Makalah Ideologi Politik Strategi Dan Taktik
Makalah Ideologi Politik Strategi Dan Taktik
A.IKRAM RIFQI
ANGKATAN 32
MAKASSAR
2013-2015
KATA PENGANTAR
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat allah swt atas segala limpahan rahmat
dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi bahasa maupun materinya dan senang hati penulis
akan menerima segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari segala
pihak.
Demikian pula tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini tidak akan
berjalan lancar tanpa adanya keterlibatan dan dukungan dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung,oleh karna itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Penulis
DAFATAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. PENGERTIAN IDEOLO..................................................................................3
B.PENGERTIAN POLITIK...................................................................................4
C.PENGERTIAN STRATEGI DAN TAKTIK......................................................5
3. Tugas Stratak.........................................................................................6
6. Hukum-hukum Stratak...........................................................................8
D. PEJUANG PARIPURNA..................................................................................9
2. Nilai-nilai dasar....................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
yang akan bersama-sama kita kaji pada kesempatan kali ini; ideologi, politik serta
strategi dan taktik. Sebelum lebih jauh bahasan yang akan kita kaji, saya akan
politik praktis. Yang akan kita kaji adalah sebagai pengetahuan kita mengenai
politik, bukan supaya kita tahu serta akan mempraktekan politik praktis. Sebab
politik atau kelompok yang memiliki kepentingan secara mutlak demi kekuasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata
yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu.
Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah
pedoman normatif yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita,
nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Pada wilayah ideologi, tauhid
jelas haruslah menjadi dasar utamanya (sumber). Bagaimana pemahaman kader
maupun manusia secara umum tentang Tauhid menjadi dasar dari
epistemologinya. Sehingga dengan pengetahuan yang bersumber dari Tauhid
tersebut akan dapat menghasilkan pandangan dunia yang objektif. Selanjutnya
pandangan dunia atau cara memahami realitas tersebut yang nantinya sebagai
perangkat ideologi. Jika lebih disederhanakan lagi, ideologi sangatlah penting
dalam perjuangan politik, sebab ideologi sebagai landasan setiap gerak yang akan
diaktualisasikan.
Ideologi adalah landasan gerak, dalam arti yang lebih luas ideologi dapat
dikatakan sebagai seperangkat nilai-nilai berdasarkan pandangan dunia
(pandangan hidup) untuk mengatur kehidupan Negara dalam segi-seginya dan
yang disusun dalam sebuah konstitusi berikut peraturan-peraturan dan
implementasinya.
Saat ini kita tahu bahwa terdapat banyak sekali ideology raksasa yang
dengan segala varianya juga memiliki orientasi dalam pencapaian tujuan
(liberalism, kapitalisme, sosialisme dll). Maka sebagai landasan gerak yang
universal dan baku Tauhid adalah rujukan atau sumber utama ideologi yang jelas,
permanent dan selalu relevan.
B. Politik
Politik secara sederhana dapat kita artikan sebagai suatu media untuk
mencapai maksud atau tujuan. Politik merupakan pengetahuan terapan, di mana
dengan pengetahuan politik maksud serta tujuan yang akan dicapai dapat
diperjuangkan melalui perjuangan politik dengan menggunakan ilmu pengetahuan
politik. Tentu saja di dalam politik tersebut masih membutuhkan banyak
pengetahuan terapan yang lain, yaitu strategi dan taktik.
Di dalam Islam, system politik terdiri atas tiga prinsip pokok, Tauhid,
Risalah dan Khilafah. Prinsip yang pertama termanifestasikan dalam pembahasan
kita yang pertama mengenai ideology. Begitu juga dengan prinsip yang ke dua,
selain termanifestasikan dalam ideology juga termanifestasikan melalui aturan-
aturan serta tuntunan-tuntunan yang membatasi kekuasan seorang khilafah.
Sedangkan sebagai khilafah, setidaknya manusia memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
“Ilmu tanpa amal adalah dosa, demikian pula amal tanpa ilmu.” Pernyatan
tersebut adalah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, jika kita kaitkan
dengan perjuangan politik, maka politik adalah merupakan sebuah amal, jika tidak
disertai dengan ilmu maka akan sia-sia. Dalam sebuah perjuangan politik, strategi
dan taktik adalah ilmunya, selain landasan tauhid sebagai dasar ideology dan juga
pengetahuan mengenai ilmu politik itu sendiri.
Taktik merupakan bagian dari strategi. Maka dalam hal ini, taktik harus
tunduk kepada strategi yang ada.
c. Jika salah satu taktik gagal, maka strategi masih bias berhasil dengan
syarat taktik yang lainnya berhasil, dan bersifat strategis.
d. Jika Sebagian taktik berhasil namun sebagian taktik strategis yang lain
gagal, maka strategi gagal.
Stratak hanya boleh dipelajari oleh pejuang tulen yang telah memiliki
kesadaran nideologi dan organisasi serta sanggup berfikir politis realistis. Seorang
yang penakut, menghindari resiko dan lebih mengedepankan kepentingan pribadi
dari pada kepentingan perjuangan tidak usah mempelajari strata, akan sia-sia,
kasihan strataknya. Sebaliknya, orang yang yang berkesadaran ideology serta
organisasi haruslah mempelajari strategi dan taktik, sehingga dia tidak akan
sembrono dalam bergerak, tidak anarkhis, tidak nyelonong saja serta tidak
bertindak radikal ekstrem yang ngawur dan nekad.
3. Tugas Stratak
d. Gerak tipu/mengelabuhi.
a. Kwantitas.
c. Posisi.
d. Cadangan.
f. Divide et impera.
a. Tauhid.
b. Risalah.
c. Kekhalifahan.
2. Nilai-nilai dasar,
b. Musyawarah.
c. Hak-hak demokrasi.
d. Keadilan.
e. Kepentingan umum.
Dengan beberapa hal tersebut di atas, maka hasil dari perjuangan polotik
akan dapat memberikan manfaat yang besar serta tidak sia-sia, akan mampu
menciptakan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
Dalam materi ini mengarahkan kita agar setiap stakeholder dalam suatu
organisasi memiliki sebuah ideologi atau konsep apa yang pas terhadap organisasi
tersebut kemudian berpolitik dalam pencapaian konsep tersebut selanjutnya
bagaimana kita membangun sebuah strategi untuk mencapai tujuan organisasi,
ketika sudah ada strategi yaitu kita perlu taktik untuk menjalankan strategi
tersebut agar bisa efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini masih dianggap jauh dari kata sempurna,
melihat referensi yang digunakan dalam penyusunan makalah ini belum
memadai. Kebanyakan hanya kutipan dari media online dan hasil pemikiran
sendiri.
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara,
2000
H. Munawir Sjadzali, M.A, Islam dan Tata Negara, Jakarta, UIP, 1993
Penjelasan mengenai ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an, Hadits serta literature-literatur
dalam Filsafat Islam.
Penjelasan mengenai ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an, Hadits serta literature-literatur
dalam Filsafat Islam.
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara,
2000, hlm. 105
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara,
2000, hlm. 17
Clausevitz.
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara,
2000, hlm 87
Nasehat dari para Pujanga Jawa intisari Kitab Jawa Kuno; Serat Wedhatama dan Serat
Wotgaleh
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara,
2000, hlm 37