PERCOBAAN I
DESTILASI SEDERHANA
JURUSAN : KIMIA
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang studi yang secara khusus membahas tentang hal ini, yaitu metode
pemisahan. Destilasi merupakan salah satu cara dalam metode pemisahan yang
memurnikan zat cair berdasarkan pada perbedaan titik didih cairan. Salah satu
bersih/aquades adalah suatu hal yang pasti. Sebut saja untuk membuat suatu
larutan atau untuk melarutkan suatu bahan, maka kita membutuhkan air yang
bersih dari logam lain atau yang biasa disebut air destilata atau kita kenal juga
dengan aquades.
Selain di laboratorium, air destilat ini juga dibutuhan sebagai sumber air
destilata. Misalnya kita mengolah air laut untuk dijadikan air minum dan hal ini
akan sangat membantu dalam pelayaran sehingga dengan teknik destilasi ini para
pelayar tak perlu lagi membawa stok air bersih, mereka tinggal melakukan proses
senyawa lain. Dalam hal ini senyawa yang dimaksud adalah aseton. Titik tidih
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana prinsip dan proses
destilasi sederhana.
C. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar proses
menggambarkan kurva distilat, dimana komposisi, titik didih atau sifat-sifat fisika
lain dari distilat digambarkan terhadap persen atau jumlah distilat (Anwar, 1994).
uap yang terbentuk sehingga diperoleh cairan kembali yang murni. Dalam
mencegah pendidihan yang mendadak (bumping). Batu didih yang berpori perlu
diganti setiap kali akan melakukan destilasi kembali. Untuk destilasi hampa udara
(vacum destilation), aliran udara melalui kapiler ke dalam bagian bawah labu
campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan
untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda (Arifiadi dkk,
2013)
Proses ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi. Destilasi
dapat dilakukan pada suhu 80 °C, karena titik didih alkohol 78 °C. sedangkan titik
didih air 100 °C. destilasi adalah memisahkan komponen-komponen yang mudah
meguap suatu campuran cair dengan cara menguapkannya (separating agentnya
panas), yang diikuti dengan kondensasi uap yang terbentuk dan menampung
kondensat yang dihasilkan. Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai
uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilat dan bagian campuran yang tidak
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, Tanggal 4 Juni 2014 dan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu labu destilasi, Adaptor,
konektor, kondensor, penangas air, gelas ukur 50 mL, batu didih, statif dan klem.
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
7
3
8
2
9
4
5
6
2. Klem 7. Kondensor
5. Penangas air
b. Perhitungan
V aseton = 50 mL
V air = 50 mL
V destilat = 32 mL
Zat cair dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan cara destilasi. Destilasi
merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik
perbedaan titik didih dua cairan atau lebih yang jika campuran tersebut
dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian
Dalam proses destilasi, terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan
dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair. Atas
dasar ini, maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat
pendingin.
Proses destilasi ini dilakukan pada suhu titik didihnya. Suhu titik didih
yang dipertahankan pada proses destilasi ini adalah suhu titik didih dari aseton
karena suhu titik didihnya lebih rendah dari air. Hal inilah yang mendasari
senyawa aseton akan lebih dulu menguap pada suhu ini, sedangkan air belum
sederhana dimulai dengan merangkai alat destilasi. Setelah selesai dirangkai, labu
alas bulat atau labu destilasi kemudian dimasukkan batu didih ke dalamnya.
Adapun fungsi dari batu didih ini yaitu untuk meratakan panas dalam labu
titik didih lebih rendah yaitu asetonl akan menguap. Uap tersebut lalu bergerak
mengalir kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan
akan kembali menjadi cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya dapat
sebagian atau seluruh zat tertentu yang ada dalam bahan. Selain itu ada juga hal-
perbedaan komposisi yang mungkin ada diantara cairan dalam uap pada keadaan
kesetimbangan selain itu efektifitas uap dan cairan yang biasa dinyatakan dalam
plat teoritis.
mengandung aseton dan air. Dimana, destilat yang diharapkan adalah senyawa
aseton murni. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, volume awal dari
etanol 50 mL dan setelah dilkakukan proses destilasi atau pemurnian dari etanol
tersebut yaitu sebesar 32 mL. Efisiensi kadar aseton yang diperoleh adalah sebesar
Afriadi, A., Zenap, C.S. dan Rahmawati, R.S., 2013, “Analisis Keterampilan
Proses Sains melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konsep
Pemisahan Campuran”.
Kurniawan, A.D., Semin, Suprajitno, T., 2014, “Analisa Penggunaan Bahan Bakar
Bioethanol dari Batang Padi sebagai Campuran pada Bensin”, Jurnal
Teknik Pomits, Vol. 3 No 1 : 35.