Makalah Kemiskinan Dan Kesenjangan PDF Dikonversi
Makalah Kemiskinan Dan Kesenjangan PDF Dikonversi
Disusun Oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu semua, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan khususnya bagi kami selaku mahasiswa yang sedang dalam
proses pembelajaran dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Kemiskinan....................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................29
PENUTUP..............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1
(1974-1979) menjadi pemerataaan, pertumbuhan, dan stabilitas dari pada Pelita III
(1979-1984), namun inti tumpuan pembangunan Indonesia tetap saja
pertumbuhan (growth bukan equity). Dalam praktiknya, pemerintah hanya
menetapkan target tingkat pertumbuhan yang hendak dicapai, namun tidak
menetapkan target mengenai tingkat kemerataan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kemiskinan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kesenjangan ekonomi
3. Untuk lebih memahami kasus tentang kemiskinan dan
kesenjangan ekonomi
BAB II
PEMBAHASA
2.1 Kemiskinan
2.1.1 Pengertian Kemiskinan
Menurut KBBI Kemiskinan adalah situasi penduduk atau sebagian
penduduk yang hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang
sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang minimum.
3. Suparlan
4. Friedman
7. Levitan
9. Syaifuddin
Kemiskinan Absolut.
Kemiskinan Relatif.
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis
kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
Kemiskinan Kultural.
Hal itu juga dipacu oleh kebijakan pertanian dan pengembangan ekonomi
produktif melalui reforma agraria dan peningkatan produktivitas di sektor
pertanian, pengembangan vokasi dan pelatihan kerja bagi kaum muda serta
kebijakan afirmasi untuk 40 persen penduduk miskin seperti reformasi subsidi
tepat sasaran serta perluasan akses pelayanan dasar.
Selain itu, gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada
masyarakat miskin. Asupan gizi yang kurang menyebabkan kesehatan dan
perkembangan fisik masyarakat miskin sangat buruk.
Ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ayat (2) Setiap orang mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh persamaan dan keadilan.
Ayat (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia bermartabat.
Ayat (4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang – wenang oleh siapapun.
Pasal 34 menyebutkan " fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara". Pasal tersebut yang semula ayat tunggal, pada amandemen keempat UUD
45 hal tersebut dipertegas lagi dengan menambah ayat-ayat baru, sehingga pasal
34 menjadi empat ayat.
Ayat (2) berbunyi " negara mengembangkan sistem jaminan bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan". lingkungan hidup yang kesempatan dan manfaat yang
sama guna mencapai Sebagai penyelenggara Negara pemerintah wajib
menjalankan amanah
Undang-undang untuk mengentaskan kemiskinan. Usaha-usaha yang
dilakukan khususnya pemerintah daerah dituangkan dalam program-program
strategis untuk menanggulangi kemiskinan. Otonomi daerah memberikan peran
yang nyata pada Pemerintah Kabupaten dan pemerintah kota untuk mengelola
daerahnya di berbagai bidang, termasuk diantaranya program pengentasan
kemiskinan. Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang terintegrasi.
Perbedaan status sosial dalam masyarakat, status sosial ini muncul karena
adanya stratifikasi dalam masyarakat, seperti halnya lulusan SMA dan lulusan
sarjana tentu akan memiliki status yang berbeda. Kemiskinan yang melanda
negara sebagian warga negara Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi
lahirnya kemiskinan itu sendiri adalah sebagai berikut; fatalisme, rendahnya
tingkat aspirasi, rendahnya kemauan mengejar sasaran, kurang melihat kemajuan
pribadi, perasaan ketidakmampuan, dan perasaan untuk selalu gagal.
Pembangunan di Indonesia kebanyakan berpusat di pulau Jawa terutama
Jawa Barat, dengan alasan di Jawa sudah tersedianya infrastruktur, dengan
harapan hasil-hasil pembangunan tersebut dapat menetes ke daerah lain di
Indonesia. Akan tetapi bukti sejarah menunjukkan sejak pelita 1 (1969) ternyata
efek tersebut tidaklah tepat. Perekonomian Indonesia tahun 2010 tumbuh 6,1%
yang melampaui target 5,8%. Nilai produk domestik bruto naik dari 5.603,9
triliun pada 2009 menjadi 6.442,9 triliun rupiah, hal ini sangat jelas bahwa orang
yang sangat kaya memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
6. Tingginya pengangguran
3. Putus sekolah
4. Kualitas kesehatan menurun
2. Menomorsatukan pendidikan
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Artikel
https://www.kompasiana.com/vuzi/586b8233b77a6116091bcb5e/kesenjangan-
sosial-dan-kemiskinan-yang-terjadi-di-desa-sawoo?page=all
Jurnal
Internet