Anda di halaman 1dari 6

MATERI PERKULIAHAN

BERITA DAN FOTOGRAFI


Mata Kuliah Berita dan Fotografi
SKS 2
Pertemuan 5
Pokok Bahasan Teknik wawancara mencari fakta-fakta
pada berita
Dosen Pengampu Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd.
Dadi Satria, M.Pd.
Farel Olva Zuve, M.Pd.

A.Learning Outcomes ( Capaian Setelah mempelajari materi ini diharapkan


pembelajaran Terkait KKNI) mahasiswa secara kritis mampu memahami teknik
wawancara mencari fakta-fakta pada berita

B. Materi

1. Wawancara Jurnalisme

Pada dasarnya pekerjaan jurnalisme adalah wawancara, baik dia seorang reporter, penyiar
atau anchor, produser, bahkan sampai pemimpin redaksipun masih ada saat-saat dia harus
turun langsung untuk wawancara. Wawancara jurnalisme bukan wawancara kusioner
dengan jawaban “YA” dan “TIDAK”.

Wawancara jurnalisme adalah sebuah dialog untuk megumpulkan dan merekonstruksi fakta
dari informasi yang telah ada sebelumnya. Untuk menghasilkan wawancara yang hebat,
seorang jurnalis harus memperhatikan tahap-tahap persiapan, pelaksanaan, produksi atau
penulisan, sampai pada tahap evaluasi. Di tulisan ini akan disampaikan mengenai tahap
persiapan dan pelaksanaan.

2. Pedoman Wawancara.

Dalam dunia jurnalistik, seorang jurnalis (Reporter, penyiar, anchor, host) harus melakukan
persiapan yang cukup sebelum mewawancarai seseorang. Dia harus paham betul masalah
yang akan ditanyakan. Sehingga dia bisa pandai menjaga wawancara tetap fokus dan tidak
kehilangan arah, agar keterangan atau jawaban yang disampaikan narasumber sesuai dengan
kebutuhan dan keingintahuan pembaca/pemirsa/pendengar. Harus paham bahwa wawancara
yang dilakukannya bukan untuk keperluan pribadinya, editornya, bosnya, atau medianya,
tapi untuk memenuhi need and want pembaca atau audiens mereka. Perlu mengetahui latar
belakang atau sifat orang yang akan diwawancarai agar mudah menyesuaikan diri
dengannya ketika bertatap muka.
Penting sekali bagi seorang jurnalis untuk melakukan riset kecil-kecilan mengenai topik
yang akan menjadi materi wawancara dan orang yang akan menjadi narasumber.
Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada seorang narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait
dengan masalah yang akan digali dan diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu , namun
seorang jurnalis (penyiar atau reporter) sebagai pewawancara dapat mengembangkan
pertanyaan. Jika ada informasi yang menarik -dari jawaban narasumber misalnya- dan perlu
diperdalam lagi, maka pewawancara dapat mengajukan pertanyaan lain di luar konsep
pertanyaan yang telah disediakan.

3 . Jenis Wawancara.

 News interview (wawancara berita), yaitu wawancara yang dilakukan untuk


memperoleh keterangan, konfirmasi, atau pandangan interviewee (narasumber)
tentang suatu masalah atau peristiwa.
 Personal interview (wawancara personal/biografi), yaitu wawancara untuk
memperoleh data tentang diri-pribadi dan pemikiran narasumber –disebut juga
wawancara biografi.
 Exclusive interview (wawancara eksklusif), yaitu wawancara yang dilakukan secara
khusus, tidak bersama wartawan dari media lain.
 Lucky interview /casual interview, yaitu wawancara “secara kebetulan”, tidak ada
perjanjian dulu dengan narasumber, misalnya mewawacarai seorang pejabat
sebelum, setelah, atau di tengah berlangsungnya sebuah acara.
 Vox Vop / On the spot interview /people in the street interview, yaitu wawancara di
tempat kejadian dengan berbagai narasumber, misalnya di lokasi kebakaran.
 Writen interview (Wawancara tertulis), yaitu wawancara yang dilakukan via email
atau bentuk komunikasi tertulis lainnya.
 Door step interview, yaitu wawancara dengan cara mencegat narasumber di sebuah
tempat, misal tersangka korupsi yang baru keluar dari ruang interogasi KPK.

4 . Teknik-Teknik Wawancara.

Persiapan Wawancara :

 Tentukan topik wawancara, apakah wawancara topic atau wacana, human interest,
peristiwa, biografi, dll.
 Pahami masalah yang akan diangkat dalam wawancara (kumpulkan data, literature,
dll). Apabila wawancara dilakukan di studi, maka anda memiliki waktu yang cukup
panjang untuk mempersiapkan diri. Namun untuk wawancara live by phone
biasanya hitungannya hanya dalam satu jam, bahkan menit. Disini anda harus benar-
benar memamfaatkan waktu untuk mempelajari topik wawancara dengan cepat.
 Tentukan narasumber yang akan diwawancarai. Penting untuk diperhatikan
relevansi narasumber sesuai topik yang akan dibahas dan juga kompetensi
narasumbernya. Pastikan soal nama, jabatan, institusi dari dari narasumber clear.
 Kenali karakter narasumber. Tidak semua narasumber bias bersikap ramah dan tidak
semua narasumber banyak bicara. Perlu sekali karakter narasumber, terutama
narasumber dalam katagori khusus dan unik, dikenali agar wawancara berjalan
mengalir dan tidak kaku.
 Buatlah janji dengan narasumber. Sampaikan ke narasumber untuk datang lebih
awal minimal satu jam sebelum wawancara dimulai (untuk wawancara studio).
Buatlah janji dengan narasumber berapa lama lagi akan dihubungi (jam atau menit)
dan tanyakan dinomor kontak yang mana narasumber bias dihubungi untuk menjaga
kualitas sambungan telepon (wawancara live by phone)
 Siapkan pertanyaan atau Term Of Refrence (TOR). Jika perlu kirimkan TOR kepada
narasumber agar narasumber juga paham topic yang akan dibahas dan kemana target
wawancara. Sehingga narasumber mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri
(untuk wawancara yang rentang waktu pelaksanaan, penerbitan dan penayangannya
memiliki durasi waktu yang cukup panjang. Sementara untuk wawancara mendesak
by phone, maka narasumber dapat diberitahukan apa masalah yang akan ditanyakan
dan poin-poin pertanyaannya apa saja.

5. Pelaksanaan Wawancara :

 Datang tepat waktu jika ada kesepakatan dengan narasumber bertemu disatu tempat.
 Menghubunginya tepat waktu jika sudah berjanji akan menghubunginya dalam
waktu berapa lama kemudian sejak petama kali anda telepon membuat janji.
 Perhatikan penampilan sopan, rapi, atau sesuaikan dengan suasana, jika anda
berjanji akan menemui narasumber dilokasi tertentu. Berpemapilan yang sama jika
anda mewawancarai narasumber dilayar kaca.
 Kenalkan diri dan jika perlu tunjukkan ID/Press Card jika bertemu langsung dengan
narasumber. Memperkenalkan diri siapa dan apa posisi anda (penyiar, produser, atau
eksekutif produser) dan dari media apa, jika anda menghubunginya lewat telepon.
Perkenalkan diri terlebih dahulu akan lebih sopan, baru anda menyebut posisi dan
media anda.
 Lakukannlah Ice Breaking atau mencairkan suasana. Caranya mudah mudah, bisa
dilakukan dengan mengorol santai, menanyakan kabar narasumber apa kegiatannya,
dll. Proses ice breaking dilakukan sebelum wawancara agar suasana dan jalannya
wawancara mengalir, tidak kaku dan narasumber merasa nyaman untuk bicara atau
menjelaskan.
 Gunakanlah intonasi pertanyaan yang lebih friendly, tidak ketus, tidak judes. Jangan
membawa sentiment pribadi atau ketidaksukaan anda dengan narasumber, masalah
yanhg diangkat atau sepak terjang narasumbernya.
 Tidak menempatkan diri lebih hebat dari narasumber atau merasa minder dengan
narasumbernya. Hal ini akan mempengaruhi cara anda bertanya dan kualitas
wawancara secara keseluruhan.
 Pertanyaan tidak bersifat interogatif atau terkesan memojokkan.
 Buatlah catatan-catatan dari jawaban narasumber, terutama untuk poin-poin penting.
Bagi reporter jika wawancaranya tidal dalam bentuk door step, maka bisa membuat
catatan dan jangan terlalu mengandalkan recorder.
 Ajukan pertanyaan secara ringkas, singkat, dan padat. Jangan bertanya
menggunakan kalimat yang bertele-tele, muter-muter dan tidak jelas. Hal ini akan
membuat narasumber meragukan kompetensi anda.
 Hindari pertanyaan tertutup dengan jawaban “yes-no” –pertanyaan yang hanya.
Gunakan kalimat pertanya terbuka dengan kalimat awal pertanyaan bisa
menggunakan “mengapa” (why). Jika anda sudah mahir berwawancara, maka
kalimat pertanyaan seperti apapun akan menjadi kalimat pertanyaan terbuka dan
dapat membuat narasumber menjelaskan dengan lebih panjang dan terbuka.
 Hindari pertanyaan ganda atau bertanya dua pertanyaan dalam satu waktu bertanya.
Narasumber tetap akan menjawab satu dan menanyakan kepada anda apa tadi
pertanyaan keduanya. Lebih baik bertanya satu-satu
 Jadilah pendengar yang baik. Artinya dengarkan jawaban narasumber dan jangan
memotongnya jika jawabab belum clear atau jelas. Potonglah jawaban narasumber
dengan pertanyaan, sehingga anda terkesan cerdas. Jangan memotong jawaban
narasumber pada ssat yang tidak tepat apalagi terlalu sering, kesannya anda ingin
unjuk gigi lebih hebat dari narasumber. Yang dibutuhkan oleh pendengar atau
audien adalah jawaban narasumber bukan pertunjukan siapa diri anda.
 Boleh menyela apabila narasumber lari dari topik yang dibicarakan, namun selalah
dengan sopan. Paling bagus anda menyelanya dengan pertanyaan yang mengarahkan
kembali ke topik yang sedang dibicarakan, sehingga anda terkesan smart dan
menguasai masalah.
 Anda dapat mengajukan pertanyaan baru yang muncul dari penjelasan narasumber.
Hal ini sering terjadi dalam setiap wawancara.
 Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan lupa memberikan kesempatan kepada
narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan.
 Usai wawancara, sampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber dan sampaikan
juga nomor kontak yang narasumber bisa hubungi.
 Hormati permintaan narasumber untuk tidak mempublish poin jawaban-jawaban
yang disampaikannya (off the record) dan hormati juga bila nama, jabatan, atau
identitasnya tidak ingin disebut.

C. Rancangan Tugas
Tujuan Pemberian Tugas

Mengetahui dan memahami teknik wawancara mencari fakta-fakta pada berita.

Uraian Tugas:

Objek Garapan

 Wawancara jurnalisme
 Pedoman wawancara
 Jenis wawancara
 Teknik wawancara
 Pelaksanaan wawancara
Metode/Cara Pengerjaan

 Mencari sumber-sumber tentang objek garapan


 Mengidentifikasi data berkaitan objek garapan
 Merekonstruksi dalam bentuk tulisan ilmiah (ringkasan).
Luaran

 Membuat ringkasan dalam bentuk makalah ilmiah


Kriteria

a. Ketepatan penjelasan
b. Kelengkapan data
c. Kreativitas

Rubrik Penilaian

Kriteria 1: Ketepatan Penjelasan


Sangat Kurang Tidak Skor
Dimensi Memuaskan
Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Ketepatan Objek Objek Objek Objek
penjelasan garapan garapan garapan garapan
tugas tugas tugas tugas
dijelaskan dijelaskan dijelaskan dijelaskan
dengan dengan tepat dengan dengan tidak
sangat tepat dan kurang tepat tepat
dan didukung
didukung dengan
dengan bebarapa
berbagai sumber
sumber bacaan
bacaan

Kriteria 2: Kelengkapan Data

Sangat Kurang Tidak Skor


Dimensi Memuaskan
Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Kelengkapan Objek Objek Objek Objek
Data garapan garapan garapan garapan
tugas tugas tugas tugas tidak
didukung didukung didukung didukung
dengan dengan dengan data dengan data
sangat lengkap dan lengkap yang
lengkap dan dengan lengkap
dengan beberapa
berbagai sumber
sumber bacaan
bacaan

Kriteria 3: Kreativitas

Sangat Kurang Tidak Skor


Dimensi Memuaskan
Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Kreativitas Objek Objek Objek Objek
garapan garapan garapan garapan
tugas ditulis tugas ditulis tugas ditulis tugas ditulis
dengan dengan baik, dengan dengan tidak
sangat baik, lengkap, dan kurang baik, baik, tidak
sangat jelas kurang lengkap, dan
lengkap, dan lengkap, dan tidak jelas
sangat jelas kurang jelas

Anda mungkin juga menyukai