Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Kepribadian Paranoid

http://abidinblog.blogspot.com/2008/11/gangguan-kepribadian-paranoid.html

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Kategori : Gangguan Kepribadian, Paranoid, Penderita, Terapi

Gangguan Kepribadian Paranoid lebih banyak atau lebih nyata dialami oleh pria daripada wanita.
Sekitar 3% orang dewasa pernah mengalami gangguan ini.

Beberapa tanda-tanda pada Gangguan Kepribadian Paranoid, antara lain :

 Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan.


 Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, meskipun pada masalah-masalah kecil.
 Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah-artikan tindakan orang lain
yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan.
 Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang hak pribadinya
yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
 Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya.
 Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang dinyatakan dalam
sikap menyangkut harga diri yang menetap.
 Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap baik diri pasien
maupun dunia luar pada umumnya tanpa bukti.
 Selalu waspada dan hati-hati yang berlebihan bila berurusan dengan orang lain.
 Selalu menghindari hubungan interpersonal.

Termasuk : Gangguan Kepribadian Paranoid Ekspansif, Gangguan Kepribadian Paranoid yang


sensitif dan suka mengeluh/membantah dan fanatik.
Tidak termasuk : Gangguan Waham, Skizofrenia.

Psikodinamika Gangguan Kepribadian Paranoid

Para ahli psikodinamika menyatakan bahwa ada pengaruh genetika dalam gangguan ini, dimana
para ahli menelusuri kembali pola-pola interaksi awal dengan orang tua yang dibutuhkan. Para
ahli kognitif mengarahkan perihal asumsi-asumsi maladaptif semacam “Mereka jahat dan akan
selalu menyerangmu bila ada kesempatan untuk menyalahkanmu”.

Pengobatan Gangguan Kepribadian Paranoid

Kesulitan yang dihadapi oleh ahli terapi (terapist) pada gangguan ini adalah penderita tidak
menyadari adanya gangguan pada dirinya dan merasa tidak memerlukan bantuan dari terapist.
Hanya beberapa saja dari penderita yang mau berobat atas kemauannya sendiri. Dan sering
penderita yang sedang diobati tidak percaya dan menolak terapist-nya.

Pengobatan pada gangguan ini lebih banyak difokuskan pada terapi perilaku, sedangkan terapi
obat umumnya tidak efektif.

Terapi perilaku pada gangguan ini, perlu dilihat masa lalu “kemarahan” penderita sebagai dasar
menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Kemudian, membantu mengontrol kecemasan
penderita dan memperbaiki kemampuan hubungan interpersonalnya.

link : Kesehatan dan Gangguan Jiwa >> Gangguan Kepribadian >> Gangguan Kepribadian
Paranoid

Anda mungkin juga menyukai