Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tri Hita Karana Sebagai Filsafat dan Kearifan Lokal

Nama Kelompok:
I Gede Widhi Mas Sathya Suciptawan (2012021154)
Satya Pradnyana (2012031005)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya yang berjudul “THK Sebagai Filsafat dan Kearifan Lokal”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof.
Dr. I Wayan Resna, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Tri Hita Karana, dalam makalah ini
terdpat informasi tentang “THK sebagai filsafat dan kearifan local” semoga dengan makalah
ini para pembaca bisa medapatkan wawasan baru.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu
kritik atau saran dari pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya sampikan terimaksi kep ada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Singaraja, 31 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……...………………………………………………………………
1

1.1 Latar Belakang...…………………………………………………………………………...1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2

1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………….……………………………………….....................3

2.1 THK Sebagai Filsafat dan Kearifan Lokal…………………………………………………


3

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………6

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………6

3.2 Saran…………………………………………………………………………………….6

DAFTAR PUTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Filosofi THK yang artinya tiga penyebab kebahagiaan yang di dalamnya mengajarkan
tentang keseimbangan antara memuja Tuhan dengan mengabdi kepada sesama manusia serta
mengembangkan kasih sayang pada alam lingkungan.. Ajaran keseimbangan hidup
menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, nyaman, dan sejahtera. Ketiga
penyebab tersebut tentunya tercipta dari hubungan keseimbangan dan keharmonisan antar
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam dalam satu
kesatuan yang utuh.

Tri Hita Karana adalah satu kearifan lokal yang menonjol di Bali. Menurut
Kongprasertamorn (2007:2), kearifan lokal adalah pengetahuan yang digunakan sebagai
panduan hidup termasuk membina hubungan dengan semua individu yang hidup di
lingkungan sekeliling. Kearifan lokal merupakan proses adaptasi pengetahuan lokal yang
demikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma dan budaya serta diekspresikan dalam
tradisi dan mitos yang dianut dalam waktu yang cukup lama. Sama halnya dengan yang
terjadi di Bali, kearifan tradisional ini menjadi suatu bentuk keyakinan, pemahaman dan
wawasan serta adat kebiasaan bahkan etika yang menuntun perilaku masing-masing manusia
dalam kehidupan serta komunitas ekologisnya. Sehingga membentuk suatu kepercayaan
hakiki yang sejogjanya meresap dalam sanubari masing-masing individu yang terkoneksi
dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.

Tri Hita Karana menjadi falsafah hidup yang begitu tangguh. Tri Hita Karana adalah
filsafat hidup yang begitu mendalam. Masing-masing hubungan yang tercipta memiliki
pedoman hidup untuk menghargai sesama aspek sekelilingnya. Pun, sama halnya dengan
menghargai Tuhan dengan selalu mengingatNya kapanpun dan dimanapun, menghargai
alam dengan tidak merusaknya dan tidak menyalahi aturan yang sudah ada, menghargai
sesama manusia dengan menjaga perasaan dan bersikap empati agar selalu rukun dan damai.
Prinsip pelaksanaan dibuat sedemikian rupa hingga seimbang dan selaras satu sama lainnya.

1
Berdasar pada kearifan lokal ini, sekiranya kita bisa belajar mengimplementasikan filosofi
hidup dengan mantap, kreatif serta dinamis semata-mata demi mewujudkan kehidupan
harmonis.

1.2 Rumusan masalah


A. Menganalisis THK sebagai filsafat
B. Menganalisis THK sebagai kearifan lokal
1.3 Tujuan
A. Dapat mengetahui THK sebagai filsafat dalam kehidupan
B. Dapat mengetahui THK sebagai keraifan lokal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tri Hita Karana Sebagai Filsafat dan Kearifan Lokal

 Pengertian filsafat
Istilh filsafat pertama kali diungkapkan oleh Phytagoras, filsafat berasal dari bahasa
yunani yaitu Philosophia yang secara harfiah bermakna “pecinta kebijaksanaan” jadi
filsafat adalah seluruh fenomena kehidupan manusia dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep medasar. Filsafat mengajarkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan manusia sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk individu, makhluk
tuhan dan makhluk tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup. Secara umum studi filsafat
bertujuan untuk menjadikan manusia yang susila, orang yang susila dipandang sebagai
ahli filsafat, ahli hidup dan orang bijaksana.

 Tri Hita Karana sebagai filasafat


Tri Hita Karana sebagai filsafat sama dengan sikap hidup, yang artinya Tri Hita
Karana berkaitan dengan usaha untuk mendalami makna dan nilai-nilai suatu realitas yang
berkaitan dengan pengalaman manusia dalam bidang parhyangan, pawongan, dan
palemahani untuk menjadikan manusia sebagai insan yang arif dan bijaksana. Tri Hita
Karana sebagai filsafat mengacu pada metode, yang meliputi cara berpikir yang
mendalam, hati-hati dan teliti dalam memikirkan seluruh pengalaman manusia. Tri Hita
Karana pada dasarnya merupakan kelompok teori atau system pemikiran yang memuat
pengetahuan hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan lingkungan alam.
Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah
tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan
lingkungan ditengah hantaman globalisasi dan homogenisasi. Setiap hubungan dalam Tri
Hita Karana memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip
pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan yang lainnnya. Apabila
keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari segala tindakan buruk,
hidupnya akan seimbang, tentram dan damai.

3
 Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat untuk menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal merupakan proses
adaptasi pengetahuan lokal yang demikian menyatu dengan system kepercayaan, norma
dan budaya yang diekspresikan dalam tradisi atau mitos yang dianut dalam waktu yang
lama. Kearifan tradiasional ini menjadi suatu bentuk keyakinan, pemahaman dan wawasan
serta adat kebiasaan bahkan etika yang menuntun perilaku masing-masing manusia dalam
kehidupan serta komuditas ekologisnya. Sehingga membentuk suatu kepercayaan yang
hakiki yang meresap kedalam masing-masing individu yang terkoneksi dengan tuhan,
alam dan manusia. Kearifan lokal biasanya secara turun temurun diwariskan oleh orang
tua dari generasi ke generasi. Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang ditemukan oleh
masyarakat lokal tertentu lewat berbagai pengalaman dan mengintegrasikannya kedalam
pemahaman budaya dan kondisi alam disekitar masyarakat.

 Tri Hita Karana sebagai kearifan lokal


Tri Hita Karana merupakan kearifan lokal Bali yang menekankan bahwa hubungan
dengan tuhan, manusia, dan lingkungan memiliki keterkaitan satu sama lain. Ada tiga jenis
kearifan lokal yaitu sebagai berikut:
a) Kearifan lokal Teologis (kearifan lokal parhyangan)
• Manusia adalah homo religious dan homo deus
• Pengalaman manusia berhungan dengan kekuatan adikodrati bersumber dari
pengalaman sendiri berpadu dengan agama.
• Rasa cinta dengan tuhan diwujudkan dalam bentuk bakti untuk mendapatkan
berkah
• Pelayanan kepada tuhan akan mengembangkan kompetensi spiritual pada
manusia orang-orang memiliki kompetensi spiritual tidak akan pernah lupa
untuk berdoa sebelum melakukan sesuatu.

4
• Hidup Tatsekala niskala, nyata tidak nyata, yang mengarahkan manusia untuk
selalu berusaha dan berdoa.
b) Kearifan lokal sosial (kearifan lokal pawongan)
• Manusi adalah homo socius yang selalu hidup berkawan
• Manusia tidak dapat hidup layak tanpa bantuan dari orang lain sehingga
perlu menjaga hubungan baik dengan sesama
• Kehidupan sosial berdasarkann filosofi Tri Hita Karana menekankan pada
prinsip Tat Twam Asi yang bermakna “ia adalah kamu” itu dapat diartikan
“saya adalah kamu” yang searah dengan adanya pengakuan seluruh umat
manusia adalah sama harkat dan derajatnya.
c) Kearifan lokal ekologis (kearifan lokal palemahan)
• Manusia hidup bergantung pada alam
• Bumi adalah rumah kita bersama, kita bernafas menggunakan udara yang
sama, sehinngga kita bersaudara, umat sejagat adalah keluarga besar dan
bumi adalah ibu.
• Hubungan manusia dengan alam bagaikan janin dalam rahim

BAB III

5
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa sangatlah penting untuk kita
mempelajari konsep hubungan harmonis atau Tri Hita Karana dalam kehidupan ini, karena
menjalani hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini merupakan dasar untuk mencapai
kehiduan yang damai, teratur, aman dan sejahtera.
Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana sebagai filsafat dan kearifan lokal, kita bisa
jadi lebih paham dengan konsep Tri Hita Karana. Dengan mempelajari konsep Tri Hita Karana
diharapkan kita semua bisa mengamalkan konsep Tri Hita Karana sebagai mana mestinya untuk
mencapai kebahagiaan lahir dan batin baik secara sekala maupun niskala.

3.2 Saran
Teruslah mempelajari dan mendalami tentang konsep-konsep agama khususnya Tri Hita Karana,
karena konsep Tri Hita Karana sangat berguna dalam kehidupan ini untuk mencapai
keseimbangan dan kebahagiaan.

DAFTAR PUSTAKA

6
http://gegputumartin.blogspot.com/2015/11/contoh -makalah-tri-hita-karana.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tri_Hita_Karana

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13057/Memaknai -Kembali-Kearifan-Lokal-
DalamKehidupan-Sehari-hari.html

Anda mungkin juga menyukai