Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

GAMBARAN ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA FOOD COST DAN UNIT COST


DENGAN HARGA JUAL MAKANAN
DI LOVAGE DIET CATERING
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

CITRA MAYARANI ALMA’BUD ( 13120052)

SEMI MARYASIH (11120114)

RENA ROSALITA (11120118)

PROGAM STUDI S-1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2014
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Catering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa ( Hospitality Industry),

dimana produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa

lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, catering

menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu

diselenggarakan ( In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat

produksinya ( out-side catering).

Permasalahan dalam perhitungan pembiayaan makanan merupakan masalah yang

sangat perlu mendapatkan perhatian, yang paling utama adalah masalah perhitungan biaya

makanan, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead. Perhitungan pembiayaan makanan yang

efektif dan stabil memegang peranan yang amat vital dalam penyelenggaraan makanan di

instansi atau institusi yang menyelenggarakan makanan dalam jumlah yang banyak maupun

sedikit. Penyelenggaraan makanan dimaksudkan bagi pencapaian status kesehatan yang

optimal bagi pasien / konsumen melalui pemberian diet yang tepat ( Kemenkes, 2013 ).

Di indonesia, khususnya ditempat penyelenggaraan makanan, masalah perhitungan

pembiayaan makanan masih menjadi topik aktual dalam permasalahan dalam bidang

pelayanan gizi. Masalah perhitungan pembiayaan ini harus dicari penyelesaiannya agar dapat

mencegah pemborosan dari biaya yang dikeluarkan. Food Cost adalah biaya yang dipakai dan

berapa tarif yang tepat untuk mejamin tingkat pemulihan biaya sehingga dengan penadapatan

yang diperoleh, bisa diketahui subsidi silang yang terjadi dan memungkinkan upaya

peningkatan mutu pelayanan (Aritonang, 2012).

Permasalahan dalam manajemen keuangan industri catring merupakan suatu

tantangan bagi pengolahan industri catering untuk melakukan terobosan- terobosan dalam

menggali sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan biaya oprasional
dan pengembangan industri. Terobosan itu dapat dilakukan antara lain dengan

mengoptimalkan pendapatan dari unit- unit pelayanan institusi makanan melalui penetapan

tarif berdasarkan perhitungan biaya satuan (unit cost).

Menurut Dopson, Hayes, dan Miller (2008), pengendalian biaya memegang peranan

penting, contohnya pengendalian biaya makanan dan minuman (food & beverage cost

control). Menurut Kumariamin (2012), fungsi pengendalian biaya penting dalam proses

manajemen, sehingga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran untuk memproduksi barang

atau jasa. Oleh karena itulah dilakukan penelitian mengenai bagaiamana perhitungan biaya

makanan (Food cost dan unit cost) sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Lovage

catering mengenai makanan dan pada akhirnya dapat tercapai kesehatan yang optimal.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ”Apakah ada perbedaan

perhitungan biaya food cost dan unit cost dengan harga jual makanan Di Lovage diet

catering?”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran perhitungan biaya makanan dengan analisis food cost dan unit cost

Di Lovage diet catering

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui cara menghitung Food Cost dan Unit Cost

2. Menganalisis Food Cost dan Unit Cost yang dihitung di Lovage Catering

D. Manfaat Hasil

1. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi dalam menghitung Food

Cost dan Unit Cost.

2. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan tentang Food Cost dan Unit Cost.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang pembiayaan makanan

1) Pengertian Pembiayaan Makanan

Biaya makanan adalah biaya bahan – bahan yang dipakai untuk menghasilkan makanan

yang diperlukan. Biaya ini merupakan variabel langsung, karena mempunyai hubungan

langsung terhadap pelayanan makanan yang diselenggarakan.

2) Tujuan Pembiayaan Makanan

a.       Penyusunan anggaran belanja makanan

b.      Pengawasan dan pengendalian biaya agar tercapai efisiensi biaya makanan

c.       Menilai prestasi kerja pengadaan makanan

3) Perhitungan biaya makanan

Biaya makanan per orang per hari merupakan biaya yang dibutuhkan untuk

menyelenggarakan makanan. Biaya ini diperoleh berdasarkan total biaya yang dikeluarkan

untuk penyelenggaraan makanan bagi dengan jumlah out – put. Data yang dibutuhkan

untuk menghitung biaya makan per orang per hari adalah jumlah output dari

penyelenggaraan makanan yaitu porsi makan atau jumlah konsumen yang dilayani.

Karena biaya kelas rawat berbeda maka dilakukan pembobotan yang besarnya tergantung

dari macam makanan yang diberikan untuk setiap kelas rawat. Unsur – unsur biaya dalam

penyelenggaraan makanan adalah :

a. Perhitungan biaya bahan makanan

Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar atau

bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan. Biaya bahan makanan ini

termasuk biaya variabel karena biaya total bahan makanan dipengaruhi oleh jumlah

atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah pasien yang akan dilayani

makanannya.
Langkah perhitungan adalah :

1) Pengelompokkan konsumen yang akan mendapat makan dan dibuat standar makanannya.

2) Menyusun harga makanan per orang per hari berdasarkan standar makanan yang telah

ditetapkan.

3) Rekapitulasi macam dan jumlah bahan makanan yang digunakan pada tiap kelompok

untuk satu putaran menu atau satu bulan. Data pemakaian bahan makanan berasal dari unit

penyimpanan bahan makanan.

4) Mengalihkan harga makanan per orang per hari dengan kebutuhan macam dan jumlah

bahan makanan per hari

5) Menjumlahkan biaya bahan makanan selama satu bulan untuk seluruh kelompok. Hasil

penjumlahan ini merupakan biaya total bahan makanan selama satu putaran penuh atau

satu bulan.

b.      Perhitungan biaya tenaga kerja

Tenaga kerja yang perlu diperhitungkan dalam biaya ini adalah tenaga kerja di unit

perbekalan serta unit pengolahan penyaluran makanan. Biaya tenaga kerja ini merupakan

biaya tetap karena pada batas tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang

dihasilkan. Biaya tenaga kerja meliputi gaji, tunjangan, lembur, honor, insentif dsb.

Perhitungan biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

-          Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah kompensasi yang memberikan kepada semua

karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan produk, mudah ditelusuri ke produk

tertentu dan merupakan biaya yang besar atas produk yang dihasilkan “. Sedangkan

pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Siegel (1996: 14) di dalam bukunya Kamus

Istilah Akuntansi adalah sebagai berikut: “Direct labor (upah langsung) adalah pekerjaan yang

langsung terlibat dalam pembuatan produk. Contoh biaya langsung adalah upah pekerjaan

perakitan pada lini perakitan dan upah operator peralatan mesin”.


Definisi mengenai biaya tenaga kerja langsung tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya atau pengorbanan yang telah atau

yang akan dikeluarkan perusahaan guna membayar jasa-jasa yang telah diberikan oleh tenaga

kerja atau karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan baku menjadi barang

jadi.

-          Biaya tidak langsung. (Indirect Cost): manfaatnya tidak menjadi bagian langsung dalam

produk, tetapi untuk menunjang produksi

c.       Perhitungan biaya overhead

Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya barang yaitu

seluruh biaya barang yang telah dikeluarkan untuk operasional penyelenggaraan makanan

misalnya alat tulis kantor, alat masak, alat makan, dan alat rumah tangga lainnya. Sedangkana

biaya pemeliharaan ini berfungsi untuk memperpanjang kapasitas barang investasi meliputi

biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan gedung, peralatan dsb yang digunakan untuk

operasional penyelenggaraan makanan (Aritonang, 2012).

B. Tinjauan tentang Food Cost

Food Cost merupakan biaya makanan yang dijual dengan mata uang dari semua

biaya yang dikeluarkan dalam operasi.Pengendalian biaya merupakan salah satu pengukur

kesuksesan Industri, dimana Industri tersebut dapat bertahan dalam persaingan

memperebutkan hati pelanggangan untuk meningkatkan pendapatan (profit).

Pengendalian biaya merupakan bagian dari management yang lebih berfokus

mengendalikan penggunaan dan pemakaian pada biaya. Salah satu program dari cost control

adalah bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam pengendalian biaya. Di dalam

pengendalian biaya dapat menggunakan anggaran fleksibel dan biaya standar (Harahap &

Vera, 2008).

Berdasarkan mhamdia dan Ghadhad (2012), pengontrolan biaya makanan dan

minuman dapat menggunakan manajemen nilai dan fokus pada penetapan biaya (Munjal
&Sharma, 2012).Pengendalian biaya yang digunakan dengan perencanaan laba disesuaikan

dengan pelaksanaan untuk menentukan besar penjualan agar industri tidak mencapai kerugian

dan mencapai laba yang diharapkan (Deviarti & Ayu, 2011).

C. Tinjauan tentang unit cost

Unit cost atau biaya satuan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu produk,

dan merupakan biaya rata-rata hasil perhitungan dari biaya total dibagi sejumlah biaya

produksi (bahan, SDM, dan overhead). Ada dua macam biaya satuan yaitu :

1) Biaya satuan aktual (actual unit cost) yaitu menghitung biaya berdasarkan atas

pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk pada kurun waktu tertentu. Misalnya :

biaya bahan makanan/porsi = porsi total bahan makanan : jumlah porsi makanan

2) Biaya satuan normatif (normative unit cost) yaitu menghitung prediksi seluruh biaya yang

melekat pada unit produksi meliputi biaya tetap (SDM) dan biaya variabel (bahan dan

overhead) dan masing-masing dibagi dengan jumlah output yang akan diproduksi.

Unit cost atau biaya satuan ini merupakan dasar untuk menghitung tarif makanan atau tarif

asuhan gizi (Kemenkes, 2013).

A. Kerangka Teori

Analisis Food Cost

Harga Jual
Makanan

Analisis Unit Cost

C. Hipotesis

Ada perbedaan antara food cost dengan unit cost terhadap harga jual
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Lovage Catering.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari rabu sampai sabtu tanggal 3 Desember sampai 6

Desember 2014.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Observasional yaitu pengumpulan data dengan

cara mengamati secara langsung dengan menanyakan siklus menu dari hari pertama sampai

hari keempat.

C. Sampel

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah empat hari menu makanan

untuk menghitung food cost dan unit cost yaitu dimulai dari tanggal 3 Desember sampai 7

Desember 2014.

D. Jenis data yang dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer yaitu siklus

menu dan brosur harga jual makanan di Lovage catering. Sedangkan data sekunder yaitu data

yang diperoleh dari hasil analisis perhitungan food cost dan unit cost.

E. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data primer :


1) Siklus menu : Data siklus menu yang didapatkan dengan mengutip langsung pada buku

menu yang ada. Menu yang diambil dari hari pertama sampai hari keempat.

2) Brosur harga jual makanan : Harga yang sudah tertera di brosur.


Pengumpulan data sekunder :

Food cost dan unit cost diperoleh dari hasil analisis dengan menghitung bahan makanan

mentah, tenaga, bahan, sarana dan prasarana, keuntungan sampai harga jual.

F. Analisa data

Analisis data yang dilakukan dengan pendekatan secara kuantitatif yaitu dengan

menghitung biaya food cost dan unit cost menu hari pertama sampai menu hari keempat.

Dengan cara teknik deskriptif yaitu menjabarkan langsung hasil analisis food cost dan unit

cost yang dihitung secara manual.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Menu Bahan Berat Harga/kg/ Harga (Rp)


kotor Satuan

Nasi putih Beras giling 150gram Rp. 10.000,00 Rp. 1500,00


Ayam panggang Ayam 50 gram Rp. 27.000,00 Rp. 1350,00
madu
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 22,00
Tempe asam manis Tempe 50 gram Rp. 5.500,00 Rp. 275,00
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Oseng janggel Wortel 50 gram Rp. 9.000,00 Rp. 450,00
wortel cabe merah
Jagung muda 50 gram Rp. 2.800,00 Rp. 140,00
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Jeruk Jeruk 100 gram Rp. 13.500,00 Rp. 1.350,00
Total Rp. 5.387,00
Bumbu 10% x Rp. 4.887,00 Rp. 538,7
Total harga (Food Cost) Rp. 5.925,7
Harga jual = 2,5 x Rp 5.925,7 Rp. 14.814
Food cost Rp. 15.000
Tabel 1. Perhitungan Food Cost Menu hari pertama

Tabel 2. Perhitungan UnitCost Menu hari pertama

Deskripsi Biaya % Rumus Harga (Rp)

Tenaga 20 FoodCost 15.000 x 20% = 7500


x % Tenaga
% Bahan 40%
Bahan 25 FoodCost 15.000 x 25% = 9375
x % Bahan
% Bahan 40%
Sarana & Prasarana 15 FoodCost 15.000 x 15% = 5625
x % Sapras
(Bahan Bakar) % Bahan 40%
Keuntungan 10 FoodCost 15.000 x 10% = 3750
x % Untung
% Bahan 40%
Unit Cost 26.000
Menu Bahan Berat Harga/kg/ Harga (Rp)
kotor Satuan
Nasi merah Beras merah 150 gram Rp. 12.000,00 Rp. 2000,00
Ikan tongkol bumbu bali Ikan tongkol 50 gram Rp. 26.000,00 Rp. 1.300,00
Tomat 20 gram Rp. 10.000,00 Rp. 20,00
Tahu bacem Tahu 50 gram Rp. 3.000,00 Rp. 300,00
Oseng kacang panjang Kacang panjang 50 gram Rp. 6.000,00 Rp. 300.00
ebi cabe merah
Udang 50 gram Rp. 30.000,00 Rp. 1.500,00
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Pepaya Pepaya 100 gram Rp. 4.500,00 Rp. 450,00
Total Rp. 6.020,00
Bumbu 10% x Rp. 6.020,00 Rp. 602,00
Total harga (Food Cost) Rp. 6.622
Harga jual = 2,5 x 6.622 Rp. 16.555
Food cost Rp. 17.000
Tabel 3. Perhitungan Food Cost Menu hari kedua

Tabel 4. Perhitungan UnitCost Menu hari kedua

Deskripsi Biaya % Rumus Harga (Rp)

Tenaga 20 FoodCost 17.000 x 20% = 8.500


x % Tenaga
% Bahan 40%

Bahan 25 FoodCost 17.000x 25% = 10.625


x % Bahan
% Bahan 40%

Sarana & Prasarana 15 FoodCost 17.000x 15% = 6375


x % Sapras
(Bahan Bakar) % Bahan 40%

Keuntungan 10 FoodCost 17.000x 10% = 4250


x % Untung
% Bahan 40%

Unit Cost 30.000

Tabel 5. Perhitungan Food Cost Menu hari ketiga


Menu Bahan Berat kotor Harga/kg/ Harga (Rp)
Satuan

Nasi putih Beras giling 150 gram Rp. 10.000,00 Rp. 1500,00
Rolade ca paprika Rolade 50 gram Rp. 58.900,00 Rp. 2.945,00
merah
Paprika 20 gram Rp. 25.000,00 Rp. 1.250,00
Tahu bumbu kare Tahu 50 gram Rp. 3.000,00 Rp. 300,00
Cah janggel, wortel Jagung muda 20 gram Rp. 2.800,00 Rp. 56,00
Wortel 30 gram Rp. 7.500,00 Rp. 227,00
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Semangka Semangka 100 gr Rp. 5.000,00 Rp. 500,00
Total Rp. 6.928,00
Bumbu 10% x Rp. 5.548 Rp. 692,8
Total harga (Food Cost) Rp. 7.620,8
Harga jual = 2,5 x 7.620,8 Rp. 16.632
Food cost Rp. 19.000

Tabel 6. Perhitungan Unit Cost Menu hari ketiga

Deskripsi Biaya % Rumus Harga (Rp)

Tenaga 20 FoodCost 19.000 x 20% = 9500


x % Tenaga
% Bahan 40%

Bahan 25 FoodCost 19.000 x 25% = 11875


x % Bahan
% Bahan 40%

Sarana & Prasarana 15 FoodCost 19.000x 15% = 7125


x % Sapras
(Bahan Bakar) % Bahan 40%

Keuntungan 10 FoodCost 19.000x 10% = 4750


x % Untung
% Bahan 40%

Unit Cost 33.000

Tabel 7. Perhitungan Food Cost Menu hari ke-empat


Menu Bahan Berat kotor Harga/kg/ Harga (Rp)
Satuan

Nasi putih Beras giling 150 gram Rp. 10.000,00 Rp. 1000,00
Telur ceplok air
Telur ayam 50 gram Rp.16.000,00 Rp.800,00
bumbu opor
Tempe oseng Tempe 50 gram Rp. 5.500,00 Rp. 275,00
cabe merah
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Ca brokoli wortel Brokoli 25 gram Rp. 20.000,00 Rp. 500,00
jagung
Wortel 50 gram Rp. 9.000,00 Rp. 450,00
Jagung muda 25gram Rp. 6.000,00 Rp. 240,00
Minyak goreng 5 gram Rp. 11.000,00 Rp. 150,00
Jeruk Jeruk 100 gram Rp. 13.500,00 Rp. 1.350,00
Total Rp. 4.915,00
Bumbu 10% x Rp. 4.915,00 Rp. 491,5
Total harga (Food Cost) Rp. 5.406,5
Harga jual = 2,5 x Rp 5.406,5 Rp. 13.516,2
Food cost Rp. 14.000,00

Tabel 8. Perhitungan Unit Cost Menu hari keempat

Deskripsi Biaya % Rumus Harga (Rp)

Tenaga 20 FoodCost 14.000 x 20% = 7000


x % Tenaga
% Bahan 40%

Bahan 25 FoodCost 14.000 x 25% = 8750


x % Bahan
% Bahan 40%

Sarana & Prasarana 15 FoodCost 14.000 x 15% = 5250


x % Sapras
(Bahan Bakar) % Bahan 40%

Keuntungan 10 FoodCost 14.000 x 10% = 3500


x % Untung
% Bahan 40%

Unit Cost 24.500

b. Pembahasan
Perhitungan biaya makanan adalah merupakan kegiatan yang diperlukan untuk

mencegah terjadinya pemberosan akibat biaya yang dikeluarkan (biaya makan). Perhitungan

biaya makanan berkaitan berpengaruh pada proses penyelenggaraan makanan, yaitu salah satu

kegiatan yang menentukan penyusunan anggaran belanja untuk satu siklus atau satu bulan.

Berdasarkan perhitungan food cost dari empat menu makan siang dengan lauk yang

bervariasi, menu hari pertama nasi putih, ayam panggang madu, tempe asam manis dan oseng

janggel wortel cabe merah diperoleh harga Rp. 15.000,-. Hari kedua dengan menu nasi merah,

ikan tongkol bumbu bali, tahu bacem, dan oseng kacang panjang ebi cabe merah diperoleh

harga Rp. 17.000,-. Hari ketiga menu makan siangnya nasi putih, rolade cald hitam putih

merah, tahu bumbu kare, dan cah janggel wortel jamur kacang panjang didapat harga Rp.

19.000,-. Sedangkan menu hari keempat nasi putih, telur ceplok bumbu opor, tempe oseng

cabe merah dan ca brokoli wortel jagung diperoleh harga Rp.14.000,-. Kemudian setelah

dirata-ratakan didapatkan total biaya penjualan Rp. 16.250 atau 16.000,-. Harga tersebut sudah

sesuai dengan harga paket healthy meal yang ditawarkan oleh Lovage catering.

Sedangkan berdasarkan perhitungan unit cost, untuk biaya tenaga dipakai 20%

dengan mempertimbangkan gaji, honor, lembur, dan intensif sesuai dengan penyelenggaraan

makanan di Lovage catering. Biaya bahan dipakai 25% disesuaikan dengan harga yang

dikeluarkan untuk membeli bahan makanan. Biaya sarana dan prasarana digunakan 15% yang

dikeluarkan untuk menunjang operasional produk dan jasa yang dihasilkan, didalam biaya

saran dan prasarana termasuk biaya penyelenggaraan makanan, biaya overhead (bahan bakar,

alat masak, alat makan, alat rumah tangga, telepon, listrik dan biaya pemeliharaan). Selain itu

biaya keuntungan dipakai 10% dengan mempertimbangkan besar dan lama berdirinya Lovage

catering. Dari hasil 80% unit cost empat menu makan siang yang kemudian dirata-ratakan

diperoleh harga Rp. 28.000.,- Dari harga unit cost tersebut maka Lovage catering perlu

menaikkan harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan perhitungan food cost yang dirata-ratakan dari empat menu makan siang

dengan lauk yang bervariasi diperoleh harga Rp. 16.000,-.

2. Berdasarkan perhitungan unit cost yang telah dirata-ratakan dari empat menu makan

siang diperoleh harga Rp. 28.000,-.

B. Saran
Dari harga food cost dan unit cost tersebut maka Lovage catering sebaiknya menaikkan

harga paket makanan yang nantinya akan ditawarkan. Untuk membayar upah karyawan

sesuai dengan UMK Jogja.

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang irianton. ( 2012 ). Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta : Leutika.

Deviarti, H. & Ayu. M. (2011). Analisis cost volume profit sebagai alat bantu manajemen dalam

rangka perencanaan laba dengan penerapan teori kendala pada pt skylite surya

internusa. Binus business review, 528.

Dopson, L.R., Hayes, D.K. dan Miller, J.E. (2008). Food and Beverage Cost Control. New Jersey,

Published by John Wiley & Sons Inc.

Harahap, Nakman dan Dwi Kumala Vera. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap

Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1).

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Edisi Revisi

2005.

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai