POLIEMBRIONI
OLEH
NO. BP : 1810211004
KELAS : AGRO A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Sholawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
harapkan syafaatnya kelak. Penulis sadar dalam pembuatan laporan ini, hasilnya
akan banyak kekurangan karena keterbatasan penulis. Maka, kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan dari pembaca. Terimakasih.
Nanda Nur’aini
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil alam Indonesia sangatlah beragam. Dari sumber daya perairan, bahan
tambang, hutan dan hasil alam budidaya berupa pertanian dan perkebunan. Sebagai
negara yang dianugerahi tanahyang subur, masyarakat Indonesia banyak bermata
pencaharian sebagai petani.
Tanaman jeruk ialah salah satu tanaman yang banhak diminati oleh
masyarakat Indonesia karena memiliki nilai gizi, nilai ekonomis serta mempuyai
tingkat keuntungan yang tinggi. Persediaan yang sering terjadi pada tanaman jeruk
adalah hasil benih yang disemaikan tidak sebanding dengan hasil semaian yang
didapatkan.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini untuk mengetahui apakah ada tanaman yang
bersifat poliembrioni pada tanaman jeruk dan manga.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Embriosak dapat terjadi dan muncul dari : turunan dari MMC yang sama,
turunan dari dua atau lebih MMC, dan dari sel-sel nucellus. Terjadinya embrio
kembar, dilaporkan pada Citrus, Poa pratensis, Casuarina equisetifolia, juga pada
Pennisetum ciliare, 22% bijinya mempunyai embrio kembar. Terjadinya
poliembrio ini secara aposporous. Pada familia Loranthaceae, juga terbentuk
poliembrio, namun hanya satu yang bertahan, sehingga tampak menghasilkan biji
monoembrionate (Subantoro & Prabowo, 2012).
Aktivasi beberapa sel sporophit pada ovula. Beberapa embrio ini, muncul
dari jaringan sporotik induk, diluar embriosak, dan disebut embrio adventif,
sementara ini yang diketahui memunculkan adventif embrio adalah sel-sel pada
nucellus dan integuments. Embrio adventif yang terkenal adalah pada citrus dan
mangga dari sel nucellus, serta pada Opuntia dilenii dan Trillium undulatum
(Subantoro & Prabowo, 2012).
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel hasil pada
gambar 1 dan 2 yaitu pada biji mangga, sedangkan pada biji jeruk percobaan yang
dilakukan gagal karena tidak tumbuh, sehingga diambil dari literatur yang terdapat
pada gambar 3 dan 4.
Sifat tanaman yang terbentuk dari perkecambahan biji poliembrioni ini adalah
hanya satu yang berbeda dari induknya, tanaman inilah yang sebenarnya berasal
dari peleburan gamet jantan dan betina sehingga tanaman ini memiliki gen dari
kedua induknya, sedangkan tanaman lain yang terbentuk merupakan tanaman yang
tumbuh dari pembiakan vegetatif tanaman tersebut, sehingga tanaman ini memiliki
sifat yang sama dengan induknya. Adanya sifat yang sama dengan yang dimiliki
induknya menyebabkan tumbuhan yang dihasilkan dari poliembrioni menpunyai
sifat yang sama atau seragam.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Wahyudhi, A., 2020. Pembentukan poliembrioni pada biji buah jeruk peras (Citrus
sinensis L.). Jurnal AGROSCRIPT, 2(1), pp. 49-55.