Bab 1 SAK & Ak Keu - Agst 2021
Bab 1 SAK & Ak Keu - Agst 2021
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:
1. memahami dan menjelaskan standar akuntansi;
2. memahami standar akuntansi yang berlaku;
3. memahami perkembangan standar akuntansi;
4. memahami keterkaitan antara akuntansi keuangan dan standar akuntansi.
RUJUKAN:
1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),
3. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK
EMKM)
4. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
5. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
6. Berbagai Hasil Workshop Update PSAK
1
2
sudah atau dalam proses pendaftaran di pasar modal untuk menerbitkan efek
memiliki fungsi fidusia (bank, asuransi, dana pensiun, dsb).
Jadi, entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang berada di luar kriteria tersebut.
SAK ETAP lebih sederhana dan mudah, serta tidak banyak mengalami perubahan
dari praktik akuntansi yang berlaku saat ini. Standar ini mengadopsi IFRS for SME (Small
Medium Enterprise). SAK ETAP diterbitkan dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) pada 19 Mei 2009. Standar ini berlaku
efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1
Januari 2010. Standar ini sampai saat ini belum mengalami revisi sejak pertama kali
diterbitkan dan disahkan.
Dalam praktiknya, terdapat pandangan bahwa SAK ETAP terlalu sederhana untuk
diterapkan oleh entitas yang berukuran besar, namun tidak terdaftar di pasar modal
(http://www.iaiglobal.or.id). Sebagai contoh, SAK ETAP tidak mengijinkan pelaporan
keuangan konsolidasian. Dengan demikian, bagi entitas yang tidak terdaftar di pasar modal
dan bukan UKM, SAK umum dipandang terlalu kompleks, sementara SAK ETAP dipandang
kurang memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Disamping itu, adanya perkembangan
SAK di Indonesia yang sangat pesat yang ditandai dengan terbitnya SAK Entitas Mikro,
Kecil dan Menengah (EMKM) pada akhir 2016, semakin menegaskan untuk dilakukan reviu
komprehensif atas SAK ETAP. Oleh karena itu, sejak 15 Desember 2017 Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK-IAI) telah memutuskan untuk melakukan reformasi terhadap
SAK ETAP.
SAK ETAP nantinya akan digantikan oleh SAK Entitas Privat (SAK EP). Pada
30 Juni 2021, DSAK IAI telah mengesahkan SAK Entitas Privat. SAK Entitas Privat ini
merupakan hasil adopsi dari IFRS for SMEs (versi 2015) yang diterbitkan oleh International
Accounting Standards Board (IASB). SAK Entitas Privat ini berlaku efektif 1 Januari 2025.
Penerapan dini diperkenankan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2022.
standar akuntansi keuangan yang ada saat ini. SAK EMKM ini merupakan standar akuntansi
keuangan yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP. Aspek
kesederhanaan dari SAK EMKM, contoh dari sisi teknikal, menggunakan dasar pengukuran
biaya historis, sehingga UMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya sebesar biaya
perolehannya. Akhirnya, SAK ETAP lebih diperuntukkan untuk entitas usaha besar (UB)
yang tidak mempunyai akuntabilitas publik. Jika mendasarkan pada Undang-undang No 20
tahun 2008 tentang UMKM, maka entitas usaha besar adalah entitas dengan aset dan omset
lebih dari besaran Rp10M (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan Rp50M.
SAK EMKM dapat digunakan oleh entitas yang tidak memenuhi kriteria dalam SAK
ETAP, otoritas mengizinkan entitas tersebut untuk menyusun laporan keuangan minimum
yang terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b. Laporan laba rugi selama periode.
c. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian pos-pos tertentu yang
relevan.
Syarat informasi yang komparatif, maka laporan keuangan lengkap berarti bahwa
entitas menyajikan minimum dua periode untuk setiap laporan keuangan yang disyaratkan
dan catatan atas laporan keungan yang terkait.
3. Akuntansi istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan syarat tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.
4. Akuntansi mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pemilik dana
menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak lainnya bertindak selaku pengelola.
Keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial hanya ditanggung oleh pengelola dana.
5. Akuntansi musyarakah
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian dibagi berdasarkan porsi
kontribusi dana
6. Akuntansi Wakaf
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif (pihak yang mewakafkan harta benda
miliknya) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda
miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syariah.
Pilar SAK di Indonesia pada tahun 2020 akan mengalami perubahan sebagai
berikut:
a. Pada Desember 2018, DSAK-IAI sudah memutuskan mengeluarkan SAK-
Internasional. SAK-Internasional tersebut merupakan terjemahan dari IFRS kata
per kata.
b. SAK-Internasional ditujukan untuk perusahaan yang dual listing di luar negeri
(misalnya, Telkom dan Antam), Multi National Corporation (MNC), atau anak
perusahaan asing di Indonesia.
c. Belum diputuskan tanggal penerbitan, pengesahan, dan tanggal berlaku efektif
SAK-Internasional.
d. Bila SAK-Internasional ini dikeluarkan, maka standar ini akan menjadi pilar ke-4
bagi SAK di Indonesia.
internasional, maka jelas kita akan menghadapi kesulitan dalam mengaplikasikan beberapa
standar tertentu, misalnya IAS 19 Employee Benefits.
Frekuensi perubahan IAS/IFRS yang relatif cepat juga menjadi tantangan tersendiri
bagi para pelaku akuntansi. Setiap standar akuntansi perlu dipahami secara jelas sebelum
diterapkan. Penyusun laporan keuangan, auditor, maupun pengguna laporan keuangan
membutuhkan waktu yang cukup untuk dapat memahami suatu standar akuntansi. Namun,
apapun kesulitan dan tantangan yang dihadapi, Indonesia tidak mungkin menghindar dari
konvergensi IAS/IFRS yang sudah merupakan persyaratan untuk memasuki era global.
Adalah tugas pemerintah bersama organisasi profesi untuk bersama-sama mencarikan solusi
yang paling optimal (Kartikahadi et al., 2016).
1. Sebutkan dua standar akuntansi utama yang banyak digunakan di negara-negara di dunia
dan apa perbedaan keduanya!
2. Sebutkan dan jelaskan keunggulan dan kelemahan dari:
a. Principle-based
b. Rules-based
3. Apakah manfaat dari penggunaan satu standar akuntansi yang sama bagi negara-negara
di dunia?
4. Mengapa IAI melakukan konvergensi terhadap IFRS untuk standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia?
5. Apakah yang dimaksud dengan 3 pilar standar akuntansi yang berlaku di Indonesia?
6. Jelaskan perbedaan jenis perusahaan yang menggunakan SAK umum, SAK ETAP, dan
SAK EMKM !
7. Apakah peran standar akuntansi keuangan?
8. Manajer keuangan PT X telah menelaah suatu standar akuntansi baru yang
dikeluarkan DSAK, yang memperbolehkan penerapan dini. Menurutnya
penerapan dini sebaiknya dilakukan karena akan membuat penyajian laporan
keuangan lebih relevan. Ia mendiskusikan hal tersebut dengan Direktur
Keuangan PT X. Oleh karena penerapan dini tersebut menyebabkan laba entitas
12
akan turun, dibandingkan jika tidak memilih penerapan dini, Direktur Keuangan
tidak memperbolehkan manajer keuangan memilih penerapan dini tersebut.
Apakah terdapat isu etika dalam kasus tersebut? Jelaskan. Stakeholder mana
yang terpengaruh dengan keputusan terkait penerapan dini tersebut? (Kartikahadi
et al., 2016).