Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.

2 Agustus 2020 | Page 2227

PENERAPAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT UNTUK BAHAN


PERISHABLE SEBAGAI UPAYA MENGHASILKAN PRODUK PASTRY
YANG BERKUALITAS DI SHERTAON BANDUNG HOTEL AND
TOWERS
APPLICATION OF FIRST IN FIRST OUT SYSTEM FOR PERISHABLE
MATERIALS AS AN EFFORT TO PRODUCE QUALITY PASTRY
PRODUCTS IN SHERTAON BANDUNG HOTEL AND TOWERS
Hanna Nurcahya Hanifa, Drs. Dendi Gusnadi.,S.Par.,MM.Par, Ratna Gema Maulida.,S.ST.Par.,MM.Par
Program Studi D3 Perhotelan, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Corresponding Author : hannanurcahya@student.telkomuniversity.ac.id,


dendi@tass.telkomuniversity.ac.id, gema@tass.telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Di hotel terdapat beberapa department untuk kelancaran suatu operasional, salah satu department yang
berperan penting ialah department pastry yang mana department ini menyediakan makanan untuk
breakfast, lunch dan juga dinner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan sistem penyimpanan dengan menggunakan metode first in first out untuk bahan perishable
sebagai upaya menghasilkan produk yang berkualitas.dengan menggunakan sistem FIFO bertujuan untuk
melancarkan proses bekerja dan menghindari kerusakan padan bahan makanan dan kegagalan. Karena
penyimpanan suatu bahan makan dapat berpengaruh terhadap kualitas makanan, objek yang di teliti ialah
Sheraton Bandung Hotel and Towers yang mana menerapkan sistem first in first out dalam penyimpanan
bahan makanan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data dokumentasi, wawancara yang dilakukan denga pastry cheff dan para staff dan
observasi yang dilakukan penulis pada saat praktek kerja lapang selama 6 bulan di dapur pastry. Dari
hasil penelitian dapat dilihat akibat dari tidak dijalankannya sistem FIFO dalam penyimpanan bahan
perishable dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan makanan dan menurunnya kualitas makanan
atau bahan makanan.

Kata Kunci : first in first out, produk, kualitas

ABSTRACT

In the hotel there are several departments for operations, one of the important departments is the baking
department which department provides food for breakfast, lunch and also dinner. The purpose of this research
is to learn how to implement a storage system using the first in the first method for materials that can be used
as materials to produce quality products. By using the FIFO system which aims to smooth the process used
and prevent damage to food ingredients and repairs. Because food storage can be carried out on food quality,
attractions at the Sheraton Bandung Hotel and Menara that apply the system first in the storage of foodstuffs.
The method in this study used a qualitative research method with documentary data collection techniques,
interviews conducted with Pastrycheff and the staff and observations made by the author during the fieldwork
for 6 months in the pastry kitchen. From the results of the study it can be seen from the non-implementation
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2228

of the FIFO system in the storage of perishable ingredients that can be used in food ingredients and the
declining quality of food or food ingredients.

Keywords: first in first out, product, quality


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2229

I. PENDAHULUAN Sheraton yang di kenal di Indonesia adalah


Sheraton Hotel Bandung and Towers yang
1.1 Latar Belakang berada di Bandung.
Sheraton Bandung Hotel and
Hotel merupakan suatu perusahaan Towers di dirikan pada tahun 1989 yang
yang dikelola oleh pemiliknya dengan mana bertempat di jalan Ir. H. Djuanda No.
menyediakan pelayanan makanan dan 390 bandung dan berkantor di jalan Sumur
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur Bandung. Pada tanggal 2 oktober tahun
kepada orang-orang yang melakukan 1990 hotel Sheraton di resmikan dengan
perjalanan dan mampu membayar sesuai nama Sheraton Inn Bandung, yang mana
dengan pelayanan yang diterima. memiliki kamar sebanyak 111 buah kamar
Selanjutnya pengertian hotel ialah usaha dan mendapat pengakuan sebagai hotel
komersil yang menyediakan tempat bintang 3 sekaligus menjadi hotel Sheraton
menginap, makanan dan minuman, dan kedua yang didirikan di indonesia setalah
pelayanan pelayanan lain bagi masyarakat Sheraton Lampung.
umum. Sheraton Bandung Hotel and
Beberapa fasilitas pelayanan yang Towers, memiliki kamar sebanyak 156
di sediakan oleh hotel di antaranya fasilitas kamar. Hotel dengan sloga “to be the
penyedia makanan dan minuman, fasilitas leading hotel in Bandung for bussines
konvensi dan pameran, fasilitas rekreasi travelers and weekend gateway by offering
dan hiburan, fasilitas olahraga, fasilitas warm service with innovation product and
layanan bisnis dan perkantoran, dan juga to be the best career workplace” yang mana
pengembangan fasilitas penunjang lainnya dulu Sheraton Bandung Hotel and Towers
yang di perlukan tamu selama menginap di berada di bawah naungan starwood Hotel
hotel tersebut. and Resort Worldwide, dan kini berda di
Hotel Sheraton menjadi jaringan bawah naungannya Marriot Internasional
hotel internasional yang memiliki 400 hotel tepatnya pada tanggal 23 September 2016.
di 70 negara, nama Sheraton diambil dari Hotel Sheraton juga memiliki
nama seorang tukang kayu, Thomas beberapa department untuk menunjang
Sheraton yang hidup pada abad 19, kantor semua fasilitas dan layanan yang ada, dari
pusat Sheraton yang berada di Boston mulai department Front Office,
Amerika Serikat juga melebarkan sayapnya Housekeeping, Service, Food and Baverage
ke luar Amerika dengan mengakuisisi dua dan department penunjang lainnya,
buah hotel yang berada di kanada, selain itu kesemua department itu saling berkaitan
juga Sheraton melebarkan sayapnya untuk memberikan pelayanan kepada tamu,
kebeberapa Negara seperti Venezuela, salah satu dari bagian hotel yang memiliki
Israel, China bahkan sampai ke indonesia. peranan penting iala department Food and
Dengan adanya jaringan Sheraton di Baverage.
beberapa kota di indonesia, membuat nama Department Food and Baverage
Sheraton makin di kenal oleh masyarakat merupakan bagian yang bertugas atau
dan menjadi salah satu tempat untuk mengolah, memproduksi dan menyajikan
menginap, beristirahat, tempat event makanan dan minuman untuk keperluan
bahkan menjadi tempat berlangsungnya hotel, baik dalam kamar, restaurant,
konferensi, salah satu jaringan hotel
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2230

makanan karyawan dan sebagainya. First out sangat menentukan kualitas


Ranchman Arief, Abd (2005:113). produk, prosedur penyimpanan yang tepat
Patiseri merupakan pengetahuan sangat penting karena produk makanan
dalam pengolahan dan penyajian makanan, merupakan bahan yang tidak tahan lama
khususnya mengolah dan menyajikan atau mudah rusak, pengolahan makan tidak
berbagai jenis kue, dengan demikian hanya mampu memilih teknik pengolahan
patiseri dapat diartikan sebagai ilmu yang tepat tetapi juga harus di dukung
pengetahuan yang mempelajari berbagai dengan penerapan system first in first out,
jenis kue, mulai dari cara pengolahan selain first in first out hal penting yang
sampai cara penyajiannya, patiseri juga harus diperhatikan dalam penyimpanan
dipelajari sebagai suatu ilmu dan seni makan ialah faktor keselamatan dan
dalam mengolah dan menyajikan berbagai kesehatan kerja, hal ini bertujuan untuk
jenis kue baik kue tradisional ataupun menghasilkan kualitas makanan yang baik
modern. dan memiliki daya simpan yang lama,
Bakery ialah salah satu jenis produk selain itu juga penerimaan dan
patiseri yang mana bertangung jawab pada penyimpanan bahan baku terutama bahan
pembuatan bread, danish, croissant, dan perishable juga termasuk hal yang dapat
product – product lainnya yang di sajikan menentukan kualitas makanan.
setelah di oven atau baking, selain itu juga Dampak buruk yang terjadi jika
ada yeast product adalah product patiseri tidak menjalankan sistem First in First out
yang menggunakan ragi sebagai bahan yaitu banyak bahan makanan yang mudah
pengembang, adonan yeast product terbagi rusak dan berkurangnya kualitas makanan,
menjadi 2 macam yaitu adonan cair dan pengambilan dengan menggunakan Sistem
adonan padat. First In First Out yaitu barang yang pertama
Seperti yang sudah kita ketahui datang atau pertama kali disimpan harus
bahwa makanan dikategorikan kedalam juga yang pertama kali diambil atau diolah,
bahan makanan perishable dan non dengan tujuan agar bahan yang sudah lama
perishable, pembahasan yang akan tidak rusak dan agar bahan makanan tidak
dilakukan penulis hanyalah berfokus pada terbuang akibat banyak bahan yang busuk
bahan perishable. Sebagaimana di jelaskan ataupun bahan yang rusak, sistem FIFO ini
oleh Soenardi dkk. (2013:18) bahwa, bahan juga bertujuan untuk menjaga kualitas
makanan yang tidak lama umur daya bahan makanan agar tetap layak untuk
tahannya dan mudah mengalami kerusakan diolah.
dan harus disimpan di dalam lemari es atau Banyak manfaat yang kita dapatkan
frezzer, dengan tujuan memperlambat apabila menerapkan sistem first in first out
terjadinya kerusakan, seperti yang dalam penyimpanan makanan dan bahan
diterapkan di Sheraton Bandung Hotel & makanan apalagi untuk sebuah hotel, karna
Towers pada dapur pastry penyimpanan memberikan dan menghasilkan makanan
bahan perishable yang di simpan di chiller yang berkualitas dapat berpengaruh
atau frezzer masih banyak bahan yang di terhadap kemajuan, kualitas, dan juga
simpen tidak sesuai dengan standar berpengaruh pada cost hotel tersebut.
penyimpanan dan sop yang berlaku. Berdasarkan latar bekalang tersebut maka
Dalam penyimpanan makanan penulis tertarik untuk mengambil judul
secara umum khususnya tentang First in – “Penerapan sistem first in – first out untuk
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2231

bahan perishable sebagai upaya food and beverage department yang


menghasilkan produk pastry yang memiliki tugas didalam pembuatan dessert
berkualitas di Sheraton Bandung Hotel and atau juga makanan penutup, snack atau
Towers” sebagai topik penelitian. makanan pengirim minuman, seperti
misalnya kue dan roti.
II. Kajian Pustaka 2.4 penyimpanan
Penyimpanan merupakan metode yang
Menurut Rumekso (2001:2) Hotel adalah
paling tepat karna hampir semua bahan
bangunan yang menyediakankamar-kamar
makanan akan tahan lama jika di simpan di
untuk menginap para tamu, makanan, dan
dalam suhu yang rendah dan dalam
minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang
kelembapan yang tinggi, tempat yang baik
diperlukan, dan dikelola secara professional
untuk menyimpan bahan sayuran adalah
untuk
laci paling bawah, ruang penyimpanan
2.2 kitchen
pendingin. Jangan menyimpan pada rak
Menurut Drs. Bagus Sudiara, BA dalam
paling atas penyimpana pendingin karna
buku pedoman pusat pendidikan dan latihan
akan terkena putaran udara yang kering.
Pariwisata Dhyana Pura (2001) di sebutkan
Metode-metode penyimpanan :
pengertian dapur atau kitchen set sebagai
a. First In First Out (FIFO) : bahan
berikut, “kitchen is a room or other spaces
yang masuk terlebih dahulu harus
(as a wall area of special building) with
dipergunakan terlebih dahulu
facilities for cooking” dengan singkat di
b. Last In Last Out (LIFO) : barang
katakana bahwa sebuah dapur adalah suatu
yang datang terakhir masuk, harus
ruangan atau tempat khusus yang memiliki
dipergunakan terlebih dahulu.
perlengkapan dan peralatan untuk
2.5 First In First Out
mengolah makanan.
Menurut Jusup (2005 : 120) Metode FIFO
2.3 pastry
atau masuk pertama keluar pertama
Pastry / patiseri merupakan sebuah salah
mengasumsikan bahwa barang yang dibeli
satu pengetahuan didaam sebuah
awal dianggap akan lebih awal dijual atau
pengolahan dan penyajian makanan ,
digunakan, dan harga pokok perolehan
terutama pada proses serta sekarang pada
barang yang dibeli lebih awal akan
berbagai jenis kue . Patiseri tersebut berasal
dibebankan lebih dahulu sebagai harga
dari bahasa Prancis yakni ” Patisserie ”
pokok penjualan. Pada pencatatan secara
yang memiliki arti kue-kue. Oleh karena itu
fisik, metode ini beranggapan bahwa
Patiseri atau pastry ini apat diartikan ialah
barang yang ada paling awal dianggap
sebagai ilmu yang mempelajari mengenai
dijual paling awal juga. Perbedaannya
seluk beluk kue kue kontinenl baik, itu
adalah dalam pencatatan secara perpetual
oriental serta juga kue Indonesia entah itu
dengan metode FIFO (First In First Out),
mulai dari persiapan , pengolahan sampai
perhitungan harga pokok yang dijual
pada presentasi.
dilakukan pada saat terjadi penjualan.
Menurut Adjab subagjo, (2007:87),
III. METODE
Didalam bukunya Management
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Pengolahan Kue dan Roti. “Pastry
metode penelitian kualitatif,. Menurut
merupakan suatu bagian dari food product
Sugiyono (2014:1) metode penelitian
atau dapur yang terdapat di dalam lingkup
kualitatif adalah metode penelitian yang
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2232

digunakan untuk meneliti pada kondisi dapur pastry Sheraton Bandung Hotel &
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya Towers, dan wawancara yang di lakukan
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai dengan pastry chef dan staffnya, di peroleh
intrumen kunci, teknik, pengumpulan data data sebagai berikut bahwa penyimpanan
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), bahan perishable yang di terapkan di dapur
analisis data bersifat induktif, dan hasil pastry Sheraton Bandung sesuai dengan
penelitian kualitatif lebih menekankan standar Marriot yaitu cold storage below -
makna dari pada generalisasi. Dalam 5 dejarat, untuk penyimpanan dalam chiller
penelitian kualitatif, pengumpulan data harus dengan keadaan tertutup atau
tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh menggunakan plastic wrap begitu juga
fakta yang ditemukan pada saat penelitian penyimpanan disuhu ruangan harus
lapangan. menggunakan plastic wrap, dan juga sesuai
dengan SOP yang ada di hotel.
Teknik pengumpulan data :
Berikut SOP yang ada di Sheraton Bandung
a. Observasi Hotel & Towers :
b. Interview 1. Pisahkan bahan makanan yang
c. Dokumen mengeluarkan aroma dengan makanan
d. Studi pustaka yang menyerap aroma dari bahan makanan
lain
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Bahan makanan segar dikeluarkan
Untuk pembahasan Tugas Akhir penulis, dengan urutan first
penulis akan menjelaskan hasil in first out
pembahasan penulis melalui wawancara 3. Tata letak bahan makanan diatur
dan survey semenjak penulis magang di sedemikian rupa sehingga bahan makanan
Hotel tersebut. yang memiliki tingkat kebutuhan relative
Sistem Penyimpanan Bahan Perishable tinggi lebih mudah didapat.
di Sheraton Bandung Hotel & Towers 4. Suhu penyimpanan bahan makanan yang
Penyimpanan sangatlah penting untuk disimpan.
mejaga kualitas bahan makanan terutama 5. Sayuran tidak boleh dicuci sebelum
bahan makanan yang termasuk kedalam disimpan.
bahan makanan perishable, karna bahan 6. Tangkai tidak boleh dipotong sebelum
perishable yang mudah sekali rusak apabila disimpan.
penyimpanannya tidak sesuai. Maka dari 7. Buanglah bagian yang busuk sebelum
itu bahan perishable harus disimpan dengan disimpan.
benar agar mencegah terjadinya 8. Bahan makanan tidak boleh basah atau
kerusakan,bahan perishabke diantaranya terkena air.
daging, ikan buah-buahan dll. salah satu 9. Pilihlah sayuran sesuai dengan jenisnya.
cara agar bahan makanan perishable tidak 10. Gunakan kertas Koran atau wadah
mudah rusak yaitu disimpan di chiller atau berventilasi.
frezzer, dan menggunakan sistem FIFO 11. Tidak lupa memberi label pada setiap
agar makanan terkontrol dengan baik. bahan makanan.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang di 12. Simpan bahan makanan sesuai dengan
lakukan penulis selama enam bulan di jenisnya.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2233

13. Menjaga tempat penyimpanan agar dilaksanakan, yang mengakibatkan bahan


tidak berlebihan makanan lainnya terkontaminasi dan terjadi
Berdasarkan table di atas menunjukan kebusukan atau kerusakan karna tidak
bahwa penilaian standar operasional membuang bagian yang busuk.
prosedur yang ada di dapur Sheraton c. Bahan makanan tidak boleh basah atau
Bandung Hotel & Towers memiliki tiga terkena air pada kenyataannya masih
kategori penilaian yaitu terdapat sistem banyak bahan makanan yang terkena air
yang selalu diterapkan, jarang diterapkan baik itu dari embun chiller atau dari bahan
dan tidak diterapkan. makanan yang memiliki kadar air.
1. Standar yang selalu diterapkan d. Pilah sayuran atau bahan makanan sesuai
a. Memisahkan bahan makanan yang dengan jenisnya tapi pada kenyataanya
memiliki aroma menyengat dengan bahan masih ada bahan makana yang disimpan
makanan yang menyerap aroma sudah secara acak atau disatukan dengan jenis
dilaksanakan dengan baik, sebelum masuk yang lain.
ke tempat penyimpanan karyawan e. Memakai Koran atau wadah berventilasi
diharuskan memisahkan bahan makanan pada kenyataannya masih banyak bahan
yang mempunyai aroma menyengat dengan makanan yang wadahnya tidak ditutup, dan
bahan makanan yang menyerap aroma agar buah-buahan yang korannya sudah terbuka.
makana tetap terjaga dan tidak rusak. f. Memberi label nama pada bahan
b. Tata letak yang ada di dapur Sheraton makanan ini masih sangat jarang
sudah di atur sedemikian rupa dengan dilaksanakan karna masih banyak bahan
meletakan bahan makanan yang sering makanan yang disimpan tidak sesuai
dibutuhkan disimpan dipaling depan dengan nama yang ada dilabel.
tujuannya agar memudahkan karyawan g. Simpan sayuran atau bahan makanan
dalam operasional. lainnya sesuai jenisnya ini masih jarang
c. Suhu penyimpanan yang ada di dapur dilaksanakan karna masih banyak sayuran
Sheraton sudah sesuai dengan jenis bahan atau bahan makanan yang menyampur
makanannya masing-masing. dengan jenis yang lain.
d. Tangkai tidak boleh dipotong sebelum h. Sayuran tidak boleh dicuci sebelum
disimpan ini sudah dilaksanakan dengan disimpan ini tidak dilaksanakan dengan
baik, karna pemotongan tangkai dilalukan baik karna di Sheraton sendiri ketika ada
ketika bahan makanan itu akan dipakai. sayuran datang dari supplier itu dicuci
e. Menajaga tempat penyimpanan agar sebelum dimasukancke chiller.
tidak berlebihan ini sudah dilaksanakan Dari data diatas dapat disimpulkan SOP
dengan baik. yang diterapkan dan jarang diterapkan,
2. Standar yang jarang diterapkan lebih banyak SOP yang jarang diterapkan
a. Bahan makanan segar dikeluarkan dan itu sangat berpengaruh terhadap
dengan sistem FIFO ini pada kenyataannya operasional dan kualitas bahan makanan.
cara ini tidak dilaksanakan dengan baik Seperti sistem FIFO yang ada dipoint 2
karena masih banyak bahan makanan yang yang masih jarang sekali diterapkan di
rusak atau busuk akibat tidak menjalankan dapur Sheraton Bandung Hotel & Towers,
sistem FIFO dengan baik. yang mana mengakibatkan bahan makanan
b. Membuang bagian bahan yang busuk ini cepat rusak atau busuk yang berakibat
pada kenyataannya masih jarang
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2234

terhadap kualitas bahan makanan itu sendiri pengecekan equipment (chiller/ frezzer)
dan juga berpengaruh terhadap cost. dan pengawasan oleh pastry chef.
Dalam pelaksanaannya sistem FIFO itu Hambatan dalam pelaksanaan First In
harus sesuai dengan standar, yang mana First Out di dapur Sheraton Bandung
barang yang pertama kali masuk yang Hotel & Towers.
pertama kali di gunakan atau dikeluarkan, Dalam sebuah operasional selalu ada
itu semua guna menjaga kualitas bahan hambatan dalam pelaksanaannya baik
makanan atau makanan itu sendiri dan hambatan oleh karyawan maupun
mengurangi resiko kerusakan pada bahan hambatan oleh equipment, seperti di
makanan tersebut, Menurut Dita (2010) Sheraton Bandung Hotel & Towers
kualitas produk makanan memiliki hambatan yang paling sering terjadi ialah
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan, hambatan yang disebabkan oleh error
dengan menjaga kualitas makanan secara equipment chiller maupun freezer, yang
tidak langsung memberikan kepuasan mana suhu chiller atau frezzer tidak
terhadap tamu. Untuk menjaga kualitas memenuhi standar (dibawah standar) dan
bahan makanan dengan cara penerapan juga hambatan oleh karyawan yang tidak
FIFO karyawan di haruskan untuk daily melaksanakan SOP dengan baik.
check list storage, inventory barang dan
juga selalu memberi labeling pada bahan Dapat dilihat gambar diatas menunjukan
makanan yang akan disimpan agar suhu chiler dapur pastry yang sesuai
memudahkan dalam mengkontrol. dengan standar Marriot yaitu bellow -
menurut penelitian penulis selama 6 bulan 5derajat,akan tetapi ada beberapa chiller
di dapur pastry Sheraton Bandung Hotel & yang sering mengalami error terutama
Towers masih ada karyawan yang tidak dibagian pintu yang tidak menutup dengan
melaksanakannya baik penerapan FIFO rapat yang berpengaruh terhadap suhu
maupun labeling pada bahan makanan, itu chiller tersebut, yang mana itu juga akan
semua dikarnakan kurangnya pengawasan mempengaruhi bahan makanan yang ada
oleh pastry chef , pengetahuan para didalam chiller.
karyawan tentang FIFO dan juga kurangnya Dengan adanya sistem FIFO bertujuan
sosialisasi tentang FIFO, hanya ada tulisan untuk mengkontrol kualitas produk dan
“FIFO” di setiap chiller / frezzer dan tempat juga bahan makanan karna kalau kualitas
penyimpanan lainnya. Tidak ada penjelasan bahan makanan itu menurun maka kualitas
khusus tentang penerapan FIFO, hanya makanan itu juga akan menurun, Menurut
beberapa bahan makanan yang diterapkan Jusup (2005 : 120) Metode FIFO atau
sistem FIFO dan ada beberapa bahan masuk pertama keluar pertama
makanan lainnya yang tidak menerapkan mengasumsikan bahwa barang yang dibeli
sistem FIFO. awal dianggap akan lebih awal dijual atau
Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa digunakan, yang mana pada kenyataannya
penyimpanan bahan perishable itu di masih ada karyawan yang tidak
laksanakan menurut standard dan sop yang menerapkan system FIFO yang ada maupun
berlaku, namun masih ada beberapa SOP SOP yang sudah diterapkan, kejadian
dan kendala yang mempengaruhi tersebut dapat dilihat pada chiller bahwa
operasional maupun kualitas dari bahan penyimpanan yang dilakukan tidak sesuai
makanan tersebut. Itu karena kurangnya standar FIFO masih ada beberapa karyawan
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2235

yang mengambil dan menyimpan secara dengan terkontrolnya bahan makanan


acak yang mengakibatkan bahan makanan tentunya mempermudah karyawan dalam
menjadi cepat rusak atau kualitasnya mencapai tujuan perusahaan yaitu
menurun. memberikan pelayanan yang puas dengan
Bahan makanan yang sistem FIFO nya di menyajikan makanan dengan kualitas yang
terapkan ialah susu , santan dan whipcream, baik, penerapa SOP yang ada bukan hanya
untuk bahan makanan berupa buah-buahan sekedar aktivitas akan tetapi suatu kegiatan
dan keju masih ada karyawan yang tidak yang terencana dan untuk mencapai tujuan
menerapkan sistem FIFO, ada karyawan kegitan.
yang lansung menyimpan buah-buahan di Sedangkan yang terjadi di dapur Sheraton
chiller dan tidak memindahkan buah- Bandung Hotel & Towers penerapan SOP
buahan yang sudah ada di dalam chiller dengan sistem FIFO tidak dilaksanakan
begitu juga dengan keju, sehinggan buah- dengan baik karena tidak adanya sosialisasi
buahan yang sudah lama didalam chiller oleh karyawan dan rasa ingin cepat selesi
berkurang kualitasnya ketika akan dalam bekerja yang mengakibatkan
digunakan karna karyawan langsung mengabaikan SOP yang sudah diterapkan.
menggunakan buah-buahan yang baru saja Ada bahan yang penyimpanannya sudah
datang. sesuai dengan FIFO dan ada juga yang tidak
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa sesuai dengan FIFO, akan tetapi lebih
penerapan FIFO yang dilakukan karyawan banyak bahan makanan yang
masih kurang baik, dengan di terapkannya penyimpanannya tidak sesuai dengan
sistem FIFO itu untuk memudahkan sistem FIFO.
karyawan dalam menjaga kualitas bahan
makanan atau makanan yang ada, V. SIMPULAN
memudahkan kegiatan operasional dan juga
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh
memudahkan dalam mengontrol bahan
makanan dan kualitas makanan, sedangkan penulis menganai penerapan sistem firs in
first out sebagai upaya menghasilkan
di dapur pastry Sheraton Bandung Hotel &
produk pastry yang bekualitas di Sheraton
Towers penerapan FIFO tidak di
laksanakan dengan baik karena tidak Bandung Hotel & Towers dapat
adanya sosialisasi khusus tentang FIFO dan disimpulkan bahwa penerpan FIFO yang
ada di dapur Sheraton belom dilaksanakan
kurangnya penerapan SOP oleh karyawan
dengan baik, dengan uraian sebagai berikut:
dan rasa ingin cepat selesai dalam bekerja
yang mengakibatkan mengabaikan sistem 1. Penyimpanan bahan perishable
FIFO maupun SOP yang ada. yang ada di dapur pastry Sheraton Bandung
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa Hotel & Towers di buat dengan tujuan
SOP penyimpanan yang ada di dapur untuk menjaga kualitas bahan makanan dan
Sheraton terutama penerapan FIFO yang menghindari terjadinya kerusakan pada
dilakukan oleh karyawan maupun anak bahan makanan dan memudahkan
training masih kurang baik. Dengan karyawan dalam bekerja.
diterapkannya sistem FIFO bertujuan untuk
mengurangi kerusakan pada bahan 2. Hambatan yang ada di dapur
makanan dan memudahkan karyawan Sheraton dalam pelaksanaan FIFO yaitu
dalam mengkontrol bahan makanan, sering terjadinya error equipment yang
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.2 Agustus 2020 | Page 2236

terjadi pada pintu chiller yang menerapka SOP yang sudah


mempengaruhi pada suhu chiller, kendala ditetapkan.
lainnya juga sering terjadi karena karyawan 2. Untuk pastry chef harus lebih
maupun training dalam proses pelaksanaan mengkontrol penerapan FIFO agar
penyimpanan bahan perishable tidak tidak terjadi penumpukan bahan
menerapkan sistem FIFO dengan baik, dan makanan dan tidak terjadi kesalahan
kurangnya pengecekan yang dilakukan oleh dalam menyimpan bahan makanan
pastry chef. perishabel, dan mengsosialisasikan
pada setiap karyawan tentang
SARAN
pentingnya sistem FIFO dalam
1. Fasilitas penyimpanan yang ada penyimpanan bahan makanan
harus lebih terkontrol lagi terutama perishable untuk mengurangi bahan
chiller dan frezzer agar tidak terjadi makanan yang busuk atau
kendala pada penyimpanan bahan kualitasnya menurun. Dan juga
makanan yang mengakibatkan untuk departemet engineering lebih
makanan cepat rusak atau sering mengkontrol equipment
berkurang kualitasnya, dan juga penyimpanan yaitu chiller dan
standar operasional prosedur (SOP) frezzer untuk mengurangi
disarankan tertulis atau ditempel di terjadinya hambatan dalam
dingding tempat kerja dan diketahui pelaksanaan FIFO.
oleh karyawan agar karyawan selalu

DAFTAR PUSTAKA Manajemen Pengolahan kue & Roti 2007


Yogyakarta Graha Ilmu
Bagyono2007 Pariwisata dan Perhotelan
Bandung Alfabeta Sugiyono 2014 Metode Penelitian
Pendidikan Pendekata Kuantitatif,
Manajemen Pengolahan kue & Roti 2007
Kualitatif, dan R&D BandungAlfabeta
Yogyakarta Graha Ilmu
IBRAHIM, Andreas Ronaldo; GUSNADI, Dendi;
Memilih dan Menyimpan Sayur-Mayur, BAHARTA, Edwin. Implementasi Penyimpanan
Buah-Buahan dan Bahan Barang Perishable Di Hotel Intercontinental
Makanan2006Jakarta Buku Pertama Bandung Dago Pakar. eProceedings of Applied
Science, 2018, 4.3.

Anda mungkin juga menyukai