Anda di halaman 1dari 40

Company

LOGO

MEDIA PUBLIKASI MULTIMEDIA


Materi

1. Televisi
2. Interactive Multimedia Merchandising
3. Merchandising Kiosk
4. Video Kiosk
5. Virtual Shopping
6. Comparison Shopping
7. Mass Market Application
1. TELEVISI
Untuk iklan televisi, ada beberapa teknik
visual yang dapat digunakan untuk
membuat naskan iklan yang dramatis dan
mempunyai kemampuan yang kuat.
1.1. Teknik Visual Naskah
(menurut Russel)

1.1.1. Spokesperson 1.1.8. Slice of Life


1.1.2. Testimonial 1.1.9. Customer
1.1.3. Demonstration Interview
1.1.4. Close Ups 1.1.10. Vignettes dan
1.1.5. Story Line Situation
1.1.6. Direct Product 1.1.11. Animation
Comparison 1.1.12. Stop Motion
1.1.7. Humor 1.1.13. Rotoscaope
1.1.14. Combination
1.1.1. Spokesperson

Teknik ini menampilkan seseorang


dihadapan kamera yang langsung
membawa iklan kepada pemirsa televisi.
Contohnya
 Salah satu iklan pasta gigi
 Dalam iklan itu seorang pria berdasi dengan
gaya seorang salesman berada dalam
ruangan praktek dokter gigi. Ia berbicara
tentang pengalamannya mengatasi dan
mencegah gangguan gusi berdarah dengan
selalu menggunakan pepsoden.
1.1.2. Testimonial

Teknik ini mempergunakan seseorang


yang dikenal luas yang mampu
memberikan kesaksian atau jaminan
tentang suatu produk.
Misalnya artis Marisa Haque yang
memberi komentar tentang sebuah sabun
kecantikan bermerek lux.
1.1.3. Demonstration

Teknik ini cukup populer mengingat


televisi adalah media yang ideal untuk
memberikan demonstrasi kepada
konsumen tentang manfaat suatu produk.
Misalnya saja proses menghilangnya
kotoran dari baju yang dicuci dengan
Rinso Super Aktif
1.1.4. Close Ups

Menampilkan suatu produk dengan teknik


blur.
Misalnya menampilkan close up indomie
yang telah dimasak dan masih mengepul
panas, siap untuk segera disantap.
1.1.5. Story Line

Teknik ini mirip membuat sebuah film yang


sangat pendek.
 Misalnya, salah satu iklan Pepsi Cola yang
dimulai dengan adegan banyak orang yang
tengah berjemur di pantai. Matahari kebetulan
bersinar sangat terik. Tidak jauh dari tempat itu
tiba-tiba sebuah kios minuman ringan dibuka.
Perlahan-lahan, satu persatu orang berjemur di
pantai mendatangi kios tersebut sambil berjingkat
dan mengeluhkanpasir yang panas.
 Akhirnya semua orang, termasuk seekor anjing
menyerbu kios tersebut. Sementara selama itu
penyiar memberikan komentar betapa minuman
tersebut didambakan oleh mereka yang
kehausan.
1.1.6. Direct Product Comparison

 Gaya ini membandingkan dua produk secara


langsung.
 Misalnya saja iklan sebuah minuman yang
mengambarkan suasana studi wisata para pelajar
sebuah sekolah menegah pada abad mendatang.
Para pelajar tersebut sedang mengunjungi sebuah
situs purbakala yang sedang digali. Sambil
mendengarkan keterangan pemandu wisata mereka
mengenggam kaleng minuman Pepsi Cola tiba-tiba
seorang pelajar menemukan sebuah botol kosong
Coca Cola yang telah membatu. Ia menunjukkan
botol tersebut kepada pemandu wisata dan bertanya
benda apakah itu. Sang pemandu wisata yang
tampaknya juga seorang profesor, setelah melihat
sebentar, mengatakan bahwa itu minuman ringan
yang populer pada abad yang lampau.
1.1.7. Humor

Gaya ini termasuk salah satu gaya yang


digemari oleh copywritter maupun konsumen.
Akan tetapi gaya ini sebenarnya
mengandung resiko yang sangat besar.
Apabila penggarapan humornya tidak hati-
hati, pemirsa malah bisa menjadi sebal dan
jengkel. Apalagi jika diingat, humor akan
kehilangan daya tariknya apabila sudah
sering disaksikan atau didengarkan.
Iklan yang terjebak dalam penampilan seperti
ini , meskipun menggunakan pelawak yang
paling lucu sekalipun, biasanya tidak
tertolong lagi.
1.1.8. Slice of Life

Pendekatan ini mempergunakan


penggaaalan dari adegan sehari-hari.
Rumusnya adalah dengan menggabungkan
keadaan yang menjengkelkan +
penyelesaian masalah + kebahagiaan.
 Contohnya adalah iklan obat sesak napas.
Pertama-tama digambarkan orang yangsedang
menderita sesak napas. Dadanya bagai diikat
denga tali yang besar dan kuat. Wajahnya
memelas. Setelah ia menelan satu atau dua butir
Napacin, sesak napasnya pun segera hilang. IA
lega dan wajahnya menjadi berseri.
1.1.9. Customer Interview

Mewawancarai konsumen yang


menggunakan produk secara langsung.
 Misalnya iklan Bodrex, Seseorang pria
berdasi digambarkan memegang sebuah
mikrofon. Dengan gaya seorang reporter ia
mewawancarai seorang supir taksi tentang
apa yang ia lakukan apabila sakit datang
menyerang.
1.1.10. Vignettes dan Situation

 Membuat skenario tentang pengalaman yang


sering dialami banyak orang sehari – hari.
 Produk-produk yang sering menggunakan teknik
seperti ini adalah minuman, permen, rokok dan
produk-produk lain yang sering dikomsumsi.
Gambar yang ditampilkan biasanya menunjukkan
sejumlah orang tengah menikmati sesuatu produk
seperti menikmati hidup. Sementara itu musik dan
liriknya memberikan suasana yang mendukung.
 Misalnya iklan susu cap Nona. Seorang anak kecil
digambarkan giat mengikuti ayahnya berolahraga
pada pagi hari. Setelah itu ia dipanggil oleh ibunya
untuk minum segelas susu.
1.1.11. Animation

Animasi biasa anda kenal sebagai gambar


kartun. Teknik seperti ini biasanya
menggunakan gambar atau tokoh kartun
sebagai ganti suasana atau manusia
sebenarnya.
 Contoh yang pernah sangat populer pada
masa iklan masih muncul di TVRI adalah iklan
pembasmi serangga merek Raid.
1.1.12. Stop Motion

Meskipun mampu menampilkan gambar


bergerak, televisi sering kali juga
menampilkan iklan yang disajikan hanya
sebagai stop motion, dan mungkin juga
merupakan suatu rangkaian gambar
berseri.
 Contoh yang paling jelas adalah iklan-iklan
mengenai berbagai obyek wisata di Indonesia
yangsering ditampilkan oleh RCTI.
1.1.13. Rotoscaope

Teknik ini menggabungkan teknik animasi


dengan gambar nyata.
 Misalnya, iklan bumbu masak Royco.
Digambarkan bagaimana seorang ibu rumah
tangga menyiapkan hidangan untuk
keluarganya. Sementara itu seorang pria
gemuk berpakai lengkap seperti seorang juru
masak, yang merupakan tokoh kartun,
berloncat-loncat ke sana kemari
mendampinginya.
1.1.14. Combination

Teknik ini pada dasarnya merupakan


penggabungan dari dua atau beberapa
teknik dasar di atas.
1.2. Permirsa Televisi
 Kata pirsa jika diberi imbuhan pe- menjadi pemirsa. Kata pirsa
(berkategori verba) berasal dari bahasa daerah yang berarti
'tahu' atau 'melihat'. Prefiks pe- (bertalian dengan prefiks
verbal me-) di dalam bahasa Indonesia, antara lain,
mengandung makna 'orang yang me-' atau 'orang yang
melakukan'.
 Kata pemirsa, berarti 'orang yang melihat atau mengetahui'.
Kata itu kemudian digunakan sebagai istilah di dalam media
massa elektronik, khusunya televisi, yang secara khusus
diberi makna 'orang yang menonton atau melihat siaran
televisi atau penonton televisi'.
 Kata pirsawan sebaiknya dihindari sebab kata itu dibentuk
dari kata dasar verba pirsa dan imbuhan -wan, yang
merupakan bentukan kata yang tidak lazim. Imbuhan -wan
lazim dilekatkan pada kata dasar yang berupa nomina rupa--
>rupawan, harta--> hartawan; atau dilekatkan pada adjektiva,
seperti setia-->setiawan.
1.3. Motif Orang Menonton Televisi

1. Motif Informasi
a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan lingkungan terdekat,
masyarakat dan dunia.
b. b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai
masalah praktis, pendapat dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat
umum.
d. Belajar, pendidikan diri sendiri.
e. Memperoleh rasa damai melalui
penambahan pengetahuan.
2. Motif Identitas pribadi
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b. Menemukan model perilaku.
c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai
lain (dalam media).
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri
sendiri.
3. Motif Integrasi dan interaksi sosial
a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan
orang lain; empati sosial.
b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan
meningkatkan rasa memiliki.
c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi
sosial.
d. Memperoleh teman selain dari manusia.
e. Membantu menjalankan peran sosial.
f. Memungkinkan seseorang untuk dapat
meghubungi sanak – keluarga, teman dan
masyarakat.
4. Motif Hiburan
a. Melepaskan diri atau terpisah dari
permasalahan
b. Bersantai
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
d. Mengisi waktu
e. Penyaluran emosi
f. Membangkitkan gairah seks
1.4. Bentuk – bentuk Iklan Televisi

Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur


suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu pesan yang
disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif

Berdasarkan bentuknya iklan televisi dapat


dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:

 Live Action - Video klip iklan yang melibatkan unsur


gambar, suara, dan gerak secara bersama

 Animation - Iklan yang dibangun berdasarkan gambar-


gambar kartun (baik dua maupun tiga dimensi) baik
gambar kartun yang digambar dengan ketrampilan
tangan maupun animasi komputer
 Stop Action - Iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live
action dan teknik animasi sehingga memberikan efek dramatik iklan,
dimana ilustrasi yang rumit dapat digambarkan dengan baik dan
menarik

 Musik - Disampaikan melalui musik sebagai media penyampai


pesan. Artinya pesan iklan dikemas dalam sebuah alunan musik
sebagai kekuatan utama pesan iklan

 Superimposed - Iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang


diperlihatkan di atas gambar lain, dalam hal ini gambar yang muncul
biasanya diperlihatkan di ujung layar sementara siaran te;evisi tetap
berlangsung

 Sponsor Program - Iklan televisi dimana pihak pengiklan atau


sponsor membiayai program acara televisi tertentu dan sebagai
imbalannya ia dapat menyampaikan pesan iklan dengan lebih
mendominasi.
 Running Text - Iklan televisi dimana pesan diperlihatkan
muncul masuk secara perlahan bergerak dari kanan masuk
pada layar lalu menghilang pada sebelah kiri layar

 Caption - Iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya


saja pesan yang digunakan hanya berupa tulisan. Biasanya
digunakan untuk mendukung iklan property endorsement

 Backdrop - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan


pada latar belakang acara yang diadakan.

 Credit Title - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan


pada bagian akhir ketika sebuah acara sudah selesai
 Ad lib - Iklan televisi dimana pesan disampaikan dan
diucapkan oleh penyiar secara langsung, baik diantara satu
acara dengan acara yang lain maupun disampaikan oleh
pembawa program acara tertentu

 Property Endorsement - Iklan ini berbentuk dukungan sponsor


yang diperlihatkan pada berbagai hal yang digunakan sebagai
kelengkapan properti siaran maupun berbagai hal yang
dikenakan oleh artis atau penyiar (soft campaign)

 Promo ad - Iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk


mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan pemirsa
tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga program
acara tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup
banyak
1.5. Karakteristik Iklan Televisi

1. Pesan dari produk dapat dikomunikasikan


secara total, yaitu audio, visual, dan gerak.
Hal ini mampu menciptakan kelenturan bagi
pekerja kreatif untuk mengkombinasikan
gerakan, kecantikan, suara, warna, drama,
humor, dan lain-lain.

2. Iklan di televisi memiliki sarana paling


lengkap untuk eksekusi

3. Iklan ditayangkan secara sekelebat.


1.6. Peran Penting Iklan Televisi

1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu


perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi
yang terencana dan tertata dengan baik.

2. Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau


produk tersebut.

3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk


konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.

4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat


luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang
sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada
masyarakat oleh perusahaan tersebut. Mengembangkan alih
pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan
masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya
dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya
1.7. Kekuatan dan Kelemahan Televisi

Kekuatan iklan di media televisi

1. Televisi mempunyai pengaruh dan dampak


komunikasi yang kuat karena mengandalkan
audio, visual, dan gerak. Bagi khalayak sasaran,
iklan televisi mempunyai kemampuan yang kuat
untuk mempengaruhi persepsi mereka.

2. Iklan televisi mempunyai efisiensi dalam hal


biaya. Hal ini didasarkan pada jutaan penonton
televisi yang secara teratur menonton iklan
komersial. Jangkauan massal ini menimbulkan
efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.
Kelemahan iklan di televisi

1. Biaya yang absolut yang besar untuk memproduksi dan


menyiarkan iklan komersial. Meskipun biaya untuk
menjangkau setiap kepala adalah rendah, biaya absolut
dapat membatasi niat pengiklan. Besarnya biaya ini dihitung
dari pembayaran artis, production house, dan membeli
waktu media televisi yang sangat besar.

2. Khalayak penonton televisi tidak selektif dibandingkan kabar


dan majalah yang segmentasinya lebih tajam.
Segmentasinya tidak setajam kabar dan majalah. Jadi, iklan
yang ditayangkan di televisi memiliki kemungkinan
mejangkau pasar yang kurang tepat.
2. INTERACTIVE MULTIMEDIA
MERCHANDISING
 Interactive multimedia merchandising
 Online Shopping
 Virtual shopping/ home shopping

 Merupakan cara perusahaan untuk menjangkau dan


melayani pelanggan.

 Dengan menggunakan interactive multimedia


merchandising pelanggan tidak report pergi ketoko –
toko untuk mencari produk yang diinginkan, cukup
dengan membuka layanan online maka produk yang
diinginkan akan didapatkan.
3. MERCHANDISING KIOSK
4. VIDEO KIOSK
5. VIRTUAL SHOPPING
6. COMPARISON SHOPPING
7. MASS MARKET APPLICATION

Anda mungkin juga menyukai