Disusun Oleh :
Agus Mariyono
Lifa Ayuandira
Siti Fadiyah Amalina
Disusun Oleh :
Agus Mariyono
Lailatul Izza
Salima
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.…………………………………………………............………..1
Latar belakang.............................................................................................................1
Rumusan permasalahan..............................................................................................1
Manfaat........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Sumber Hukum Pidana ……………………………………………………….…….2
B. Sejarah Hukum Pidana ………………………………………………………2
C. Ilmu Hukum Pidana…………………………………………………………………..3
D. Ilmu Pemberian Hukum Pidana………………………………………..……………4
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan
perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan
hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya. Hukum pidana
disusun dan dibentuk dengan maksud untuk diberlakukan di dalam masyarakat agar
dapat dipertahankan dari segala kepentingan hukum yang dilindungi dan terjaminnya
kedamaian dan ketertiban Sumber utama dari hukum pidana di indonesia hukum yang
tertulis (KUHP),disamping itu di daerah-daerah tertentu dan orang-orang tertentu
hukum pidana yang tidak tertulis juga dapat menjadi sumber hukum pidana yakni apa
yang disebut dengan hukum adat.Hukum pidana adalah bagian dari hukum positif yang
berlaku di suatu negaradan dibagi menurut waktu, tempat yang memuat dasar-dasar
dan ketentuan-ketentuan mengenai tindakan larangan dan tindakan keharusan dan
bagi siapa yang melanggarnya diancam dengan pidana.Dalam makalah ini maka saya
akan membahas mengenai berlakunya KUHP menurut tempat
B. Rumusan masalah
C. Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
3. Hukum adat.
Pada daerah tertentu untuk perbuatan-perbuatan yang tidak tercantum dalam
peraturan tertulis seperti KUHP atau Undang-undang lainnya, keberadaan hukum
pidana adat di suatu daerah masih tetap berlaku.
2
kodifikasi dan unifikasi dalam lapangan hukum pidana, usaha ini akhirnya
membuahkan hasil dengan diundangkannya koninklijk besluitn 10 Februari
1866. wetboek van strafrech voor nederlansch indie (wetboek voor de
europeanen) dikonkordinasikan dengan Code Penal Perancis yang sedang berlaku di
Belanda. Inilah yang kemudian menjadi Wetboek van Strafrecht atau dapat disebut
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berlaku sampai saat ini dengan
perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Zaman Indonesia merdeka untuk menghindari kekosongan hukum berdasarkan Pasal II
Aturan Peralihan UUD 1945 semua perundang-undangan yang ada masih berlaku
selama belum diadakan yang baru. Untuk mengisi kekosongan hukum pada masa
tersebut maka diundangkanlah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang
berlakunya hukum pidana yang berlaku di Jawa dan Madura (berdasarkan Peraturan
Pemerintah No 8 Tahun 1946 diberlakukan juga untuk daerah Sumatra) dan
dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 untuk diberlakukan untuk
seluruh daerah Indonesia untuk menghapus dualsme hukum pidana Indonesia. Dengan
demikian hukum pidana yang berlaku di Indonesia sekarang ialah KUHP sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Jo Undang-Undang
Nomor 73 Tahun 1958 beserta perubahan-perubahannya antara lain dalam Undang-
Undang 1 Tahun 1960 tentang perubahan KUHP, Undang-Undang Nomor 16 Prp
Tahun 1960 tentang Beberapa Perubahan dalam KUHP, Undang-Undang Nomor 18
Prp. Tahun 1960 tentang Perubahan Jumlah Maksimum Pidana Denda Dalam KUHP,
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1976 tentang Penambahan KetentuanKetentuan
Mengenai Pembajakan Udara pada Bab XXIX Buku ke II KUHP.
3
- Aturan-aturan yang menentukan kapan dan dimana berlakunya norma-
norma tersebut diatas.
Hak negara menurut hukum untuk menuntut pelanggran delik dan untuk
menjatuhkan serta melaksanakan pidana.
4
ii. Pasal 37 tentang : Setiap orang yang tersangkut perkara berhak
memperloleh bantuan hukum.
e. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana :
i. Pasal 56 (1) tentang : Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau
didakwa melakukan tindak pidana mati atau ancaman pidana lima belas
tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan
pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penaeihat hukum
sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam
proses peradilan wajib menunjuk penasehat hukum bagi mereka ;
ii. Pasal 56 (2) tentang : Setiap penasehat hukum yang ditunjuk untuk bertindak
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), memberikan bantuannya dengan
cuma-cuma.
f. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (HIR/RBG) Pasal 237 HIR/273
RBG tentang : Barangsiapa yang hendak berperkara baik sebagai penggugat
maupun sebagai tergugat, tetapi tidak mampu menanggung biayanya, dapat
memperoleh izin untuk berperkara dengan cuma-cuma.
g. Instruksi Menteri Kehakiman RI No. M 01-UM.08.10 Tahun 1996, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Yang Kurang
Mampu Melalui Lembaga Bantuan Hukum
h. Instruksi Menteri Kehakiman RI No. M 03-UM.06.02 Tahun 1999, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Yang Kurang
Mampu Melalui Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
i. Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata
Usaha Negara No. D.Um.08.10.10 tanggal 12 Mei 1998 tentang JUKLAK
Pelaksanaan Bantuan Hukum Bagi Golongan Masyarakat Yang Kurang Mampu
Melalui LBH.
5
BAB III
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA