Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH
SISTEM KELISTRIKAN MESIN

Skor Nilai :

RANGKAIAN LISTRIK SERI, PARAREL & CAMPURAN

OLEH :

 MHD. FAIZ ZAKI (5193121025)


 LEFRANDI SIMANJUNTAK (5191121001)
 PANGONDIAN ULI TEACHER SIAGIAN (5191121013)
 SOHMO JOHN KEVIN BANCIN (5193121003)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Lisyanto, Msi

Budi Harto, S.Pd, MT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat berupa
hidayah dan kelapangan waktu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“RANGKAIAN LISTRIK SERI, PARAREL & CAMPURAN” dengan baik. Serta ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada Bapak BUDI HARTO, S.Pd, MT sebagai dosen pembimbing
yang sudah memebantu dalam penyelesain makalah ini.

Makalah ini membahas topik tentang “RANGKAIAN LISTRIK SERI, PARAREL &
CAMPURAN” yang mana merupakan pokok bahasan penting dalam pembelajaran sistem
kelistrikan mesin untuk di pelajari dan di aplikasikan terhadap kehidupan sehari-hari. Besar
harapan kami akan adanya kemanfaatan dari makalah ini khsusnya bagi kami selaku penulis
dan tentunya parapembeca sekalian.

Makalah ini disusun tentunya untuk menambah wawasan penulis serta pembaca
mengenai rangkaian listrik yang akan digunakan nantinya kepada peserta didik. Tentunya
makalah masih memiliki kesalahan yang mendasar dalam penyusunannya. Oleh karena itu,
kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Terima kasih…

Medan, 06 Juni 2021

KELOMPOK 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I [PENDAHULUAN]

A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II [PEMBAHASAN]

A. Rangkaian seri

B. Rangkaian Paralel

C. Rangkaian Campuran

BAB III [PENUTUP]

A. Kesimpulan

B. Saran

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik
lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik,
maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan
rangkaian campuran. Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurut
tanpa cabang.
Ciri-ciri rangkaian seri antara lain : Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang. Arus
listrik yang mengalir melalui lampu 1 melalui lampu 2, demikian pula yang melalui baterai 1
dan baterai 2, dan Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka arus listrik akan putus.
Kelebihan dari rangkaian seri adalah : Lebih menghemat daya yang dikeluarkan pada
baterai, Pengerjaan yang singkat dan Tidak memerlukan banyak penghubung pada
penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan saklar (hemat biaya)
Kekurangan rangkaian seri adalah : Jika salah satu komponen dicabut atau rusak maka
komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja tiga buah
lampu disusun secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu
yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak sama terangnya,
dan Semakin jauh dari sumber listrik maka nyala lampu semakin redup.
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor
dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan
cara campuran yaitu paralel dan seri secara bersama-sama.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri


2. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara paralel
3. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara campura

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rangkaian seri

Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang disambungkan secara


berturut-turut.Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing hambatan dengan
hambatan penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur voltmeter.
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : 

VAD             = VAB + VBC + VCD ………………………….. (1)


  I.RAD    = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2)
Rs                    =  R1  +  R2   +  R3  ………….……………… (3)

Dengan : Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri


R  = resistor

Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara seri atau memiliki
bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan rangkaian seri
adalah lampu senter yang biasanya akan memiliki rangkaian seri di dalamnya. Biasanya pada
bagian baterai dari lampu tersebut yang akan disusun secara seri. Sementara pengertian lain
dari rangkaian listri seri adalah input dari suatu komponen di dalam rangkaian tersebut akan
berasal dari output komponen lainnya di dalam rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian
listrik yang dirangkai secara seri ini tentu bisa menghemat biaya dengan menggunakan
sedikit kabel penghubung. Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan selain
kelebihan di penghematan biaya yang sudah disebutkan.

5
Gambar Rangkaian seri

Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut dicabut
atau mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak berfungsi, maka komponen lain
yang terdapat di dalam rangkaian tersebut tidak akan berjalan dan juga berfungsi dengan baik
bahkan dapat menyebabkan mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola lampu yang
dirangkai atau disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan dihasilkan dari output
lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan seandainya salah satu lampu
tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu yang ada di rangkaian tersebut bisa
ikut padam.

Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya memiliki
karakteristik tersendiri yaitu :

1. Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
2. Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari tiap
hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
3. Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian
tersebut. tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki besaran
yang sama dengan sumber tegangan.
4. Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari
hambatan pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan untuk
memperbesar hambatan.

6
Rangkaian Seri Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun
secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa mendapatkan nilai
Resistor Pengganti yang kita inginkan.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

7
B. Rangkaian Paralel

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara (paralel).
Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel
penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel
memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian paralel : Contoh pengaplikasian
rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya hambatan(R) yang dirangkaia paralel
akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan
total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.

Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke dalam
sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi
dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I),
tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi Hukum Ohm “Besarnya kuat arus
(I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau
tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi
(R) di antara mereka”. Arus adalah elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya
melalui penghantar dan diukur dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28
x 10 pangkat 28 elektron / detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran

8
listrik yang diukur dalam ampere atau elektron / detik. Arus dapat digolongkan atas dua
macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

a) Arus Searah (DC)

Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta.
Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh
dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus
bolak-balik (AC).

b) Arus Bolak-balik (AC)

Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini
bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut
dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber
arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik
Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat penghantar.
Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau generator, maka
akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada walaupun tidak
ada arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada. Tegangan
tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada tekanan dari tegangan-
tegangan

Rangkaian Paralel Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang disusun
secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri, Rangkaian
Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti. Perhitungan
Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

9
Rumus dari Rangkaian Pararel Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

10
C. Rangkaian Campuran

Rangkaian Campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian campuran biasanya juga terdapat pada rangkaian listrik. Untuk dapat mencari
besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian campuran, terlebih dahulu kita harus
mencari besaran hambatan pada tiap-tiap model rangkaian (seri dan paralel), setelah kita
menemukan besaran hambatan pada kedua rangkaian tersebut kemudian kita mencari
hambatan dari gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.Contoh yang kita peroleh dari
penjelasan di atas adalah model rangkaian seri, sehingga total rangkaian yang nantinya akan
kita cari harus dengan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian hambatan seri.
Sedangkan untuk rangkaian paralel, kita harus mencarinya dengan cara menghubungkan
suatu hambatan secara paralel baru kita akan mendapatkan hasil tersebut.

Berikut ini kami jelaskan masing-masing dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian
seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya adalah baterai yang
terdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang disusun secara
seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu daya lewat suatu
rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak beban listrik yang
tersusun dalam satu rangkaian.

11
Dua buah elemen dalam Rangkaian Campuran yang di susun secara seri hanya
memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu
jaringan. Karena semua rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di sebut
rangkaian seri, itu di akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing elemen.

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara berderet (paralel).
Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah umumya merupakan rangkaian paralel.
Rangkaian paralel merupakan jenis rangkaian yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk dapat mengalirkan arus listrik.

Contoh Rangkaian Campuran yang dapat dihubungkan dengan rangkaian paralel


adalah kendaraan bermotor yang sebagian besar komponennya terdapat beban listrik yang
lebih banyak dari rangkaian seri. Masing masing dari rangkaian tersebut dapat di hubungkan
atau di putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Rangkaian seri dan rangkaian
paralel adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan satu atau lebih
komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan kedua rangkaian ini di
sebut dengan Rangkaian Campuran.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor
yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa
mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.

Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian
Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti.
Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

B. Saran

Saran kami pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul Rangkaian
yang dihubungkan secara seri,paralel dan campuran, Teman – teman dapat mempelajari
komponen yang ada dalam rangkaian tersebut yaitu resistor yang di bahas dalam makalah ini,

13
Kemudian jika ada salah dalam penulisan, kami atas selaku penulis minta maaf sebesar
besarnya.

TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai