Anda di halaman 1dari 2

Tujuan hukum secara etimologi :

Pada hakikatnya tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Setiap hubungan kemasyarakatan tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan hukum yang ada dan berlaku dalam
masyarakat. Hukum berfungsi sebagai pengatur keseimbangan antara hak dan kewajiban manusia
sebagai makhluk sosial, dan mewujudkan keadilan dalam hidup bersama. Hal itu dikemukakan oleh
Jeremy Bentham yang menegaskan bahwa suatu hukum diakui sebagai hukum, jika ia memberikan
kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang.109 Dari prinsip tersebut
dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa hukum itu harus memberikan manfaat bagi masyarakat
banyak tanpa memandang status sosial siapapun (equality before the law). Jadi, tujuan hukum
adalah untuk mencapai kesejahteraan dalam masyarakat sehingga diperoleh kepastian hukum,
kemanfaatan hukum dan keadilan.

Kepastian hukum adalah kepastian hukum merupakan interpretasi dari hukum tertulis.
Suatu kepastian hukum akan berjalan efektif apabila didukung dengan penegakan hukum yang baik.
Karena manfaat hukum dirasakan apabila subyek hukum yang dominan mendapatkan manfaat akan
kebahagiaan. Kepastian hukum dapat dimaknakan bah- wa seseorang akan dapat memperoleh
sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Ke- pastian diartikan sebagai kejelasan norma se-
hingga dapat dijadikan pedoman bagi masyara- kat yang dikenakan peraturan ini. Pengertian
kepastian tersebut dapat dimaknai bahwa ada kejelasan dan ketegasan terhadap berlakunya hukum
di dalam masyarakat. Hal ini untuk tidak menimbulkan banyak salah tafsir. Kepastian hukum yaitu
adanya kejelasan skenario perilaku yang bersifat umum dan mengikat semua warga masyarakat
termasuk konsekuensi-konsekuensi hukumnya. Kepastian hukum dapat juga berati hal yang dapat
ditentukan oleh hukum dalam hal-hal yang konkret.

Kemanfaatan dapat diartikan sebagai kebaha- giaan (happiness). Baik buruknya suatu
hukum bergantung pada apakah hukum itu memberi- kan kebahagiaan atau tidak pada manusia.
Hu- kum yang baik adalah hukum yang dapat mem- beri manfaat kepada setiap subjek hukum. Hu-
kum sudah dapat dikategorikan baik apabila mampu memberikan kebahagiaan kepada bagi- an
terbesar masyarakat. Masyarakat mengha- rapkan manfaat dalam pelaksanaan dan pene- gakan
hukum. Hukum adalah untuk manusia maka pelaksanaan hukum atau penegakan hu- kum harus
memberi manfaat atau kegunaan ba- gi masyarakat. Pelaksanaan dan penegakan hu- kum harus
dapat menghindarkan timbulnya ke- rusuhan di dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah hukum
yang membawa kemanfaatan ba- gi manusia. Kemanfaatan disini dapat juga diar- tikan dengan
kebahagiaan. Masyarakat akan mentaati hukum tanpa perlu dipaksa dengan sanksi apabila memang
masyarakat merasakan manfaat.

Keadilan menjadi salah satu nilai dasar hidup manusia dan merupakan masalah klasik yang
tidak pernah terpecahkan secara tuntas. Tidak adanya kesesuaian dalam mengartikan keadilan
mendorong orang berusaha merumus- kan dan mendefinisikan sesuai dengan latar be- lakang
pengetahuan dan pengala-mannya ma- sing-masing. Keadilan diartikan sebagai pemba- gian yang
konstan dan terus menerus untuk memberikan hak setiap orang. The constant and perpetual
disposition to render every man his due. Keadilan menuntut supaya tiap-tiap perkara harus
ditimbang sendiri. Ius suum cui- que tribuere. Hakikat keadilan adalah pernilaian ter- hadap suatu
perlakuan atau tindakan dengan mengkajinya dengan suatu norma yang menurut padangan
subyektif melebihi norma-norma lain. Hukum memang seharusnya mengandung nilai keadilan,
namun hukum sendiri tidak identik dengan keadilan karena ada norma-norma hu- kum yang tidak
mengandung nilai keadilan.

Referensi :

Buku Ajar Pengantar Hukum Indonesia . (2017). Denpasar: Fakultas Hukum Universitas
Udayana.

Wijayanta, T., 2014. Asas Kepastian Hukum, Keadilan Dan Kemanfaatan Dalam Kaitannya Dengan
Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga. Jurnal Dinamika Hukum, 14(2).

Anda mungkin juga menyukai