Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PKL MAGANG PERTANIAN

KODE MATAKULIAH: LUHT4491.02


NAMA MATAKULIAH: PRAKTEK KERJA LAPANGAN

NamaKegiatanPraktik:

PKL MAGANG PERTANIAN PENGOLAHAN KOPI


ARABIKA

NamaMahasiswa: NI NENGAH SUSI KARTIKA DEWI


NIM: 031063006
Masa Registrasi Mata Kuliah : 2021/22.1
UPBJJ-UT: DENPASAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

BIDANG MINAT PENYULUHAN PERTANIAN

UNIVERSITAS TERBUKA

(2021)
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kajian yang diaplikasikan dalam bentuk praktek
kerja baik di perusahaan swasta kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh mahasiswa, disusun
atas dasar visi dan misi yang termuat dalam tujuan Universitas Terbuka dan merupakan
perpaduan antara kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL),PKL yang dimaksud untuk
mendidik dan mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional dengan membekali
pengalaman kerja sesuai dengan bidang profesinya, dengan memadukan antara wawasan
teoritis dan praktek kerja secara riil dilapangan yang memiliki kompetensi, yaitu : (1)
kompetensi personal (2) kompetensi sosial (3) kompetensi profesional dan (4) kompetensi
layanan. Menghadapi era global ini, mahasiswa harus mampu menjadi tenaga yang terampil
dalam bidang yang ditekuninya. Karena PKL merupakan upaya integratif dari pendidikan
keilmuan dan pengalaman lapangan. Dengan kata lain, PKL bukan hanya sekedar pengalaman
lapangan bagi mahasiswa, akan tetapimerupakan konsep integratif dari teori, praktekdan
penelitian yang akan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa khususnya dalam
menghadapi persaingan global. Berkaitan dengan latar belakang di atas, kami selaku
mahasiswa Universitas terbuka (Jurusan agribisnis pertanian) memilih pabrik pengolahan kopi
Arabika di home industry pak De Padut, menangani usaha budidaya, salah satunya komoditas
kopi yang berlokasi di Desa Adat Jasri.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan
1. Mempelajari produksi kopi arabika pada pabrik pengolahan kopi arabika :
2. Mempelajari teknologi proses pengolahan kopi arabika pada pabrik pengolahan
kopi arabika
3. Mempelajari pengendalian kopi arabika dan mutu kopi arabika .

Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang manajemen produksi termasuk di dalamnya
prinsip manajemen produksi kebun pabrik pengolahan kopi arabika Mengetahui
pelaksanaan manajemen suatu perusahaan
2. Sumber informasi untuk penelitian dan penulisan ilmiah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di
habitat asalnya, tanaman ini tumbuh dibawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi
jenis ini banyak ditumbuh di ketinggian di atas 500 meter dpl. Kopi arabika akan
tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 meter dpl. Dengan curah hujan
berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini
berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku
dibawah 4oC. Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika
membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika
akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang
deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.Kopi arabika menyukai tanah yang kaya
dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk
sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang cocok
berkisar 5,5-6.(Wahyu A.Perdana,2015)
Karakteristikk tanaman
Tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang
berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohonnya memiliki percabangan yang banyak.
Warna daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang
telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung
daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai yang pendek. Struktur
tulang daun menyirip.Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga
tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan
sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Dari bentuk kuncup hingga
menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.Buahnya bulat seperti
telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang.
Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen
dengan segera, untuk detailnya silahkan baca cara memanen buah kopi. Buah yang
rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.Pohon kopi
arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang dalam ini untuk
menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan pada kondisi kekeringan.
Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang
perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.(Wahyu A
Perdana 2015)

Varietas kopi arabika


Ada banyak varietas kopi arabika yang ditanam di Indonesia. Setiap varietas
mempunyai daya tumbuh dan daya adaptasi yang berbeda-beda. Pemilihan varietas
dalam budidaya hendaknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat budidaya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal gunakan varietas unggul dari sumber
terpercaya. Kementerian pertanian melalui Puslit Koka selalu mengeluarkan varietas
unggul. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
S 795. Varietas ini memiliki produktivitas 1000-1500 kg/ha pada kepadatan tanam
1600-2000 pohon per hektar. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Agak tahan
terhadap serangan karat daun bila ditanam diketinggian lebih dari 1000 meter dpl.
USDA 762. Produktivitas kopi jenis ini mencapai 800-12000 kg/ha. Mulai berbunga
pada umur 32-34 bulan. Agak tahan terhadap penyakit karat daun. Andung sari-1.
Produktivitas sekitar 350 kg/ha. Mulai berbunga pada umur 15-24 bulan. Bila ditanam
diketinggian kurang dari 900 meter, varietas ini rentan terhadap serangan karat daun
namun cukup tahan ditanam di daerah yang kurang subur. Sigarar Utang.
Produktivitasnya mencapai 1500 kg per hektar. Varietas ini memilikikeistimewaan bisa
berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan. Bijinya berukuran besar, rentan
terhadap hama bubuk buah dan nematoda, namun cukup tahan karat daun. Disarankan
ditanam pada ketinggian di atas 1000 meter dpl.Secara umum kopi arabika dihargai
lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari segi rasa, arabika mempunyai jangkauan yang
luas. Setiap varietas kopi yang ditanam ditempat berbeda akan memiliki perbedaan
citarasa yang signifikan. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan
(body) ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya lebih
rendah dibanding robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%. Lebih dari 65% perdagangan kopi
dunia di dominasi oleh jenis arabika. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi
arabika dihargai lebih tinggi hampir dua kali lipatnya dibanding robusta. Pusat
perdagangan arabika berada di bursa komoditi New York. Penghasil kopi arabika
terbesar ada di negara-negara Amerika Latin. Hampir 90% produksi kopi negara-negara
Amerika Latin jenis arabika. Brasil merupakan produsen arabika terbesar dunia.
Sedangkan konsumen kopi terbesar dunia adalah negara-negara Uni Eropa, disusul
Amerika Serikat dan Jepang.(Wahyu A.Perdana 2015).
BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat :
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan Desa Adat Jasri home industry pak De
Padut
Waktu :
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 15 November - 2 Desember
2021
2. Materi Praktik Kerja Lapangan
Materi yang dikaji dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan magang pertanian
mengenai pengolahan kopi arabika di home industry pak De Padut
3. Sasaran yang dituju
Sasaran yang saya tuju untuk melakukan PKL adalah pabrik kopi arabika di home
industry pak De Padut
4. Metode PKL
Metode praktek kerja saya pilih adalan praktik kerja bentuk magang.
BAB IV
PELAKSANAAN
a. Alat : ATK, Komputer/Laptop ,Kamera.
b. Langkah Langkah dalam persiapan PKL
I. Dalam memilih tempat PKL ini alasan saya memilih usaha pengolahan kopi
sebagai tempat PKL adalah karena kopi pada saat ini sangat digemari oleh
masyarakat dari berbagai kalangan, saya memilih usaha rumahan pak De Padut
karena berlokasi dekat dari rumah. Menurut saya usaha pengolahan kopi ini
sangat menjajikan di masa depan.
II. Manfaat yang di peroleh dari kegiatan usaha pengolahan kopi arabika ini yaitu
:
Manfaat individu
Sebagai menambah wawasan dalam pengolahan kopi arabika yang baik dan
menghasilkan kopi arabika yang berkualitas yang dapat bersaing di pasaran dan
menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum mendapatkan
kerja.
Manfaat kelompok usaha
Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa magang, membantu dalam
meringankan beban karyawan instansi , dan mampu melihat potensial yang
dimiliki mahasiswa sehingga dapat membantu mempercepat peningkatan kerja.
c. Aspek teknis
❖ Proses produksi pengolahan kopi arabika
1. Sortasi Buah Kopi
Setelah kopi dipanen, maka untuk menghasilkan kopi yang baik adalah
melakukan sortasi. Pisahkan buah dari kotoran, buah kuning dan buah yang
berwarna hijau. Karena buah yang benar-benar berwarna merah yang bisa
menjadi kopi yang berkualitas tinggi.
2. Pengupasan Buah Kopi
Pengupasan kulit bisa dilakukan dengan mesin pengupas, sekarang sudah
menggunakan mesin sehingga tidak diputar manual oleh petani kopi. Selama
proses pengupasan dengan mesin sebaiknya alirkan air dengan terus menerus
agar kulit mudah terlepas dari biji.
Pengupasan kopi ini baru tahap awal karena selanjutnya kita harus mengupas
kulit tanduk,
Prosesnya setelah pengeringan
3. Diendapkan/ Fermentasi
Setelah dikupas biji kopi harus di diamkan selama satu malam agar lapisan
lendir terlepas, hal ini bisa dilakukan didalam bak semen atau kayu, didalam
karung yang diikat rapat.
4. Mencuci Biji Kopi
Setelah lendir biji kopi terlepas maka tugas kita selanjutnya adalah mencuci biji
kopi tersebut agar kulit kopi dan lendir-lendir yang tersisa terlepas semua dari
biji kopi.
5. Pengeringan Biji Kopi
Setelah dicuci biji kopi dikeringkan, proses pengeringan bisa dilakukan dengan
dijemur, biasanya petani kopi menjemur kopi hasil panennya di halaman rumah.
Yaitu dengan menebarkan biji-biji kopi secara merata dengan ketebalan 3-4 cm.
kemudian lakukan pembalikan biji kopi secara berkala ketika masih basah.
Penjemuran dilakukan selama beberapa hari sampai biji kopi dengan kadar air
berkisar 16-17 %.
6. Pengupasan Biji Tanduk
Setelah pengeringan biji maka selanjutnya dilakukan pengupasan biji Tanduk.
Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan bantuan mesin (huller). Tapi saat ini
pasti menggunakan mesin karena hasil lebih berkualitas dan menghemat waktu.
Hasil pengupasan biji ini disebut dengan biji kopi beras (green Bean).
7. Sortasi akhir biji kopi
Setelah dihasilkan green bean lakukan sortasi akhir. Tujuan dari penyortiran ini
adalah untuk memisahkan dari biji pecah dan kotoran. Kemudian kopi siap di
olah menjadi bubuk minuman atau didistribusikan.
❖ Proses Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi
 Pertama, panaskan wajan biasanya wajan yang digunakan yang terbuat dari
besi, kemudian masukkan kopi dengan diaduk-aduk secara terus menerus
atau dengan bahasa kerennya di sangrai.
 Proses ini akan memakan waktu sekitar 30-45 menit tergantung kematangan
kopi itu sendiri, kita bisa langsung memeriksanya dengan cara melihat
warna biji kopi tersebut. jika warna biji kopi sudah berwarna ke kehitaman
maka menandakan sudah siap di sangrai.
 Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tempat untuk mendinginkan kopi
yang telah di sangrai. setelah disangrai dan warna sudah kehitaman maka
segeralah pindahkan ke tempat lain untuk didinginkan. tak perlu
menggunakan pendingin cukup dibiarkan saja secara alami.
 Setelah didinginkan langkah selanjutnya adalah penggilingan menjadi
bubuk kopi, penggilingan biasanya nya menggunakan mesin, di De Padut
menggunakan mesin tradisoanal semi modern dalam menggiling kopi
arabiaka ini. setelah digiling langkah selanjutnya adalah pengemasan,
setelah di kemas kemudian kopi siap di edarkan kepasaran dan siap di
nikmati oleh penikmat kopi.

d. Aspek pasar
Dalam segi pasar kopi arabika ini sangat di minati oleh kalangan masyarakat
Pak De Padut mendapatkan kopi dari daerah Bangli kemudian di olah kembali.
Pak De Padut menjual kopi yang dihasilkan lewat gerai toko yang bernama
Baruna Sari Jasri dan media social seperti facebook, instragram, dan tokopedia.
Dengan modal awal berkisar Rp 1.000,000 – Rp 2.000.000, dengan penghasilan
sebulan berkisar Rp 5.000,000 ±. Dari hasil penjualan tersebut pak De Padut
memperoleh ke untungan bersih berkisar ±Rp 3.000,000 perbulan tergantung
dari hasil penjualan setiap bulannya. Usaha kopi pak De Padut ini tergolong
usaha rumahan menengah ke bawah. Kopi ini dijual dengan merek Sari jasri.
Kopi arabika ini bisa di jual dan di olah menjadi minuman yang sangat kekinian
yang sangat di minati oleh kalangan masyarakat dengan menggunakan media
social sebagai tempat penjualan tentunya produk kopi pak De Padut lebih
mudah di kenal masyarakat kerana di era sekarang masyarakat banyak yang
mengunakan media social.

e. Aspek social
Dampak positif yang saya dapatkan dari melakukan PKL di tempat usaha rumahan
pak De Padut saya mendapatkan banyak wawasan dalam pengolahan kopi dan
untuk kedepannya saya ingin mendalami usaha pengolahan kopi ini dan berinovasi
dalam pengolahan kopi misalnya menjadi produk kecantikan produk kecantikan.
Dampak negative dari usaha pengolahan kopi ini adalah banyaknya sisa limbah dari
kulit kopi yang terbuang yang dapat mencemari lingkungan, hal tersebut dapat
dicegah apabila limbah dari hasil kulit kopi tersebut di olah Kembali misalnya
seperti menjadi pupuk carir yang berbuna untuk tanaman.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Bedasarkan pada pengalaman yang di dapat mahasiswa menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengaplikasian dan mengembangkan ilmu yang di dapat di
perkuliaha kedalam PKl.
2. Mahasiswa dapat bersaing dalam dunia kerja setelah lulus dalam perkuliahan
3. Mahasiswa mengetahui dan mendapatkan wawasan baru dalam pengolahan kopi
arbika dan memplajari system pemasarannya menngunakan ilmu media social.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.co.id/amp/s/alamtani.com/kopi-arabika/amp/
2. https://www.bangno.my.id/2015/12/proses-pengolahan-biji-kopi-arabika.
HASIL DOKUMENTASI MAGANG

LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN PKL MAGANG

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Ni Nengah Susi Kartika Dewi
Nim : 031063006

UPBJJ : UT Denpasar

Alamat domisili : Br. Dinas Desa Adat Timbrah


Dengan ini menyatakan bahwa praktik PKL magang di usaha rumahan pengolahan kopi
arabika milik pak De Padut yang terletak di Desa Adat Jasri sesuai dengan laporan diatas di
lakukan oleh saya sendiri

Demikian surat pernyataan ini saya buat, terimakasih

Mengetahui Karangasem, 10 Desember 2021


Pemilik Usaha Yang menyatakan

(De Padut) ( Ni Nengah Susi Kartika Dewi)

Anda mungkin juga menyukai