Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NI KETUT WEKAYANI

NIM : 161103116
NO.ABSEN : 3 (TIGA)
JURUSAN : PGSD
SEMESTER : 1 (SATU)

MATA KULIAH
ILMU PENDIDIKAN

Pertanyaan:
1. Jelaskan manfaat mempelajari mata kuliah Ilmu Pendidikan!
2. Superior merupakan salah satu sikap negatif yang perlu dihindari baik oleh pendidik
maupun calon pendidik. Mengapa demikian? Jelaskan!
3. Perkembangan pribadi manusia dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor
luar. Mengapa demikian? Jelaskan!
4. Maju tidaknya dari suatu kelas tergantung dari kemampuan guru dalam mendayagunakan
potensi kelas. Sebutkan dan jelaskan!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan:
a. Pendidikan
b. Tenaga pendidik
c. Tenaga kependidikan
d. Peserta didik

Jawaban :
1. Manfaat mempelajari mata kuliah Ilmu Pendidikan yaitu:
a. Dapat memberikan suatu pengetahuan mengenai dasar-dasar dari pelaksanaan
pendidikan dan pentingnya suatu pendidikan untuk manusia.
b. MemberikanmMahasiswa suatu motivasi-motivasi untuk melaksanakan pendidikan.
c. Menjadikan Mahasiswa sebagai calon-calon pendidik yang memiliki sikap
professional, bertanggung jawab, disiplin, berilmu dan memiliki wawasan yang luas.
d. Sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di masyarakat bagi
para calon-calon pendidik agar menjadi pendidik yang berhasil dalam mencapai
tujuan pendidikan itu sendiri.
Jadi kesimpulannya, banyak manfaat yang dapat diberikan dari mempelajari mata kuliah
Ilmu Pendidikan. Ilmu Pendidikan sebagai salah satu mata kuliah dapat memberikan
pengetahuan kepada yang mempelajarinya. Pada kenyataannya pendidikan sangat penting
bagi manusia untuk mengembangkan dirinya beserta potensi-potensi yang dimilikinya
sehingga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sendiri maupun
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Superior merupakan salah satu sikap negatif yang perlu dihindari baik oleh pendidik
maupun calon pendidik. Karena sikap Superior dapat membuat seorang pendidk maupun
calon pendidik menjadi tinggi hati atau sombong. Merasa diri paling mampu ataupun
paling bisa diantara yang lain tanpa mempertimbangkan kemampuan orang lain sangat
perlu dihindari oleh pendidik maupun calon pendidik. Karena sikap superior dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti dijauhi oleh rekan pendidik ataupun
calon pendidik, dan dapat memberikan pengaruh yang negative terhadap peserta didik.
Orang-orang superior tidak mampu menghargai orang lain, tidak mampu saling berbagi
dan bekerjasama dengan orang lain dalam hal ini orang yang memiliki sifat superior akan
bersikap egois atau individualism. Dalam melaksanankan pendidikan tentu harus ada
kerjasama yang baik antar pendidik lainnya, sebagai pendidik maupun calon pendidik
harus mampu berbagi apapun serta menghargai kelebihan maupun kekurangan orang lain
sehingga mampu saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, hal tersebut akan menjadi
contoh yang positif bagi peserta didik. Jadi, kesimpulannya sikap superior itu harus
dihindari oleh pendidik maupun calon pendidik agar mampu melaksanakan kegiatan
pendidikan agar berjalan dengan lancar dan harmonis.

3. Perkembangan pribadi manusia dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor
luar. Karena perkembangan pribadi manusia tidak terlepas dari faktor bawaan atau bakat
sejak lahir dan pengaruh lingkungan atau pendidikan dalam mengembangkan potensi
bawaan yang dimiliki oleh manusia. Setiap manusia membawa bawaan sejak lahir karena
manusia yang lahir tidak terlepas dari karma. Kemudian dalam perkembangan kehidupan
selanjutnya perkembangan pribadi manusia akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya
dan pendidikan yang diberikan kepada manusia tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan pribadi manusia itu ada 2 yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan pribadi
manusia yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Yang termasuk dalam
faktor internal adalah faktor pembawaan. Ketika manusia lahir, manusia membawa
berbagai potensi yang ada pada dirinya. Secara umum potensi-potensi yang dimaksud
adalah kecerdasan, bakat-bakat khusus, sifat-sifat kepribadian dan dorongan-
dorongan atau motivasi. Perkembangan pribadi manusia akan dipengaruhi oleh faktor
bawaan ini, mulai dari sifat-sifat dan kepribadian yang berbeda antara manusia satu
dengan yang lainnya. Dalam perkembangannya faktor bawaan akan mempengaruhi
bagaimana nantinya seorang manusia itu akan berkembang selanjutnya tergantung
dari kemampuan-kemampuan yang dimiliki dan usaha pengembangannya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan pribadi
manusia yang berasal dari luar diri manusia itu sendiri. Yang termasuk faktor
eksternal adalah faktor sosial, faktor budaya, dan faktor lingkungan. Dalam
perkembangan pribadi manusia tentu ada pengaruh dari luar yaitu berupa lingkungan
maupun pendidikan yang diberikan kepada manusia untuk mengembangkan manusia
itu sendiri. Dalam hal ini yang termasuk dalam faktor eksternal disini adalah faktor
lingkungan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan melakukan interaksi dengan
lingkungan sosialnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak bisa terlepas dari
hidup manusia. Sehingga, lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pribadi manusia. Lingkungan yang paling awal memberikan pengaruh perkembangan
terhadap pribadi manusia adalah keluarga. Kemampuan-kemampuan dan bakat yang
dibawa oleh manusia sejak lahir kemudian akan berkembang dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya terutama pendidikan dari orang tua dalam suatu keluarga.
Sehingga cara orang tua memberikan pendidikan akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap perkembangan pribadi manusia. Kemudian, perkembangan selanjutnya
akan dipenagruhi oleh pendidikan-pendidikan secara formal di sekolah. Sehingga
melalui interaksi dan komunikasi seorang manusia akan mampu mengembangkan
potensi dan pribadi yang dimilikinya.

4. Maju tidaknya suatu kelas tergantung dari kemampuan guru dalam mendayagunakan
potensi kelas. Guru memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
pembelajaran di dalam kelas. Di dalam kelas seorang guru memiliki tugas yaitu sebagai
pelaksana kegiatan belajar menagajar dan mengelola atau mendayagunakan potensi kelas.
Potensi kelas yang ada yaitu:
a. Adanya peserta didik. Dalam hal ini kegiatan mendidik dapat berlangsung jika ada
peserta didik dalam kelas tersebut. Dalam mendayagunakan potensi kelas seorang
guru harus mampu mengkondisikan peserta didik. Seorang guru yang baik hendaknya
harus memahami setiap peserta didik baik itu sikap, kemampuan dan kebiasaannya.
b. Adanya tenaga pendidik. Agar terjadinya komunikasi dua arah yang baik maka dalam
suatu kelas harus ada tenaga pendidik. Dalam hal ini, tenaga pendidik harus mampu
menyusun strategi-strategi mengajar yang baik sesuai dengan kondisi kelas. Selain
itu, tenaga pendidik harus mampu memberikan contoh yang baik dan bersikap baik
serta sopan kepada peserta didik.
c. Fasilitas. Proses pendidikan akan dapat berlangsung dengan baik jika telah adanya
fasilitas yang baik. Dalam suatu kelas seorang guru harus mampu memanfaatkan
dengan baik fasilitas yang ada untuk menunjang proses pendidikan akan berjalan
dengan lancar.
Dalam mendayagunakan potensi kelas tentu ada pendekatan-pendekatan yang perlu
dilakukan agar pendayagunaan potensi kelas yang ada dapat terlaksana secara maksimal.
Pendekatan-pendekatan yang dimaksud yaitu:
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter ( authority approach) pendayagunaan kelas
adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan
dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber)
Kedua, pendekatan permisif mengartikan pendayagunaan kelas adalah upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai
aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana
menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga, pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada
pendayagunaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pendayagunaan
kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang
bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya
atau memperbaiki prilaku negatif yang dilakukan oleh siswa.
Adapun macam-macam Pendekatan-Pendekatan lainya:
a. Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ) guru
menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah
kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan
norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.
b. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam
perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku murid
dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
c. Pendekatan Kerja Kelompok
Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi
yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga
kondisi itu agar tetap baik.
d. Pendekatan elektis atau pluralistic
Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk mengelola kelas.
Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic. Menurut Djamarah1[1][4],
Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapi dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam
situasi yang lain mungkin mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut.
Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan
inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapinya.
e. Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pendayagunaan kelas adalah juga sebagai
suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah
laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan,
sindiran, dan memaksa.
f. Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam
mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan
tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep
g. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan namanya, pendayagunaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk
mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku
anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Untuk itu, menurut
pendekatan ini tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan
pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah
laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman
yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut
akan dihindari.
h. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas
untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah
mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
i. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar
pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan
antara guru dan murid serta hubungan antar murid. Didalam hal ini guru merupakan
kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru
mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di
kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan murid yang positif, sikap mengerti dan
sikap ngayomi atau sikap melindungi.
5. Yang dimaksud dengan:
a. Pendidikan yaitu Pendidikan berasal dari bahasa Yunani paedagogiek. Pais artinya
anak, gogos artinya membimbing atau menuntun dan iek artinya ilmu. Jadi,
paedagogiek artinya ilmu yang membicarakan tentang bimbingan kepada anak.
Dalam bahasa Inggris pendidikan disebut dengan Education yang berasal dari bahasa
Yunani Educare yang artinya membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak
untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang. Kemudian dalam bahasa Jawa
pendidikan disebut dengan Panggula Wenthah yang artinya mengolah atau
membesarkan, mematangkan anak dalam pertumbuhan jasmani dan rohani. Selain itu,
dalam bahasa Belanda pendidikan disebut dengan Opvending yang artinya
membesarkan anak secara jasmaniah yang berupa pertumbuhan pikiran, perasaan dan
kemauan anak serta pertumbuhan wataknya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha untuk mempersiapkan anak didik menuju pada
kedewasaan melalui bimbingan dan pelatihan secara terus menerus baik secara lisan
maupun tertulis yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan melakukan
komunikasi sehingga anak didik mampu menghadapi lingkungan hidup yang selalu
berubah di dalam lingkungan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa serta
bernegara.
b. Tenaga Pendidik adalah orang dewasa yang bertugas untuk mengajar,mendidik,
membimbing dan melatih. Jadi, dalam hal ini tenaga pendidik adalah orang yang
melaksanakan pendidikan. Contohnya: dosen, guru, orang tua dll.
c. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dalam
lembaga pendidikan. Jadi, tenaga kependidikan merupakan semua orang yang ikut
terlibat dalam pelaksanaan pendidikan. Contohnya: guru, rector, kepala sekolah, staf
TU, satpam dll.
d. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui jalur dan jenjang pendidikan. Jadi, peserta didik adalah orang yang dididik
oleh tenaga pendidik. Contohnya: siswa dan mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai