Anda di halaman 1dari 39

Lampiran Tanya Jawab

MOTIVASI BELAJAR

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenunuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Belajar &
Pembelajaran

Oleh
KELOMPOK 7
1. FITRIANI MUDIANA 182151021
2. NENG ENDAH KASWARI 182151142
3. ALVIRA SOFWATUNNISA 182151062
4. RIPI MUTIA 182151058
5. FERSIANA MELI WIDIASTUTI 182151139
6. IHSAN SAEFUL HIDAYAT 182151122
7. DINA YULIA MULYANI 182151104
8. MUHAMMAD YUSRIL 182151098

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
Lampiran Tanya Jawab

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta kita selaku umatnya yang setia diakhir zaman.

Makalah ini berjudul Motivasi Belajar. Maksud dan tujuan penulis


membuat makalah ini secara umum yaitu untuk memenuhi salah satu ajaran tugas
mata mata kuliah Belajar & Pembelajaran.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini mendapatkan


bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu kami
ucapkan terima kasih kepada:

a. Dr. H. Ebih Abdul Rachim Arhasy, Drs., M. Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Belajar & Pembelajaran.
b. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
c. Orang tua yang mendukung secara materil dan morel dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini bermanfaat umumnya untuk semua orang dan
khusunya untuk penulis.

Tasikmalaya, 24 November 2019

Tim Penulis

ii
Lampiran Tanya Jawab

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................iv
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................iv
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................iv
1.3. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................iv
1.4. Sistematika Penulisan...................................................................................v
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................1
2.1. Pengertian Motivasi Belajar..........................................................................1
2.2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar.....................................................................1
2.3. Ciri-Ciri Motivasi.........................................................................................3
2.4. Sifat-Sifat dan bentuk-bentuk Motivasi..........................................................4
2.5. Bentuk-bentuk Motivasi belajar.....................................................................6
2.6. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.......................................9
2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...................................10
2.8. Teori Motivasi Belajar................................................................................17
2.9. Strategi Motivasi Belajar.............................................................................18
2.10. Beberapa Cara Agar Siswa Mempunyai Motivasi Belajar..............................19
2.11. Bentuk Pembelajaran Yang Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar................22
2.12. Implementasi Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Matematika ...........Error!
Bookmark not defined.
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................27
3.1. Simpulan...........................................................................................................27
3.2. Saran.................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

iii
Lampiran Tanya Jawab

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Siswa merupakan komponen utama dari sistem pendidikan. Karena
merupakan masukan (row input) melalui proses pendidikan/pembelajaran
keluaran/hasil dari sistem yang diharapkan. Sebagai mauskan, dalam proses
pendidikan selalu dhadapkan kepada keunikan yang dimiliki siswa yang
mengisyaratkan adanya perbedaan individual, baik dari sisi kemampuan,
motivasi, dan kecepatan belajar. Guru harus mengupayakan berbagai cara
agar peserta didik tampil sebagai sosok utuh dan bersikap aktif dalam
menjalani pembelajran.

Selain itu masalah-masalah pun akan terus berdatangan pada saat


pembelajaran tiba. Salahsatunya adalah pembelajaran matematika yang sering
dianggap sulit oleh siswa. Guru memiliki kedudukan strategis dalam
pencapaian mutu pendidikan. Peranan guru terhadap proses pengelolaan kelas
akan diperlukan didalam kelas. Maka dari itu diperlukan pemberian motivasi
belajar pada siswa untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan.

1.2. Rumusan Masalah


Dari uraian diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?
2. Apa saja fungsi motivasi belajar?
3. Apa saja ciri-ciri dan sifat motivasi belajar?
4. Bagaimana bentuk-bentuk motivasi?
5. Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
7. Tori apa saja yang mendukung motivai belajar?
8. Bagaimana strategi motivasi dalam belajar?
9. Bagaimana cara agar meningkatkan motivasi belajar pada siswa?
10. Bagaimana bentuk pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar?
11. Bagiaman implementasi motivasi belajar dalam pembelajran
matematika?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Dari uraian rumusan masalah, adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui motivasi belaja

iv
Lampiran Tanya Jawab

2. Untuk mengetahui fungsi motivasi belajar.


3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat motivasi belajar.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivais belajar.
5. Untuk mengetahui unsur-unsur motivasi belajar.
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar.
7. Untuk mengetahui teori yang mendukung motivasi belajar.
8. Untuk mengetahui strategi motivasi dalam belajar.
9. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi belajar.
10. Untuk mengetahui bentuk pembelajarn yang dapat meningkatkan
motivasi berlajar.
11. Untuk mengetahui cara mengimpplementasikan motivasi belajar
pada pembelajran matematika.
1.4. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
1.4. Sistematika Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Motivasi Belajar
2.2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
2.3. Ciri-Ciri Motivasi
2.4. Sifat-Sifat Motivasi
2.5. Bentuk-Bentuk Motivasi
2.6. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
2.8. Teori Motivasi Belajar
2.9. Strategi Motivasi Belajar
2.10. Beberapa Cara Agar Siswa Mempunyai Motivasi Belajar
2.11. Bentuk Pembelajaran Yang Dapat Meningkatkan Motivasi
Belajar Implementasi Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran
Matematika
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan

v
Lampiran Tanya Jawab

3.2. Saran

BAB 2 PEMBAHASAN

1.

2.1. Pengertian Motivasi Belajar

Sebelum mengetahui pengertian dari motivasi belajar, perlu dipahami


terlebih dahulu pengertian dari motivasi dan belajar. Motivasi berasal dari
bahasa Latin "movere", yang berarti menggerakkan. Menurut Weiner (1990,
dalam Wikipedia) motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut
Imron (1966, dalam Wikipedia) motivasi berasal dari bahasa Inggris
"motivation" yang berarti dorongan atau pengalasan untuk melakukan suatu
aktivitas hingga mencapai tujuan. Menurut Santrock (2010) motivasi adalah
proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Sudarwan
(2002:2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,
semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa
yang dikehendakinya. Hakim (2007:26) mengemukakan pengertian motivasi
adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Huitt,W. (2001) mengatakan
motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan
sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku
seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Gray
(Winardi, 2002) mengemukakan bahwa motivasi merupakan sejumlah proses,
yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal
melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, motivasi dapat diartikan
sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat

vi
Lampiran Tanya Jawab

kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik yang bersumber


dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar
individu (motivasi ekstrinsik).

vii
Lampiran Tanya Jawab

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak


menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Motivasi juga dapat
diartikan sebagai suatu alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan;
menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu aktivitas guna mencapai tujuan
tertentu yang diinginkan dari motivasi tersebut.
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dalam upaya
mencapai tujuan. Menurut Muhibbin Syah (1999:89) Belajar adalah suatu
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Menurut Vernon S Gerlach dan Donald P. Ely dalam bukunya Teaching
and Media A systematic Approach yang dikutip dari Arsyad (2011:3)
mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku
itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah
suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan
atau beberapa tindakan yang dapat diamati.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif tetap dan melekat dalam diri individu serta
individu aktif dalam mencari informasi untuk mendapatkan suatu
pengetahuan.

2.2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sadirman (2000 : 83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni
sebagai berikut :

1. Mendorong manusia untuk berbuat.


Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy motivasi dalam
hal ini motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan.
Yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi
dapat memeberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.

8
Lampiran Tanya Jawab

3. Menyeleksi perbuatan.
Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang
tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut.

Menurut Hamalik (2003 : 161 ) juga mengemukakan tiga fungsi


motivasi yaitu :
1. Mendorong timbulnya suatu perbuatan.
Motivasi merupakan salah satu hal yang penting dan memiliki pengaruh
besar terhadap munculnya tingkah laku dari seseorang, karena jika tidak
ada motivasi dalam diri seseorang maka tidak aka nada perbuatan yang
ia lakukan, apapun itu.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Kali ini dapat dikatakan bahwa motivasi sebagai pengarah, karena
seseorang sangat memerlukan motivasi dalam rangka membatasi
tingkah laku seseorang. Seseorang perlu di motivasi agar segala
perbuatan atau tingkah laku yang ia lakukan selalu berada di jalan yang
benar dan sesuai dengan norma yang berlaku.
3. Motivasi sebagai penggerak.
Motivasi dikatakan sebagai penggerak karena pemantik dari munculnya
sebuah perbuatan adalah sebuah motivasi, maka motivasi adalah
penggerak atau motor dalam tingkah laku seseorang. Motivasi ini
berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan
cepat lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.

Jadi, fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang
mendorong seseorang untuuk melakukan suatu perbuatan tertentu untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

2.3. Ciri-Ciri Motivasi


Ada beberapa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini
dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaiana
dikemukakan Broen (1981) sebagai berikut :

 Tertarik kepada guru, artinya membenc atau bersikap acuk tak acuh

9
Lampiran Tanya Jawab

 Tertarik pada mata pelajaran yang diajarka

 Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya


terutama kepada guru
 Nggin selalu bergabung dalam klompok kels
 Ingin identitasnya diakui oleh orang lain
 Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri
 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali
 Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Sadirman (1986) mengemukakan bahwa ciri – ciri motivasi yang ada


pada diri seseorang adalah :

 Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus
dalam waktu lama
 Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas
atas prestasi yang diperoleh
 Menunjukan minta yang besar terhadap bermacam – macam masalah
belajar
 Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain
 Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
 Dapat mempertahankan pendapatnya
 Tidak mudah melepaskan apa yang diyaini, senang mencari dan
memecahkan asalah
2.4. Sifat-Sifat dan bentuk-bentuk Motivasi
Hudoyo (1990 : 99-100) menyebutkan bahwa di dalam motivasi
terdapat beberapa sifat motivasi, yaitu :
1. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif aktif yang tak perlu dirangsang
dari luar karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan
aktifitas. Kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi dengan menentukan
pikirannya yang selanjutnya membimbing perilakunya ke dalam situasi
tertentu. Misalnya siswa mengerjakan tugas-tugas matematika karena
memang ia berminat untuk mendalami matematika.
Tugas yang merupakan beban diri siswa sendiri akan menimbulkan
minat yang lebih besar untuk dapat mengerjakannya daripada tugas-tugas
yang secara dipaksakan oleh orang lain atau gurunya. Minat untuk mencapai
tujuan, dan ingin menguasai apa yang sedang dipelajarinya.

10
Lampiran Tanya Jawab

Dalam hal belajar matematika, guru harus berusaha selalu


meningkatkan kegiatan belajar siswanya. Motivasi yang baik adalah motivasi
intrinsik. Tugas guru adalah meningkatkan motivasi intrinsik dari siswanya.
Dengan motivasi intrinsik siswa akan aktif sendiri dalam belajarnya. Hudoyo
(1990 : 100) berpendapat bahwa apabila seorang siswa mempunyai motivasi
belajar matematika yang sungguh-sungguh kuat, maka akan dapat lebih
mudah mencapai tujuan belajar matematika.
Oemar Hamalik memperjelas: “motivasi intrinsik sebagai sound
motivation yang artinya adalah motivasi yang riil, yang memiliki nilai-nilai
yang sesungguhnya. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari
luar situasi belajar-mengajar”
Purwanto menggo1ongkan motif-motif tersebut menjadi tiga golongan
yaitu :
1. Motif-motif atau kebutuhan organis, misal kebutuhan untuk makan,
kebutuhan untuk bernafas.
2. Motif darurat misalnya, dorongan untuk menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha.
3. Motif obyektif, yang menyangkut kebutuhan untuk melakukan
manipulasi’ untuk menarik perhatian.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya stimulus/rangsangan dari luar, misalnya seorang anak akan melakukan
aktivitas belajar dengan baik apabila adanya dorongan dari luar dirinya
seperti bentuk pujian, hadiah, persaingan, medali dan hukuman.
Kegiatan belajar dimulai dan dilaksanakan karena adanya dorongan
yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan tersebut. Misalkan siswa
menyelesaikan tugas-tugas matematika, untuk mendapatkan nilai baik dalam
matematika. Siswa melakukan suatu perbuatan karena adanya ganjaran nilai
baik dalam matematika. Pujian lebih efektif daripada hukuman yang
diberikan pada siswa karena hukuman sifatnya menghentikan sesuatu
perbuatan, lain halnya dengan pujian yang bersifat menghargai sesuatu yang

11
Lampiran Tanya Jawab

dilakukan. Oleh karena itu pujian lebih baik nilainya untuk motivasi belajar
siswa
Sejalan dengan pendapat Hudoyo (1990 : 99) yang menjelaskan bahwa
belajar yang disertai pujian, biasanya lebih mendorong belajar daripada
belajar yang disertai hukuman. Pujian-pujian yang datangnya dari luar
sebenarnya sangat diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat
yang sebenarnya. Misalkan untuk memperoleh nilai yang tinggi, karena
berkat dorongan orang lain maka minat untuk memperoleh nilai tinggi sangat
besar.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sebenarnya saling memperkuat,
bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik, sebagai
contoh dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-
hari banyak orang yang berminat untuk melakukan sesuatu atas kehendaknya
sendiri, namun sebenarnya pada mulanya adalah ada penguatan dari luar.
Misalkan seseorang dapat membaca, pada mulanya hanya dapat meniru kata-
kata, karena mendapat pujian atau penguatan maka anak berusaha untuk dapat
membaca.
2.5. Bentuk-bentuk Motivasi belajar

1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan
belajar. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi
yang sangat kuat.  Namun sebagai guru haruslah mengetahui bahwa
pemaparan angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang
sejati, hasil belajar yang bermakna, langkah yang dilakukan adalah guru
memberi angka.  Angka dapat dikaitkan dengan value yang terkandung
dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada siswa sehingga tidak
sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan afektifnya.

12
Lampiran Tanya Jawab

2.  Hadiah
Hadiah dapat sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian,
karena hadiah untuk sebuah pekerjaan, mungkin tidak akan menarik
bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berkat untuk pekerjaan
tersebut.

3. Saingan/ Kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa.  Persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Harga Diri
Membutuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
kepentingan tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertahankan harga dirinya adalah salah satu
bentuk motivasinya yang cukup penting. Seseorang akan berusaha
dengan segenap tenaga untuk memacu prestasi yang baik dengan
menjaga harga dirinya.

5.  Menilai Ulangan
Para siswa akan menjaga giat belajarnya kalau mengetahui akan
adanya ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan itu juga merupakan
sarana motivasi, tetapi guru juga terlalu sering memberi ulangan karena
bisa membosankan siswa. Maka sebelum ulangan guru sebaiknya
terlebih dahulu memberitahukan akan adanya ulangan.

6.  Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi
kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.  Semakin
mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi

13
Lampiran Tanya Jawab

pada diri siswa untuk belajar terus menerus dengan harapan-harapan


hasilnya terus meningkat.

7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan
tugasnya dengan baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi.
Pemberiannya harus tepat, dengan pujian yang tepat akan nampak
suasana yang menyenangkan dan mempertimbangkan gairah belajar.

8.  Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau
diberikan secara tepat, dan bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat Untuk Belajar


Hasrat untuk belajar adalah unsur kesengajaan, ada maksud
untuk, hal ini lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan
yang tanpa maksud. Hasrat berarti ada pada diri seseorang.

10.  Minat
Motivasi erat hubungan dengan minat, motivasi muncul karena
adanya kebutuhan. Begitu juga dengan minat, sehingga tepatlah bahwa
minat merupakan alat motivasi yang pokok dalam proses belajar.

11. Tujuan yang diakui


Rumusan tujuan yang diakui akan terima baik oleh siswa dan
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting sekali dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena disana sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Guru
mengembangkan dan mengarahkan hingga dapat melahirkan hasil
belajar yang bermakna.

14
Lampiran Tanya Jawab

Motivasi yang diberikan oleh guru kepada anak didik supaya anak didik
dapat terdorong untuk belajar di sekolah adalah dengan memberi angka
kepada siswa sebagai simbol atau nilai kegiatan di dalam belajar.

Hadiah yang diberikan sebagai penghargaan atau supaya pekerjaan


belajarnya yang membuat siswa termotivasi, saingan/kompetisi di dalam
proses belajar mengajar mengarahkan anak didik untuk lebih meningkatkan
prestasi, ego involmen (harga diri) yang dimiliki siswa hendaknya dapat
digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dicapai
dengan memberi ulangan sebagai evaluasi di dalam mencapai hasil belajar
yang dilakukan oleh guru dapat mendorong anak didik untuk termotivasi dan
bisa menjawab ulangan yang diberikan mengetahui hasil belajar seseorang
anak.  Apabila mengetahui hasil belajar dari evaluasi yang diberikan akan
semangat meningkatkan belajarnya serta adanya peran serta orang
tua.  Dengan lambang tanda tangan orang tua untuk setiap hasil ulangan,
pujian seorang guru diberikan kepada anak didik merupakan reinforcement
yang positif sekaligus motivasi yang baik, hukuman merupakan
reinforcement yang negatif tetapi guru harus memberikan secara tepat dan
bijak. Hasrat belajar yang dimiliki anak didik dapat menghasilkan motivasi
untuk hasil belajar siswa, minat guru dapat memotivasi siswa dengan melihat
minat yang dimiliki anak didik. Guru dapat mengajar untuk memberikan
pengetahuan untuk mencapai tujuan belajar, guru haruslah dapat
mengarahkan siswa yang rajin menjadi belajar lebih bermakna sehingga
hasilnyapun akan bermakna bagi kehidupan.
2.6. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
1. Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil.
Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan
bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi
emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat
memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran,

15
Lampiran Tanya Jawab

penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah


keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

2. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak
untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
mempengaruhi motivasi belajar.

4. Kondisi lingkungan siswa.


Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi
lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka
semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman
dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku
belajar.
6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari
dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat
memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih
perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan
memotivasi siswa.

16
Lampiran Tanya Jawab

2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manusia untuk belajar.
Motivasi belajar terjadi dari tindakan perbuatan persiapan
mengajar.  Menurut Dimyati faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
adalah sebagai berikut :
 Cita-cita/aspirasi jiwa
 Kemampuan siswa
 Kondisi siswa
 Kondisi lingkungan siswa
 Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
 Upaya guru dalam mengelola kelas.
 Cita-cita / Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak yang sejak kecil, seperti
keinginan bermain.  Keberhasilan mencapai keinginan tersebut
menumbuhkan keinginan bergiat.  Bahkan dikemudian hari
menimbulkan  cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh
perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan.
 Kemampuan  Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi kemampuan dan kecakapan
mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi kemampuan mengenal
dan mengucapkan huruf ”R”.  Misalnya dapat dibatasi dengan diri melatih
ucapan ”R” yang benar.  Latihan berulang kali menyebabkan bentuknya
kemampuan mengucapkan ”R”.  Dengan kemampuan pengucapan huruf ”R”
akan terpenuhi keinginan akan kemampuan belajar yang memperkuat anak-
anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

 Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar.  Seorang yang sakit, lapar atau marah-marah akan
mengganggu perhatian belajar.  Sebaliknya seorang siswa yang sehat,
kenyang, dan gembira akan memusatkan perhatian pada pelajaran dan akan
termotivasi untuk belajar.

17
Lampiran Tanya Jawab

 Kondisi Lingkungan Siswa


Lingkungan siswa dapat berubah keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan masyarakat.  Sebagai anggota
masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, bencana
alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal akan
mengganggu kesungguhan belajar, sebaliknya kampus, sekolah yang indah,
pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajar. 
Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah maka
semangat belajar akan mudah diperkuat.

 Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran


Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup, pengalaman teman
sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa
yang berupa lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami
perubahan.  Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah,
rasio, ke semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.

 Upaya Guru Dalam Mengelola Kelas


Upaya guru dalam membelajarkan siswa terjadi di sekolah maupun di
luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal sebagai
berikut:
 Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah
 Membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan
 Membina belajar tertib bergaul
 Membina belajar tertib lingkungan sekolah

Raymond dan Judith mengungkapkan ada empat pengaruh utama dalam


motivasi belajar seorang anak yaitu:
1. Budaya, masing-masing kelompok atau etnis telah menetapkan dan
menyatakan secara tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan
pengetahuan baik dalam pengertian akademis maupun tradisional.
Nilai-nilai itu terungkap melalui pengaruh  agama, undang-undang
politik untuk pendidikan serta melalui harapan-harapan orang tua yang

18
Lampiran Tanya Jawab

berkenaan dengan persiapan anak-anak mereka dalam hubungannya


dengan sekolah. Hal-hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
2. Keluarga, berdasarkan penelitian orang tua memberi pengaruh utama
dalam memotivasi belajar seorang anak. Pengaruh mereka terhadap
perkembangan motivasi belajar anak-anak memeberi pengaruh yang
sangat kuat dalam setiap perkembangannya dan akan terus berlanjut
sampai habis masa SMA dan sesudahnya
3. Sekolah, ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang
membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat
seperti orang tua. Tetapi mereka bisa membuat kehidupan sekolah
mnjadi menyenangkan atau menarik. Dan kita bisa mengingat seorang
guru yang mernenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan
serta membukakan pintu-pintu kita untuk menemukan pengetahuan
yang mengagumkan.
4. Diri anak itu sendini, murid-murid yang mempunyai kemungkinan
paling besar untuk belajar dengan serius, belajar dengan baik  dan
masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku dan karakter pintar,
berkualitas, mempunyai identitas, bisa mengatur din sendiri sudah pasti
mempengaruhi motivasi belajarnya.

Dilihat dan peranannya, maka orang tua dan guru paling berpengaruh
dalam rangka memotivasi belajar siswa. Kerja sama antara kedua komponen
mi akan menghasilkan kekuatan luar biasa yang bisa menumbuhkan motivasi
belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan
yang baik maka pola kerja sama antara keduanya harus dirancang sedemikian
rupa. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh orang tua dan guru harus
teridentifikasi dengan jelas. Karena dengan memahami kekuatan dan
kelemahan guru dan orang tha akan dapat membuat rancangan yang tepat
untuk menumbuhkan motivasi anak.
Menurut pendapat Fo’arota Telaumbanua mengemukakan : “Motivasi
sangat penting untuk dipahami karena melalui motivasi manusia terdorong
untuk melakukan suatu pekerjaan”.[30] Lebih lanjut dikemukakan
bahwa :”Timbulnya motivasi didasarkan atas dorongan untuk memenuhi

19
Lampiran Tanya Jawab

kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu keinginan


untuk berbuat dan bertindak.”[31] Memberikan motivasi kepada siswa berarti
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu dan ingin melakukan sesuatu.
Pada tahap awal hal ini akan menyebabkan siswa merasa ada kebutuhan dan
ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar. Supaya kebutuhan itu menjadi jelas
dalam diri siswa untuk membangun  motivasi maka lebih lanjut ada beberapa
kebutuhan dasar yang dimiliki oleh peserta belajar antara lain

20
Lampiran Tanya Jawab

 Kebutuhan untuk membuat sesuatu secara efektif


 Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
 Kebutuhan untuk mencapai hasil
 Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi motivasi adalah
“kebutuhan”. Setiap tindakan yang merupakan perwujudan dari motivasi
adalah didasari pada kebutuhan. Manusia tidak akan termotivasi untuk
mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu tindakan, jika ia tidak
membutuhkan sesuatu dari tindakan serta pikirannya itu. Menurut
Maslow [32], ada 7 kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, yang diyakini
menjadi motivasi dalam setiap tindakan manusia yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis. Yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya,


kebutuhan akan makanan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan.
Untuk dapat belajar dengan baik, siswa harus dalam keadaan sehat-
sehat saja, tidak kelaparan, kehausan, yang dapat mengganggu keinerja
otaknya dalam belajar.
2. Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan
keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan,
ketidakseimbangan mental dan goncangan-goncangan emosi yang lain
dapat mengganggu aktivitas belajar seseorang. Untuk meningkatkan
cara belajar siswa lebih efektif, maka siswa harus dapat menjaga
keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan
konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin
dipelajari.
3. Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup
membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman
yang lain. Di samping itu, ia akan merasa berbahagia jika dapat
membantu dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula. Belajar
bersama akan membuka pikiran siswa, serta meningkatkan ketajaman
berpikir siswa.

21
Lampiran Tanya Jawab

4. Kebutuhan akan status. Tiap orang menginginkan segala usahanya


berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimisme, percaya diri, dan
keyakinan akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Siswa
harus mendapat insentif bahwa, apa yang dipelajarinya kelak akan
berguna bagi dirinya sendiri.
5. .Kebutuhan akan self-actualisation. Belajar yang lebih efektif dapat
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap-
tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-
citakannya. Oleh karena itu siswa harus yakin bahwa dengan belajar
yang baik akan membantunya mencapai cita-cita yang diinginkannya.
6. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti. Yaitu kebutuhan manusia
untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan,
informasi, dan untuk mengerti sesuatu. Untuk mencapai hal ini, maka
harus ditanamkan kepada siswa bahwa, satu-satunya cara untuk
memuaskan rasa ingin tahunya akan sesuatu adalah dengan belajar.
7. Kebutuhan estetika. Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai
kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari
suatu tindakan. Hal ini hanya mungkin akan terwujud jika siswa belajar
tak henti-hentinya, tidak hanya dalam pendidikan formal saja tetapi juga
setelah selesai, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam
masyarakat.
Dengan kebutuhan seorang siswa dapat memperbaharui motivasi
intrinsiknya jika ia dapat melihat dengan cermat apa yang paling
dibutuhkannya saat ini (dalam jangka waktu pendek). Juga jika siswa dapat
melihat atau mempunyai visi atau cita-cita mengenai hidupnya di masa yang
akan datang (dalam jangka panjang)

22
Lampiran Tanya Jawab

Menurut pendapat Malcom Brownlee, Faktor-Faktor Mempengaruhi


Motivasi Belajar :
 Faktor Guru
Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu
materi yang akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan
seseorang yang memang memiliki “kepribadian guru” denga segala ciri
tingkat kedewasaannya dan memiliki kepribadian
Untuk itu perlu dikemukakan dalam pembahasan ini sepuluh
kompetensi guru yang berkaitan erat dengan tugasnya membentuk
motivasi belajar siswa di sekolah antara lain :
1) Menguasai bahan atau materi pengajaran
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Pengelolaan kelas
4) Menggunakan Media dan sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar-mengajar
7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program bimbingan & Penyuluhan
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Mengenal prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian
pendidikan guna kepentingan pengajaran
 Faktor Orangtua.
Faktor orangtua dalam keluarga sangat menentukan juga karena
mereka adalah mitra para guru dalam bekerja bersama-sama untuk
tujuan tersebut. Orangtua tidak cukup puas hanya menyerahkan
urusan dan tanggung jawab ini pada guru. 

 Faktor Lingkungan Masyarakat.


Faktor lingkungan masyarakat tempat berdomisili siswa
menajadi unsur yang turut dipetimbangkan dalam proses pembentukan
motivasi siswa, karena siswa juga adalah bagian ataupun warga dari
suatu masyarakat.  

23
Lampiran Tanya Jawab

Malcom Brownlee mengemukakan konsep yang memperlihatkan


ketergantungan ini dengan mengemukakan “Manusia dalam msyarakat
dan masyarakat dalam manusia”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsep manusia dalam masyarakat


mengisyaratkan ketergantungan bahwa individu sebagai bagian dalam
komunitas yang mmiliki sistim nilai sosial yang saling mengikat dan
mempengaruhi setiap individu yang hidup bersama dalam sebuah komunitas,
baik komunitas masyarakat kota ataupun masyarakat desa dan atau kelompok
belajar seperti siswa pada suatu sekolah.
2.8. Teori Motivasi Belajar
1. Teori motivasi abraham maslow (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya
semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5
tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan
terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki
Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan
dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.

Aktualisasi diri
penghargaan
sosial
keamanan
Faali
 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)

24
Lampiran Tanya Jawab

 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan


mendapatkan dukungan serta pengakuan

25
Lampiran Tanya Jawab

 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,


memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
2. Teori motivasi herzberg (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang
untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan,
kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),


yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada
tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

 Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)


 Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
 Need for Power (dorongan untuk mengatur).

2.9. Strategi Motivasi Belajar

Menurut Catharina Tri Anni (2006:186-187) ada beberapa strategi


motivasi belajar antara lain sebagai berikut:
 Membangkitkan minat belajar : Pengaitan pembelajaran dengan minat
siswa adalah sangat penting dan karena itu tunjukkanlah bahwa
pengatahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Cara
lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada siswa
tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara
mempelajarinya

26
Lampiran Tanya Jawab

 Mendorong rasa ingin tahu : Guru yang terampil akan mampu


menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelilhara rasa ingin
tahu siswa didalam kegiatan pemmbelajaran. Metode pembelajaran
studi kasus, diskoveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya
merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.
 Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik : Motivasi untuk
belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi
pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode
penyajian.
 Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar : Prinsip yang
mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai
tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya
sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.

2.10. Beberapa Cara Agar Siswa Mempunyai Motivasi Belajar


 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Menggunakan metode dan
kegiatan belajar mengajar yang beragam
Melakukan kegiatan yang sama secara terus-menerus tentu akan
menimbulkan rasa bosan yang berlebihan, hal ini tentu dapat
menurunkan semangat belajar para siswa. Apabila siswa sudah merasa
bosan tentu akan mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar.
Disinilah Anda sebagai guru harus bertindak, berikanlah variasi belajar
sehingga para siswa bisa tetap termotivasi dan konsentrasi dalam
belajar. Sesekali Anda bisa mencoba metode belajar yang berbeda
seperti membuat pembagian peran, studi kasus, simulasi, debat, transfer
pengetahuan secara singkat, diskusi, presentasi dengan audio-visual dan
kerja kelompok kecil
 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Jadikan siswa sebagai peserta
aktif
Contoh upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang
kedua adalah dengan menjadikan siswa sebagai peserta yang aktif. Di
usia siswa yang masih muda tentu kehidupan mereka sepenuhnya hanya

27
Lampiran Tanya Jawab

dengan melakukan kegiatan, menulis, belajar, berpertualang,


menciptakan sesuatu hal baru, menyelesaikan suatu masalah, serta
mendesain. Ketika berada di sekolah, jangan pernah menjadikan siswa
sebagai peserta pasif di kelas. Kenapa demikian? Karena hal tersebut
dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya.
Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas
berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan
motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut
dirasa sanggup dilakukan oleh siswa.
 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Menciptakan suasana kelas yang
kondusif
Contoh motivasi belajar siswa selanjutnya adalah dengan
menciptakan suasana kelas yang kondusif. Karena kelas yang aman dan
tidak mendikte umumnya akan membuat siswa merasa didukung untuk
berusaha. Hal ini akan berpengaruh terhadap minat belajarnya dan akan
menumbuhkan motivasi belajar secara tidak langsung. Apabila siswa
belajar di suatu kelas yang kondusif, maka siswa cenderung terdorong
untuk terus mengikuti proses belajar.

 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Berikan tugas yang proporsional


Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa
disetarakan dengan nilai. Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba
penekanan pada penguasaan materi. Mengapa demikian? Karena hal
tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu
memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa
dirinya gagal. Usahakan untuk menggunakan mekanisme nilai
seperlunya saja, dan mulailah untuk lebih dekat dengan siswa dengan
memperhatikan kelebihan dan kekurangan mereka, serta apa yang bisa
mereka tingkatkan. Disarankan untuk memberikan komentar yang jelas
agar siswa pun dapat langsung memperbaiki tugas mereka apabila
dirasa belum cukup.

28
Lampiran Tanya Jawab

 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Berikan petunjuk kepada siswa


agar sukses dalam belajar
Jangan pernah membiarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar.
Sebagai orang tua mereka di sekolah, sampaikanlah pada mereka apa
saja yang perlu mereka lakukan. Dan yang terpenting, buatlah mereka
yakin bahwa mereka bisa sukses dan bagaimana cara mencapainya.

 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Antusias dalam mengajar


Antusiasme seorang guru dalam mengajar ternyata salah satu
faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri
para siswa. Bila Anda terlihat lesu dan kurang bersemangat maka para
siswa juga akan menunjukkan hal yang demikian. Upayakan untuk
selalu tampil ceria dan bersemangat serta antusias di depan kelas.
 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Pemberian penghargaan untuk
memotivasi
Pemberian penghargaan seperti nilai tambahan, hadiah kecil
ketika mendapatkan pencapaian yang baik mungkin juga cukup efektif
untuk menumbuhkan semangat belajar siswa.
 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Kenali minat siswa
Meskipun berada di kelas yang sama, setiap siswa tentu memiliki
kepribadian yang berbeda-beda. Disinilah tugas Anda sebagai guru,
pahamilah siswa Anda dengan selalu memberikan tanggapan terhadap
materi, minat, cita-cita, harapan serta kekhawatiran mereka.
Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran yang ada kaitannya
dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam
belajar.
 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Peduli dengan siswa
Umumnya, para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi
belajar mereka kepara guru yang memiliki perhatian kepada mereka.
Cobalah membangun hubungan yang positif dengan para siswa.
Caranya mudah, Anda bisa menceritakan kisah hidup Anda yang positif
pada mereka.

29
Lampiran Tanya Jawab

 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Harga kesuksesan dan


keteladanan
Dan yang terakhir, hindari komentar negatif terhadap kelakuan
buruk dan performa rendah yang ditunjukan oleh siswa Anda. Akan
lebih baik jika Anda memberikan apresiasi bagi siswa yang
menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Pujian positif dan
dorongan secara tidak langsung akan menjadi penggerak yang turut
berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk
berprestasi.

2.11. Bentuk Pembelajaran Yang Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar


Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Secara
umum, strategi/metode/teknik pembelajaran dan pengajaran yang dipilih
harus pro-perubahan, yaitu yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan
daya kreasi, inovasi dan eksperimentasi peserta didik untuk menemukan
kemungkinan-kemungkinan baru. Pembelajaran dan pengajarankontekstual,
pembelajaran kuantum, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
masalah, pembelajaran bebrbasis penemuan adalah contoh-contoh yang
disebut pro-perubahan.

Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa/peserta didik, siswa


memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri
pengetahuannya sehingga akan memperoleh pemahaman yang mendalam
terhadap materi-materi pembelajaran. Meneurut Karsen dalam Hosnan
(Hosnan, 2014) Melalaui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
maka siswa diharapkan dapat berpastisipasi aktif, selalu ditantang untuk
memiliki daya kritis, mampu menganalisis dan dapat memecahkan
masalahnya sendiri.

Pembelajaran yang inovatif dengan metode Student Center Learning


(SCL) memiliki keragaman model pembelajaran yang menuntut partisipasi
siswa. Metode-metode tersebut adalah:

a. Berbagi informasi dengan cara diskusi kelompok, kooperatif,


kolaboratif, curah gagasan da lain-lain

30
Lampiran Tanya Jawab

b. Belajar dari pengalamn dengan cara simulasi, bermain peran,


permainan.
c. Pembelajaran melalui pemecahan masalah dengan cra studi kasus,
tutorial dan lokakarya.

No Berpusat pada siswa Berpusat pada siswa


1. Aktivitas Siswa sebagai sentral dan bersifat
pembelajaran interaktif
2. Peran guru Kolaboratif, kreatif, peran siswa
kadang-kandang sebgai ahli
3. Penekanan dalam Hubungan anatara informasi dan temuan
pengejaran
4. Konsep pengetahuan Transformasi fakta-fakta secara
kontekstual
5. Penampilan Kuantitas pemahaman, penilaian acuan
keberhasilan patokan
6. Peilaian format Portofolio, pemecahan masalah, dan
penampilan kinerja
7. Penggunaan Komunikasi, akses jaringan/networking,
teknologi kolaborasi, dan ekspresi

Tantangan bagi guru sebagai pendamping pembelajaran siswa, untuk


dapat menerpkan pembelajaran yang berpusat pada siswa perlu memahami
konsep, pola pikir, filosofi, komitmen metode, dan strategi pembelajaan.
Untuk ,enunjang kompetensi guru perlu adanya peningkatan pengetahuan,
pemahaman, keahlian, dan keterampilan guru dalam fasilitator pembelajaran.

Beberapa bentuk pembelajaran yang dapat memotivasi siswa adalah


sebagai berikut:

a. Buat pembelajaran penuh arti. Kaitkan dengan kehidupan sehari-hari


dan tunjukan manfaatnya untuk masa depan.
b. Bantuan bagi siswa, pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa
menentukan targetnya sendiri dengan kemampuan masing-masing.
c. Tumbuhkan haga diri siswa dengna menciptakan harapan untuk
sukses mecapai target yang ditetapkan.
d. Ciptakan hubungan yang hangat dengan siswa, dan mengenal nama
siswa, dengan alat peraga.

31
Lampiran Tanya Jawab

e. Gunakan metode belajar yang inovatif sehingga menarik miant siswa


dengan menggunakan alat peraga.
f. Kembangakan pendidikan sistem “among” yang menempatkan siswa
subjek dengan memberikan kebebasan untuk memberikan pendapat.
Guru bersikap “tut wuri handayani”
g. Salurkan minat dan kegemaran siswa dalam berbagai kegiatan.
h. Bentuklah kelompok-kelompok belajar.

Pemberian umpan balik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa


merpakan faktor yang sangat pentinf dalam pembelajaran, etatpi harus
diberikan secara baikagar tidak mematahkan siswa. Beberapa cara yang dapat
ditempuh anatara lain adalah:

a. Jangan hanya memberi kritik, tetapi berikan penghargaan jika siswa


mencapai sukses atau mampu mengerjakan tugas tertentu.
b. Berikan jalan ekluar atau saran pemecahan jika diketahui siswa
mengalami kesulitan
c. Jika memberi bantuan, janagn secra langsung. Upayakan siswa
merasa mampu menyelesaikan sendiri.

2.12. Upaya Motivasi Belajar


Upaya meningkatkan motivasi belajar yaitu :

 Memperjelas tujuan yang ingin dicapai


Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman terhadap tujuan pembelajaran dapat
menumbuhkan minat untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar.
 Membangkitkan minat siswa
Mengembangkan minat belajar merupakan salahsatu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar. Salah satu cara yang logis untuk
memotivasi dalam belajar adalah mengaitkan pengalaman belajar
dengan minat.
 Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

32
Lampiran Tanya Jawab

 Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik Sesuatu


informasi yang disampaikan dengan teknik baru, dengan kemasan
yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media yang
belum pernah dikenal siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian
untuk belajar. Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan
membangkitkan rasa ingin tahu didalam kegiatan belajar .
 Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam
pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi.
Karena anak didik juga manusia, maka akan senang jika dipuji.
Karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang. Namun, pujian
harus sesuai dengan hasil 11 kerja siswa, jangan memuji secara
berlebihan. Pujian yang baik adalah pujian yang keluar dari hati secara
wajar dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa
atas jerih payahnya dalam belajar.
 Berikan penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus.
Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat
menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian
harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin
mengetahui hasil kerjanya. Penilain harus dilakukan secara objektif
sesuai dengan kemampuan siswa masing-masinng. Penilaian secara
terus menerus akan mendorong siswa belajar,oleh karena setiap anak
memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik.
Disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah
yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar
lebih teliti dan seksama.
 Ciptakan persaingan dan kerjasama
Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh baik untuk
keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa
dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh
hasil yang terbaik. Namun persaingan tidak selamanya

33
Lampiran Tanya Jawab

menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak


mampu untuk bersaing. Oleh sebab itu, pendekatan cooperative
learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antar
kelompok. Persaingan antara diri sendiri dapat dilakukan dengan cara
memberri kesempatan kepada siswa untuk mengenal kemajuan-
kemajuan yang telah dicapai sebelumnya dan apa yang dapat dicapai
pada waktu berikutnya. Misal guru membuat dan memberi tahu grafik
kemajuan belajar siswa.

34
Lampiran Tanya Jawab

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

1.
3.1. Simpulan
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar.
Apabila guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa
atau anaknya, maka dalam diri siswa atau anak akan timbul dorongan dan
hasrat untuk belajar lebih baik. Memberikan motivasi yang baik dan sesuai,
maka anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak
dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi belajar juga diharapkan mampu
menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas belajar
sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa.Berdasarkan definisi-
definisi para ahli, maka motivasi belajar adalah dorongan atau hasrat
kemauan untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai
tujuan.
Seorang Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan inspirator dari
proses kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga semua kualitas dari dalam
diri anak-anak didiknya, akan terbuka. Semua kreativitas terletak di dalam
diri anak-anak didik, karena anak-anak didik kita memiliki jiwa di mana
terletak sumber dari segala potensi-potensinya. Karena ketidaktahuannyalah
maka kita sebagai seorang guru adalah pemandu spiritual untuk membantu
memberikan pengetahuan kepada jiwa anak-anak didik kita. Keterlibatan jiwa
seorang murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar, akan memberikan
motivasi kuat kepada mereka. Anak-anak didik kita akan merasa dirinya
berharga untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

3.2. Saran
 Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka
diharapakan penambahan fasilitas.
 Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan ushanya dalam rangka
memperoleh informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat
lebih bertambah wawasannya, seperti mencari informasi lewat internet,
membaca koran/buku selain buku referensi.
 Diharapkan siswa untuk melatih dirinya untuk berani tampil dalam
rangka mengungkapkan pendapatnya dimuka umum.

35
Lampiran Tanya Jawab

DAFTAR PUSTAKA

--.--. Cara meningkatkan Motivasi Belajar Anak Siswa. Tersedia di


https://edustores.co.id/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak-siswa/
(online) diakses pada tanggal 24 november 2019.
--.2012. motivasi Belajar pengertian dan Ciri dan Upaya. Tersedia
https://muzzam.wordpress.com/2012/05/18/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-
dan-upaya/ (online) diakses pada tanggal 25 November 2019.
--.--. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar. Tersedia di
https://portalmadura.com/strategi-menumbuhkan-motivasi-belajar-siswa-
43614 (online) diakses pada tanggal 24 Novemebr 2019.

Antonell, Ponti, dkk. 2019. Teacher Perceptions Abaout The Etiology of


intellegent and Learning Dificulties. Spain: HipatiaPress (jurnal
penelitian internasional)
Arikunto, Suharsimi. 2002 .Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta:Rieneka Cipta.
Atok, Hilmi, 2010. Fungsi motivasi belajar, diakses 24 november 2019, dari
https://miklotof.wordpress.com/2010/07/26/fungsi-motivasi-belajar/
Bublejump, 2017. Sifat motivasi belajar, diakses 24 November 2019, dari
http://bratadiangga.blogspot.com/2017/03/sifat-sifat-motivasi.html?m=1
Dimyati dan Mudjiono,1994.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud.
Emna, Amda. 2017. Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran.
Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 (2017) 93-1996
Fauziah., Safiah, Intan., dan Habibah, Syarifah. 2017. Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Melalui Lesson Study di Kelas V SD Negeri
Lampagen Aceh Besar. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Unsyiah Vol. 2 No. 1,
30-38 Februari 2017.
Hosnan. 2016. Pendekatan Saintific Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Sadirmana. 2007. Interaksi Motivasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sardiman,A.M.2000.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta Grafindo
Persada.
Shadiq, Fajar. 2014. Pembelajar Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suciati, dkk. 2002. Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Trebuka.
Suprihatin, Siti. 2015. Upaya Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
ISSN: 2442-9449 Vol. 3 No. 1 (2015) 73-82

36
Lampiran Tanya Jawab

W Wayne, Dyer. 2009. I can Do it! Cara mengubah Kebiasaan yang Merusak.
USA: Hay Haese Inc.

37
Lampiran Tanya Jawab

Laporan Tanya Jawab :


26 November 2019,
 Fikri 182151015 (Kel 3)
Bagaimana murid termotivasi pada guru, ceritakan!
Jawab :
Murid biasanya akan termotivasi bila ada suatu pengaruh berupa
motivasi ekstrinsik yang langsung terkait pada motivasi intrinsiknya. Jika
guru memberikan motivasi yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik
setiap murid, maka semangat belajar murid tersebut akan meningkat.
 Mia (Kel 1)
Bagaimana cara mempertahankan mood belajar agar tetap stabil?
Jawab :
o Pastikan kamu punya pencapaian untuk hari ini.
o Cari tempat belajar yang tenang dan nyaman.
 Ira (Kel 2)
Motivasi yang bagus untuk siswa agar…..
 Devia (Kel 4)
Apa bukti tumbuh dari Siswa?.
 Robi (Kel 5)
Bagaimana cara guru menginspirasi Siswa?.
Jawab :
Biasanya murid akan terinpirasi dari pengalaman hidup yang
positif dari gurunya.
 Irfan 182151077 (Kel 6)
Bagaimana guru memotivasi murid pada jenjang SD, SMP, SMA?.
Jawab :
Caranya dapat dengan menceritakan hal baik atau prestasi yang
didapatkan oleh kakak kelasnya.
 Ima .
Bagaimana cara guru untuk dapat motivasi mengajar?.
Jawab :
Tergantung pada diri sendiri. Tetapi, hal itu bias ditingkatkan
dengan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi guru itu sendiri.
Contohnya, tanggung jawab pekerjaan, pujian dari orang lain, hasil yang
memuaskan akan mendapatkan efek terhadap guru sehinggai guru tersebut
semakin termotivasi untuk terus mengajar dalam siatuasi dan kondisi.
 Risma
Apakah murid yang berkebutuhan khusus dapat termotivasi dalam
belajar.?
Jawab :
Bisa, kekurangan dari murid dapat menjadi yang bersumber dari
luar yang disebut dengan motivasi ektrinsik. Salah satu cara adalah dengan
Lampiran Tanya Jawab

memberikan perhatian lebih dan tidak membedakan siswa tersebut dengan


siswa lain yang tidak memiliki kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai