Indonesia (IAI), Bank Indonesia (BI) dan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam proses
penyusunan akuntansi keuangan syariah di Indonesia.
Penyusunan akuntansi keuangan Syariah di Indonesia berupa penyusunan standar akuntansi
keuangan Syariah Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) baik PSAK Nomor 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah maupun
PSAK Syariah Nomor 101 sampai dengan Nomor 106 tidak lepas dari kerja sama tiga
lembaga di tingkat nasional yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing, yaitu
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Bank Indonesia (BI), dan Dewan Syariah Nasional (DSN)
yang merupakan representasi dari Majelis Ulama Indonesia. Berikut merupakan gambaran
peran dan kompetensi masing-masing lebaga tersebut dalam proses penyusunan Akuntansi
Keuangan Syariah Indonesia:
1. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
IAI sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan standar akuntansi keuangan
dan audit bagi berbagai industri merupakan elemen penting dalam pengembangan
perbankan syariah di Indonesia, dimana perekonomian syariah tidak dapat berjalan
dan berkembang dengan baik tanpa adanya standar akuntansi yang baik.standar
akuntansi dan audit yang sesuai dengan prinsip syariah sangat dibutuhka dalam
rangka mengakomodir perbedaan esensi antara operasional Syariah dengan praktek
perbankkan yang telah ada (konvensional).
Terima kasih
Sumber:
BMP EKMA4482 Akuntansi Keuangan Syariah, Rifqi Muhammad