur pastry Sheraton Bandung Hotel & yang sering mengalami error terutama
Towers masih ada karyawan yang tidak dibagian pintu yang tidak menutup dengan
melaksanakannya baik penerapan FIFO rapat yang berpengaruh terhadap suhu
maupun labeling pada bahan makanan, itu chiller tersebut, yang mana itu juga akan
semua dikarnakan kurangnya pengawasan mempengaruhi bahan makanan yang ada
oleh pastry chef , pengetahuan para didalam chiller.
karyawan tentang FIFO dan juga kurangnya Dengan adanya sistem FIFO bertujuan
sosialisasi tentang FIFO, hanya ada tulisan untuk mengkontrol kualitas produk dan
“FIFO” di setiap chiller / frezzer dan tempat juga bahan makanan karna kalau kualitas
penyimpanan lainnya. Tidak ada penjelasan bahan makanan itu menurun maka kualitas
khusus tentang penerapan FIFO, hanya makanan itu juga akan menurun, Menurut
beberapa bahan makanan yang diterapkan Jusup (2005 : 120) Metode FIFO atau
sistem FIFO dan ada beberapa bahan masuk pertama keluar pertama
makanan lainnya yang tidak menerapkan mengasumsikan bahwa barang yang dibeli
sistem FIFO. awal dianggap akan lebih awal dijual atau
Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa digunakan, yang mana pada kenyataannya
penyimpanan bahan perishable itu di masih ada karyawan yang tidak
laksanakan menurut standard dan sop yang menerapkan system FIFO yang ada maupun
berlaku, namun masih ada beberapa SOP SOP yang sudah diterapkan, kejadian
dan kendala yang mempengaruhi tersebut dapat dilihat pada chiller bahwa
operasional maupun kualitas dari bahan penyimpanan yang dilakukan tidak sesuai
makanan tersebut. Itu karena kurangnya standar FIFO masih ada beberapa karyawan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2235