Anda di halaman 1dari 71

PENILAIAN PENERAPAN (AUDIT) SISTEM

MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN


KERJA (SMK3) PP 50 TAHUN 2012
Pedoman Penilaian Penerapan SMK3

➢ kriteria Audit SMK3;


➢ penetapan kriteria audit tiap
tingkat pencapaian penerapan
SMK3; dan
➢ ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
Pengertian
Pasal 1

Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
DEFINISI AUDIT SMK3
• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan
penerapan SMK3 di tempat kerja
• Pemeriksaan secara sistematik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SMK3 dilakukan oleh Auditor
TUJUAN AUDIT K3
MENILAI SECARA KRITIS DAN SISTEMATIS SEMUA POTENSI
BAHAYA.
MEMASTIKAN PELAKSANAAN K3 SESUAI DENGAN PERATURAN
PERUNDANGAN.
MENENTUKAN LANGKAH UNTUK PENGENDALIAN BAHAYA.
MANFAAT AUDIT
> MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR SISTEM OPERASI SEBELUM
TIMBUL GANGGUAN.
> MEMPEROLEH GAMBARAN YANG JELAS DAN LENGKAP TENTANG
STATUS MUTU PELAKSANAAN K3.
> MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN TERHADAP K3.
MENINGKATKAN CITRA PENGURUS PERUSAHAAN.
JENIS AUDIT
INTERNAL AUDIT
dilaksanakan sendiri oleh perusahaan, untuk menilai
efektivitas penerapan SMK3

EKSTERNAL AUDIT
dilaksanakan oleh Badan Audit / Penyelenggara
Audit SMK3, untuk menilai penerapan SMK3 di
perusahaan secara menyeluruh, obyektif dan
independen
TAHAPAN AUDIT INTERNAL

I. PERENCANAAN AUDIT INTERNAL

Perusahaan perlu merencanakan kegiatan auditnya


agar dapat berjalan lancar dan memenuhi sasaran
dari kegiatan audit tersebut. Beberapa hal yang
perlu dipersiapkan sebelumnya yaitu :
Tujuan dan ruang lingkup audit;
Personil pelaksana audit;
Tugas dan tanggung jawab yang jelas;
Jadwal audit;
Dokumentasi kegiatan audit (prosedur, form, dll).
II. PERSIAPAN AUDIT INTERNAL
• Pengumpulan informasi
• Peninjauan dokumen (manual,SOP.dll)
• Mempersiapkan alat tulis dan checklist
• Pembuatan Jadual (time table) Audit
• Briefing tim auditor
• Mempersiapkan alat pelidung diri (jika diperlukan)
III. PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL

• PERTEMUAN PEMBUKA
• KEGIATAN AUDIT
• PERTEMUAN AUDITOR
• PERTEMUAN PENUTUP
PERTEMUAN PEMBUKA

> Perkenalan dari tim audit


> Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup audit
> Penjelasan jadual audit
> Menjelaskan proses audit
> Menyediakan daftar hadir pertemuan
pembuka
Menggunakan Daftar Periksa /
Checklist
Melihat Bukti Obyektif dengan:
* Pemeriksaan dokumen
* Verifikasi
* Observasi
* Wawancara
Mencatat secara mendetil bukti obyektif
PERTEMUAN AUDITOR

Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan Audit


Mencatat hasil temuan Audit kedalam Daftar
Periksa Audit
Mempersiapkan laporan temuan ketidaksesuaian
untuk pertemuan penutup
PERTEMUAN PENUTUP
Tim Audit menjelaskan seluruh hasil temuan Audit ke
Auditee
Auditee melakukan verifikasi terhadap hasil temuan Tim
Audit & persetujuan atas hasil temuan
Meminta auditee menentukan tindakan perbaikan
Menyediakan Daftar Hadir Pertemuan Penutup
IV. PEMBUATAN LAPORAN

Laporan audit yang dibuat merupakan dokumentasi dari


keseluruhan kegiatan audit dan hasil temuan audit,
sehingga dapat menjadi bahan dalam Rapat Tinjauan
Ulang Manajemen.
Isi dari laporan audit internal SMK3 ;
Detil kegiatan audit (lokasi, tgl, auditee,dll)
Kesimpulan umum (executive summary)
Ruang lingkup audit
Temuan audit dan rekomendasi perbaikan
V. TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL

• Melakukan pemantauan tindakan perbaikan atas


ketidaksesuaian yang ditemukan,
• Sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen,
• Sebagai pertimbangan untuk frekuensi audit internal
berikutnya,
BUKTI AUDIT
Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang
terkait dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi;
Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
KOMITMEN TERHADAP AUDIT
Audit : essential element dalam SMK3, tidak dapat diganti
Senior manajemen bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Audit
(fully committed), agar :
▪Efektif dalam pelaksanaan audit
▪Tidak menolak temuan dan rekomendasi tanpa alasan yang
tepat
▪ Menindak lanjuti rekomendasi audit
Apabila pelaksanaan audit sudah disetujui :
oMenyediakan dokumen, data, informasi dan bahan yang
diperlukan
oTidak ada upaya untuk mempengaruhi atau memaksa
auditor
oTidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan
hasil audit
KERJASAMA DENGAN AUDITOR
Sering staf disemua tingkat manajemen, melihat audit sebagai
ANCAMAN
Semua staf harus memahami dan menyadari tujuan dan manfaat
pelaksanaan audit
Mereka diwajibkan untuk :
▪Terbuka dan bekerjasama penuh dengan Auditor
▪Menjawab pertanyaan dengan jujur
▪Memandang audit sebagai : “continual improvement process and not just a
means of identifying problems”
PRINSIP AUDIT
> Ethika
> Objektif/ fair
> Profesional
> Independen
> Terpercaya
> Konsisten
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm penerapan ketidaksesuaian dlm obyek
sistem manajemen

• Mengukur kesesuaian obyek


• Mengukur kesesuaian terhadap standar
pelaksaanaan sistem manajemen
terhadap standar

• Berfokus pada obyek


• Berfokus pada sistem
manajemen
Lanjutan...

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3

• Metode: • Metode:
pemeriksaan dokumen, verifikasi, pemeriksaan secara teknis dan
wawancara dan observasi atau mendetil

• Pelaksanaan dengan • Pelaksanaan dengan


jangka panjang jangka pendek
MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT
Untuk pembuktian penerapan SMK3, prsh dpt melakukan audit melalui
LEMBAGA audit yg ditunjuk Menteri
Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur
Perubahan atau penambahan unsur sesuai perkembangan diatur Menteri
Direktur berwenang menetapkan perusahaan yg dinilai wajib untuk diaudit
berdasarkan pertimbangan tingkat resiko bahaya
Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali
Audit SMK3 dilakukan LEMBAGA audit
LEMBAGA audit membuat RTA
Menyampaikan RTA kpd Menteri/Pejabat yg ditunjuk, pengrurs tempat
kerja, kantor dinas tenaga kerja setempat
Mengadakan koordinasi dgn dinas tenaga kerja setempat
Prsh wajib menyediakan dokumen yg diperlukan untuk pelaksanaan audit
LEMBAGA audit wajib menyampaikan laporan audit lengkap kpd
Direktur dgn tembusan kpd pengurus prsh dan Disnaker
setempat
Laporan tsb menggunakan formulir yg telah ditetapkan
Setelah menerima laporan audit, Direktur melakukan evaluasi dan
penilaian bentuk laporan
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian, Direktur :
1. Memberikan sertifikat dan bendera penghargaan sesuai tingkat
pencapaian, atau
2. Menginstruksikan kpd pegawai pengawas untuk mengambil
tindakan berdasarkan hasil temuan audit atas pelanggaran
per.per-uu-an
Sertifikat ditanda tangani Menteri dan berlaku untuk waktu
3 tahun bentuk sertifikat
Pembinaan dan pengawasan thd penerapan SMK3 dilakukan
oleh Menteri atau Pejabat yg ditunjuk
Biaya pelaksanaan audit dibebankan kpd prsh ybs
PENYELENGGARA Audit SMK3
Penyelenggara Audit :

1. Berbadan hukum;
2. Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. Memiliki kantor pusat dengan kantor cabang di wilayah Indonesia bagian
barat, bagian tengah, dan bagian timur;
5. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan di tingkat pusat dan cabang;
6. Memilki min 4 auditor eksternal senior dan 8 auditor eksternal yunior ;
7. Memiliki program kerja rencana pelaksanaan audit SMK3.

SKP
Permohonan (berlaku 3 th)
Tertulis SKP

Menteri
Evaluasi
Direktur
Permen No. 18/Men/2008 (1 kali dlm 1 th)
KEWAJIBAN PENYELENGGARA AUDIT
Penyelenggara audit SMK3 harus :
a. Merahasiakan hasil audit SMK 3 kepada pihak-pihak
yang tidak berkepentingan;
b. Melaporkan hasil audit SMK3 kepada Menteri dan
perusahaan yang diaudit;
c. Menaati peraturan perundangan di bidang K3 yang
berlaku; dan
d. Berkoordinasi dengan instansi yang bertanggungjawab
di bidang ketenagakerjaan sesuai domisili perusahaan yang
diaudit.
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
DIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan Tetapkan


RTA
pd Pem Prop

Permohonan Laporan
Utk di Audit Audit
(sukarela)
Dinas Ketenagakerjaan
pd Pem kab/kota
Badan Audit

Permohona Audit
PERUSAHAAN Audit Eksternal
TEMUAN AUDIT
Hasil eveluasi dari bukti audit yg dikumpulkan terhadap kriteria
audit;

Dapat mengindikasikan baik kesesuaian ataupun


ketidaksesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan.
TEKNIK AUDIT SMK3
KRITERIA AUDIT SMK3
Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria;
Penilaian tingkat transisi sebanyak 122 kriteria;
Penilaian Tingkat Lanjutan 166 kriteria;
Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI (Seluruh TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
tingkat awal dan transisi) tingkat awal, transisi dan lanjutan)

1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.2 1.4.11
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2
8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.2.2 10.1.3, 10.1.4

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3


12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.6, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.3.2, 12.4.1
Tingkat Penilaian Penerapan SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk
tingkat penilaian penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84%
termasuk tingkat penilaian penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100%
termasuk tingkat penilaian penerapan memuaskan
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan
0-59% 60-84% 85-100%

Kategori Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


tingkat awal Penerapan Penerapan Baik Penerapan
(64 kriteria) Kurang Memuaskan

Kategori Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


tingkat transisi Penerapan Penerapan Baik Penerapan
(122 kriteria) Kurang Memuaskan

Kategori Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


tingkat Penerapan Penerapan Baik Penerapan
lanjutan (166 Kurang Memuaskan
kriteria)
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN KRITERIA

• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
• Kategori Mayor
✓ Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan;
✓ Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
✓ Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di
beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya.
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

1.1 KEBIJAKAN K3
* tertulis dan bertanggal, ditanda tangani pengusaha/pengurus
* disusun dng proses konsultasikonsultasi
* mengkomunikasikan kebijakan
* dibuat kebijakan khusus bila diperlukan
* peninjauan ulang kebijakan

1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK


* disebar luaskan dan didokumentasikan
* penunjukan penanggung jawab sesuai peraturan UU
* tanggung jawab pimpinan unit
* saran ahli K3
* pelatihan keadaan darurat petugas penanggung jawab
* laporan kinerja K3
* tanggung jawab thd kontraktor dan org lain di tempat kerja
* memelihara dan mendistribusikadilaksanakan n info K3 yang baru
* tanggung jawab pengurus untuk menjamin SMK3
1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI
* Hasil dicatat dan didokumentasikan
* Diupayakan masuk dalam perencanaan tindakan
manajemen
* Meninjau ulang pelaksanaan SMK3

1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DENGAN TENAGA KERJA


* pendokumentasian konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil prsh
* prosedur konsultasi
* membentuk P2K3
* jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan
* jabatan sekretaris P2K3 – ahli K3
* fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko
* pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan
* tugas P2K3 untuk membuat laporan rutin
* pembentukan unit kerja yang diperlukan dan pelatihannya
* pengumuman tentang struktur unit kerja
2. STATEGI PENDOKUMENTASIAN

2.1 PERENCANAAN RENSTRA K3


* identifikasi potensi bahaya oleh petugas kompeten
* penetapan RENSTRA K3 dan penerapan
* pembuatan RENSUS berkaitan dng produk, proses, proyek atau tempat
kerja tertentu
* perencanaan berdasarkan potensi bahaya, insiden, catatan K3
* perencanaan tujuan K3 yg dpt diukur, menetapkan prioritas dan
penyediaan sumber daya
2.2 MANUAL SMK3
* manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk semua
tingkatan
dlm prsh
* bila diperlukan dibuat manual khusus yg berkaitan dgn produk, proses atau
tempat
kerja tertentu
* manual SMK3 mudah didapat semua personil prsh

2.3 PENYEBARAN INFORMASI K3


* informasi kegiatan dan maslah K3 disebarkan secara sistematis
* catatan informasi K3 dipelihara dan bersifat terbuka
3. PENINJAUAN ULANG PERANGCANGAN (Design) DAN
KONTRAK
3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN
* adanya prosedur yg terdokumentasi dlm tahap perancangan atau
perancangan ulang
* prosedur dan instruksi kerja disusun selama tahap perancangan
* verifikasi perancangan dilakukan oleh petugas yg kompeten
* semua perubahan dan modifikasi perancangan yg berimplikasi thd
K3
didentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh
petugas yg berwenang

3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK


•adanya prosedur yg mampu mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya
K3, lingkungan dan masyarakat pada saat memasok barang dan jasa dlm
suatu kontrak
•Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan pada tahap tinjauan
ulang kontrak oleh personil yg kompeten
• kontrak ditinjau ulang untuk menjamin pemasok dpt memenuhi
persyaratan K3
•Catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan
4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN


•Adanya identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan
tanggal modifikasi pd dokumen K3
•Tercantum penerima distribusi dokumen
•Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pd tempat
yg ditentukan
•Dokumen usang disingkirkan, sedang dokumen usang yg
disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOKUMEN


•Adanya sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan
dokumen K3
•Adanya catatan alasan perubahan dalam dokumen atau
lampirannya
•Adanya prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh
dokumen yg mencantumkan status setiap dokumen untuk
mencegah penggunaan dokumen usang
5. PEMBELIAN
5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA
• Adanya prosedur terdokumentasi untuk menjamin spek dan
informasi relevan dgn K3 telah diperiksa sebelum keputusan
membeli
• Spek pembelian harus sesuai dgn peryaratan peraturan perundangan
dan standar yg berlaku
• Dilakukan konsultasi dgn TK yg potensial berpengaruh pd saat
keputusan pembelian dilakukan
• Pertimbangan thd kebutuhan pelatihan, pasokan APD dan
perubahan prosedur kerja, sebelum dilakukan pembelian.

5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI


• Barang dan jasa yg dibeli diperiksa kesesuaiannya dgn spesifikasi
pembelian

5.3 KONTROL BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN


• Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko thd barang dan jasa yg
dipasok pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara
• Produk yg disediakan dapat diidentifikasi dengan jelas
6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 SISTEM KERJA


• Petugas kompeten telah melakukan identifikasi bahaya potensial
dan resiko dari suatu proese kerja
• Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko
• Adanya prosedur kerja terdokumentasi untuk tugas berisiko
tinggi. Bila perlu dengan sistem Ijin Kerja
• Prosedur kerja atau petunjuk untuk mengelola resiko
terdokumentasi
• Kepatuhan per.,standar, ketentuan pel. Saat mengembangkan atau
melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja
• Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas kompeten
dan disahkan pejabat yang ditunjuk
• Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dlm kondisi
layak
• APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dgn ketentuan
• Upaya pengendalian resiko ditinjau ulang bila terjadi perubahan
proses kerja
6.2 PENGAWASAN
• Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan
petunjuk kerja
• Pengawasan dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat
resiko tugas
• Pengawas berperan dlm identifikasi bahaya dan pembuatan upaya
pengendalian
• Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan
dan PAK
• Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi

6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL


• Persyaratan tugas`tertentu, termasuk persyaratan kesehatan
diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan
TK
• Penugasan harus berdasarkan kemampuan dan tingkat
ketrampilan TK
6.4 LINGKUNGAN KERJA
•Dilakukan penilaian lingkungan kerja
untuk mengetahui daerah yg memerlukan
pembatasan masuk
•Adanya pengendalian atas tempat-tempat
dgn pembatasan ijin masuk
•Fasilitas dan layanan yg tersedia di tempat
kerja sesuai dgn standar dan pedoman
teknis
•Rambu keselamatan dan pintu darurat
harus dipasang sesuai standar dan pedoman
teknis
6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA
PRODUKSI
• Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
produksi serta peralatan yg mencakup verifikasi peralatan
pengaman sesuai peraturan, standar dan ketentuan
• Catatan yg memuat data kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan,
perbaikan dan perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara
• Sarana produksi yg harus terdaftar memiliki sertifikat yg masih
berlaku
• Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan
personel yg kompeten
• Perubahan sarana produksi harus sesuai persyaratan peraturan
• Terdapat prosedur untuk permintaan pemeliharaan peralatan yg
kondisi K3 nya kurang baik dan perlu perbaikan
• Terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yg
sudah tidak digunakan
• Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian
pengoperasian (lock out system)
• Terdapat prosedur persetujuan untuk menjamin peralatan
produksi dlm kondisi aman untuk diopersaikan
6.6 PELAYANAN
• Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi
persyaratan, bila prh dikontrak untuk menyediakan pelayanan yg
tunduk pd standar dan UU KK
• Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi
persyaratan, bila prh diberi pelayanan melalui kontrak

6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT


• Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm tempat kerja) telah
diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat didokumentasikan
• Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yg
kompeten
• TK mendapat instruksi dan pelatihan yg sesuai tingkat resiko
• Petugas diberikan pelatihan khusus
• Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara
jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK
• Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala
• Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat
keadaan darurat telah dinilai petugas yg kompeten
6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
• Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yg ada
memenuhi standar dan pedoman teknis
• Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai
per.per-uu-an yg berlaku
7. STANDAR PEMANTAUAN
7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA
• Pelaksanaan inspeksi secara teratur
• Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan TK yg telah
dialatih
• Mencari masukan dr petugas di tempat yg diperiksa
• Menggunakan cheklist
• Laporan inspeksi kpd Pengurus dan P2K3
• Memantau tindakan kolektif untuk menentukan efektifitasnya

7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA


• Dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara
• Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis

7.3 PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN


• Adanya sistem terdokumentasi thd identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji
K3
• Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yg kompeten
7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN
• Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-uu-an
• Dilakukan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan
kesehatan perlu dilakukan
• Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yg ditunjuk
• Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai per. yg
berlaku
• Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai dgn
per.per-uu-an yg berlaku
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT
• Adanya prosedur proses pelaporan sumber bahaya dan
diberitahukan setiap personil

8.2 PELAPORAN INSIDEN


• Adanya prosedur terdokumentasi yg menjamin semua
kecelakaan dan PAK serta insiden dilaporkan
• Pelaporan kec. dan PAK sesuai per.per-uu-an

8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN


• Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK
• Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yg telah dilatih
• Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal pelaksanaan
perbaikan
• Tindakan perbaikan diberikan kpd petugas yg ditunjuk
• Tindakan perbaikan didiskusikan dgn TK di tempat terjadinya
kec.
• Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan
8.4 PENANGAN MASALAH
• Adanya prosedur untuk mnangani masalah K3 sesuai
per.per-uu-an yg berlaku
• TK diberitahu prosedur penanganan masalah K3 dan
menerima informasi kemajuan penyelesaiannya
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA

9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS


• Adanya prosedur mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai
resiko yg berhubungan dgn penanganan secara manual dan
mekanis
• Dilakukan oleh petugas yg kompeten
• Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian resiko
• Metode penangnan bahan meliputi metode mencegahan terhadap
kerusakan, tumpahan dan pencemaran.

9.2 SISTEM PENGANGKUTAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN


• Adanya prosedur yg menjamin bahan disimpan dan
dipindahkan dgn cara yg aman sesuai peraturan
• Adnya prosedur yg menjelaskan persyaratan pengendalian
bahan yg dapat rusak atau kadaluwarsa (expired)
• Terdapat prosedur yg menjamin bahan dibuang dgn cara aman
sesuai peraturan.
9.3 BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
• Prsh telah mendokumentasikan prosedur
penyimpanan, penanganan dan pemindahan bahan
berbahaya sesuai peraturan.
• MSDS yg komprehensif harus dibuat
• Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
pelabelan bahan berbahaya
• Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai
persyaratan peraturan dan standar yang berlaku
• Terdapat prosedur terdokumentasi penanganan
secara aman bahan2 berbahaya
• Pelatihan thd petugas yang menangani
BAHAN

• Komunikasi B3
• Spill/Leak Control
• Labelling system
• Alat pelindung diri
• MSDS
• Penatalaksanaan B3
PELABELAN B3
ORANG & CARA KERJA

• Pelatihan & awareness K3


• Prosedur kerja yang aman
• Tanggung jawab
• Job Safety Analysis
• On the job training
• Rapat K3
• Keadaan darurat & P3K
• P2K3
• Pemeriksaan kesehatan
• Ergonomi
LINGKUNGAN KERJA

• Housekeeping
• Pemantauan kebisingan
• Pemantauan NAB kimia
• Inspeksi tempat kerja
• Higiene perusahaan
• Pencahayaan ruang kerja
• 5R
ALAT/MESIN

• Pemeliharaan alat
• Inspeksi alat
• Rekayasa teknik
•Sistem ijin kerja
SAFETY POSTER (Komunikasi K3)
SAFETY SIGN/Komunikasi K3
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA

10.1 CATATAN K3
• Prsh mempunyai prosedur untuk mengidentifikasikan,
mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan
catatan K3
• Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yg
relevan dipelihara di tempat yg mudah didapat
• Terdapat prosedur yg menentukan persyaratan untuk menjaga
kerahasiaan catatan
• Catatan untuk peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara
• Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan
dipelihara

10.2 DATA DAN PELAPORAN K3


• Data K3 yg terbaru dikumpulkan dan dianalisa
• Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan diiformasikan dlm prsh.
11. AUDIT SMK3

11.1 AUDIT INTERNAL SMK3


• Audit SMK3 yg terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan perencanaan dan menentukan apakah
kegiatan tsb efektif
• Dilakukan oleh petugas yg kompeten dan independen di prsh
• Laporan audit didistribusikan kpd manajemen dan petugas lain
yg berkepentingan
• Kekurangan yg ditemukan pd saat audit diprioritaskan dan
dipantau untuk menjamin dilakukan tindakan perbaikan
12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN

12.1 STRATEGI PELATIHAN


• Telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan K3
• Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua tingkatan TK
perusahaan
• Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat
kemampuan dan keahlian
• Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan kompeten dan
diakreditasi menurut ketentuan per.
• Adanya fasilitas dan sumber daya yg memadai untuk pelaksanaan
pelatihan yg efektif
• Prsh mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh
pelatihan
• Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin
peningkatan secara berkelanjutan
• Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin
agar tetap relevan dan efektif
12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR
• Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan dlm
pelatihan yg mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum
dan prinsip dan pelaksanaan K3
• Manajer dan supervisor menerima pelatihan yg sesuai dengan
peran dan tanggung jawab ybs

12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA


• Pelatihan diberikan kpd semua TK termasuk TK baru dan yg
dipindahkan
• Pelatihan diberikan bila terjadi perubahan sarana produksi
• Bila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kpd semua TK
12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI
PENGUNJUNG DAN KONTRAKTOR
• Prsh mempunyai program pengenalan Kebijakan dan
Prosedur K3 untuk semua TK
• Terdapat prosedur yg menetapkan untuk memberikan
taklimat (briefing) K3 kpd pengunjung dan mitra kerja

12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS


• Prsh mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan thd
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dng per. Untuyk
melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan
SERTIFIKASI
SMK3
SERTIFIKASI SMK3
• Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat
pemenuhan penerapan peraturan perundangan
SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan


oleh Badan Audit Independen melalui proses audit
SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi
HASIL AUDIT SMK3
TAHUN 2001-2004
KESIMPULAN AUDIT

Hasil dari suatu audit yang disampaikan oleh tim


audit setelah mempertimbangkan tujuan audit
dan seluruh temuan audit.
Pengakuan Institusi Internasional

Anda mungkin juga menyukai