Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HADITS TARBAWI DAN AKHLAK

“SADAQAH”

Dosen Mata Kuliah :

Dr. H. Mukhlis Mukhtar, M. Ag.

Disusun Oleh :

Azizah Fauziyah Hamid 30700120064

Choiril Imam 30700115033

Muhammad Imam Al-Ghazali 30700120031

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik

Program Studi Ilmu Hadits R-3

Tahun 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaiikum Warahmatullaah Wabarakaatuh

Alhamdulillah, kita panjatkan puji dan rasa syukur atas kehadirat Allah
Ta’ala yang telah memberikan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sadaqah” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dari
Ayahanda Dr. H. Mukhlis Mukhtar, M. Ag., pada mata kuliah Hadits Tarbawi
dan Akhlak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
terkait “Sadaqah” bagi pembaca dan juga bagi kami selaku penyusun makalah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Dr. H. Mukhlis


Mukhtar, M. Ag., selaku dosen mata kuliah Hadits Tarbawi dan Akhlak yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata kuliah yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita,


serta menjadi mahasiswa yang berintelektual. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Makassar, 03 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1 Konsep Sadaqah ................................................................................ 3


A. Definisi Sadaqah ......................................................................... 3
B. Keutamaan Sadaqah .................................................................... 4
2.2 Hadits Tentang Sadaqah .................................................................... 5
A. Matan Hadits ............................................................................... 5
B. Arti Hadits................................................................................... 5
C. Arti Kosa Kata ............................................................................ 6
D. Pokok-pokok Kandungan Hadits ................................................. 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 9


3.2 Saran ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sadaqah atau sedekah merupakan bagian dari kedermawanan dalam konteks


masyarakat muslim sebagai wujud kecintaan hamba terhadap nikmat Allah
yang telah diberikan kepadanya, sehingga seorang hamba rela untuk
menyisihkan sebagian hartanya demi kepentingan agama, baik dalam rangka
membantu sesama maupun perjuangan dakwah Islam.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam,


sedekah sudah seharusnya menjadi kewajiban yang ditunaikan oleh setiap
muslim. Sedekah merupakan ibadah yang mempunyai dimensi ganda, yaitu
horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal berkaitan dengan bentuk dan pola
hubungan antar manusia. Sedangkan, dimensi vertikal berkaitan dengan
hubungan manusia dengan Tuhan.

Sedekah juga disebut sebagai ibadah sosial. Ibadah sosial merupakan ibadah
yang mempunyai efek langsung dengan konteks kehidupan masyarakat sekitar,
mengandung nilai gotong royong dan tanggung jawab sosial sehingga
diharapkan dapat meratakan pendapatan ekonomi serta menghapus kemiskinan
dalam masyarakat.

Dengan sedekah, akan mendekatkan kita kepada Allah, Zat Yang Maha
Pemberi Rezeki. Dekat dengan Allah Yang Maha Kaya akan menjamin
terjaganya rezeki dan harta yang kita miliki. Artinya, semakin bakhil kita maka
akan semakin jauh dari rezeki dan nilai hikiki kekayaan yang sebenarnya. Akan
sangat baik bagi kita untuk mulai membiasakan diri menyisihkan sebagian
rezeki kita untuk orang yang membutuhkan, baik untuk orang tua, saudara,
teman, tetangga, ataupun yang lainnya. Ada baiknya orang-orang yang
memiliki hubungan kekeluargaan lebih didahulukan, kemudian tetangga
terdekat, tetangga jauh, dan seterusnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas


dalam makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas
dalam karya tulis ini antara lain :

1. Apa definisi sadaqah ?


2. Apa saja keutamaan sadaqah ?
3. Jelaskan hadits-hadits terkait sadaqah ?

1.3 Tujuan

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis, hingga


tujuan dalam penyusunan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi sadaqah.


2. Untuk mengetahui keutamaan-keutamaan dari sadaqah.
3. Untuk mengetahui hadits-hadits tentang sadaqah, serta unsur-unsur
dalam hadits tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Sadaqah


A. Definisi Sadaqah

Secara etimologi kata sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu “Shodaqoh”
yang memiliki arti perbuatan yang benar. Pada awal pertumbuhan Islam,
sedekah diartikan sebagai pemberianyang disunnahkan. Tetapi, setelah
kewajiban zakat yang disyari`atkan dalam Al-Qur`an sering disebut
menggunakan kata “Sadaqah”, maka sadaqah memiliki dua makna. Pertama,
sadaqah hukumnya sunnah atau tathawwu` (sedekah) dan wajib (zakat)1.
Sadaqah sunnah atau tathawwu` adalah sadaqah yang diberikan secara sukarela
(tidak wajib) kepada orang lain, seperti orang fakir, miskin, dan sebagainya.
Sedangkan, sadaqah wajib adalah zakat. Kewajiban zakat dan penggunaannya
telah dijelaskan dalam Al-Qur`anul Karim yang artinya “Zakat merupakan
ibadah ynag bersifat kemasyarakatan, sebab manfaatnya selain kembali
kepada dirinya sendiri (orang yang menunaikan zakat), juga sangat besar
manfaatnya bagi pembangunan bangsa, negara, dan agama”2. Sedangkan
secara syara` (terminologi), sadaqah diartikan sebagai sebuah pemberian
seseorang secara ikhlas kepada orang yang berhak menerima.3

Menurut Wikipedia, sedekah atau sadaqah adalah pemberian seorang


Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu
dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat maupun infaq.
Karena sedekah tidak hanyaberarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta.
Namun, sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah
hadits digambarkan, “Senyumanmu kepada saudaramu adalah sadaqah.” 4

1
Kertas Charity, “Kekuatan Sadaqah”, Makalah Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf, 08 September
2016, hlm. 4.
2
Al-Qur`an Al-Karim, QS. At-Taubah : 60.
3
Kertas Charity, Loc. Cit.
4
Wikipedia, “Sedekah”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sedekah (diakses pada 06 Maret 2021)

3
Sedangkan menurut peraturan BAZNAS No. 2 tahun 2016, sedekah adalah
harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar
zakat dan diperuttukkan untuk kemashalatan umum. Sedekah merupakan suatu
amalan yang dizintai Allah Ta`ala. 5

B. Keutamaan Sadaqah

Sadaqah memiliki banyak keutamaan bagi yang mengamalkannya, di


antaranya ialah :

1. Sedekah dapat menghapus dosa


2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan pada hari akhir.
3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang-orang yang
gemar bersedekah.
6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.
7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.
8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli.
9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang
bahagia.
10. Pahala sedekah terus mengalir bahkan setelah kematian.
11. Sedekah menjauhkan diri dari api neraka.
12. Boleh iri kepada orang yang dermawan.
13. Sedekah akan terus mengalirkan pahala.
14. Memberi keberkahan pada harta benda.
15. Membawa keberuntungan dan merupakan pintu gerbang menuju semua
kebaikan.

5
BAZNAS. “Sedekah”, https://baznas.go.id/sedekah (diakses pada 06 Maret 2021)

4
2.2 Hadits Tentang Sadaqah
A. Matan Hadits
1. Bersedekahlah Walaupun dengan Satu Biji Kurma

َ
‫أَّلل َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َق َال َل َي َت َص َّد ُق َأ َح ٌد ِب َت ْم َر ٍة ِم ْن‬
ُ َّ ‫أَّلل َص َّلى‬ َ َ َ
ِ َّ ‫َع ْن أ ِبي ُه َر ْي َر َة أ َّن َر ُسول‬
‫وص ُه َح َّتى‬ ُ َّ ‫َك ْسب َطيب ِإ ََّل َأ َخ َذ َها‬
َ ‫أَّلل ِب َي ِم ِين ِه َف ُي َر ِب َيها َك َما ُي َر ِبي َأ َح ُد ُك ْم َف ُل َّو ُه َأ ْو َق ُل‬ ٍ ِ ٍ
ْ
)‫ون ِم ْث َل أل َج َب ِل َأ ْو َأ ْع َظ َم (روأه مسلم‬ َ ‫َت ُك‬
2. Nafkah

ُ َّ ‫َع ْن َأبي َم ْس ُع ٍود ْ َأَل ْن َصار ِي َف ُق ْل ُت َع ْن َّألنبي َف َق َال َع ْن َّألنبي َص َّلى‬


‫أَّلل َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َق َال ِإ َذأ‬ ِ ً َِ َ ِ ِ ِ َ ْ ِ
)‫َأ ْن َف َق ألمس ِلم نفقة على أه ِل ِه وهو يحت ِسبها كانت له صدقة (روأه ألبخارى‬
َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ً َ َ َ ُ ْ ُ

B. Arti Hadits
1. Sedekah dengan harta yang halal walaupun dengan satu biji Kurma, niscaya
Allah menerimanya.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW., bersabda “Tidaklah seseorang
yang bersedekah dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, kecuali Allah
akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu dipelihara-Nya seperti
kamu memelihara anak kambing atau anak unta, sehingga sedekahmu itu
bertambah besar sebesar gunung atau lebih besar dari itu.”
(HR. Muslim : 1685)
2. Nafkah kepada keluarga (istri dan anak) dengan niat ikhlas, akan bernilai
pahala di sisi Allah.
Dari Abu Mas`ud Al-Anshari, maka aku berkata; Dari Nabi SAW., beliau
bersabda, “Apabila seorang Muslim memberi nafkah kepada keluarganya
(istri dan anaknya) dengan niat mengharap pahala, maka baginya hal itu
adalah sedekah.”
(HR. Bukhari : 4932)

5
C. Arti Kosa Kata
1. Hadits I

− ‫( َي َت َص َّد ُق َأ َح ٌد ِب َت ْم َر ٍة‬Bersedekah dengan satu biji kurma)


Hal ini tidak menunjukkan kekhususan bersedekah dengan satu biji kurma,
tetapi hanyalah sebagai perumpamaan bersedekah dengan sesuatu yang
sedikit atau sepele, baik berupa uang, makanan, minuman, pakaian, atau
lainnya.

− ‫( ِم ْن َك ْس ٍب َط ِي ٍب‬Dari penghasilan yang baik)


Menunjukkan bahwa sedekah yang diterima oleh Allah hanyalah sedekah
yang bersumber dari penghasilan yang halal. Sebaliknya, sedekah dari
penghasilan yang tidak baik maka tidak akan diterima oleh Allah Ta`ala.
Meskipun nominal sedekahnya sangat fantastis, namun tetap ditolak.


ُ َّ ‫( ِإ ََّل َأ َخ َذ َها‬Kecuali Allah akan mengambilnya dengan tangan
‫أَّلل ِب َي ِم ِين ِه‬
kanan-Nya)
Menunjukkan penerimaan dan ketinggian kedudukan sedekah yang
bersumber dari penghasilan yang baik.

− ‫( َف ُي َر ِب َيها‬Kemudian Allah memeliharanya)


Menunjukkan bahwa Allah sendiri yang menentukan betapa besarnya
ganjaran sedekah, dan Dia pula yang menumbuhkan harta sedekah sesuai
kehendak-Nya. Dengan demikian, sedekah merupakan cara terbaik untuk
“membungakan” harta sehingga saldonya terus tumbuh dan bertambah di
dunia dan akhirat, karena yang memelihara harta sedekah adalah Allah
Yang Maha Kaya, itulah keberkahan sedekah.
Sebaliknya, harta yang dipinjamkan kepada orang lain dengan tujuan
mendapatkan kelebihan (riba) tidak akan menyuburkan harta tetapi justru
memusnahkan dan mencabut keberkahan harta. Allah Ta`ala berfirman:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat
dosa.” (QS. Al-Baqarah : 276)

6
ْ
− ‫ون ِم ْث َل أل َج َب ِل َأ ْو َأ ْع َظ َم‬
َ ‫( َح َّتى َت ُك‬Sampai sedekah kurma itu sebesar gunung
atau lebih besar lagi)
Hal ini menunjukkan bahwa siapapun bisa bersedekah, dan soal kekurangan
harta atau banyaknya kebutuhan bukanlah alasan untuk tidak bersedekah.
Orang kaya sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah sebagai
ungkapan rasa syukur dan demi mempertahankan nikmat, sedangkan orang
miskin pun dianjurkan untuk bersedekah sebagai ungkapan syukur atas
nikmat iman dan agar keluar dari jerat kesulitan.

2. Hadits II
ْ
− ‫( ِإ َذأ َأ ْن َف َق أل ُم ْس ِل ُم‬Apabila seorang Muslim memberi nafkah)
− ‫( َع َلى َأ ْه ِل ِه‬Kepada keluarganya)
Kalimat “kepada keluarganya”, ada kemungkinan mencakup istri dan
kerabat, dan mungkin juga khusus buat istri, lalu diikutkan apa yang
selainnya, dengan alasan mereka lebih utama untuk diberi nafkah.

− ‫( َو ُه َو َي ْح َت ِس ُب َها‬Dengan niat mendapat pahala)


Maksud dari kata Ihtisab adalah keingan untuk mendapatkan balasan.
Sedangkan, maksud sedekah adalah pahala.
َ
− ‫( ل ُه َص َد َق ًة‬Baginya adalah sadaqah)
Al-Muhallab berkata, “Nafkah kepada keluarga adalah wajib berdasarkan
ijma`. Hanya saja syara` memberinya nama sedekah karena khawatir
manusia mengira bahwa perbuatannya yang wajib tidak mendatangkan
pahala bagi mereka. Sedangkan di sisi lain, mereka telah mengetahui pahala
sedekah. Oleh karena itu, diberitahukan kepada mereka bahwa perkara yang
wajib itu juga merupakan sedekah bagi mereka, agar mereka tidak
memberikannya kepada selain keluarganya, kecuali setelah terpenuhi
kebutuhan mereka. Hal ini sebagai motivasi bagi mereka untuk
mendahulukan yang wajib sebelum sedekah yang sunnah.”

7
D. Pokok-pokok Kandungan Hadits
1. Hadits I
− Dari hadits Nabi riwayat Bukhari : 1685, hal itu menggambarkan
bahwasanya itulah keutamaan sedekah dari usaha yang halal.
− Hadits tersebut juga mempunyai maksud tentang pahala sedekah walau
dengan sebutir kurma akan dibalas dengan ganjaran seberat gunung.
− Sebiji kurma yang dimaksud bisa dimaknai bahwasanya amalan sedekah
tidak melulu dengan jumlah yang banyak dan mahal, tetapi bisa juga dengan
hal-hal kecil disertai dengan keikhlasan. Bila tidak memiliki harta untuk
disedekahkan, maka cukup dengan menjaga ucapan yang baik atau dengan
senyuman.6

2. Hadits II
− Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa, apabila suami ikhlas dalam
memberikan nafkah untuk keluarganya, maka itu akan dianggap sebagai
sedekahnya.
− Juga dijelaskan apabila kemudian istri atau anggota keluarga lainnya
bersedekah dengan menggunakan harta si suami, maka ia akan mendapat
pahala dari harta yang disedekahkan itu, karena sumber harta berasal dari
harta pencaharian suami.
− Dalam hadits tersebut juga dapat dipahami bahwa, setiap nafkah yang
diberikan suami kepada istri dan orang-orang yang berada di bawah
lindungannya terhitung sebagai sedekah. 7

6
Lentera Ramadhan, “Hadi Tentang Sedekah Sebiji Kurma Bisa Menjauhkan Api Neraka”, dalam
Kumparan.com (30 April 2020).
7
Salmah, “Nafkah Dalam Perspektif Hadis”, dalam JURIS Volume 13 no. 1 (Juni 2014), hlm. 94.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan kedua hadits di atas dapat disimpulkan bahwa, bersedekah


walaupun dengan sebiji kurma dengan harta yang halal dan disertai niat yang
ikhlas, maka akan diterima oleh Allah serta dipelihara-Nya dan akan
mendapatkan ganjaran berkali lipat.

Nafkah merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh suami selaku


kepala rumah tangga. Dalam menunaikan kewajiban memberi nafkah,
pemberian suami kepada keluarganya dianggap sebagai sedekah. Dengan
demikian seorang suami bila dengan ikhlas memberi nafkah kepada
keluarganya, maka akan diberi ganjaran sedekah yang sangat banyak.

3.2 Saran

Dengan adanya pembelajaran menulis makalah ini, maka para mahasiswa


sudah mampu mengetahui definisi sadaqah, sumber hukum sadaqah, serta
keutamaan-keutamaan dari sadaqah. Dan juga dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-harinya, dengan mengharap ridho Allah semata.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abduh Tuasikal, Muhammad. 2018. Sedekah dari Usaha yang Halal.


Rumaysho.com. Diakses pada 7 Maret 2021, https://rumaysho.com/16994-
sedekah-dari-usaha-yang-halal.html

BAZNAS. Sedekah. Baznas.go.id. diakses pada 06 Maret 2021,


https://baznas.go.id/sedekah

Jabbar, Abi Abdul. 2021. Bersedekahlah Walaupun dengan 1 Biji Kurma.


Madaniniews.id. Diakses pada 6 Maret 2021,
https://www.madaninews.id/11360/bersedekahlah-walaupun-dengan-1-biji-
kurma.html

Kertas Charity. 2016. Kekuatan Sadaqah. Riyanto212.blogspot. diakses pada 05


Maret 2021, https://riyanto212.blogspot.com/2016/09/makalah-
sedekah.html?m=1

Lentera Ramadhan. 2020. Hadis Tentang Sedekah Sebiji Kurma Bisa Menjauhkan
Api Neraka. Kumparan.com. Diakses pada 7 Maret 2021,
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/lentera-ramadhan/hadis-
tentang-sedekah-sebiji-kurma-bisa-menjauhkan-api-neraka-1tK38GZEcls

Medelan. 2010. Sedekah. Wikipedia. Diakses pada 6 Maret 2021,


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sedekah

Salmah. 2014. Nafkah Dalam Perspektif Hadits. Artikel Jurnal.

10

Anda mungkin juga menyukai