Anda di halaman 1dari 2

Apa Itu Tensioner?

Ini Fungsi dan Jenis-Jenisnya


 
Jakarta - Tensioner merupakan bagian kecil di dalam rangkaian mesin berupa bearing yang
berfungsi mengatur ketegangan di bagian rantai mesin atau timing chain. Komponen ini
sangat penting karena tensioner merupakan penunjang rantai keteng yang menerima putaran
dari crankshaft mesin.
 
Sebagai penunjang untuk putaran rantai keteng, tensioner perlu dirawat karena fungsinya
keberadaannya sangat mempengaruhi kinerja mesin. Tugasnya adalah menjaga dan
mempertahankan kestabilan rantai keteng. Jika bermasalah, maka putaran mesin tak akan
stabil dan akhirnya menimbulkan kebisingan.
 
Jenis Tensioner
 
 
Tensioner sebagai penunjang rantai keteng, punya ukuran tertentu yang bisa disesuaikan
dengan ukuran panjang dan pendek rantai keteng mobil. Penyetelannya tensioner yang
manual, bisa dilakukan di bengkel agar pas, karena ia juga mempengaruhi halus kasarnya
bunyi mesin mobil.
 
Tensioner semi otomatis merupakan jenis yang tidak membutuhkan penyetelan yang rumit
dengan mengukur tegangan rantai keteng. Ia hanya butuh merenggangkan baut penahan
batang penegang untuk mengatur kerja rantai keteng.
 
Untuk tensioner yang otomatis, sudah tak perlu penyetelan karena sudah disesuaikan dengan
kebutuhan mobil. Bahkan teknisi tak mengatur kencangnya baut penahan, karena kencang
kendornya baut juga sudah diatur pabrikan.
 
Sebagai bagian yang bekerja dalam putaran mesin yang terus menerus, tentu tensioner juga
bisa aus dan mengalami kerusakan. Hal ini tentu akan menimbulkan suara berisik pada
mesin, Untuk itu pengguna mobil perlu mengetahui dampak kerusakan tensioner.
 
1. Suara Berisik Mesin
 
Posisinya yang terletak di dalam mesin tentu, sangat sulit dijangkau. Karena itu, sebenarnya
tensioner yang bekerja sesuai dengan mekanismenya tak perlu dirawat. Meskipun demikian,
dalam perawatan berkala di bengkel, kondisi tensioner perlu dicek, jangan sampai sudah aus
atau rusak.
 
Biasanya pengecekan dilakukan untuk mengetahui kondisinya, apakah penyetelan tensioner
yang dilakukan sendiri atau di tempat servis sendiri terlalu kencang atau kendor, sehingga
menimbulkan suara yang mengganggu pada mesin saat mobil distarter.
 
Berisik yang terjadi pada mesin, juga bisa terjadi karena tensioner yang aus atau semakin
lemah menopang rantai keteng. Bila hal itu terjadi sebaiknya tensioner anda segera diganti,
agar tidak mengganggu komponen mesin yang lain.
 
2. Timing Belt Aus
 
Kerusakan tensioner bukan hanya karena penyetelan yang terlalu kencang atau kendor. Hal
lain bisa memicu kerusakannya adalah timing belt yang telah aus. Hal ini biasanya terjadi
karena penyetelan tensioner yang tidak sesuai dengan kondisi mesin.
 
Keausan pada timing belt yang memicu kerusakan pada tensioner, memiliki ciri yang sama
dengan masalah penyetelan kencang kendornya tensioner. Akan ada bunyi yang mengganggu
dari engine.
 
3. Kurang Pelumas
 
Keausan pada tensioner juga biasa terjadi karena kurangnya pelumasan dari oli mesin. Seperti
umumnya komponen mesin yang terbuat dari material logam, gesekan antar komponen akan
menimbulkan suara mengganggu hingga buntut kerusakan. Karena itu pelumasan harus
terjaga dengan memberikan asupan oli yang cukup.
 
Hal paling gampang dan bisa dilakukan untuk mencegah masalah-masalah diatas terjadi
adalah dengan giat melakukan perawatan berkala di bengkel resmi Suzuki, karena di sana
Anda akan mendapatkan treatment lengkap mulai dari pengecekan mesin, ganti oli dan
perbaikan semua komponen keamanan seperti rem dan sebagainya.
 
Uraian diatas menunjukan betapa pentingnya sebuah komponen dalam rangkaian mesin.
Tensioner yang hanya menjadi penunjang rantai keteng saja memiliki tugas yang penting dan
akan menimbulkan gangguan pada mesin.
 
Karena itu, penyetelan tensioner hingga penggantian pelumas mesin secara berkala sangat
dibutuhkan agar menjaga kinerja optimal dari seluruh komponen mesin termasuk tensioner
yang menopang putaran rantai keteng yang mengatur putaran mesin.
 
 

Anda mungkin juga menyukai