Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mariana Jellin Wirdiningsih

NIM : B1A019122

Tanggal praktikum : 3 Juni 2020

Penentuan Aktivitas Enzim Amilase

A. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari aktivitas enzimatik amilase dari air liur pada pati.

B. Teori Dasar
Enzim merupakan biokatalisator yang sangat efektif dalam meningkatkan
kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata, dimana reaksi ini tanpa enzim akan
berlangsung lambat. Sifat-sifat istimewa yang dimiliki oleh suatu enzim antara lain
kapasitas katalitik dan spesifisitasnya yang sangat tinggi. Enzim juga mempunyai
peran dalam transformasi berbagai jenis energi. Penggunaan enzim dalam
bioteknologi modern semakin berkembang secara cepat. Salah satu enzim yang
banyak digunakan dalam beberapa bidang industri adalah enzim amilase.
Amilase merupakan enzim yang memiliki kemampuan untuk menghidrolisis pati
menjadi struktur-struktur yang lebih kecil atau yang sering disebut dengan monomer.
Monomer penyusun pati adalah glukosa. Banyak bidang industri yang membutuhkan
enzim sebagai agen hidrolisis pati. Salah satu contoh industri yang memanfaatkan
amilase adalah industri pangan. Peran dari amilase dalam industri pangan yaitu untuk
menghidrolisis pati/amilum menjadi dekstrin, selanjutnya menjadi maltosa dan
akhirnya menjadi glukosa. Tidak berhenti pada industri pangan saja, amilase juga
memperluas peranannya dalam industri detergen. Kemampuan amilase dimanfaatkan
untuk hidrolisis pati dalam menghilangkan noda yang sangat sulit dibersihkan.A
Enzim amilase dapat diproduksi dari berbagai sumber seperti tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme.. Beberapa Genus Bacillus lain yang telah dilaporkan mampu
menghasilkan enzim amilase, diantaranya yaitu B. subtilis, B. stearothermophilus, B.
licheniformis dan B. amyloliquefaciens.
Pengujian karbohidrat dilakukan dengan dua cara yaitu uji kualitatif dan uji
kuantitatif. Salah satu pengujian kualitatif karbohidrat adalah dengan metode iodin.
Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari , baik
yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam
proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan
glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan
manusia. Terdapat beberapa cara uji kimia untuk mengenali dan mengetahui adanya
kandungan karbohidrat pada makanan adalah sebagai berikut.
1. Uji Kualitatif
a. Uji Molish
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya karbohidrat secara
umum. Uji ini pada dasarnya merupakan reaksi antara furfural dan turunannya
dengan naftol menghasilkan senyawa komplek berwarna ungu. Furfural dan
turunannya tersebut merupakan hasil dehidrasi monosakarida oleh asam sulfat
pekat.
b. Uji Iodin
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya polisakarida. Polisakarida
yang ada dalam sampel akan membentuk komplek adsorpsi berwarna spesifik
dengan penambahan iodium. Polisakarida jenis amilum akan memberikan
warna biru. Desktrin akan memberikan warna merah anggur, sedangkan
glikogen dan pati mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah
coklat.
c. Uji Benedict
Uji ini merupakan modifikasi dari uji fehling, reagen benedict relatif
tidak stabil disbanding larutan fehling. Gula yang mengandung gugus aldehid
atau keton bebas akan mereduksi Cu2+ dalam suasana basa menjadi Cu+ yang
mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
2. Uji Kuantitatif
a. Metode Fisika
Ada 2 macam, yaitu :
1) Berdasarkan indeks bias, cara ini menggunakan alat refraktometer yaitu
dengan rumus : X= [ ( A+B )C – BD) ]
2) Berdasarkan rotasi optis, cara ini menggunakan alat polarimeter digital
(dapat diketahui hasilnya langsung) dinamakan sakarimeter.
b. Metode Kimia
Ada 2 macam cara, yaitu :
1) Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif yang digunakan
untuk menentukan konsentrasi dari reaktan.
2) Spektrofotometri, cara ini menggunakan prinsip reaksi reduksi CuSO4 oleh
gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk endapan
kupru oksida (Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta
asam fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu komplek senyawa berwarna biru
yang dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
c. Metode Kromatografi
Penentuan karbohidrat dengan cara kromatografi adalah dengan mengisolasi
dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran.
d. Metode Enzimatik
Metode enzimatik, sangat tepat digunakan untuk penentuan kadar suatu gula
secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik. Contoh enzim
yang dapat digunakan ialah amilase digunakan untuk mengukur kadar glukosa

C. Prosedur Praktikum
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain;
1. Dua buah tabung reaksi disiapkan. Tabung A sebagai tabung sampel dan tabung B
sebagai tabung kontrol.
2. Tabung A diisi dengan Pati 1% 10 mL, NaCl 1% 2 mL dan buffer 2 mL
3. Isi tabung A sebanyak 7 mL dipindahkan ke tabung B
4. Kedua tabung diletakkan pada inkubator dengan suhu 37 ◦C
5. 1 mL air liur ditambahkan ke dalam tabung A, dan 1 mL aquades ditambahkan ke
dalam tabung B
6. 16 buah tabung tes disediakan. Sebanyak 8 buah untuk tabung sampel dan 8 buah
lagi untuk tabung kontrol. Ke dalam tiap tabung tes ditambahkan indikator iodin
sebanyak 1 mL.
7. Larutan dalam tabung A dan B ditambahkan satu tetes ke dalam masing-masing
tabung tes
8. Penambahan dilakukan setiap 2 menit sampai tabung tes 8. Larutan dicampur dan
diamati perubahan warnanya

D. Hasil Pengamatan

Tabung tes Asal larutan yang ditambahkan


Tabung A Tabung B
T-1 Biru Biru
T-2 Biru Biru
T-3 Merah kecoklatan Biru
T-4 Merah kecoklatan Biru
T-5 Merah kecoklatan Biru
T-6 Merah kecoklatan Biru
T-7 Merah kecoklatan Biru
T-8 Merah kecoklatan Biru
Tabel 1.1 Hasil penambahan tabung A dan tabung B ke tabung tes
Setelah ditetesi larutan dari tabung A (tabung sampel), larutan iodin pada tabung
tes pertama (T-1) dan kedua (T-2) menjadi warna biru. Setelah empat menit, larutan
iodin pada tabung tes ketiga (T-3) ditetesi larutan dari tabung A dan mengalami
perubahan warna menjadi merah kecoklatan, begitu pula dengan tabung tes keempat
(T-4) sampai tabung tes kedelapan (T-8). Sedangkan larutan iodin pada tabung tes
yang ditetesi larutan dari tabung B (tabung kontrol) mengalami perubahan warna
menjadi biru.

E. Pembahasan
Pengujian karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
dengan uji iodin. Uji iodin dapat membantu untuk mengetahui adanya polisakarida.
Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru. Desktrin akan memberikan
warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati mengalami hidrolisis parsial akan
memberikan warna merah coklat. Hidrolisis pati oleh enzim amilase akan
menunjukan perubahan warna larutan yang berisi indikator iodin menjadi merah
kecoklatan.
Enzim amilase berfungsi untuk memecah pati yang merupakan polimer dari
glukosa mencadi monomernya yaitu glukosa. Enzim amilase dapat diperoleh dari
sekresi air liur atau saliva. Mekanisme kerja dari enzim alfa amilase adalah dengan
cara memecah ikatan α-1,4-glikosidik rantai glukan pati dari sebelah dalam. Di
dalam rongga mulut, karbohidrat akan dipecah menjadi rantai yang lebih pendek
disebut dekstrin. Untuk menentukan kemampuan hidrolisis enzim amilase, maka
dilakukan pengujian hidrolisis terhadap pati oleh enzim amilase yang ditandai
dengan adanya titik akhromatik. Titik akromatik merupakan suatu keadaan yang
mana peraksi iodin tidak lagi memperlihatkan perubahan warna, karena enzim
amilase telah menghidrolisis pati menjadi maltosa maupun glukosa.
Praktikum kali ini menguji adanya pati yang mengalami hidrolisis oleh enzim
amilase dari air liur. Tabung tes pertama (T-1) dan kedua (T-2) ditetesi larutan dari
tabung A mengalami perubahan warna menjadi biru yang menunjukan tidak terjadi
hidrolisis pati sebelum empat menit tabung A diinkubasi. Setelah empat menit
tabung A diinkubasi, larutan dari tabung A ditambahkan ke tabung tes ketiga (T-3).
Larutan dari tabung tes ketiga (T-3) mengalami perubahan warna menjadi merah
kecoklatan. Hal ini juga terjadi pada tabung tes keempat (T-4) sampai kedelapan (T-
8). Larutan pada tabung tes mengalami perubahan warna menjadi merah kecoklatan
dan tidak ada yang berubah menjadi warna biru, ini berarti bahwa pati telah
terhirdolisis sempurna oleh enzim amilase setelah empat menit tabung A diinkubasi.
Sedangkan, larutan berisi indikator iodin pada tabung tes yang ditetesi larutan dari
tabung B menjadi berwarna biru. Hal ini dikarenakan pada tabung B larutan pati
tidak mengalami hidrolisis selama masa inkubasi.

F. Kesimpulan
Setelah empat menit tabung A diinkubasi, pati pada tabung A mengalami
hidrolisis oleh enzim amilase yang menyebakan perubahan warna larutan iodin pada
tabung tes menjadi merah kecoklatan apabila ditetesi larutan dari tabung A.
Sedangkan tabung tes lainnya yang tidak mengalami perubahan warna menjadi
merah dikarenakan pati di dalam larutan yang ditambahkan tidak mengalami
hidrolisis.

Anda mungkin juga menyukai