Makalah THK Sebagai Filsafat Dan Kearifan Lokal
Makalah THK Sebagai Filsafat Dan Kearifan Lokal
Nama Kelompok:
I Gede Widhi Mas Sathya Suciptawan (2012021154)
Satya Pradnyana (2012031005)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “THK Sebagai Filsafat dan Kearifan Lokal”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof.
Dr. I Wayan Resna, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Tri Hita Karana, dalam makalah ini
terdpat informasi tentang “THK sebagai filsafat dan kearifan local” semoga dengan makalah
ini para pembaca bisa medapatkan wawasan baru.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kritik atau saran dari pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya sampikan terimaksi kep ada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……...………………………………………………………………
1
BAB II PEMBAHASAN…………….……………………………………….....................3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………6
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….6
DAFTAR PUTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tri Hita Karana adalah satu kearifan lokal yang menonjol di Bali. Menurut
Kongprasertamorn (2007:2), kearifan lokal adalah pengetahuan yang digunakan sebagai
panduan hidup termasuk membina hubungan dengan semua individu yang hidup di
lingkungan sekeliling. Kearifan lokal merupakan proses adaptasi pengetahuan lokal yang
demikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya serta diekspresikan dalam
tradisi dan mitos yang dianut dalam waktu yang cukup lama. Sama halnya dengan yang
terjadi di Bali, kearifan tradisional ini menjadi suatu bentuk keyakinan, pemahaman dan
wawasan serta adat kebiasaan bahkan etika yang menuntun perilaku masing-masing manusia
dalam kehidupan serta komunitas ekologisnya. Sehingga membentuk suatu kepercayaan
hakiki yang sejogjanya meresap dalam sanubari masing-masing individu yang terkoneksi
dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
Tri Hita Karana menjadi falsafah hidup yang begitu tangguh. Tri Hita Karana adalah
filsafat hidup yang begitu mendalam. Masing-masing hubungan yang tercipta memiliki
pedoman hidup untuk menghargai sesama aspek sekelilingnya. Pun, sama halnya dengan
menghargai Tuhan dengan selalu mengingatNya kapanpun dan dimanapun, menghargai
alam dengan tidak merusaknya dan tidak menyalahi aturan yang sudah ada, menghargai
sesama manusia dengan menjaga perasaan dan bersikap empati agar selalu rukun dan damai.
Prinsip pelaksanaan dibuat sedemikian rupa hingga seimbang dan selaras satu sama lainnya.
1
Berdasar pada kearifan lokal ini, sekiranya kita bisa belajar mengimplementasikan filosofi
hidup dengan mantap, kreatif serta dinamis semata-mata demi mewujudkan kehidupan
harmonis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian filsafat
Istilh filsafat pertama kali diungkapkan oleh Phytagoras, filsafat berasal dari bahasa
yunani yaitu Philosophia yang secara harfiah bermakna “pecinta kebijaksanaan” jadi
filsafat adalah seluruh fenomena kehidupan manusia dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep medasar. Filsafat mengajarkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan manusia sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk individu, makhluk
tuhan dan makhluk tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup. Secara umum studi filsafat
bertujuan untuk menjadikan manusia yang susila, orang yang susila dipandang sebagai
ahli filsafat, ahli hidup dan orang bijaksana.
3
Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal merupakan proses
adaptasi pengetahuan lokal yang demikian menyatu dengan system kepercayaan, norma
dan budaya yang diekspresikan dalam tradisi atau mitos yang dianut dalam waktu yang
lama. Kearifan tradiasional ini menjadi suatu bentuk keyakinan, pemahaman dan wawasan
serta adat kebiasaan bahkan etika yang menuntun perilaku masing-masing manusia dalam
kehidupan serta komuditas ekologisnya. Sehingga membentuk suatu kepercayaan yang
hakiki yang meresap kedalam masing-masing individu yang terkoneksi dengan tuhan,
alam dan manusia. Kearifan lokal biasanya secara turun temurun diwariskan oleh orang
tua dari generasi ke generasi. Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang ditemukan oleh
masyarakat lokal tertentu lewat berbagai pengalaman dan mengintegrasikannya kedalam
pemahaman budaya dan kondisi alam disekitar masyarakat.
4
• Hidup Tatsekala niskala, nyata tidak nyata, yang mengarahkan manusia untuk
selalu berusaha dan berdoa.
b) Kearifan lokal sosial (kearifan lokal pawongan)
• Manusi adalah homo socius yang selalu hidup berkawan
• Manusia tidak dapat hidup layak tanpa bantuan dari orang lain sehingga
perlu menjaga hubungan baik dengan sesama
• Kehidupan sosial berdasarkann filosofi Tri Hita Karana menekankan pada
prinsip Tat Twam Asi yang bermakna “ia adalah kamu” itu dapat diartikan
“saya adalah kamu” yang searah dengan adanya pengakuan seluruh umat
manusia adalah sama harkat dan derajatnya.
c) Kearifan lokal ekologis (kearifan lokal palemahan)
• Manusia hidup bergantung pada alam
• Bumi adalah rumah kita bersama, kita bernafas menggunakan udara yang
sama, sehinngga kita bersaudara, umat sejagat adalah keluarga besar dan
bumi adalah ibu.
• Hubungan manusia dengan alam bagaikan janin dalam rahim
BAB III
5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa sangatlah penting untuk kita
mempelajari konsep hubungan harmonis atau Tri Hita Karana dalam kehidupan ini, karena
menjalani hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini merupakan dasar untuk mencapai
kehiduan yang damai, teratur, aman dan sejahtera.
Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana sebagai filsafat dan kearifan lokal, kita bisa
jadi lebih paham dengan konsep Tri Hita Karana. Dengan mempelajari konsep Tri Hita Karana
diharapkan kita semua bisa mengamalkan konsep Tri Hita Karana sebagai mana mestinya untuk
mencapai kebahagiaan lahir dan batin baik secara sekala maupun niskala.
3.2 Saran
Teruslah mempelajari dan mendalami tentang konsep-konsep agama khususnya Tri Hita Karana,
karena konsep Tri Hita Karana sangat berguna dalam kehidupan ini untuk mencapai
keseimbangan dan kebahagiaan.
DAFTAR PUSTAKA
6
http://gegputumartin.blogspot.com/2015/11/contoh -makalah-tri-hita-karana.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tri_Hita_Karana
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13057/Memaknai -Kembali-Kearifan-Lokal-
DalamKehidupan-Sehari-hari.html