Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

AE2202 INSTRUMENTASI,
PENGUKURAN, DAN EKSPERIMEN
MODUL 5: PENGUKURAN
PERCEPATAN MENGGUNAKAN
ACCELEROMETER PIEZOELECTRIC
Oleh

Alvian Iqbal Hanif Nasrullah


13614013
Kelompok 8

Tanggal Praktikum: 18 April 2016


Tanggal Pengumpulan: 25 April 2016

PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA


FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016
1. Tujuan Praktikum

Memahami cara melakukan pengukuran percepatan getaran suatu sistem massa-


pegas menggunakan alat pengukur percepatan getaran accelerometer
piezoelectric.

2. Dasar Teori

 Accelerometer Piezoelectric

Accelerometer adalah sensor yang digunakan sebagai pengukur percepatan yang


dapat diintergrasikan untuk mendapatkan besaran perpindahan dan kecepatan.
Terdapat dua jenis accelerometer, yaitu accelerometer yang berupa sensor aktif
dan accelerometer yang berupa sensor pasif. Pada accelerometer aktif, output
dapat diberikan tanpa memerlukan power supply. Sementara accelerometer pasif
memerlukan power supply atau daya eksternal untuk menjalankan fungsinya.
Contoh sensor pengukur percepatan yang termasuk accelerometer pasif yaitu
accelerometer jenis piezoresistive. Sedangkan contohsensor pengukur percepatan
yang termasuk accelerometer aktif yaitu accelerometer piezoelectric.
Accelerometer piezoelectric memiliki kelebihan sebagai berikut,

 Rentang dinamik yang besar dan memiliki noise yang rendah


o Linearitas yang baik dalam rentang dinamiknya
o Daerah frekuensi kerja yang besar
o Ukuran yang kecil tapi sangat sensitif
o Tidak terdapat komponen yang bergerak pada sensor ini, sehingga tidak
terdapat keausan pada komponen-komponennya
o Tidak memerlukan power supply untuk
memberikan output.

Meskipun accelerometer piezoelectric memiliki banyak


kelebihan. Namun demikian sensor ini juga mempunyai
kekurangan. Kekurangan dari accelerometer piezoelectric
ini yaitu tidak dapat mengukur percepatan statik.

 Prinsip kerja Accelerometer Piezoelectric

Accelerometer piezoelectric tersusun oleh base (b), massa


inersial(m), dan kristal piezoelectricy ang terpasang
diantara base dan massa inersial. Kemudian kristal piezoelectric terhubung
dengan sensor outputmelalui sepasang elektroda. seperti yang dapat dilihat pada
gambar.

Accelerometer piezoelectric dapat dioperasikan dengan memasang sensor tersebut


pada benda yang akan diukur percepatannya.Pemasangan sensor haruslah sejajar
dengan sumbu dimana benda uji akan mengalami percepatan atau dengan kata lain
percepatan yang dialami oleh accelerometer harus dalam arah sejajar sumbu
utamanya. Ketika benda mengalami getaran maka akan timbul percepatan pada
benda uji. Hal ini mengakibatkan massa seismik accelerometer piezoelectric
memberikan gaya tekan maupun gaya tarik pada material piezoelectric, sehingga
kristal piezoelectric mengalami regangan. Regangan yang terjadi tersebut
kemudian menghasilkan muatan listrik. Maka muatan listrik yang dihasilkan
inilah yang akan memberikan informasi besar percepatan yang dialami oleh benda
uji.

 Karakteristik Accelerometer Piezoelectric


1. Sensitivitas

Karakteristik yang menyatakan rasio antaraoutput muatan listrik terhadap


percepatan yang diukur.

2. Respon Frekuensi

Karakteristik yang menyatakan data output accelerometer untuk percepatan


dengan amplitudo tetap dari frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi.

3. Sensitivitas Transverse

Karakteristik yang menyatakan rasio antara output muatan listrik terhadap


percepatan yang dialami oleh accelerometer dalam arah tegak lurus sumbu
utamanya.

4. Akselerasi Maksimum

Karakteristik yang menyatakan percepatan terbesar yang dapat diukur oleh


accelerometer

 Pengkondisi sinyal (Signal Conditioner)

Pengkondisi sinyal digunakan sebagai interface antara accelerometer dengan


sistem pengakuisisi data yang dapat membaca data dalam bentuk tegangan listrik.
Pada accelerometer piezoelectric, charge amplifier digunakan untuk mengubah
muatan listrik yang diperoleh dari output sensor menjadi tegangan listrik.
Kemudian menguatkan tegangan listrik yang diperoleh tersebut agar lebih mudah
untuk dibaca. Dalam memperkuat sinyal maka harus dikalikan dengan gain atau
faktor pengubah. Gainharus diketahui untuk mengetahui faktor kalibrasi total
sistem pengukur percepatan. Faktor kalibrasi total dirumuskan dengan persamaan
sebagai berikut,

Faktor Kalibrasi Total =Sensitivitas Accelerometer × gain amplifier

 Gerak Harmonik

Gerak harmonik dilukiskan dalam bentuk gelombang sinusoidal dan merupakan


representasi dari gerak periodik yang paling sederhana. Gerak harmonik
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut,

x=A Sin (2π/τ t-φ)

Dimana:

A : Amplitudo getaran
τ : Periode osilasi
φ : Fase gelombang
t : Waktu

Frekuensi getaran yang menyatakan jumlah getaran dalam 1 detik yaitu f=1⁄τ.
Frekuensi sirkulasi getaran yang menyatakan sudut yang dilewati oleh getaran ini
dalam waktu 1 detik yaitu ω=2πf= 2π⁄τ. Maka persamaan gerak harmonik dapat
dinyatakan dengan,

x=Ad Sin (ωt-φ)

Sehingga dari persamaan tersebut, kecepatan dan percepatan gerak harmonik


dapat ditentukan dengan menurunkan satu kali untuk memperoleh kecepatan
gerak harmonik, kemudian menurunkan satu kali lagi persamaan kecepatan gerak
harmonik untuk memperoleh percepatan gerak harmonik, dengan demikian

π
Kecepatan : (
ẋ=ωA d cos ( ωt )= A v sin ωt +
2 )
Percepatan : ẍ=−ω2 A d sin ( ωt )= A a sin ( ωt + π )

Persamaan gerak harmonik ini merupakan model yang ideal untuk menyatakan
suatu fenomena fisik getaran, dimana faktor lain yang mempengaruhi sistem tidak
dihiraukan. Faktor-faktor lain tersebut seperti gesekan udara, gesekan pada
tumpuan, dan disipasi energi.
3. Prosedur Praktikum

Alat-alat yang digunakan,

• 1 set sistem massa-pegas


• 2 buah accelerometer piezoelectric Bruel & Kjaer 4671
• 2 buah pengkondisi sinyal Bruel & Kjaer 2525
• 1 buah osiloskop Rigol DS1102E

Setup Praktikum Pengukuran Getaran Sistem Massa-Pegas

Langkah-langkah Eksperimen Pengukuran Getaran Sistem Massa-Pegas,

1. Mengidentifikasi dan menentukan spesifikasi accelerometer piezoelectric.


2. Mengatur sensitivitas accelerometer pada pengkondisian sinyal yang
dihubungkan dengan osiloskop.
3. Memposisikan sistem massa-pegas dalam keadaan diam, kemudian
menarik massa ke bawah dengan simpangan tertentu, lalu melepaskan
sistem massa-pegas.
4. Mengamati sinyal untuk perpindahan dan percepatan pada osiloskop.
Kemudian mencatat
1. Periode (τ ) dan amplitudo perpindahan ( Ad )
2. Periode (τ ) dan amplitudo percepatan ( Aa )
5. Mengulangi percobaan yang sama seperti pada langkah 3 sampai dengan
langkah 4 untuk 2 posisi massa yang berbeda.

4. Hasil dan Pengolahan Data

Alat pengkondisi sinyal


Data Perhitungan
ACoutperpindahan = 200 V/m
AC.outpercepatan = 100 V/ms-2
Hasil percobaan 1:
• Perpindahan :

V1 = 1,046 volt , Ad1 = 1,046 / 200 = 5,23 mm


Δt1 = τ1 = 200 ms , f1 = 1/τ1 = 5 Hz
• Percepatan :
V1 = 0,592 mV ; Aa1 = 0,592/0,1 = 5,92 m/s2
Δt1 = τ1 = 192 ms ; f1 = 1/τ1 = 5,208 Hz
Ad1 = Aa1 / (2πf1)2 = 5,52 mm
Hasil percobaan 2:
• Perpindahan :
V2 = 1,38 volt , Ad2= 1,38 / 200 = 6,9 mm
Δt2 = τ2 = 236 ms , f2 = 1/τ2 = 4,237 Hz
• Percepatan :
V2 = 0,488 mV ; Aa2 = 0,488/0,1 = 4,88 m/s2
Δt2 = τ2 = 236 ms ; f2 = 1/τ2 = 4,237 Hz
Ad2 = Aa2 / (2πf2)2 = 6,88 mm

Hasil percobaan 3:
• Perpindahan :
V3 = 1,58 volt , Ad3= 1,58 / 200 = 7,9 mm
Δt3 = τ3 = 242 ms , f3 = 1/τ3 = 3,42 Hz
• Percepatan :
V3 = 0,368 mV ; Aa3 = 0,368/0,1 = 3,68 m/s2
Δt3 = τ3 = 288 ms ; f3 = 1/τ3 = 3,472 Hz
Ad3 = Aa3 / (2πf3)2 = 7,73 mm
Data sensor yang digunakan,

Pengukuran Perpindahan (Channel 1)


Gain Total Sistem
Accelerometer
Pengukuran
Tipe Sensitivitas AC out
1228636 1,01pC/g 200 V/m 5,95 dB
Pengukuran Percepatan (Channel 2)
Accelerometer Gain Total Sistem
Tipe Sensitivitas AC out Pengukuran
120343 3,21x10-1pC/ms-2 100mV/m s2
9,87 dB
7
Data Accelerometer Piezoelectric

Data yang diperoleh berdasarkan hasil percobaan ,


Percobaan 1

Perpindahan Percepatan

τ (ms) Ad(mm) f (1/s) τ (ms) Aa=ω2 f (1/s) Ad(mm)


Ad(m/s2)

200 5,23 5 192 5,92 5,208 5,52

Percobaan 2

Perpindahan Percepatan

τ (ms) Ad(mm) f (1/s) τ (ms) Aa=ω2 Ad f (1/s) Ad(mm)


(m/s2)

236 6,9 4,237 236 4,88 4,237 6,88

Percobaan 3

τ (ms) Ad(mm) f (1/s) τ (ms) Aa=ω2 f (1/s) Ad(mm)


Ad(m/s2)

242 7,9 3,42 288 3,68 3,472 7,73

Data Hasil Percobaan Pengukuran Amplitudo Perpindahan

Perhitungan error Percepatan

100% × (Ad- Aa)/Ad

- Percobaan 1 = 100% × (5,52-5,23)/5,23 = 5.5%

- Percobaan 2 = 100% × ( 6.9-6.88)/6.9 = 0.289%

- Percobaan 3 =100% × (7,9-7,73)/7,9 = 2,15%

5. Analisis

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil percobaan, maka dengan


menggunakan accelerometer piezoelectric kita dapat menentukan besarnya
percepatan pada sistem massa-pegas yang mengalami getaran.
Berdasarkan ketiga percobaan tersebut, terdapat dua accelerometer
piezoelectric yang digunakan. Salah satu accelerometer piezoelectric digunakan
untuk mengukur percepatan sistem massa-pegas yang kemudian dicatat dalam
amplitudo percepatan Aalalu dilakukan perhitungan untuk mendapat amplitudo
perpindahanAd. Accelerometer piezoelectric yang lainnya digunakan untuk
mengukur perpindahan sistem massa-pegas yang kemudian dicatat dalam
amplitudo perpindahan Ad.Percobaan ini mengasumsikan sistem massa pegas
sebagai gerak harmonik sederhana sehingga seharusnya amplitude perpindahan
dari pengukuran 2 accelerometer piezoelectric akan bernilai sama. Namun pada
hasil percobaan nilai amplitudo perpindahan tersebut bernilai beda. Hal ini
disebabkan oleh :
1. Gaya gesek akibat udara dan gaya gesek akibat friksi pada tumpuan sistem
massa-pegas yang menyebabkan terendamnya sistem massa-pegas dan asumsi
gerak harmonik sederhana tidak dapat menghasilkan nilai yang pasti (hanya
mendekati nilai gerak harmonik sederhana).
2. Noise yang ditimbulkan oleh accelerometer piezoelectric sehingga ada
ketidakpastian dalam menentukan puncak dan lembah gelombang yang akan
berpengaruh terhadap hasil amplitude perpindahan melalui perhitungan
accelerometer piezoelectric percepatan dan pengukuran accelerometer
piezoelectric perpindahan..
3. Arah regangan sistem massa-pegas yang tidak hanya sejajar dengan sumbu
utamanya saja, namun juga pada sumbu yang tegak lurus dengan sumbu
utamanya.
4. Asumsi gerak harmonik sederhana yang hanya berlaku jika sudut simpangan
awal sangat kecil mendekati 0 derajat. Sedangkan pada percobaan sudut
simpangan awal tidak 0 derajat.
Pada praktikum ini juga dilakukan pengukuran dengan menempatkan
massa pada tempat yang berbeda-beda. Hasil percobaan diperoleh bahwa jika
massa diletakkan semakin dekat dengan accelerometer piezoelectric, maka
redaman ,akibat gaya gesek udara dan gaya gesek akibat friksi pada tumpuan
sistem massa-pegas, akan semakin besar pada sistem massa-pegas.Maka
pengukuran amplitudo perpindahan dengan sensor untuk percepatan akan
memiliki galat yang lebih besarjika rendaman semakin besar. Hal ini dibuktikan
dengan amplitudo perpindahan Ad yang dicatat oleh accelerometer piezoelectric
yang mengukur percepatan. Dimana dari percobaan 1 sampai dengan percobaan 3
besar amplitudo perpindahan Adyang dicatat oleh accelerometer piezoelectric
yang mengukur percepatan semakin mendekati besar amplitudo perpindahan
Adyang dicatat oleh accelerometer piezoelectric yang mengukur perpindahan
( Terlihat dari nilai error yang semakin kecil dari percobaan 1 sampai 3).
Dari hasil percobaan, frekuensi yang diukur dari sensor untuk
percepatan dan sensor untuk perpindahan berbeda . Hal ini disebabkan oleh posisi
massa. Seperti yang dirumuskan pada hubungan periode dan panjang tali pada
bandul yang bergerak harmonik sederhana yaitu,
l
T ≈2 π
√ g
T : periode getar (s)
l : jarak dari titik tumpuan( titik yang tidak mengalami simpangan) ke
massa (m)
g : gravitasi (m/s2)

Jadi posisi massa yang semakin jauh dari titik tumpuan/ semakin dekat
dengan sensor akan menghasilkan frekuensi yang relatif lebih rendah atau periode
yang relatif lebih tinggi dibanding massa yang dipasang dekat titik tumpuan/ titik
yang tidak menyimpang.

6. Kesimpulan dan Saran

6.1. Kesimpulan
Alat pengukur getaran accelerometer piezoelectric dioperasikan dengan
cara menempatkan sensor tersebut pada sistem yang akan diukur
percepatannya. Penempatan sensor harus sejajar dengan sumbu utama arah
percepatan yang akan dicari.Dalam melakukan pengukuran getaran suatu
sistem massa-pegas menggunakan alat pengukur getaran accelerometer
piezoelectric, sensor dipasang sedemikian rupa pada sistem massa-pegas
yang telah diberikan simpangan tertentu, kemudian sistem massa-pegas
dilepaskan, sehingga sistem massa-pegas tersebut akan mengalami getaran.
Getaran yang dihasilkan tersebut akan menimbulkan percepatan dalam arah
sumbu utama peletakan sensor. Percepatan yang dialami oleh sistem massa-
pegas akan direspon oleh accelerometer piezoelectric. Accelerometer
piezoelectric akan menghasilkan muatan listrik dari respon yang telah
diperolehnya. Kemudian muatan listrik tersebut dikonversi menjadi
tegangan listrik oleh amplifier. Selain itu amplifier juga akan menguatkan
sinyal yang akan ditampilkan pada display osiloskop dengan nilai gain
tertentu. Dari display osiloskop akan diperoleh amplitudo perpindahan Ad
dan amplitudo percepatan Aa. Dengan demikian percepatan sistem massa-
pegas dapat ditentukan.

Pada sistem massa-pegas sebaiknya didisain sedemikian rupa sehingga


apabila sistem tersebut diberikan simpangan tertentu maka sistem akan
mengalami getaran yang hanya dalam arah sumbu-utama-nya saja. Dengan
demikian pengukuran percepatan yang diperoleh bisa lebih akurat.

7. Referensi

Ernest O. Doebelin, Measurement Systems: Application and Design, McGraw


Hill, 5th Ed, 2004

8. Lampiran

Pertanyaan

1. Apakah frekuensi yang didapat dari data percepatan dan perpindahan sama?

Jika posisi massa yang semakin dekat dengan sensor akan menghasilkan
frekuensi yang relatif lebih rendah atau periode yang relatif lebih tinggi
dibanding massa yang dipasang dekat titik tumpuan/ titik yang tidak
menyimpang.

2.Apakah amplitudo perpindahan massa Ad yang didapat dari perhitungan


menggunakan data percepatan sama dengan data perpindahan? Bandingkan
dengan perkiraan besar simpangan awal yang diberikan!
Berdasarkan hasil percobaan, frekuensi yang didapat dari data percepatan
dan perpindahan beerbeda. Hal ini dikarenakan sistem massa-pegas
mengalami gaya gesek akibat udara dan gaya gesek akibat friksi, terdapat
noise yang ditimbulkan oleh accelerometer piezoelectric dari lingkungan
sekitar, dan arah regangan sistem massa-pegas yang tidak hanya sejajar
dengan sumbu utamanya saja.

Anda mungkin juga menyukai