Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang
baik sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih maju. Setiap
negara menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun bangsa.
Mesir terletak di bagian timur laut benua afrika dan semenanjung sinai di
barat daya benua Asia. Merupakan negara yang fokus pada sektor pendidikan
untuk memajukan negaranya. Mesir memiliki sistem pendidikan secara
keseluruhan terbesar di Timur Tengah dan telah berkembang dengan pesat sejak
awal1990-an. Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama
di wilayah Arab dan Timur Tengah. Modernisasi pendidikan di Mesir berawal
dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte
pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dicapai Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan
inspirasi yang kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi
pendidikan di Mesir yang dianggapnya diam ditempat. Diantara tokoh-tokoh
tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha.
Dua yang terakhir, secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan
dengan tokoh-tokoh yang lain.
Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Mesir telah diberikan prioritas
yang lebih besar dalam memperbaiki sistem pendidikan. Menurut Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Mesir menempati peringkat 116 di IPM. Dengan
bantuan Bank Dunia dan organisasi-organisasi multilateral lainnya Mesir
bertujuan untuk meningkatkan akses pada perawatan anak usia dini dan
pendidikan serta masuknya ICT di semua tingkat pendidikan, terutama pada
tingkat tersier.
Berdasarkan alasan di atas, dilakukan perbandingan pendidikan antara
Mesir dan Indonesia. Perbandingan Pendidikan merupakan suatu kegiatan
menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan

1
perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan
ini adalah sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal
atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan-
kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut, untuk
menerapkannya di Indonesia agar menjadi bangsa yang lebih peduli akan
pendidikan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana perbandingan karakteristik negara Mesir dan Indonesia
menurut aspek Ilmu Negara ?
1.2.2. Bagaimana perbandingan system pendidikan Negara Mesir dengan
Indonesia?
1.2.3. Bagaiman perbandingan kondisi system pemerintahan Mesir
dibandingkan dengan system pemerintahan Indonesia ?
1.2.4. Bagaimana potensi Negara Mesir untuk menjadi Negara Adidaya?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui perbandingan karakteristik negara Mesir dan
Indonesia menurut aspek Ilmu Negara.
1.3.2. Untuk mengetahui perbandingan system pendidikan Negara Mesir
dengan Indonesia.
1.3.3. Untuk mengetahui perbandingan kondisi system pemerintahan
Mesir dibandingkan dengan system pemerintahan Indonesia.
1.3.4. Untuk mengetahui potensi yang dimiliki Negara Mesir untuk
menjadi Negara adidaya.

2
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulis dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini bermanfaat sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa
untuk mengetahui tentang karakteristik pendidikan negara Mesir
dibandingkan dengan di Indonesia, serta bagaimana cara memajukan
pendidikan Indonesia melihat dari Negara Mesir. Pembaca juga dapat
mengetahui berbagai pembahasan seputar negara Mesir dalam berbagai
aspek kajian baik sejarah, bentuk negara dan berbagai pembahasan yang
berguna bagi pembaca.
1.4.2 Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, khazanah,
wawasan dan keilmuwan bagi penulis maupun bagi pembaca terkait kajian
yang berkenaan dengan negara Mesir baik dalam strategi pendidikan,
karakteristik negara, dan system pemerintahan dari berbagai aspek dan
perencanaan negara berkelanjutan untuk pembangunan yang berkala dan
terjadi peningkatan.

1.5. Sistematika Penulisan


a. Sistematika Penulisan
Memuat bagian-bagian yang mengkontruk makalah secara
sistematis dirinci dari setiap bab dan sub-bab Adapun sistematika
penulisan makalah ini diantaranya:
Bab I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan

3
1.5 Sistematika Penulisan

Bab II: Pembahasan

2.1 Gambaran Umum Negara Mesir

2.2 Sejarah Negara Mesir

2.3 Geografis Negara Mesir

2.4 Politik Negara Mesir

2.5 Perekonomian Negara Mesir

2.6 Demografi Negara Mesir

2.7 Budaya Negara Mesir

2.8 Wisata Negara Mesir

Bab III: Analisis dan Pembahasan

3.1 Perbandingan Karakteristik Negara Mesir dan Indonesia

3.2 Perbandingan Sistem Pendidikan Negara Mesir dan Indonesia

3.3 Perbandingan Kondisi Sistem Pemerintahan Mesir dan Indonesia

3.4 Potensi Negara Mesir sebagai Negara Adidaya

Bab IV : Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran umum negara Mesir

Gambar 1. Posisi Mesir (warna hijau) dalam peta dunia

Gambar 2. Bendera Mesir Gambar 3. Lambang Mesir

 Luas wilayah : 1.001.449 km persegi


 Ibu kota : Kairo
 Bentuk pemerintahan : Republik
 Hari Revolusi : 23 Juli
 Kepala Negara : Presiden
 Kepala pemerintahan : Perdana Menteri

5
 Presiden : Muhamad Mursi (digulingkan 3 Juli 2013)
 Perdana Menteri : Hazem el-Beblawi
 Lagu kebangsaan : Ha Ni An Be Au Tu Da To Samil Ma Kam
 Jumlah Penduduk : 76.117.421 jiwa.
 Bahasa : Arab, Inggris
 Agama mayoritas : Islam
 Mata uang : Pound Mesir
 Bandar udara : Kairo Mesir

2.2. Sejarah Negara Mesir


Khazanah peradaban masa lalu memang telah mengangkat Mesir ke pentas
sejarah dunia. Negara yang berada di sudut benua Afrika ini sekilas tampak biasa
saja seperti umumnya negara berkembang, namun menjadi luar biasa dengan
kekayaan budaya dan warisan sejarah yang dimilikinya. Mesir sudah mempunyai
sejarah peradaban yang cukup tua. Eksistensi dan peranannya penting dalam
peradaban dunia. Satu di antara buktinya adalah banyak disebut dalam al-Qur’an.
Demikian pula para Nabi Allah banyak hidup di Mesir menyampaikan risalah
Allah swt seperti Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Yusuf dan nabi Sholeh.
Mesir justru menjadi tujuan terpenting dalam peta keilmuan dan di sini
para sahabat, perawi Hadits dan ulama besar banyak menimba dan
mengembangkan ilmu ke-Islaman. Dari Minangkabau (Indonesia) ada sederat
nama ulama di antaranya dua Doktor pertama yakni DR. HAKA ayah HAMKA
dan DR. Abdullah Ahmad termasuk Ilyas Ya’kub pahlawan dan ulama besar
Indonesia.
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: ‫مصر‬,
Maṣr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika
bagian timur laut. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen
kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja
serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira
artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini,

6
Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah
Arab dan Timur Tengah.
Mesir merupakan salah satu daerah tersubur di Afrika, dan salah satu
negara tersubur di Mediterania. Karena kesuburannya, Mesir menjadi salah satu
tempat terawal yang dihuni oleh manusia, sekitar 40.000 tahun lalu. Pada awalnya
tidak ada begitu banyak orang di Mesir, namun seiring waktu Mesir menjadi
semakin padat, sehingga diperlukan suatu pemerintahan bersatu. Untuk sementara
waktu tampaknya ada dua kerajaan, yang disebut Mesir Hulu (di selatan) dan
Mesir Hilir (di utara). Sekitar 3000 SM, pada awal Zaman Perunggu, raja Mesir
Hulu menaklukan raja Mesir selatan dan membuat Mesir menjadi satu kerajaan,
yang disebut Mesir. Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun.
Sejak masa tersebut hingga sekita 525 SM, ketika Mesir ditaklukan oleh
Persia, sejarah Mesir dibagi menjadi enam periode. Pada Kerajaan Lama (2686-
2160 SM), bangsa Mesir membangun piramida sebagai makam bagi para firaun.
Kemudian pada 2200 SM tamapaknya ada perubahan iklim, dan Mesir terpecah
menjadi banyak kerajaan kecil. Ini disebut Periode Pertengahan Pertama (2160-
2040 SM). Pada 2040 SM, para firaun berhasil menyatukan kembali Mesir untuk
kemudian mendirikan Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM), namun para firaun
Kerajaan Pertengahan tak sekuat para firaun Kerajaan Lama, dan mereka tidak
lagi membangun piramida. Sekitar 1800 SM, para firaun Kerajaan Pertengahan
kemballi kehilangan kekuasaan. Ini disebut Periode Pertengahan Kedua (1786-
1558 SM).
Selama Periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksis dari utara menginvasi
Mesir dan menguasai Mesir Hilir untuk sementara waktu. Bangsa Hyksos
memiliki kuda dan kereta perang, dan dengan cepat pasukan Mesir juga belajar
cara menggunakan kuda dan kereta perang. Sekitar 1500 SM, para firaun Mesir
dari Mesir Hulu berhasil mengusir bangsa Hyksos dan menyatukan kembali Mesir
dalam satu negara yang disebut Kerajaan Baru (1558-1085 SM). Masa ini
disebutkan dalam Injil dan Al Qur'an, yaitu tentang penindasa Bani Israel (bangsa
Yahudi) oleh bangsa Mesir. Pada akhir Zaman Perunggu, terjadi krisis umum di
seluruh Mediterania Timur dan Asia Barat. Bersama dengan hancurnya peradaban

7
Mykenai dan Het, pemerintahan Mesir juga runtuh, berujung pada Periode
Pertengahan Ketiga (1085-525 SM). Selama periode ini, para raja Afrika timur
dari sebelah selatan Mesir, tepatnya dari Nubia, menguasai sebagian besar
wilayah Mesir.
Setelah itu pada 525 SM, Kambyses, raja Persia, memimpin pasukan
menuju Mesir dan menaklukannya. Ia menjadikan Mesir bagian dari Kekaisaran
Persia. Bangsa Mesir tidak suka diperintah oleh Persia, namun mereka tak cukup
kuat untuk melawan. Ketika Aleksander Agung menaklukan Kekaisaran Persia
pada 32 SM, ia juga merebut Mesir pada tahun yang sama, dan para penerus
Aleksander yang beretnis Yunani berkuasa di Mesir setelah kematiannya pada 332
SM. Masa ini disebut pula periode Hellenistik. Pada masa ini, ratu Kelopatra,
yang merupakan perempuan Yunani dan Firaun Mesir, berkuasa. Setelah
Kelopatra meninggal, Romawi menaklukan Mesir dan menjadikannya bagian dari
Kekaisaran Romawi selama ratusan tahun (30 SM-700 SM). Akhirnya sekitar 660
SM, pasukan Umayyah yang menyerbu Mesir berhasil menaklukan wilayah ini
dan menjadikan Mesir bagian dari Kekhalifahan Islam, menggantikan kekuasaan
Romawi di Mesir.
Pembagian periode dalam sejarah Mesir:
a. Zaman Batu
b. Kerajaan Lama (2686-2160 SM)
c. Periode Pertengahan Pertama (2160-2040 SM)
d. Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM)
e. Periode Pertengahan Kedua (1786-1558 SM)
f. Kerajaan Baru (1558-1085 SM)
g. Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM)
h. Kekuasaan Persia (525-332 SM)
i. Kekuasaan Yunani (Hellenistik) (332-30 SM)
j. Kekuasaan Romawi (30 SM-700 M)
k. Kekuasaan Islam (700 M-sekarang)

8
2.3. Geografis Negara Mesir
Secara geografis Mesir terletak di bagian timur laut Benua Afrika, berada
pada kedudukan antara 22 derajat LU - 31,5 LU dan 24 derajat BT - 31,5 BT.
Mesir terletak di tepi Laut Merah dan laut Mediterania, dengan luas wilayah
sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai
bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di
Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan,
jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui
Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Mayoritas penduduk Mesir
menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).
Hampir seluruh wilayah Mesir merupakan gurun pasir, kecuali daerah di
sekitar aliran Sungai Nil. Panjang Sungai Nil 6.690 km, sungai ini merupakan
singai terpanjang di dunia. Mesir merupakan daerah panas dan kering, jarang
sekali terjadi turun hujan. Pada musim panas (Mei - Oktober) suhu udara
mencapai 39 derajat celcius pada siang hari, sedangkan pada musi dingin
(November - April) suhu mencapai 15 derajat celcius.
Mesir mempunyai kedudukan yang strategis karena terletak pada Terusan
Suez yang merupakan pintu gerbang penghubung antara Asia dan Eropa lewat
laut. Sebelumnya kapal-kapal dari Asia ke Eropa harus mengelilingi Benua
Afrika.

2.4. Politik Negara Mesir


Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953. Mesir adalah negara pertama
yang mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat
sebagai Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah
pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin
Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada
9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid. Kekuasaan di Mesir diatur
dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif
dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan

9
terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat
tunggal.
Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai. Pada akhir Februari
2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden
menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir
mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat.
Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai
tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak
pun kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang
Berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi
demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak Mundur, akhirnya
pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan
diri.Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan
disambut baik oleh dunia Internasional.
Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan
kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi Napoleon Bonaparte pada saat
penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang dicapai
Napoleon Bonaparte yang berkebangsaan Perancis ini, memberikan inspirasi yang
kuat bagi para pembaharu Mesir untuk melakukan modernisasi pendidikan di
Mesir yang dianggapnya stagnan. Di antara tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-
Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang terakhir,
secara historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh
yang lain.
Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta
orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama
Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez. Hampir
90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama
denominasi Coptic. Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania
(seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk
asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal-usul orang

10
Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah
masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang
pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari
keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).

2.5. Perekonomian Negara Mesir


Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak
bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata, terdapat pula lebih dari tiga juta orang
Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa.
Hasil pertanian Mesir yang terpenting adalah kapas, tebu, padi, sayuran
dan buah-buahan. Bahkan kapas merupakan komoditas ekspor yang
mendatangkan devisa bagi negeri piramide ini. Pertanian dapat berkembang
karena dibangunnya Bendungan Aswan pada tahun 1969. Bendungan yang lebih
baru dan lebih besar kemampuannya adalah Bendungan El-Sadd El-Ali, yang
terletak 8 km di sebelah selatan Bendungan Aswan.
Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan
Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari
Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Bendungan di Mesir juga
dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. System landreform juga
diberlakukan sejak tahun 1950. Setiap keluarga dilarang memiliki tanah lebih dari
42 hektar. Daerah pertanian terdapat di lembah dan Delta Sungai Nil.
Perut bumi Mesir mengandung pula barang tambang, berupa minyak
bumi, fosfat, bijih besi dan mangan. Minyak bumi terdapat di daerah pantai timur
Teluk Suez, fosfat di daerah pantai barat Laut Merah, bijih besi ditambang di
sebelah timur kota Aswan dan mangan di Semenanjung Sinai.
Dibidang industri dihasilkan tekstil, baja, semen, pupuk dan bahan kimia.
Pusat-pusat industri Mesir adalah Iskandariah, Kairo, Delta Sungai Nil dan di
sekitar Terusan Suez. Bahkan, kni Mesir menjadi negara industri kedua terbesar di
Benua Afrika.
Sumber penerimaan lainnya bagi negara Piramide ini adalah
kepariwisataan dan bea masuk Terusan Suez. Daya tarik Mesir dengan

11
peninggalan-peninggalan Mesir Kuno menyebabkan Mesir banyak dikunjungi
wisatawan asing. Sedangkan hasil Terusan Suez adalah berupa bea masuk yang
diterima dari setiap kapal yang berlayar melewati terusan ini.

2.6. Demografi Negara Mesir


Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya, menurut
catatan dunia pada tahun 2013 jumlah penduduk Mesir sudah mencapai
76.117.421 jiwa.. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil,
terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan
Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen
(terutama denominasi Coptic). Mereka mayoritas petani atau fellahin. Sebagian
besar (93%) penduduk Mesir beragama Islam. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Arab, tetapi mereka juga berbahasa Inggris.
Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab
dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di
selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun
tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat
Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke
lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga
Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah
kematian dipegang secara turun temurun. Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa yang
memiliki kekuatan supernatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan,
namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang mesir
percaya dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan amarah. Struktur
ini dapat berubah, tergantung siapa yang berkuasa ketika itu.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh seorang
imam. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Kuil tidak dijadikan
tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di
kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum
beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang

12
dipercaya mampu melindungi dari marabahaya. Setelah Kerajaan Baru, peran
firaun sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya
kebiasaan untuk memuja langsung tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam
mengembangkan sistem ramalan (oracle) untuk mengkomunikasikan langsung
keinginan dewa kepada masyarakat.
Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik
dan spiritual. Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba
(kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat
dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh
dan dapat bergerak sesuka hati, namun mereka membutuhkan tubuh fisik mereka
(atau dapat digantikan dengan patung) sebagai tempat untuk pulang. Tujuan utama
mereka yang meninggal adalah menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi
"arwah yang diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan
diadili, jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup,
sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.
Sewaktu kekaisaran Romawi menduduki wilayah Mesir, penduduk Mesir
masih menganut paganisme. Sejarah menyatakan bahwa imperium Romawi
tersebut melakukan penindasan dan pemerasan hasil bumi penduduk untuk
kepentingan para penguasa di Romawi (Eropa lama). Ketika agama Kristen
tersebar di Mesir pada pertengahan abad pertama masehi, tekanan terhadap
penduduk kian meningkat, hingga tahun 394 M saat ajaran Kristen masuk dan
menyebar di Romawi, lalu diakui menjadi agama resmi negara menggantikan
paganism.
Pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan kembali dialami rakyat Mesir setelah
terjadi perbedaan tentang pokok ajaran agama antara pemeluk agama Kristen di
Romawi dengan pemuka agama Kristen di Mesir, sampai akhirnya datang umat
Islam dari Jazirah Arab tahun 641 M. membebaskan Mesir dari penindasan dan
pemerasan bangsa Romawi.
Ketika Islam datang, menawarkan ajaran kasih sayang, pemaaf, yang
mulia di sisi Tuhan adalah yang paling takwa, tidak ada perbedaan kasta dalam
bermasyarakat dan sebagainya, saat itu masyarakat Mesir yang mayoritas

13
beragama Kristen Koptik dan sekelompok Yahudi menyaksikan bahwa ajaran
Islam bukanlah idealisme yang tidak mungkin dipraktekkan. Malah diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari pada masa itu, mulai dari panglima sampai prajurit,
penguasa hingga rakyat biasa. Keadaan demikian menjadikan rakyat Mesir sangat
mencintai agama Islam lahir bathin. Sehingga keberadaan Islam telah membentuk
peradaban dalam sosial budaya dan bahasa mereka. Mesir menjadi bangsa yang
kuat dan beradab.

2.7. Budaya Negara Mesir


Mesir sangat terkenal sebagai salah satu pusat kebudayaan dunia pada
zaman purba. Peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir, seperti piramida,
sphinx, obelisk, dan hiroglif. Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja
sebagai petani. Kediaman mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk
menjaga udara tetap dingin di siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan
atap terbuka. Di dapur itu biasanya terdapat batu giling untuk menggiling tepung
dan oven kecil untuk membuat roti. Tembok dicat warna putih dan beberapa juga
ditutupi dengan hiasan berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan
tikar buluh dilengkapi dengan furnitur sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh.
Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari
lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan,
menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan
kulit. Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita
maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik.
Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia
sekitar 12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung
jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi mereka yang
mampu membayar untuk melihatnya. Instrumen yang digunakan antara lain
seruling dan harpa, juga instrumen yang mirip terompet juga digunakan. Pada
masa Kerajaan Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine, dan drum

14
serta mengimpor kecapi dan lira dari Asia. Mereka juga menggunakan sistrum,
instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara keagamaan.
Bangsa Mesir Kuno mengenal berbagai macam hiburan, permainan dan
musik, salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya digerakkan
dalam urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan
permainan menggunakan bola juga sering dimainkan anak-anak, juga permainan
gulat sebagaimana digambarkan dalam makam Beni Hasan. Orang-orang kaya di
Mesir Kuno juga gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.
Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad; Masakan
Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno.
Makanan sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa
sayuran seperti bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk
biji dan ara. Wine dan daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu,
kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging,
dan unggas dapat diasinkan atau dikeringkan, serta direbus atau dibakar.
Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain:
Piramida Giza dan kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh
pemerintah untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk
menunjukkan kekuasaan firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur
batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi
yang tinggi.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa dibuat dari
bahan yang mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu
pun yang terisa saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah
kaum elit memiliki struktur yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang
tersisa, seperti yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan
lantai yang dipenuhi hiasan dengan gambar pemandangan yang indah. Struktur
penting seperti kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang
tunggal tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan
Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya

15
ini bertahan hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang
berhasil ditemukan adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar
yang terbuat dari batu dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi
ruang bawah tanah untuk menyimpan mayat.
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500
tahun, seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada
masa Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip ketat yang harus diikuti,
mengakibatkan bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan terpengaruh aliran lain.
Standar artistik—garis-garis sederhana, bentuk, dan area warna yang datar
dikombinasikan dengan karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman
spasial—menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya.
Perpaduan antara teks dan gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam
dan kuil, peti mati, maupun patung.
Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan
dasar untuk memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan
kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur
(putih). Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan
(press), disimpan untuk kemudian diberi air ketika hendak digunakan.Firaun
menggunakan relief untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan,
atau peristiwa religius. Di masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat
yang menggambarkan kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan
di makam. Sebagai usaha menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah
kematian, model ini diberi bentuk buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Meskipun bentuknya hampir homogen, pada waktu tertentu gaya karya seni
Mesir Kuno terkadang mengikuti perubahan kultural atau perilaku politik. Setelah
invasi Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan
di Avaris. Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang
menonjol adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung
disesuaikan dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal
sebagai seni Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah
kematian.

16
Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang
diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai
kegiatan dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi,
upacara pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan
digunakan oleh almarhum di akhirat. Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh
mayat dimakamkan di dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan
mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi
gurun telah menjadi keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin
yang tidak mampu mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya orang kaya.
Orang kaya mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya mereka
memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal,
membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam
sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu. Pada permulaan
dinasti keempat, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam
toples kanopik.
Ada periode Kerajaan Baru, orang Mesir Kuno telah menyempurnakan seni
mumifikasi. Teknik terbaik pengawetan mumi memakan waktu kurang lebih 70
hari lamanya, selama waktu tersebut secara bertahap dilakukan proses
pengeluaran organ internal, pengeluaran otak melalui hidung, dan pengeringan
tubuh menggunakan campuran garam yang disebut natron. Selanjutnya tubuh
dibungkus menggunakan kain, pada setiap lapisan kain tersebut disisipkan jimat
pelindung, mayat kemudian diletakkan pada peti mati yang disebut antropoid.
Mumi periode akhir diletakkan pada laci besar cartonnage yang telah dicat.
Praktik pengawetan mayat asli mulai menurun sejak zaman Ptolemeus dan
Romawi, pada zaman ini masyarakat mesir kuno lebih menitikberatkan pada
tampilan luar mumi.
Orang kaya Mesir dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih
banyak. Tradisi penguburan barang mewah dan barang-barang sebagai bekal
almarhum juga berlaku pada semua masyarakat tanpa memandang status sosial.
Pada permulaan Kerajaan Baru, buku kematian ikut disertakan di kuburan,
bersamaan dengan patung shabti yang dipercaya akan membantu pekerjaan

17
mereka di akhirat. Setelah pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan
untuk sesekali membawa makanan ke makam dan mengucapkan doa atas nama
almarhum.

2.8. Wisata Negara Mesir


Mesir adalah Negara yang penuh akan budaya dan sejarah yang unik dan
menarik. Berikut adalah beberapa wisata yang dimiliki Negara Mesir.
a. Piramida dan Sphinx
Di Mesir terdapat kurang lebih 97 Piramida yang tersebar di
seantero Mesir. Piramida yang terkenal adalah 3 Piramida,yang terletak di
Provinsi Giza, Piramida tersebut adalah: Piramida Cheops, Piramida
Chepren dan Piramina Mycherinos. Piramida Cheops adalah piramida
terbesar yang dibangun oleh Raja Cheops pada tahun 2690 SM. Tingginya
mencapai 146 M, tapi karena dimakan usia tersisa hanya 136 M.
Piramida Chepren dibangun oleh Putra Raja Cheops pada tahun
2650 SM, tingginya 136 m, panjang sisinya 214 m. Lalu, Piramida
Micherinous dibangun oleh Cucu Raja Cheops yang bernama Mycherinous
pads tahun 2800 SM, tingginya 82 m, panjang alslnya 104 m. Sphinx
adalah patung singa yang berkepala manusia. Dibangun oleh Raja Chepren
pada tahun 2650 SM. Panjangnya 57 m dengan tinggi 20 meterletak sekitar
<200 m dari Piramida.
b. Museum Nasional Mesir
Museum adalah kebanggan rakyat Mesir karena di dalamnya
menyimpan peninnggalan purbakala yang tidak ternilai harganya.
Bangunan ini terletak di pusat kota Kairo tepatnya di daerah Maidan
Tahrir. Bangunan in dibangun oleh Raja Khediev Abbas Hilmi II pada
tahun 1897 M dan dibuka untuk umum pada tahun 1902 M. Terdiri dari
dua lantai, lantai dasar memamerkan patung-patung dari batu dan kayu,
kuburan dan perahu yang dipakai pada masa mesir kuno.

18
Kemudian di lantai dua terdapat ruang mumi raja-raja diantaranya
mumi Ramses II yang diyakini oleh ahli sejarah sebagai Fir’aun yang
hidup pada zaman Nabi Musa.
c. Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi
Benteng Shalahuddin terletak di Bukit Muqattam. Dibangun oleh
Shalahuddin AI-Ayyubi antara tahun 1176-1183 M. ketinggian tembok
benteng mencapai 10 m dengan tebal 3 m. Benteng ini dibangun untuk
mempertahankan Kota Kairo dari serangan pasukan salib.
d. Masjid ‘Amr bin ‘Ash
Merupakan Masjid pertama di Benua Afrika, dibangun oleh
Panglima ‘Amr bin ‘Ash pada tahun 21 H/641 M. Panglima ‘Amr bin ‘Ash
adalah panglima yang diutus oleh Khalifah kedua Umar bin Khattab untuk
membebaskan Mesir dari penjajahan bangsa asing.
e. Masjid Muhammad Ali
Masjid ini terletak di dalam Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi.
Dibangun oleh Raja Muhammad Ali Pasha pada tahun 1830 m. Seluruh
bahan bangunan masjid ini terdiri dari marmer yang indah sehingga masjid
ini dijuluki Masjid Marmer (Allabaster Mousque). Di bagian belakang
masjid terdapat kuburan Muhammad Ali Pasha.
f. Masjid Al-Azhar
Masjid AI-Azhar dibangun oleh Jauhar as-Siqilli atas perintah
Muiz Lidinillah yang memerintah Dinasti Fatimiyah pada tahun 359 H/970
M. Masjid ini merupakan cikal-bakal Universitas Al-Azhar, karena di
dalam masjid ini juga dilaksanakan proses belajar mengajar sejak tahun
975 M/365 H.
g. Masjid Sayyidina Hussein
Dinamakan demikian karena di dalam masjid ini terdapat makam
Sayyidina Hussein, cucu Nabi Muhammad Saw. Menurut ahli sejarah, di
dalam masjid ini hanya dimakamkan kepala Sayyidina Hussein, kemudia
ada juga yang berpendapat bahwa jasad Sayyidina Hussein juga

19
dimakamkan di sini, karena telah dipindahkan oleh Pemerintah Dinasti
Fatimiyah dari Asqalan ke Kairo. Wallahu a’lam.
h. Masjid Imam Syafi’i
Masjid ini berada di kawasan Hayyu Syafi’i. Terletak di pinggiran
Kota Kairo dibangun oleh Pangeran Abdurrahman Kadkhuda tahun 1157
H. Makam Imam Syafi’i berada di samping masjid ini bersebelahan
dengan Makam Sultan Muhammad Kamil (Paman Shalahuddin Al-
Ayyubi) dan Ibunya Malikatu Syam, serta makam temannya yang bernama
Abdullah bin Hakam.
i. Perpustakaan Alexandria
Merupakan perpustakaan kebanggan Rrakyat Mesir, hingga
mendapat julukan Piramida keempat. Pada mulanya perpustakaan ini
didirikan oleh Alexander The Great (Iskandar yang Agung) pada tahun
228 SM mengoleksi kurang lebih 500.000 manuskrip. Namun,
perpustakaan ini pernah dibakar oleh Pasukan Julius Kaisar pada tahun 48
SM hingga buku-buku di dalamnya hangus. Tapi, Mark Antonio yang
datang setelah Julius Kaisar menghadiahkan 200.000 buku kepada
Kleopatra (pemimpin Mesir ketika itu) yang berlanjut ke kisah cintanya.
Untuk kedua kalinya Perpustakaan ini hancur pada tahun 391 M, ketika itu
pasukan Romawi menghancurkan seluruh bangunan yang di dalamnya
terdapat arca dan patung, ketika itu di dalam perpustakaan juga terdapat
patung dan arca-arca hingga tak luput dari keganasan tentara Romawi.
Kini, perpustakaan ini kembali berdiri kokoh dengan bentuk arsitektur
yang sangat unik, berbentuk setengah matahari terbit. Dibangun sejak
tahun 1990-2002 atas prakarsa pemerintah Mesir bekerjasama dengan
UNESCO menghabiskan dana sebesar US$ 220 juta.
j. Pantai dan Taman Muntazah
Merupakan tempat peristirahatan raja-raja sebelum meletus
Revolusi 23 Juli 1952. Taman ini terletak di tepi laut tengah dengan
berbagai jenis bunga dan tanaman. Di dalam taman ini juga terdapat Istana

20
Raja Farouk yang megah, terletak di tempat tertinggi dan menghadap ke
laut.
k. Masjid Abul ‘Abbas Al-Mursi
Masjid ini berada di tepi pantai Kota Alexandria, berbentuk segi
enam dan dipenuhi kaligrafi nan indah. Di dalam masjid inilah seorang
Sufi pengikut tarekat Syadziliyah dimakamkan. Beliau adalah Abul
‘Abbas Al-Mursi yang lahir di Mursiah, Andalusia (kini Spanyol) tahun
616 H dan wafat pada tahun 685 H.
l. Benteng Qeit Bey
Merupakan benteng pertahanan untuk melindungi Kota Alexandria
dari serangan luar. Dibangun oleh Sultan Qeit Bey, salah seorang Sultan
Dinasti Mamalik pada tahun 1472 M. luas benteng keseluruhan sekitar dua
hektar.

21
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan pada makalah ini didasarkan pada rumusan


masalah yang sudah dikemukakan pada bab pendahuluan. Rumusan masalah
tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk sub bab-sub bab pada bab ini.

3.1. Perbandingan Karakteristik Negara Mesir dan Indonesia dari Aspek


Ilmu Negara
No Objek Kajian Indonesia Mesir
1 Ideologi Pancasila Demokasi
2 Bentuk negara Republik Kesatuan
3 Sistem Pemerintahan Presidensil Semi Presidensial
Asal mula pembentukan Negara
4 Proklamasi Penaikan
(factual)
Asal mula pembentukan Negara
5 Ketuhanan Teori hukum alam
(Teoritis)
Alinea ke-4 pembukaan
6 Tujuan Negara
UUD RI 1945
Pembenaran hukum Negara
7 Berdasarkan sudut hukum Berdasarkan Ketuhanan
(penekanan)
8 Kedaulatan negara Kedaulatan rakyat Kedaulatan Negara
9 Susunan negara Kesatuan Kesatuan
Majelis Syura dan
10 Lembaga perwakilan DPR, MPR dan DPRD
keluarga Al-Thani
11 Sistem kepartaian Multipartai Multipartai
Negara Abad
12 Tipe Negara (Menurut Sejarah) Negara Modern
Petengahan

3.2. Perbandingan System Pendidikan Negara Mesir dengan Indonesia


3.1.1. Sistem Pendidikan di Negara Mesir
A. Jenjang Pendidikan di Negara Mesir

22
Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi
menjadi tiga tahap:
a. Pendidikan Dasar
Terdiri dari Tahap primer dan tahap persiapan. Untuk
pendidikan dasar 4-14 tahun: TK selama dua tahun diikuti oleh
sekolah dasar selama enam tahun dan sekolah persiapan selama
tiga tahun.
b. Pendidikan Menengah
Sekolah menengah yaitu tahap selama tiga tahun, untuk
anak berusia 15-17.
c. Pasca Pendidikan Menengah
1. Pendidikan Dasar
Pendidikan di Mesir wajib dilakukan selama 9 tahun
akademik antara usia 6 dan 14. Selain itu, semua tingkat
pendidikan bebas dalam menjalankan pemerintahan
sekolah. Menurut Bank Dunia, terdapat perbedaan besar
dalam pencapaian pendidikan yang kaya dan yang miskin,
yang biasa dikenal sebagai "kesenjangan kekayaan."
Meskipun rata-rata tahun sekolah diisi oleh orang kaya dan
miskin hanya satu atau dua tahun, tetapi kesenjangan
kekayaan mencapai setinggi sembilan atau sepuluh tahun.
Pada tahun 1999-2000 angka partisipasi total pra-siswa SD
adalah 16 persen dan meningkat menjadi 24 persen pada
tahun 2009. Terlepas dari swasta atau Negara dijalankan,
semua lembaga prasekolah berada di bawah Departemen
Pendidikan. Adapun tugas Departemen yaitu untuk memilih
dan mendistribusikan buku pelajaran. Menurut Departemen
pendidikan, pedoman ukuran maksimum prasekolah tidak
boleh melebihi dari 45 siswa. Departemen Pendidikan juga
mendapat dukungan dari lembaga internasional seperti
Bank Dunia untuk meningkatkan sistem pendidikan anak

23
usia dini dengan meningkatkan akses ke sekolah-sekolah,
peningkatan kualitas pendidikan dan membangun kapasitas
para guru. Lapis kedua wajib pendidikan dasar adalah tahap
persiapan menengah pertama atau tiga tahun yang lama.
Pentingnya menyelesaikan tingkat pendidikan ini adalah
untuk menjaga siswa terhadap buta huruf sebagai awal drop
out pada tahap ini mudah surut ke buta huruf dan akhirnya
kemiskinan.
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri dari tiga lintasan:
umum, kejuruan / teknis dan dualsystem. Pendidikan
kejuruan yang mewakili sekolah Kohl i Mubarak. Tahap
sekunder umum mencakup 3 tahun pendidikan, sedangkan
menengah kejuruan lagu bisa selama 3-5 tahun dan 3 tahun
untuk sistem ganda masukkan pendidikan ke kejuruan
tingkat menengah, para siswa harus lulus ujian nasional
yang diberikan pada akhir tahap sekunder. Pada tahun
2004, 77,3 persen siswa yang menyelesaikan tahap
persiapan diperkirakan akan didaftarkan dalam tingkat
sekunder pendidikan ini, mahasiswa memiliki penilaian
formatif dan sumatif selama tahun pertama dan ratarata
akhir tahun ujian standar nasional untuk tahun kedua dan
tiga kualifikasi para siswa untuk mengambil Sertifikat
Pendidikan Menengah Umum-Thanawiya Amma, yang
merupakan salah satu persyaratan untuk masuk ke
universitas.
3. Pendidikan Tinggi
Sistem Pendidikan Tinggi Mesir memiliki sistem
pendidikan tinggi yang sangat luas. Sekitar 30% dari semua
orang Mesir dalam kelompok usia yang relevan pergi ke
universitas Menurut The Economist, standar pendidikan di

24
universitas public Mesir "bukan main". Departemen
Pendidikan Tinggi mengawasi tingkat pendidikan tersier.
Dalam sistem pendidikan saat ini, ada 17 universitas umum,
51 publik lembaga non-universitas, 16 perguruan tinggi
swasta dan 89 perguruan tinggi swasta. Dari 51 lembaga
non-universitas, 47 tahun dua-tengah lembaga teknis
(MTIs) dan empat adalah 4-5 tahun lembaga teknis yang
lebih tinggi]. Kohort pendidikan tinggi diperkirakan akan
meningkat mendekati 6 persen (60,000) siswa per tahun
khususnyatahun 2009 .

B. Jenis-jenis Pendidikan di Negara Mesir


Jenis pendidikan Mesir dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Sistem Pendidikan Formal
Sistem pendidikan Mesir mempunyai dua struktur
parallel: Struktur sekuler dan struktur keagamaan Al
Azhar. Struktur sekuler diatur oleh kementerian
Pendidikan. Struktur Al Azhar dilaksanakan oleh
kementerian urusan al azhar, ini sering juga disebut
Kementerian agama di negara-negara lain. Selain dari
kedua struktur ini, ada pula jenis sekolah yang diikuti oleh
sejumlah kecil anak-anak.
Misalnya, anak-anak cacat masuk ke sekolah-
sekolah khusus; bagi yang ingin menjadi militer masuk ke
sekolah militer, dan ada pula generasi muda yang
meninggalkan sekolahnya dan mendaftar pada program-
program nonformal yang diselenggarakan oleh berbagai
badan atau lembaga. Diagram di bawah ini menunjukkan
kedua struktur pendidikan formal Mesir.

25
a.1. Sistem Sekolah Sekuler
Pendidikan wajib di Mesir berlaku sampai
Grade 8 dan ini dikenal sebagai pendidikan dasar.
Ada pendidikan taman kanak-kanak dan play group
yang mendahului pendidikan dasar, tetapi jumlahnya
sangat kecil dan kebanyakan berada di kota-kota.
Pendidikan dasar ini dibagi menjadi dua jenjang.
Jenjang pertama yang dikenal dengan Sekolah Dasar
mulai dari Grade 1 sampai Grade 5, dan jenjang
kedua, yang dikenal dengan sekolah persiapan,
mulai dari grade 6 sampai Grade 8.

26
Sekolah persiapan ini baru menjadi pendidikan
wajib dalam tahun 1984, sehingga nama “sekolah
persiapan” tidak tepat lagi. Setelah mengikuti
pendidikan dasar selama delapan tahun, murid-
murid punya empat pilihan:Tidak bersekolah lagi,
memasuki sekolah menengah umum, memasuki
sekolah teknik menengah tiga tahun, atau memasuki
sekolah teknik lima tahun. Pada sekolah menengah
umum, tahun pertama (Grade 9) adalah kelas
bersama. Pada grade 10 murid harus memilih antara
bidang sains dan nonsains (IPA vs Non-IPA) untuk
Grade 10 dan 11.
Pendidikan tinggi di universitas dan institusi
spesialisasi lainnya mengikutipendidikan akademik
umum. Pendidikan pada sebagian lembaga
perguruan tinggi berlangsung selama dua, empat
atau lima tahun tergantung pada bidang dan program
yang dipilih. Semenjak tahun 199, Sebagian tamatan
sekolah teknik dibolehkan melanjutkan ke
pendidikan tinggi. Pertambahan penduduk yang
begitu cepat di Republik Arab Mesir, berdampak
meningkatnya tuntutan atas pendidikan, dan
seterusnya, meningkat pula jumlah murid.
Peningkatan jumlah murid ini sebagai pengaruh dari
kenyataan bahwa semenjak revolusi tahun 1952,
Mesir selalu berjuang memperluas pendidikan
sebagai salah satu prasyarat untuk pembangunan
sosial dan ekonomi.

a.2. Sistem Sekolah Al-Azhar

27
Sistem sekolah Al Azhar hampir sama
dengan sistem sekolah sekuler pada tingkat
pendidikan dasar. Perbedaannya ialah bahwa
pendidikan agama islam lebih mendapat tekanan.
Tetapi untuk mata pelajaran kurikulumnya seperti
pada sekolah sistem sekuler. Grade 10 dan 11 sama
untuk semua murid. Pada akhir grade 11, murid
boleh memilih apakah ingin masuk ke sekolah
umum dua tahun lagi, atau masuk ke sekolah agama
selama dua tahun. Pada level universitas, fakultas-
fakultasnya sama dengan yang ada pada pendidikan
sekuler tetapi kurikulumnya lebih menekankan pada
keagamaan. Selanjutnya, seluruh pendidikan guru
untuk pendidikan keagamaan hanya diselenggarakan
dalam lingkungan sistem Al Azhar. Sekolah-sekolah
Al Azhar lebih sedikit muridnya dibandingkan
dengan jumlah murid sekolah sistem sekuler. Namun
pada kenyataannya lebih besar jumlah tamatan dari
jalur Al Azhar yang masuk ke pendidikan tinggi
dibandingkan dengan tamatan sekolah sistem
sekuler. Perlu dicatat juga bahwa tidak ada
pendidikan teknik pada sistem Al Azhar.
a.3. Pendidikan Vokasional dan Teknik
Upaya untuk memperluas pendidikan
kejuruan (vokasional) dan pendidikan teknik dimulai
tahun 1950-an. Jumlah sekolah vokasional dan
teknik meningkat dari 134 (dengan 31.800 siswa)
dalam tahun 1952 menjadi 460
buah(dengansiswa115.600) dalam tahun 1960.

28
b. Sistem Pendidikan Nonformal
Pendidikan non formal didefinisikan sebagai
serangkaian kegiatan pendidikan terencana di luar sistem
pendidikan formal. Pendidikan ini dmaksudkan untuk
melayani kebutuhan pendidikan bagi kelompok-kelompok
orang tertentu. Apakah itu anak-anak, generasi muda atau
orang dewasa;apakah mereka laki-laki atau perempuan,
petani, pedagang, atau pengrajin;apakah mereka dari orang
kay atau miskin. Di mesir, pendidikan nonformal terutama
dikaitkan dengan penghapusan iliterasi. Dengan demikian,
kebanyakan program lebih dikonsentrasikan pada
pendidikan nonformal dalam aspek itu.
Semenjak tahun 1967, Kementerian pemburuhan
menyelenggarakan program penataran untuk mendidik
orang-orang yang telah menamatkan pendidikan tingkat
dasar, dan orang-orang yang putus sekolah formal yang
berusia antara 12 dan 18 tahun. Mereka dilatih dalam
keterampilan vokasional yang cocok untuk lingkungan dan
kemampuannya. Pendidikan ini biasanya diselenggarakan
selama sembilan bulan:tujuh bulan di pusat-pusat latihan
vokasional, dan dua bulan di tempat-tempat unit produksi.
Para peserta latihan kemudian ditempatkan bekerja pada
sektor pemerintah atau sektor swasta.
Di bawah pengawasan Kementerian Perindustrian,
ada 33 buah pusat pelatihan di berbagai governorat. Pusat-
pusat pelatihan ini menyelenggarakan program-program
kilat bagi pekerja yang masih ”semiskilled” melalui
pemagangan di industri-industri, dan juga meningkatkan
keterampilan para teknisi. Program bagi orang yang
semiskilled ini diikuti peserta yang berusia sekitar 17
tahun dengan lama program enam bulan. Program

29
pemagangan dapat pula diikuti oleh murid-murid yang
telah tamat pendidikan dasar, atau mereka yangtidak akan
melanjutkan pendidikannya ke sekolah teknik. Program
pemagangan ini berlangsung selama tiga tahun. Untuk
meningkatkan keterampilan karyawan, perusahaan
memilih karyawan yang telah punya pengalaman kerja
minimal lima tahun untuk mengikuti pelatihan teknis
malam hari selama tiga bulan.

C. Jenis-Jenis Sekolah di Negara Mesir


Secara umum, ada dua jenis sekolah pemerintah yaitu
Sekolah Arab dan Eksperimental Language Schools.
a. Sekolah Arab
Pemerintah menyediakan kurikulum nasional dalam
Bahasa Arab. Sebuah kurikulum pemerintah bahasa Inggris
diajarkan mulai pada tahun keempat Primer dan Perancis
ditambahkan sebagai bahasa asing keduadi Pendidikan
Menengah.
b. Eksperimental Language Schools
Mengajar sebagian besar kurikulum pemerintah
(Sains, Matematika dan Komputer) dalam bahasa Inggris,
dan menambahkan Perancis sebagai bahasa asing kedua di
Persiapan Pendidikan. Advanced kurikulum bahasa Inggris
disediakan dalam semua tahap pendidikan. Pelajaran sosial
diajarkan dalam bahasa Arab. Siswa diterima ke dalam
kelas pertama pada umur tujuh; satu tahun lebih tua dari
sekolah-sekolah Arab.
Secara umum, terdapat empat jenis sekolah swasta:
a. Sekolah Ordinary
Kurikulum mereka sangat mirip dengan sekolah-
sekolah pemerintah, tetapi sekolah-sekolah swasta lebih

30
memperhatikan siswa kebutuhan pribadi dan fasilitas
sekolah.
b. Sekolah Bahasa
Sebagian besar mengajarkan kurikulum pemerintah
dalam bahasa Inggris, dan menambahkan Perancis atau
Jerman sebagai bahasa asing kedua. Mereka diharapkan
menjadi lebih baik daripada sekolah-sekolah lain, karena
fasilitas yang tersedia, namun biaya mereka jauh lebih
tinggi. Beberapa sekolah tersebut menggunakan bahasa
Perancis atau Jerman sebagai bahasa pengantar utama,
tetapi mungkin sulit bagi siswa untuk belajar di universitas
pemerintah dalam bahasa Arab atau Inggris sesudahnya.
c. Sekolah Agama
Sekolah yang berorientasi religius sebagai sekolah
Azhar.
d. Sekolah Internasional
Sekolah swasta yang mengikuti kurikulum negara
lain, seperti Inggris, Amerika, atau sistem Perancis, dan
gelar yang diterima dari mereka mendapatkan sertifikasi
resmi dari Departemen Pendidikan, untuk dapat memenuhi
syarat untuk mendaftar ke universitas-universitas Mesir,
seperti sekolah menawarkan bahkan lebih baik daripada
fasilitas & kegiatan reguler sekolah swasta dengan biaya
yang lebih tinggi, tapidikritik akan menyediakan tingkat
pendidikan jauh lebih mudah dibandingkan dengan
kurikulum umum, dan beberapa universitas Mesir
memerlukan nilai lebih tinggi daripada siswa sekolah
reguler sebagai minimum untuk pendaftaran, atau ekstra
ijazah sekolah tinggi seperti SAT.
Banyak sekolah swasta yang dibangun oleh
misionaris, saat ini berafiliasi dengan gereja-gereja dan

31
memberikan pendidikan yang berkualitas. Banyak sekolah
swasta yang menawarkan program pendidikan tambahan,
bersama dengan kurikulum nasional, seperti Amerika High
School Diploma, sistem IGCSE Inggris, Perancis
baccalauréat, Abitur Jerman dan International
Baccalaureate. Ini adalah jenis sekolah swasta di Mesir. Ini
adalah jenis sekolah swasta di Mesir.

3.1.2. Sistem Pendidikan di Negara Indonesia


A. Jenjang Pendidikan di Negara Indonesia
Dalam usaha pemerataan pendidikan di Indonesia, usia
wajib belajar di Indonesia dimulai sejak 6 hingga 15 tahun (wajib
belajar 9 tahun) dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah
wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan. Angka melek huruf Indonesia adalah sebesar 87,9%
atau menduduki peringkat 95 dari 179 negara yang disurvei
(Wikipedia, 2010). Menurut pasal 14 Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional tahun 2003, jenjang pendidikan formal terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan lebih lanjut pada bagian
berikut.
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat
diselenggaraan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal, dalam bentuk Taman Kanak-Kanak, Raudhatul
Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat (pasal 28, UU
SISDIKNas, 2003).
Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non-
formal berbentuk Kelompok Bermain,Taman Penitipan Anak
(TPA), atau bentuk lain yang sederajat (pasal 28, UU SISDIKNAS,

32
2003). Pendidikan ini sebagai upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Pendidikan ini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan
dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap
dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini (Wikipedia,2010).
b. Pendidikan Dasar
Menurut pasal 17 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional tahun 2003, pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi pendidikan menengah (UU
SISDIKNAS, 2003). Pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah
anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pada
pendidikan dasar ini pada umumnyan terbagi menjadi Sekolah
Dasar (6-12 tahun) dan Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun).
Pada pendidikan dasar diberikan mata pelajaran yang merupakan
dasar bagi pendidikan tingkat lanjutan di tingkat menengah atas.
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat. Pada masa ini para siswa mempelajari
bidang-bidang studi antara lain: Ilmu Pengetahuan Alam,

33
Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Olahraga, dan lain-lain.
Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus
mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat
melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3
tahun. Pada akhir pendidikan di Sekolah Menengah Pertama juga
diadakan ujian untuk menyelesaikan pendidikan 3 tahun.
c. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan
lanjutan pendidikan dasar (pasal 18, UU SISDIKNAS 2003),
dengan umur berkisar 16-18tahun. Pendidikan menengah terdiri
atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), dan Madrasah Aliyah Kjuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat. Lama pendidikan menengah atas ini adalah 3 tahun.
Setiap jenjang terdapat ujian yang diselenggarakan oleh
negara dibawa Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian tersebut
dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang yang bertujuan
sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi (ke akademi atau perguruan tinggi ). Di
Indonesia, pada Sekolah Menengah Atas, jurusan yang ada adalah
jurusan Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa, sedangkan di Sekolah
Menengah Kejuruan banyak jurusannya. Pada Sekolah Menengah
Kejuruan, dilakukan pemisahan sesuai bidangnya. Sekolah
Menengah Kejuruan jurusan Otomotif, Kimia, Teknik Komputer,
Elektronika, Gambar, Bangunan, Listrik, Bengkel, Kayu,
Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Manajemen, Tata Boga, Tata
Busana, Tata Laksana, Kecantikan, Agribisnis, Holtikultura,
Perikanan, Kesenian, Musik, dan sebagainya (Kunandar, 2009).

34
Kenaikan kelas pada tingkat sekolah menengah
dilaksanakan pada tiap akhir tahun ajaran. Pada akhir jenjang
tingkat menengah, terdapat ujian nasional yang diselenggarakan
oleh negara dibawah Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian
tersebut juga dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang
yang bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Tetapi ujian akhir pada tingkat
menengah ini belum bisa dijadikan dasar untuk masuk perguruan
tinggi (Kunandar, 2009).
Selain jenjang pendidikan di atas, di Indonesia terdapat
juga pendidikan lain sebagai berikut.
1. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara
dengan program sarjana (strata 1).
2. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu
agama (pasal 30, UU SISDIKNAS 2003).
3) Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang
diselenggarakan oleh departemen atau lembaga
nondepartemen( pasal 29, UU SISDIKNAS 2003). Pendidikan ini
berfungsi meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai
negeri suatu departemen atau lembaga nondepartemen.
4) Pendidikan Jarak Jauh

35
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan (pasal 31, UU SISDIKNAS,
2003). Pendidikan ini berfungsi memberi layanan pendidikan
kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler.
5) Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan
untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang
memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah
(dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB) (pasal 32, UU
SISDIKNAS, 2003). Pendidikan layanan khusus merupakan
pendidikan untuk peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang,
masyarakat adat terpencil, dan/atau mengalami bencana alam,
bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

3.1.3. Perbandingan Pendidikan Negara Mesir dan Indonesia


1.  Usia dan Masa belajar
Daerah Jenjang pendidikan di Mesir dan di Indonesia
berdasarkan perkembangan usia adalah kurang lebih sama.
Perbedaan terdapat pada penekanan pendidikan dasar, di Indonesia
9 tahun meliputi SD dan SMP, sedangkan di Mesir 8 tahun yaitu
pada Primary School.

36
Usia siswa yang sekolah di sekolah dasar (SD) yang ada di
Indonesia yaitu 6-12 tahun sedangkan di mesir pada jenjang
Primary school usianya 6-11 tahun, terdapat perbedaan 1 tahun
pada kedua negara ini, hal ini disebabkan di negara indonesia siswa
wajib mengikuti kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD sedangkan
di negara Mesir siswa diwajibkan mengikuti Grade 1 sampai
dengan grade 5.
Di negara indonesia siswa wajib mengikuti kelas 1 SD
sampai dengan kelas 6 SD jadi masa sekolah yang harus
dilewatinya lebih kurang 6 tahun, sedangkan di negara Mesir siswa
diwajibkan mengikuti Grade 1 sampai dengan grade 5 maka masa
sekolah yang harus dilewatinya lebih kurang 5 tahun. Namun jika

37
apabila mereka tidak lulus pada jenjang tertentu maka mereka
harus mengulang dan menambah waktu belajarnya.

2.  Tahun Akademik, Pembiayaan, Waktu belajar, Ekstra


kurikuler, Program buta Aksara dan Kurikulum
Di Indonesia dimulainya pembelajaran biasanya pada bulan
Juli sampai dengan Juni, sedangkan di Mesir mulai pada bulan
September sampai Agustus, Sekolah Negeri dibiayai oleh
pemerintahSekolah Swasta hanya mendapat subsidi dan hal ini
sama dengan halnya di Negara mesir. Waktu belajar untuk tingkat
SD umumnya jam 07.30 WIB- 12.30WIB sedang di mesir jam
09.00 - 15.00 jadi kalau di Indonesia sekitar 6 jam pelajaran dan di
Mesir 6 jam juga, hanya berbeda dari segi waktu.

3. Mata pelajaran yang di ajarkan


Di Indonesia:
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni Budaya dan Keterampilan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
i. Muatan Lokal

Di Mesir:
Dari grade 1- grade 3:
a. Bahasa arab
b. Matematika
c. Seni

38
d. Olah raga
e. Al-Quran
f. Agama
g. Khot
h. Imla’
i. Insya
Mulai dari grade 4 -5 mata pelajarannya ditambah :
j. Biologi
k. Sejarah
l. Bahasa Inggris
Hari sekolahnya di Indonessia mulai dari hari senin sampai
dengan hari sabtu pada hari minggu libur, sedangkan di mesir hari
sekolah yaitu hari minggu sampai hari kamis. Dan di keduanya
pada hari besar atau tanggal merah juga di liburkan.
Di Indonesia pada tingkat pendidikan dasar sudah ada
ekstra kurikuler, namun dimesir kegiatan ekstrakurikuler tidak ada.
4.  Evaluasi
Evaluasi yang ada di negara Indonesia untuk kenaikan kelas
berdasarkan nilai harian, sikap, ujian semester, soal yang diberikan
pada saat ujian semester biasanya berasal dari Departemen
Pendidikan yang ada di kabupaten masing- masing.
Sedangkan di Mesir untuk naik ke grade selanjutnya
penilaian tidak berasal dari kegiatan sehari- hari dan sikap. Tapi
dari ujian semester, soalnya berasal dari pemerintah pusat. Soal
yang diberikan pada saat Ujian Semesteran dan Ujian Nasional jika
di Indonesia menggunakan soal pilihan ganda, di Mesir
menggunakan soal Esay.
Sistem pengkoreksian di Mesir cukup baik dan murni
karena pada lembar jawaban siswa tidak dicantumkan nama
siswanya hanya ada no peserta ujian. Sedangkan di Indonesia di
Lembar jawaban dicantumkan nama siswa.

39
5.  Tujuan Pendidikan SD
Di Indonesia tujuan pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD)
Tertuang dalam bentuk TIU yang terdapat dalam silabus dari BSNP
dan untuk TIK dapat dikembangkan oleh Guru. Sedangkan di
Mesir Menyiapkan dan mengembangkan warga Mesir dengan cara
yang akan membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan masyarakat yang berubah modern untuk menghadapi
tantangan terbarukan, selain memungkinkan mereka untuk
memahami dimensi religius, nasional, dan budaya dari identitas
mereka.
Memberikan masyarakat dengan warga negara yang telah
menguasai keterampilan ilmiah dasar, dengan penekanan khusus
pada keterampilan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu-
ilmu masa depan (sains, matematika, dan bahasa).Menyediakan
warga dengan pengetahuan dasar penting tentang kesehatan, gizi,
lingkungan, dan isu-isu pembangunan yang terkait. Menyiapkan
dan membantu warga untuk mengembangkan keterampilan
dipindahtangankan, termasuk kemampuan analisis, berpikir kritis,
keterampilan ilmiah, dan keterampilan pemecahan masalah yang
dapat memungkinkan mereka untuk merespon tuntutan terus-
menerus dan menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dari paparan di Atas dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan sistem Pendidikan di Negara Indonesia dan Mesir,
perbedaannya adalah sebagai berikut:
1.      Waktu belajar untuk SD lebih cepat di Mesir, lebih cepat 1
tahun di bandingkan dengan Indonesia.
2.      Hari libur sekolah di Mesir 2 hari, sedangkan di Indonesia
hanya 1 hari.

40
3.      Sistem ujian di mesir, untuk ujian naik grade soalnya berasal
dari pemerintah sedangkan di Indonesia berasal dari ujian semester,
ulangan harian dan sikap
4.      Sistem Evaluasipun cukup baik, soal Ujian Nasional mereka
berbentuk Essay sedangkan di Indonesia Pilihan Ganda
5.      Sistem Pengkoreksiannyapun baik, dilembar jawaban tidak di
cantumkan nama siswa sedang di Indonesia di cantumkan
6.      Di Mesir adanya penyesuaian mata pelajaran yang diberikan
sesuai dengan usia siswa.

3.3. Perbandingan Kondisi System Pemerintahan Mesir dengan system


pemerintahan Indonesia
A. Mesir
Kekuasaan di Mesir diatur dengan system semipresidensial
multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan
perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada
presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal.
Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan
perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat.
Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan
untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan
yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh,
seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak
pun kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang
sekarang Berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga
18 hari aksi demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni
Mubarakmundur, akhirnya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak
resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut
baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia Internasional.

41
Pemerintahan Mesir berbentuk republik dengan Ketua Dewan Tinggi
Angkatan Bersenjata MesirMohamed Hussein Tantawi, Perdana
Menteri Essam Sharaf.

B. Indonesia
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Sebelum Diamandemen. Pokok-pokok sistem pemerintahan negara
Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam
Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan
negara tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
(rechtsstaat). Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Presiden adalah penyelenggara pemerintah
negara yang tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden
tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Menteri
negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem
pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem
pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa
pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri
dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat
besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden
yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan
pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak
adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden
sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya
kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak
positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan
pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak

42
dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau
berganti.
Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari.
Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia
ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan
bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk
menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu
disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang
berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa
konstitusi negara itu berisi adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan
atau eksekutif, jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah
melakukan perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan
mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat
konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih
baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan
oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan
2002. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi
pedoman bagi sistem pemerintahan Indonesia sekarang ini. Sistem
pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 setelah di
amandemen. Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam
masa transisi.
Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan
UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan
Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa
perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan
yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun
2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.

43
3.4. Potensi Negara Mesir sebagai Negara Adidaya
Berdasarkan sejarah yang ada jika diliht dari segi budaya, Mesir
mempunyai peradaban yang tinggi sejak 3200 SM dari Pharaonic, Hellenistic,
Romawi hingga Islam. Sehingga Mesir digelari Ummu Dunyu dan Ummu
Hadhorat, karena masalalunya yang telah mencapai puncak paradaban ketika
bangsa lain masih dalam kondisi keterbelakangan. Mesir terkenal dengan
peradaban kuno dan beberapa monumen termegah di dunia, misalnya Piramid
Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di
wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65%
artefak kuno di seluruh dunia. Kini, mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya
yang politikal utama di wilayah Arab dan Timur-Tengah.
Sementara itu jika dilihat segi perekonomian dan politik mesir Di masa
sebelum perang Dunia II Mesir merupakan kekuatan ekonomi tersendiri di
kawasan Timur Tengah, berkat ekonomi agraris yang memiliki tenaga kerja yang
berlimpah-limpah dan mulainya tumbuh industri sedang dan primer di kota-kota
besarnya. Tetapi biaya peperangan birokrasi yang membengkak dan ledakan
penduduk akhirnya membuat kekuatan ekonomi Mesir menyusut secara drastis
dalam masa dua dasawarsa saja. Tenaga terlatih dan setengah terlatih yang
dimilikinya sulit menemukan penyaluran dalam bentuk lapangan kerja yang sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan hidup mereka. Sedangkan pada waktu yang
bersamaan muncul kekuatan ekonomi yang baru di jazirah Arabia, berkat semakin
meningkatnya harga minyak bumi. Penyerapan kelebihan tenaga terlatih dan
setengah-terlatih Mesir di negara-negara Saudi Arabia, Kuwait, Persatuan Emirat
Arab, Bahrein, Oman dan Libya (sebelum terputusnya hubungan bilateral antara
kedua negara) ternyata tidak mampu mengimbangi produksi tenaga terlatih dan
setengah-terlatih yang terus meningkat tiap tahunnya, Sehingga selamanya masih
ada tersisa sejumlah tenaga kerja terdidik yang tak tersalurkan dengan baik. Friksi
antara mereka yang tersalur dan tidak tersalur keluar negeri lambat laun tumbuh
menjadi kesenjangan identita antara kedua kelompok itu.
Di samping perubahan-perubahan ekonomi yang berlangsung secara cepat,
masalah identitas itu semakin tajam juga oleh perubahan-perubahan cepat dalam

44
kehidupan kultural yang terjadi selama tiga puluh tahun terakhir ini. Mesir dan
Lebanon umpamanya, semenjak puluhan tahun yang lalu memegang supremasi di
bidang kebudayaan di kalangan bangsa-bangsa Arab di abad modern ini.
Kehidupan intelektual kawasan Timur Tengah hampir sepenuhnya ditentukan oleh
kehidupan budaya kedua negara tersebut. Tetapi perubahan cepat dalam
kehidupan politik memberikan bekas-bekasnya sendiri. Karena Lebanon tetap
berpegang pada orientasi budaya serba kosmopolitan dengan pemberian tekanan
pada pengembangan seni bebas (liberal arts), sedangkan pemerintahan sosialistis
Mesir di masa Presiden Nasser mengutamakan indoktrinasi marxistis dengan
akibat pengarahan sesisi atas kehidupan budaya, dengan sendirinya lalu terjadi
kesenjangan dalam orientasi budaya kedua bangsa, yang menimbulkan akibat-
akibat tidak kecil pula bagi kehidupan budaya di semua negara-negara Arab.
Ternyata perkembangan tidak berhenti sekian saja, karena segera datang
perubahan lain secara cepat pula, yaitu berubahnya orientasi budaya di bawah
pemerintahan Sadat. Dengan demikian, terjadi proses pembalikan yang cukup
ironis. Kekacauan kehidupan di Lebanon akhirnya membawa Mesir kepada
kedudukan memimpin kehidupan budaya liberal, sebagai ganti kedudukan yang di
pegang Lebanon selama ini. Sedangkan petro dollar yang mengalir ke Irak dan
buah jerih payah mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya ke Mesir dan Lebanon
semenjak tahun-tahun empatpuluhan telah memberikan buahnya sendiri, yaitu
munculnya sentrum baru kebudayaan Arab di lembah Mesopotamia, dengan
orientasinya yang militan dan sosialistis.
Berdasarkan sejarah yang ada Mesir memiliki potensi yang cukup
berpengaruh terhadap daerah kawasan Timur-Tengah baik dari segi politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Beberapa hal yang dapat membuat Mesir untuk
memiliki potensi sebagai Negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasannya.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal yaitu dengan melihat jumlah penduduk
Mesir yang mencapai hampir 78 juta jiwa (terbesat di Timur-Tengah dan kedua
terbesar di Afrika setelah Nigeria) merupakan indikasi potensialnya pasar
domestic. Situasi sosial politik Mesir cukup stabil hal ini dapat menciptakan iklim
investasi dan ekonomi yang baik di Mesir. Pada tahun 2007, pertumbuhan

45
ekonomi Mesir mencapai 7,1 % dan diproyeksikan meningkat sekitar 7,5 % (pada
tahun 2008). Pemerintah Mesir dalam hal ini, juga telah melakukan berbagai
reformasi sistem perekonomian negara yang mengarah pada ekonomi pasar dan
meningkatkan keterbukaan, baik untuk investasi, perdagangan, pajak, keuangan
dan perbankan. Reformasi tersebut telah menghasilkan tingginya foreign direct
investment (FDI) di Mesir yang mencapai lebih dari US$ 6,1 trilyun pada tahun
2006 dan market capitalization perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada bursa
saham sebesar 80,3% dari GDP pada tahun yang sama.
Pemerintah Mesir juga memberikan perhatian yang besar bagi
ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai, antara lain: sumber energi
(listrik, gas, minyak), akses jalan, berbagai sarana transportasi (darat, laut, udara),
dan teknologi telekomunikasi dan informasi. Mesir dapat dijadikan “pintu masuk”
ke negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan kawasan lainnya. Hal ini terkait
dengan keterlibatan Mesir pada berbagai kesepakatan perdagangan bebas bilateral
dan regional antara lain: Egypt – EU Partnership, COMESA (negara-negara
Afrika Timur dan Selatan), AGHADIR (negara-negara Arab di kawasan
Mediterania), Arab Common Market (GAFTA), FTA dengan Turki, serta FTA
dengan EFTA (Islandia, Lichtenstein, Norwegia dan Swiss), serta skema
Qualifying Industrial Zone (QIZ).
Dalam bidang telekomunikasi, terbuka peluang untuk ikut memperebutkan
pengembangan teknologi nirkabel (GSM, 3G, VoIP, Wi-fi, Wi-Max, ataupun
CDMA), khususnya semenjak Pemerintah Mesir membuka berbagai lisensi baru
operator GSM 3G. Demand juga akan semakin meningkat tidak hanya bagi jasa
telekomunikasi, tetapi juga komponen pendukung dari mulai keypad ponsel
hingga fiber optics.
Dalam bidang minyak bumi dan gas, terdapat peluang cukup besar bagi
penyediaan jasa dan produk peralatan migas yang diperkirakan mencapai lebih
dari US$ 1,5 milyar, seiring dengan meningkatnya jumlah operasi perusahaan
asing. Selama kurun 2001-2007, lebih dari 150 penemuan migas di Mesir telah
menarik perusahaan-perusahaan besar untuk berinvestasi di Mesir. Peningkatan
konsumsi minyak domestik Mesir juga merupakan peluang investasi yang patut

46
diperhatikan. Selain itu, berbagai peluang juga terdapat dalam bidang petrokimia,
terkait dengan semakin tingginya produksi gas Mesir, dan “ambisi” Pemerintah
Mesir untuk mengekspor produk petrokimia dan memenuhi demand pasar
domestik Mesir.
Dalam bidang pengembangan Teknologi Informasi (TI) di Mesir yang
setiap tahunnya mengalami pertumbuhan lebih dari 10%, sebagai salah satu
penandatangan Perjanjian TI dalam kerangka WTO, Mesir telah menghapuskan
bea masuk untuk produk-produk TI. Mesir juga mempunyai proyek Smart Village
yang dirancang untuk menjadi Silicon Valley Mesir yang telah dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan besar, seperti Microsoft dan IBM. Semua hal tersebut
memberikan peluang bagi pemasaran dan produksi produk-produk TI, baik
perangkat keras maupun lunak, juga e-business.
Bidang pariwisata juga memberikan peluang lain. Tingginya tingkat
kunjungan wisman di Mesir (mencapai 10 juta wisman pada 2007), telah
menimbulkan demand yang cukup tinggi bagi pengadaan peralatan dan jasa hotel
dan restoran (termasuk furniture). Hal ini terkait dengan adanya insentif
Pemerintah Mesir bagi pembangunan berbagai resort di wilayah-wilayah baru
seperti Pantai Utara, Sinai dan kawasan Laut Merah.
Dalam bidang penyediaan produk rumah tangga, pasar domestik Mesir
dengan pertumbuhan ekonominya yang cukup stabil, telah meningkatkan demand
pertumbuhan pasar produk-produk rumah tangga mencapai 4,2% per tahun.
Dalam hal ini, terdapat peluang untuk meraih pasar produk rumah tangga ber-
image khusus, seperti perawatan tubuh wanita tradisional, ataupun peralatan
rumah tangga bercorak etnik, seiring dengan mulai berkembangnya jumlah
kalangan menengah dan atas di Mesir. Namun demikian, masih cukup banyak
masyarakat Mesir yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga kebanyakan
masyarakat Mesir meskipun mengalami peningkatan daya beli, cenderung
mengkonsumsi produk “massal murah meriah” seperti dari China.
Dengan melihat sejarah serta situasi kondisi perekonomian, sosial budaya,
teknologi serta politik baik secara internal maupun eksternal telah menunjukan
bahwa Mesir memiliki potensi yang cukup kuat di daerah kawasannya dan

47
memiliki stabilitas kondisi suatu Negara yang cukup baik. Hal ini di tunjukan
dengan eksistensinya didalam kanca perpolitikan internasional, terutama dalam
penyelesaian perdamaian Israel dengan Negara-negara Arab.

48
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi menjadi tiga
tahap yaitu, pendidikan Dasar terdiri dari Tahap primer dan tahap
persiapan, Pendidikan Menengah dan Pasca Pendidikan Menengah
2. Jenis pendidikan di negara Mesir terdiri dari pendidikan formal yang
meliputi sistem pendidikan sekuler, sistem pendidikan Al Azhar dan
sistem pendidikan vocasional, dan pendidikan non formal
3. Jenjang pendidikan di Mesir dan di Indonesia berdasarkan
perkembangan usia adalah sama. Perbedaan terdapat pada penekanan
pendidikan dasar, di Indonesia 9 tahun meliputi SD dan SMP,
sedangkan di Mesir 8 tahun yaitu pada Primary School.
4. Sejarah pendidikan di mesir ditandai dengan kedatangan Napoleon
Bonaparte menguasai Mesir sejak tahun 1798 M. Kehadiran Napoleon
Bonaparte di samping membawa pasukan yang kuat, juga membawa
para ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah untuk mengadakan
penelitian. Tokoh pembaharuan pendidikan di mesir adalah:
Muhammad Ali Pasya, At Tahtawi, Muhammad Abduh, Rasyid
Ridha, Jamaludin Al Afgani, Ali Mubarak, Thaha Husien.
5. Tujuan pendidikan di Mesir adalah Menyiapkan dan mengembangkan
warga Mesir dengan cara yang akan membantu mereka untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang berubah modern
untuk menghadapi tantangan globalisasi. Selain memungkinkan
mereka untuk memahami dimensi religius, nasional, dan budaya dari
identitas mereka. Sistem pendidikan di mesir mempunyai 2 sistem
yaitu Umum dan Al-Azhar.
6. Mesir tidak mengenal adanya dikotomi ilmu, tidak ada perbedaan
antara ilmu umum maupun ilmu agama, keduanya sama pentingnya
dan sama-sama berperan dalam kehidupan.

49
7. Dengan melihat sejarah serta situasi kondisi perekonomian, sosial
budaya, teknologi serta politik baik secara internal maupun eksternal
yang telah di paparkan pada makalah, telah menunjukan bahwa Mesir
memiliki potensi yang cukup kuat di daerah kawasannya dan memiliki
stabilitas kondisi suatu Negara yang cukup baik. Hal ini di tunjukan
dengan eksistensinya didalam kanca perpolitikan internasional,
terutama dalam penyelesaian perdamaian Israel dengan Negara-negara
Arab. Dengan demikian Mesir memiliki potensi untuk menjadi Negara
adidaya di daerah kawasan Timur –Tengah, namun untuk menjadi
Negara adidaya di kanca politik dan dunia internasional Mesir masih
belum cukup memiliki potensi yang memadai apabila di bandingkan
dengan Negara-negara lain.
8. Mesir sebagai suatu daerah Islam yang mempunyai peranan yang amat
besar bagi pengembangan Islam baik dalam pengembangan daerah
kekuasaan Islam, pengembangan ilmu pengetahuan bahkan alih ilmu
dan teknologi dari Eropa, maupun peran ekonomi dan perdagangan.

4.2. Saran
 Dengan melakukan analisis mengenai sistem pendidikan,
pemerintahan, dan penjabaran kebudayaan ini diharapkan dapat
memberikan ilmu sehingga pembaca dapat mempelajarinya lebih
dalam.
 Indonesia dapat mengambil hal-hal positif dari apa yang telah
dilakukan oleh negara lain dan menerapkannya di Indonesia.
 Disarankan kepada peniliti selanjutnya untuk lebih memperluas materi
yang disajikan.
 Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang didapat
mengingat penulis hanya manusia biasa yang penuh khilaf. Maka,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih baik.

50

Anda mungkin juga menyukai