TAHUN 2021
Disusun oleh :
TIARA ANNAFIAH
P3.73.24.1.21.138
TAHUN 2021
Disusun oleh :
TIARA ANNAFIAH
P3.73.24.1.21.138
BERKESINAMBUNGAN (COMC)
institusi
Kebidanan
Poltekes Kemenkes Jakarta III
Mengetahui
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ny. R
Umur : 28 tahun
Alamat : Cakung
Mengetahui
5
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. R di
Klinik Perwira Medical Service”. Adapun laporan ini di buat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan, Semester VIII Program
studi D IV Kebidanan.
1. Allah SWT , Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan Anugrah-Nya.
5. Bidan teman sejawat di Klinik Perwira Medical Service dalam membantu dan
membimbing penulis saat menolong persalinan Ny. R.
6. Ny. R dan keluarga yang sudah menerima untuk menjadi pasien komprehensif
saya.
Penulis sadar sepenuhnya, bahwa dalam penulisan laporan kasus ini, masih jauh
dari kesempurnaan.
Dan penulis mohon maaf apabila didalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kesalahan dalam penulisan. Penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
semua pihak yang dapat membangun agar dapat menjadi lebih baik dalam
penulisan selanjutnya. Penulis berharap laporan kasus ini dapat berguna bagi
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
LEMBAR PERSETUJUANP..........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................2
B. TUJUAN...........................................................................................................................2
C. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMBILAN KASUS.....................................................2
BAB II.............................................................................................................................................2
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................................2
A. ASUHAN KEHAMILAN ( ANTE NATAL CARE )......................................................2
B. ASUHAN PERSALINAN (INTRANATAL CARE).......................................................2
C. BAYI BARU LAHIR........................................................................................................2
D. ASUHAN MASA NIFAS (POSTNATAL CARE)..........................................................2
BAB III............................................................................................................................................2
PERKEMBANGAN KASUS..........................................................................................................2
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL...............................................................2
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN.........................................................2
D. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR USIA 6 JAM (KN I)...............2
E. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR USIA 5 HARI (KN II)............2
BAB IV............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN KASUS................................................................................................................2
BAB V.............................................................................................................................................2
PENUTUP.......................................................................................................................................2
A. KESIMPULAN.................................................................................................................2
B. SARAN.............................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................2
LAMPIRAN....................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut laporan World Health Organization pada tahun 2017, setiap tahun di
seluruh dunia ada 303.000 wanita meninggal pada saat melahirkan,
2,7 juta bayi meninggal pada saat 28 hari pertama kehidupan (periode neonatal)
dan 2,6 juta bayi meninggal pada saat kelahiran. Pada tahun 2016,
46% dari seluruh anak dibawah usia 5 tahun meninggal diantara bayi yang baru
lahir, bayi pada 28 hari pertama kehidupan mereka meningkat dari 20% di tahun
1990. Secara global 2,6 juta anak meninggal pada bulan pertama kehidupan sekitar
7000 kematian bayi baru lahir. Bayi yang meninggal dalam
28 hari pertama kelahiran menderita kondisi dan penyakit yang terkait dengan
kurangnya perawatan yang berkualitas saat kelahiran atau perawatan dan perawatan
yang terampil segera (WHO,2017).
Menurut laporan dari WHO kematian ibu umumnya terjadi akibat komplikasi
saat dan pasca kehamilan. Adapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan
mayoritas kasus kematian ibu sekitar 75% dari total kasus kematian ibu adalah
perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan
aborsi yang tidak aman (WHO, 2014).
169 target, tujuan pertama, kedua dan ketiga berhubungan dengan kesehatan.
Sedangkan tujuan yang berhubungan dengan penurunan AKI adalah tujuan yang
ketiga yaitu: dengan target penurunan AKI sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup,
AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan,
2017).
Peran bidan diharapakan menjadi tenaga profesional yang dapat memberikan
dan melaksanakan asuhan-asuhan yang menyeluruh dan optimal meliputi asuhan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir untuk meminimalisir
angka kematian ibu dan bayi serta menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan
Kebidanan Komprehensif pada Ny. R G2P1A0 sejak usia kehamilan 37 minggu sampai
dengan masa nifas 7 hari di Klinik Perwira Medical Service
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Mampu memberikan asuhan kebidanan Bayi Baru lahir terhadap By. Ny.R.
2. Pertolongan Persalinan
3. Pemeriksaan Nifas
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Kehamilan
2) Perencanaan persalinan
Uterus atau rahim yang semula besarnya sebesar buah pir akan
mengalami hipertrofi atau hiperplapsia, sehingga beratnya menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan. Panjang fundus uteri pada usia kehamilan 28
minggu adalah 25 cm, pada usia kehamilan 32 minggu panjangnya adalah
27 cm, dan pada usia kehamilan 36 minggu panjangnya adalah 30 cm.
(Prawirohardjo, 2010).
c. Payudara / mammae
d. Kulit
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis
kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga
muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering
disebut sebagai striae gavidarum. (Manuaba, 2013).
e. Sistem Kardiovaskuler
f. Sistem Pernafasan
g. Sistem Urinaria
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul
menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria. Keluhan sering
berkemih pun dapat muncul kembali. (Prawirohardjo, 2010).
h. Sistem Muskuloskeletal
i. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
22-27 minggu
Usia kehamilan -
dalam minggu = cm
(± 2 cm)
a. Kesehatan Ibu
i. KB pasca persalinan
j. Imunisasi
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul pada trimester III dan banyak
ibu yang merasa aneh dengan perubahan yang terjadi yaitu:
Sering buang air kecil pada kehamilan trimester III disebabkan karena
adanya tekanan uterus pada kandung kemih, dan akibat sekresi sodium yang
meningkat bersamaan dengan pengeluaran air. Cara mengatasi nya yaitu
dengan kosongkan kandung kemih saat terasa ada dorongan untuk
berkemih, perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum pada
malam hari (Sulistyawati, 2012).
c. Kontraksi perut
3) Penglihatan Kabur
1. Kunjungan ANC
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam
folat 500 µg sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang.
Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasihati agar tidak
meminumnya bersama teh/kopi agar tidak mengganggu penyerapan.
a.Definisi Persalinan
b. Klasifikasi Persalinan
Persalinan berdasarkan
teknik
dkk, 2009).
c. Tanda-Tanda Persalinan
2) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar
3. Pengeluaran cairan
a. Definisi
b) Mengatur Posisi
g) Massase
a. Definisi
c) Perineum menonjol
a. Definisi
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan dan
pengeluaran uri (plasenta) yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit (JPNK-KR, 2014)
a) Semburan darah
Semburan darah ini disebabkan karena penyumbatan
retroplasenter pecah saat plasenta lepas
Tegangkan tali pusat dengan satu tangan dan tangan yang lain (pada
dinding abdomen) menekan uterus ke arah lumbal dan kepala ibu
(dorso
a. Definisi
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1- 2 jam setelah bayi dan plasenta
lahir untuk memantau kondisi ibu. Harus diperiksa setiap 15 menit selama
1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua (JPNK-KR, 2014)
e. Evidence Base
a. Massase Punggung
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram (Vivian, 2013).
8) Pernafasan ±40-60x/menit
10) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna
16) Genetalia
1) Jaga kehangatan
5) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Setelah bayi lahir dan tali pusat
dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi
kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD selama
1 jam. Biarkan bayi mencari, menemukan puting, dan mulai
menyusu. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD
dalam waktu 60-90 menit, menyusu pertama biasanya
berlangsung pada menit ke 45-60 dan berlangsung selama 10-20
menit dan bayi cukup menyusu dari satu payudara (Kementerian
Kesehatan RI, 2013). Jika bayi belum menemukan puting ibu
dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu
dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30- 60 menit
berikutnya. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu
2 jam, lanjutkan asuhan perawatan neonatal esensial lainnya
(menimbang, pemberian vitamin K, salep mata, serta pemberian
gelang pengenal) kemudian dikembalikan lagi kepada ibu untuk
belajar menyusu, ASI akan keluar ketika puting payudara
mendapatkan rangsangan mulut bayi. Rangsangan ini akan
membuat hormone oksitosin meningkat dan payudara
mengeluarkan ASI. (Kementerian Kesehatan RI, 2013)
2. Bayi
a. Klasifikasi Neonatus
Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa kasifikasi menurut
3) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau
lebih)
b) Neonatus menurut berat badan lahir :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam asuhan pada bayi menurut (Vivian,
a. Minum
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.
Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan keinginan ibu (jika
payudara sedang penuh) atau sesuai kebutuhan bayi, yaitu setiap 2 – 3
jam (paling sedikit detiap 4 jam), bergantian antara payudara kanan
dan kiri. Berikan ASI saja (ASI ekslusif) sampai bayi berusia 6 bulan.
b. Defekasi (BAB)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu
pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan ke
enam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena
adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai keenam.
Dalam 3 hari pertama feses bayi masih bercamur dengan
mekoniumdan frekuensi
c. Berkemih (BAK)
d. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur.
Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3
bulan.
e. Kebersihan kulit
Asuhan pada bayi berusia 1-6 minggu menururt Vivian (2013) meliputi:
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau memar.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah
g. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau
cair, sering berwarna hijau tua, dan terdapat lender atau darah.
h. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus-menerus (Vivian, 2013).
f. Evidence Based
1) Waktu
Jemur bayi antara pukul 7-8 pagi atau sesuaikan dengan waktu
terbitnya matahari. Satu jam setelah matahari terbit dinilai
sebagai waktu terbaik.Paparan sinar matahari setelah pukul 9 pagi
dinilai cukup menyengat dan berpotensi menimbulkan iritasi pada
kulit bayi. Pasalnya, kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah
terbakar sinar matahari yang menyengat.
2) Pakaian
Banyak orang tua yang melepas semua pakaian bayi saat sesi
menjemur. Padahal, tanpa perlu melepas seluruh pakaian bayi,
manfaat sinar matahari pagi sudah bisa dirasakan. Baiknya
hindari untuk melepas semua pakaian bila usia bayi kurang dari 3
bulan. Sebab bayi baru lahir rentan kedinginan.
3) Lokasi
4) Durasi
5) Usia
Tak ada patokan usia untuk mulai menjemur bayi. Anda bisa
menjemur bayi di usia 0-6 bulan. Namun, untuk bayi yang
berusia kurang dari enam bulan, baiknya sesi menjemur
dilakukan ketika matahari baru saja terbit. Melansir dari laman
Feedy TV, kulit bayi baru lahir masih begitu tipis dan sensitif
terhadap sinar matahari. Melanin pada kulit pun jumlahnya masih
kecil. Padahal melanin berfungsi sebagai pelindung dari sinar
matahari dan memberikan warna pada kulit, rambut dan mata.
D. ASUHAN MASA NIFAS (POSTNATAL CARE)
a. Definisi
Post partum adalah waktu yang diperlukan oleh ibu untuk memulihkan
alat kandungannya ke keadaan semula dari melahirkan bayi setelah 1
jam pertama persalinan yang berlangsung antara 6 minggu (42 hari)
(Prawirohardjo, 2013). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil, masa ini berlangsung selama kira-kira 6 minggu
(Saleha, 2009).
Masa nifas yang dialami oleh ibu terbagi dalam 3 tahap yaitu :
b. Kunjungan Nifas
Pada kebijakan program nasional masa nifas ibu paling sedikit
melakukan 4 (empat) kali kunjungan untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir. Selain itu hal ini dilakukan untuk mencegah, mendeteksi,
dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Frekuensi kunjungan
masa nifas antara lain:
Tabel 2.2
keadaan stabil.
2 6 hari • Memastikan involusi uterus berjalan
normal, uterus berkontraksi, fundus di
setelah bawah umbilicus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau.
persalinan
3
6 minggu • Menanyakan pada ibu tentang penyulit-
setelah penyulit yang ia atau bayi alami.
persalinan • Memeberikan konseling untuk KB secara
dini.
4
c. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
a. Involusi Uteri
Tabel 2.3
Perubahan TFU selama Periode Nifas
6 minggu Normal 50 gr
Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lokia terbagi menjadi rubra, sanguilenta, serosa, dan
alba (Saleha, 2009).
1) Lokia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar dan
sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks casaeosa, lanugo, dan
mekonium selama 2 hari pasca persalinan. Lokia ini keluar selama
dua sampai tiga hari post partum
3) Lokia serosa adalah lokia lebih pucat dari rubra, berbentuk serum dan
berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak
berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
4) Lokia alba dimulai dari hari ke 14. Bentuknya seperti cairan putih
yang terdiri dari leukosit dan sel desidua.
2. Ambulasi
Buang air kecil (BAK) setelah melahirkan terutama bagi ibu yang pertama
kali melahirkan akan terasa pedih bila BAK keadaan ini diakibatkan oleh
iritasi pada uretra sebagai akibat persalinan sehingga penderita takut BAK (
Dewi, 2011)
4. Personal Hygiene
(d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kemaluannya.
(e) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh daerah tersebut (Saleha, 2009).
c) Mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3-4 kali sehari
Ibu nifas sangat dianjurkan sekali untuk istirahat yang cukup untuk
mencegah kelelahan yang berlebihan. Ibu nifas memerlukan sekitar 8 jam
pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Kekurangan istirahat pada
masa nifas akan mempengaruhi produksi ASI, memperlambat proses
involusi uterus, memperbanyak perdarahan serta menyebabkan depresi dan
ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri (Saleha, 2009).
6. Aktivitas Seksual
Secara fisik, ibu nifas aman untuk memulai hubungan sex begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa rasa nyeri. Namun banyak budaya yang mempunyai tradisi
menunda sampai 40 hari pasca melahirkan. Oleh karena itu, keputusan ini
tergantung pada pasangan yang bersangkutan (Dewi, 2011)
7. Keluarga Berencana
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Tujuan dari konsepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Kontrasepsi
yang cocok untuk ibu pada masa nifas, antara lain Metode Amenorhea
Laktasi (MAL), pil progestin, implant, dan AKDR ( Dewi, 2011)
PERKEMBANGAN KASUS
Tanggal : 19-11-2021
Biodata
Nama Ibu : Ny. R Nama Suami : Tn. F
Data Subjektif
Ibu datang ingin kontrol ulang kehamilannya dan mengatakan tidak ada keluhan. HPHT :
31-03-2021, TP : 07-03-2021. Ini merupakan kehamilan ibu yang ketiga, Kehamilan I
tahun 2019, jenis persalinan Partus normal, jenis kelamin bayi laki-laki, BB bayi 3400gr
tidak ada penyulit pada masa kehamilan dan persalinan, sekarang kehamilan yang ke II
dan ibu tidak pernah mengalami keguguran. Pada kehamilan trimester I ibu sudah periksa
sebanyak 6 kali, trimester II sebanyak 2 kali dan trimester III sebanyak 4x di Klinik dan
USG di klinik. Status TT ibu sudah TT5. Sejak usia kehamilan 31 minggu ibu
mengkonsumsi tablet DHA, FE dan kalk setiap malam. Ibu belum pernah menggunakan
KB.
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular ataupun menahun. Pola makan ibu
normal 3-4 x dalam sehari dengan menu variatif nasi, lauk pauk, sayur, buah. Ibu istirahat
tidur siang jarang dan tidur malam 7 jam. Kehamilan ini didukung dan direncanakan oleh
ibu dan suami serta rencana melahirkan di Klinik, dan menggunakan jaminan pribadi.
Pada usia kehamilan 33 minggu, ibu sudah melakukan pemeriksaan laboratorium yang
hasilnya HIV: Normal, HbsAg : non reaktif, Sifilis : Negatif, Hb : 12,5 %, Urine protein :
Negatif, Urine Reduksi : Negatif.
Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,3 ˚C
N : 87 x/menit RR : 22 x/menit
TB : 160 cm
IMT : 24 LILA : 25 cm
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak odema, tidak ada cloasma gravidarum.
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi. TFU 32 cm, Puki, presentasi kepala,
Penurunan bagian terbawah belum masuk PAP (masih bisa
digoyangkan). TBJ : (32-13) x 155 = 2.945 gram
Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak odema
Analisis Data
Diagnosa : Ny. R umur 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu
Janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala.
Masalah :-
Kebutuhan : KIE tanda-tanda persalinan
Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilannya normal, ibu dan janin
dalam keadaan sehat dengan usia kehamilan 37 minggu. Ibu mengerti dan sudah
mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Mengingatkan dan Memastikan kepada ibu kembali tentang persiapan menghadapi
persalinan seperti, menyiapkan biaya persalinan, memilih tempat untuk bersalin dan
siapa yang akan menolong persalinan, menyiapkan sarana transportasi, dan menyiapkan
1 tas pakaian yang berisi perlengkapan bayi dan pakaian ibu. Ibu sudah mengerti
persiapan yang akan dilakukan untuk menghadapi Persalinan.
3. Menjelaskan tanda-tanda persalinan yaitu Keluar lendir bercampur darah dari
kemaluan, Merasakan mules semakin sering dan frekuensi semakin lama, Adanya
perasaan ingin keluar dari kemaluan. Bila muncul tanda-tanda itu ibu langsung datang
ke Klinik. Ibu mengerti dan akan mewaspadai tanda-tanda persalinan.
4. Menjadwalkan ibu kunjungan ulang ± 1 minggu yang akan datang pada tanggal 4
November 2021 atau melakukan kunjungan bila ada keluhan. Ibu sudah mengetahui
jadwal kunjungan ulang.
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Tanggal masuk : 23-11-2021
KALA I
Data Subjektif
Ibu datang ke Klinik dengan keluhan mules yang sering dan keluar lendir darah sejak
pukul 07.00 Wib, pergerakan janin masih di rasakan oleh ibu. Ibu masih kuat berjalan.
Data Objektif
A. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
N : 84 kali/menit RR : 21 kali/menit
B. Pemeriksaan Khusus
Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema.
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe
Payudara : Bentuk simetris, tidak ada retraksi atau dimpling,puting sedikit
menonjol, areola hiperpigmentasi,tidak ada massa atau
benjolan, kolostrum sudah keluar.
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, TFU : 31 cm, Puki, Presentasi
kepala sudah masuk PAP, divergen 2/5 , TBJ : (32 – 11) x 155
= 2945 gram. DJJ : 152 x / menit reguler. 4 kali dalam 10
menit dengan durasi 40 detik. kandung kemih kosong
Ekstermitas atas : Tidak ada oedema, kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema dan varises, kuku tidak pucat, reflek patella
positif kanan dan kiri.
Genitalia : Lendir bercampur darah. VT: V/V tidak ada kelainan, Portio
tipis lunak, ketuban pecah spontan jernih Pukul 10.30 saat tiba
di Klinik, tidak ada penurunan bagian terkecil janin, pembukaan
8 cm, presentasi kepala, ubun-ubun kecil kiri depan, kepala
Hodge III+, molase tidak ada.
Analisis Data
Diagnosa : G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu inpartu kala I fase aktif, janin hidup,
tunggal, intrauterine, presentasi kepala. keadaan ibu dan janin baik.
Masalah :-
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sudah masuk dalam proses persalinan, keadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik dan ibu . Ibu mengerti dan sangat menginginkan
untuk bisa persalinan pervaginam.
2. Melakukan informed concent kepada ibu dan keluarga untuk persalinan normal.
Ibu dan keluarga menyetujui
3. Memijat punggung ibu untuk sedikit mengurangi rasa sakit saat terjadi his dan
mengajarkan nya kepada keluarga. Sudah dilakukan
5. Menganjurkan keluarga untuk memberi dukungan kepada ibu bahwa ibu dapat
melakukan persalinan pervaginam dengan lancar tanpa adanya penyulit. Keluarga
sangat berpartisipasi untuk memberikan dukungan dan semangat kepada ibu.
6. Menganjurkan ibu untuk berdoa kepada Allah swt agar persalinannya diberi
kemudahan serta ibu diberikan kenyamanan dan ketenangan hati sehingga
menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinannya. Ibu
melakukannya dan ibu merasa lebih tenang.
7. Menganjurkan pada ibu untuk jalan-jalan disekitar ruang bersalin agar membantu
proses penurunan kepala. Ibu mau berjalan disekitar ruang bersalin.
8. Mengajarkan ibu teknik relaksasi pernapasan yang baik dan benar untuk
mengurangi nyeri persalinan sehingga berkurangnya tingkat kecemasan ibu
terhadap nyeri persalinan yang dirasakannya teknik relaksasi yang benar yaitu
nafas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Sudah dilakukan
9. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebutuhan hidrasi dan nutrisi. Hidrasi dan
nutrisi terpenuhi.
10. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK. Ibu sudah BAK menggunakan
pispot.
11. Menyiapkan partus set, hecting set, perlengkapan ibu dan bayi. Sudah dilakukan
12. Melakukan observasi kemajuan persalinan kala 1 fase aktif meliputi DJJ, his setiap
30 menit, TTV dan VT 4 jam kemudian, pukul 13.30 WIB atau bila ada tanda-
tanda kala II dan mendokumentasikan di Partograf. Sudah dilakukan observasi dan
terlampir dalam partograf.
Data Subjektif
Ibu mengatakan mulesnya bertambah sering, merasa ingin BAB dan mengedan, gerakan
janin masih dirasakan.
Data Objektif
Genitalia : Pemeriksaan Dalam : V/V tidak ada kelainan , portio tidak teraba ,
pembukaan 10cm lengkap, ketuban sudah pecah pukul 10.30, tidak ada molase, UUK dibawah
simpisis, penurunan kepala H IV.
Analisis Data
Diagnosa : G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu inpartu kala II, janin hidup, tunggal,
intrauterine, presentasi kepala. keadaan ibu dan janin baik.
Masalah :-
Penatalaksanaan.
1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap, ibu akan
segera melahirkan. Ibu dan keluarga sudah mengerti
2. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan. Suami
sudah mendampingi ibu.
3. Mengatur posisi sesuai keinginan ibu dengan meminta bantuan suami sampai ibu
merasa nyaman dengan posisinya. Ibu memilih posisi setengah duduk.
4. Memimpin persalinan, pada saat ada his membimbing pasien untuk meneran. Bayi lahir
spontan pukul 10.51 WIB, bayi lahir spontan letak belakang kepala, segera menangis
kuat, warna kulit merah, gerakan aktif, jenis kelamin perempuan, perdarahan Kala II
±150 cc.
5. Meletakkan bayi diatas perut ibu.
6. Mengecek fundus untuk memastikan janin tunggal. Janin tunggal.
7. Melakukan suntikan oksitosin 1 menit setelah bayi lahir 10 IU secara IM pada 1/3 paha
bagian luar ibu. Ibu bersedia untuk di suntik dan oksitosin telah diberikan.
8. Menjaga kehangatan bayi. Bayi segera dikeringkan dan diselimuti.
9. Melakukan penundaan pemotongan tali pusat minimal setengah jam. Ibu mengerti
manfaat penundaan pemotongan tali pusat
10. Bayi diletakkan di atas dada ibu dan Melakukan IMD. Bayi segera mencari puting susu
ibu.
Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya, ibu merasa lelah dan perut
terasa mules dan ada rasa ingin mengedan lagi.
Data Objektif
Abdomen : Tidak ada janin ke 2 , TFU sepusat, uterus globuler dan teraba keras,
kandung kemih kosong.
Genitalia : Tali pusat menjulur didepan vulva, tampak pengeluaran darah ± 30cc.
Analisis Data
Masalah :-
Penatalaksanaan
1. Memberikan pujian dan selamat kepada ibu dan suami atas kelahiran bayinya. Ibu dan
suami mengucap syukur kepada Tuhan atas kelahiran bayinya.
5. Melakukan massase fundus selama 15 detik untuk merangsang kontraksi, lalu ajarkan
ibu dan keluarga untuk melakukan massase. Ibu dan keluarga sudah mengetahui cara
massase uterus.
9. Memenuhi hidrasi dengan memberikan segelas teh manis hangat kepada ibu. Ibu
sudah minum teh manis 1 gelas
Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa senang dan lega bayinya telah lahir, ibu juga merasa lelah dan masih
merasa mules.
Data Objektif
Analisis Data
Penatalaksanaan
Ibu mengatakan bayinya menangis kuat dan geraknya aktif, Ibu mengatakan daya hisap bayi
kuat dan sudah BAK 1 kali dan sudah BAB dan BAK.
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
3) Suhu : 36,8 0 C
2. Pemeriksaan antropometri
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala : 32 cm
3. Pemeriksaan fisik
Kepala bentuk simetris, tidak ada moulage, tidak ada kelainan. Mata Kanan dan kiri
simetris, tidak ada perdarahan dan pus, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak
ada sekret. Telinga Kanan dan kiri simetris, terletak sejajar ujung mata. Hidung
Terdapat septum, lubang simetris, bersih tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut
Tidak ada labioskizis dan labiopalatoskizis, bibir merah muda, lidah tidak kotor.
Leher Tidak ada gumpalan, tidak ada pembengkakan. Dada Bentuk normal, tidak ada
retraksi, puting sejajar berwarna kecoklatan, bunyi jantung tunggal, pernafasan
teratur, bunyi nafas vesikuler. Ekstremitas Gerakan normal, tidak ada kelainan,
Jumlah jari tangan 10 bentuk normal, Jumlah jari kaki 10 bentuk normal. Abdomen
Bentuk cembung, konsistensi lembut/supel, tali pusat segar dan tidak ada perdarahan,
tidak ada tonjolan disekitar tali pusat saat menangis, bising usus positif. Genetalia
testis berada dalam skrotum, jumlah 2, uretra ada letaknya di glands penis, sudah
BAK 1 kali. Punggung tidak ada pembengkakan atau cekungan, anus ada dan
mekonium sudah keluar. Kulit verniks caseosa sedikit di daerah lipatan paha dan
leher, warna kulit merah, tidak keriput, tidak ada tanda lahir, tidak ada bercak
mongol. Sistem Syaraf (Refleks) : Morro (+), Rooting (+), Sucking (+), Swallowing
(+), Grasping (+), Babinski (+), Tonic neck (+).
Analisis Data
By. Ny.R jenis kelamin laki-laki neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan, usia 6
jam dalam keadaan baik.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan
baik. Ibu mengerti
5. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi masih beradaptasi dengan lingkungan, serta
menganjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya. Ibu mengerti
6. Memberikan penkes pada ibu dan keluarga untuk menjaga suhu bayinya agar
tidak hipotermi dengan memakaikan baju, dibedong tidak ketat, tidak memakai
gurita, dan didekatkan pada ibunya. Ibu dan keluarga mengerti serta dapat
melakukannya.
7. Memberikan penkes pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan tanpa
tambahan makanan, menyusui sesering mungkin, mengajarkan teknik dan posisi
menyusui yang baik dan benar. Ibu mengerti dan melakukannya.
8. Memberikan penkes tentang perawatan tali pusat dengan prinsip bersih dan
kering. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
10. Melakukan bounding kembali antara ibu dan bayi. Bayi sudah didekat ibu.
E. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR USIA 5 HARI (KN II)
Tanggal : 27-11-2021
Data Subjektif
Ibu mengatakan bayi bergerak aktif, menyusui dengan baik, BAB nya encer
berwarna kuning, sehari dapat BAB 4 kali sehari. BAK nya berwarna jernih dan
dapat BAK 6-7 kali sehari. Bayi menyusui kurang lebih 10 kali sehari , tali pusat nya
belum puput. Setiap pagi bayi dijemur dengan menggunakan baju tipis dan celana.
Bayi mandi 2x sehari.
Data Objektif
BB : 2900 gr PB : 48 cm
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5 oC
Pernapasan : 42 x/menit
Tali pusat : sudah lepas (puput), bersih kering tidak ada nanah
Analisa Data
Diagnosa : By.Ny R jenis kelamin Perempuan Neonatus cukup bulan – sesuai usia
kehamilan usia 5 hari
Masalah : -
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan
bayi saat ini dalam keadaan sehat. Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan bayinya.
4. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi panas, dan tiba-tiba tidak dapat atau tidak
bisa menyusui, bayi terlihat kuning, maka diharapkan ibu dapat membawa bayi ke
Klinik. Ibu mengerti dan akan mewaspadainya
5. Mengevaluasi ibu tentang cara menyusui bayinya, ibu menyusui bayinya setiap 2 jam
sekali, jika bayinya tidur lebih dari 2 jam ibu akan membangunkan bayinya untuk
menyusu, ASI ibu sudah keluar banyak. Ibu sudah melakukannya sesuai pendidikan
kesehatan yang sudah diberikan.
6. Memberitahu ibu kembali untuk tetap menjaga personal hygiene bayinya dengan segera
mengganti popok kain bila bayi BAK/BAB dengan popok kain yang bersih serta
memandikan bayi secara tetarur dengan menggunakan air hangat.
Tanggal : 23-11-2021
Data Subjektif
Ibu postpartum 6 jam dan mengatakan masih mules dan masih lemas
Data Objektif
S : 36,70C Rr : 20 x/menit.
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, dan palpebra tidak oedema.
Payudara : ASI keluar lancar, tidak ada nyeri tekan dan benjolan, putting menonjol.
Abdomen : Kandung kemih kosong, perut masih teraba keras, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik.
Perineum : Terdapat jahitan , tidak ada nanah dan tidak ada infeksi
Ekstermitas : Atas : odema -/-, nyeri tekan -/- Bawah : odema -/-, nyeri tekan -/-
Analisa Data
Masalah :-
Penatalaksanaan
Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 6 hari kemudian di Faskes tingkat I
Klinik Pratama Renny Evasari. Ibu mengerti dan bersedia untuk kunjungan nifas ulang.
Tanggal : 27-11-2021
Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, pengeluaran pervaginamnya masih merah tetapi encer
dan hanya sedikit, tidak banyak seperti setelah lahiran. Ibu selalu menyusui setiap kurang
dari 2 jam sekali, dan ASI nya lancar, tidak ada keluhan tentang menyusui.
Keluhan ibu, anak pertamanya mudah rewel, ibu kurang tidur siang dan menjadi pusing
Riwayat Postpartum
Lamanya tidur terakhir : tidak bida tidur siang, tidur malam sekitar 4-5 jam
Eliminasi terakhir : BAB lancar, setiap pagi Sedangkan, terakhir BAK
sekitar 15 menit yang lalu.
Pola nutrisi : Terakhir makan nasi dengan sayur sop baso dan ikan
tongkol.
Pola hidrasi : Ibu minum kurang lebih 2 liter air sehari.
Mobilisasi dini : Sudah seperti biasa, tidak ada keluhan.
Ganti pembalut : 3x sehari.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Fisik
Abdomen : TFU setengah sympisis pubis, Kontraksi baik, Kandung Kemih kosong
Lochea Sanguinolenta.
Analisa
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik. Ibu
mengerti.
2. Memberitahu ibu untuk tetap memerhatikan anak pertamanya dan dapat membagi
waktu dengan anak kedua anaknya. Ibu mengerti dan bersedia.
3. Memotivasi ibu untuk bisa menjaga pola tidur dan rileks. Ibu ingin mencoba merubah
pola istirahatnya
4. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas seperti pusing, mata berkunang, mual,
bengkak pada wajah, tangan kaki, sakit kepala yang hebat, demam lebih dari 2 hari,
payudara bengkak merah disertai rasa sakit, ibu merasa sedih, dan adanya
pengeluaran cairan dan berbau. Ibu mengerti.
5. Mengevaluasi posisi menyusui yang nyaman dan perlekatan menyusui yang baik. Ibu
mengerti.
6. Mengingatkan ibu untuk menyusui setiap 1-2 jam dan bayi dibangunkan jika tertidur.
Dan jangan mengeluarkan payudara dari mulut bayi jika bayi belum melepaskannya.
8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang sesuai yang dijadwalkan oleh
Klinik. Ibu mengerti dan bersedia untuk kunjungan nifas ulang.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Kehamilan
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar tetap memiliki tenaga
yang akan digunakan saat ibu memasuki kala II. Serta mempersilahkan ibu
untuk tidak menahan BAK dan BAB demi lancarnya proses kala 1 fase aktif.
Asuhan kebidanan yang penulis lakukan sesuai dengan asuhan kebidanan kala
I yang dianjurkan.Pada Kala I,II,III, IV proses Persalinan Ny.R berjalan
dengan normal
C. BBL
Bayi Ny. R lahir pada usia kehamilan 38 minggu , dimana bayi dengan
usia kehamilan tersebut digolongkan bayi baru lahir yang normal / cukup bulan
dan berat bayi 3000 gram, tidak ada kecacatan dan anus positif (sudah
mengeluarkan mekonium setelah 1 jam dilahirkan). Hal ini sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram(Vivian, 2013).
Penulis mengkaji kunjungan masa nifas pada 6 jam, 6 hari, 14 hari. Hal
ini sesuai dengan teori (Saleha, 2009) Jadwal kunjungan nifas yaitu, pada 6-8
jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan,
6 minggu setelah persalinan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada studi kasus komprehenshif yang telah dilakukan kepada Ny.R yang
meliputi asuhan kebidanan yang menyeluruh dari masa kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir, yang bertujuan agar penulis mampu
menerapkan pelaksanaannya. Selama proses pelaksanaan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
3) Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By.Ny.R lahir cukup bulan
yaitu saat usia kehamilan 38 minggu, dengan berat bayi 2900gram,
PB 48 cm, lingkar kepala 32 cm dan lingkar dada 31 cm. Hasil
pemeriksaan pada bayi Ny. R dalam batas normal.
masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir maka saran yang
diberikan adalah :
https://ejournal.stikesayaniyk.ac.id/index.php/mik/article/download/7/9. Diakses 29
November 2017.
JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Kemenkes RI.
JNPK-KR. 2014. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kemenkes RI.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta : EGC
Saifuddin, Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Saifuddin, Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyawati, Ari. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika.
Sutanto,Andina Vita. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusu Teori dalam
Praktik Kebidanan Profesional. Yogyakarta. Pustaka Baru Press.
Varney, Helen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC.