Anda di halaman 1dari 6

Bentuk Penerapan Keadilan Hukum bagi Masyarakat

Lida Khalisa Budhaeri 2108016175 D – Fakultas Hukum

A. Pengertian Hukum dan Keadilan

Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum mengandung


makna yang beragam, di antaranya; (1) peraturan atau adat yang secara resmi
dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; (2)  undang-
undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; (3)
patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu;
(4)  keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (di pengadilan); vonis. 

Dalam  istilah hukum itu sendiri, secara sederhana di kalangan masyarakat


dimaknai sebagai seperangkat aturan atau norma yang berlaku dalam suatu
masyarakat yang bersifat mengatur, mengikat dan memaksa yang dibuat oleh otoritas
yang berkuasa sesuai sistem yang berlaku dengan tujuan untuk mencapai keadilan
dan kesejahteraan orang banyak dengan hak dan kedudukan yang sama tanpa ada
perbedaan status. Singkatnya, hukum adalah alat yang digunakan untuk memperoleh
keadilan. 

Keadilan berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia adil adalah
tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak sepihak. Keadilan pada dasarnya
berarti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas norma-norma objektif.
Keadilan adalah suatu konsep yang relatif, setiap orang tidak sama dan keadilan
menurut yang satu belum tentu adil bagi yang lainnya. Ketika seseorang menegaskan
bahwa dia melakukan suatu keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban
umum di mana suatu skala keadilan itu diakui.

 Peradilan yang berupa putusan hakim sering dianggap kontroversial,


umumnya tidak dapat diterima oleh masyarakat hukum yang lebih luas, serta tidak
sesuai dengan nilai-nilai hukum dan rasa keadilan dalam masyarakat. Sementara
hukum diharapkan dapat memberikan nilai-nilai keadilan yang sesungguhnya, namun
keadilan seolah menjadi “barang mahal” yang jauh dari jangkauan masyarakat.

B. Konsep Keadilan dalam Hukum

Dalam konsep keadilan dan hukum terdapat banyak sekali teori-teori yang
saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Seperti teori keadilan dari Plato
yang menekankan pada harmoni atau keselarasan, Plato berpendapat bahwa keadilan
adalah diluar kemampuan manusia biasa sumber ketidakadilan adalah adanya
perubahan dalam masyarakat. Jika dilihat menurut Aristoteles ia memahami keadilan
dalam pengertian kesamaan. Dalam kesamaan numerik, setiap manusia disamakan
dalam satu unit. Misalnya semua orang sama di hadapan hukum. Menurut Thomas
Hobbes keadilan ialah suatu perbuatan dapat dikatakan adil apabila telah didasarkan
pada perjanjian yang telah disepakati, dapat disimpulkan bahwa keadilan atau rasa
keadilan baru dapat tercapai saat adanya kesepakatan antara dua pihak yang berjanji.
Selain itu, menurut Hans Kelsen, keadilan adalah suatu tertib sosial tertentu yang
dibawah lindungannya usaha untuk mencari kebenaran bisa berkembang dan subur.
Karena keadilan menurutnya adalah keadilan kemerdekaan, keadilan perdamaian,
keadilan demokrasi – keadilan toleransi.

Hukum dan keadilan sangatlah erat dalam kaitan hubungan, sebab keadilan
diciptakan karena adanya hukum. Indonesa sejak berdiri tahun 1945 adalah negara
yang berasaskan pada hukum. Dengan dasar Pancasila, hukum dikembangkan sesuai
kepribadian bangsa. Dalam hal ini Undang- Undang Dasar sebagai tempat
bermuaranya segala aturan hukum di Indonesia.

Suatu tata hukum dan peradilan tidak bisa dibentuk begitu saja tanpa
memerhatikan keadilan, karena adil itu termasuk pengertian hakiki suatu tata hukum
dan peradilan, oleh karenanya haruslah berpedoman pada prinsip-prinsip umum
tertentu. Prinsip–prinsip tersebut adalah yang menyangkut kepentingan suatu bangsa
dan negara, yaitu merupakan keyakinan yang hidup dalam masyarakat tentang suatu
kehidupan yang adil, karena tujuan negara dan hukum adalah mencapai kebahagiaan
yang paling besar bagi setiap orang.

C. Bentuk Hukum dan Keadilan di Masyarakat

Hukum dan keadilan bagaikan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena di
mana ada hukum di situlah diharapkan munculnya keadilan. Sebaliknya pula, jika
keadilan sudah dirasakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat maka sama
maknanya hukum sudah ditegakkan. Akan tetapi kenyataan di lapangan kadangkala
berbicara lain, sebab sering sekali hukum tidak berpihak kepada keadilan bahkan
menyalahi keadilan dan tak jarang sesuatu yang dinyatakan telah sesuai dengan
hukum ternyata masih dirasakan melukai rasa keadilan masyarakat tempat di mana
hukum tersebut di berlakukan. 

Keadilan hukum bagi masyarakat itu sama. Karna rasa keadilan masyarakat
adalah suasana kebatinan masyarakat akan harapan terhadap nilai-nilai keadilan. Inti
dari rasa keadilan masyarakat adalah ditegakkannya keadilan dalam setiap keputusan
hukum, baik di lembaga legislatif, eksekutif maupun lemabaga yudikatif.

Dalam implementasinya, tentu saja terdapat banyak kasus yang dirasa tidak
menerapkan keadilan di depan hukum. Seperti salah satu kasus yang baru-baru saja
terjadi di masa pandemi Covid- 19 ini, yaitu kasus pelanggaran karantina kesehatan
salah satu influencer yang bernama Rachel Venya. Seperti diketahui, Rachel Venya
melakukan perjalanan ke Amerika dan kembali ke Indonesia pada 21 September
2021, dimana pada saat itu berlaku Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021, Surat Edaran
Satgas Covid-19 Nomor 18 Tahun 2021 dan SK Ka. Satgas Covid-19 Nomor 11
Tahun 2021 tentang masa karantina 8 hari, dan diduga melakukan suap kepada aparat
satgas covid untuk tidak menjalani masa karantina sesuai aturan yang berlaku pada
saat itu. Diketahui juga, ia melakukan perjalanan liburan bersama keluarga dan
teman-temannya dalam rangka merayakan ulang tahunnya, hal ini diketahui melalui
postingan instagramnya pada tanggal 26 September 2021.

Pada Jumat 10 Desember 2021, Rachel Vennya divonis hukuman percobaan


selama delapan bulan terkait kasus pelanggaran aturan karantina Covid-19 oleh

majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Meski dinyatakan bersalah, dia tidak
dipenjara. Rachel Vennya baru akan dipenjara selama empat bulan dan denda 50 juta
jika melakukan tindak pidana selama masa percobaan delapan bulan. Hakim
mengatakan hal yang meringankan adalah Rachel Venya terus terang mengakui
perbuatannya. Selain itu, dia juga kooperatif selama menjalani proses hukum serta
bersikap sopan di persidangan. Tentu saja, hal ini membuat masyarakat merasa tidak
adil, karna bisa saja Rachel Venya membawa virus lain dari luar negeri yang dapat
membahayakan masyarakat Indonesia. Selain itu juga ringannya hukuman yang
diterima Rachel Venya, hal ini menjadi pembanding terhadap kasus lain seperti kasus
nenek Asyani yang didakwa mencuri kayu jati Perhutani untuk dipan tempat tidurnya
dan membela diri mengatakan bahwa itu adalah pohon yang ditanamnya bersama
suami sambil bersimpuh di depan hakim dan harus tetap menjalani hukuman selama 1
tahun.

Harapan masyarakat agar semua aturan hukum mencerminkan keadilan adalah


kondisi ideal yang diharapkan. Dalam kenyataannya, banyak aturan hukum yang
tidak mencerminkan nilai-nilai keadilan, dalam konteks keadilan hukum hal itu
dipandang sebagai deviasi dari yang seharusnya. Hukum harus mampu mewujudkan
keadilan dalam masyarakat. Untuk itu hukum harus dibuat atau dirumuskan secara
seadiladilnya. Oleh karena itu, masih diperlukan keadilan hukum untuk memastikan atau
menegaskan bahwa di samping keadilan komutatif dan distributif, maka keadilan hukum
juga dapat di lancarkan guna menjamin keadilan dalam masyarakat.
Daftar Pustaka:

Hamzah, Muhammad Guntur. 2012. Kepastian Hukum dan Rasa Keadilan


Masyarakat Menuju Indonesia Baru. https://simposiumjai.ui.ac.id/. (online) diakses
tanggal 10 Desember 2021.

Helmi, Muhammad. 2015. Konsep Keadilan dalam Filsafat Hukum dan Filsafat Hukum
Islam. www.medianeliti.com. (online) diakses tanggal 9 Desember 2021.

Ika. 2013. Konsep Keadilan Menurut Hukum Murni Hans Kelsen. https://.ugm.ac.id.
(online) diakses tanggal 8 Desember 2021.

Nasution, Bahder Johan. 2014. Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan dari
Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern. www.jurnal.uns.ac.id . (online) diakses
tanggal 10 Desember 2021.

Ruman, Yustinus. 2012. Keadilan Hukum dan Penerapannya dalam Pengadilan.


www.binus.ac.id. (online) diakses tanggal 9 Desember 2021.

Sagama, Suwardi. 2016. Analisis Konsep Keadilan, Kepastiian Hukum dan Kemanfaatan
Dalam Pengelolaan Lingkungan. www.medianeliti.com. (online) diakses tanggal 9
Desember 2021.

Sinuhaji, Gloria. 2021. Hubungan Hukum dengan Keadilan.


www.jambindependent.co.id/ . (online) diakses tanggal 9 Desember 2021.

Sumadi, Ahmad Fadli. 2015. Hukum dan Keadilan Sosial dalam Perspektif Hukum
Ketatanegaraan. www.medianeliti.com . (online) diakses tanggal 8 Desember 2021.
Sistematika Penulisan:

Anda mungkin juga menyukai