Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

HUKUM INTERNATIONAL

RESUME MATERI

Disusun Oleh :

NAMA : ILHAM KURNIAWAN

NIM : 22009053

KELAS :A

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KENDARI

2021
PRINSIP UTI POSSIDETIS JURIS

A. Pengertian
Prinsip uti possidetis juris, yaitu suatu prinsip dalam hukum internasional yang
menyatakan bahwa teritori dan properti lainnya tetap di tangan pemiliknya pada akhir
konflik, kecuali jika hal yang berbeda diatur oleh suatu perjanjian. Apabila perjanjian
tersebut tidak termasuk kondisi tentang kepemilikan properti dan wilayah yang
diambil selama perang, maka prinsip uti possidetis juris akan berlaku.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 1945 wilayah
Papua ditahan oleh Belanda untuk sementara waktu, Belanda berpendapat bahwa
Papua bukan merupakan wilayah kekuasaan Indonesia dan tidak bisa masuk ke bagian
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena orang Papua berbeda dengan
mayoritas orang-orang Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis
normatif dan dianalisis secara kualitatif berdasarkan asas-asas, norma-norma,
teori/doktrin ilmu hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah inventarisasi
hukum positif. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan prinsip uti possidetis juris dalam
perolehan wilayah baru atau berdirinya negara baru serta penyelesaian sengketa antara
Indonesia dan Belanda dalam kasus kembalinya Papua ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada 1963 terkait penerapan prinsip uti possidetis juris.
Prinsip uti possidetis juris merupakan suatu prinsip yang sudah menjadi
hukum kebiasaan internasional dalam menentukan batas wilayah suatu negara yang
merdeka dari penjajah. Hal ini dikokohkan dalam berbagai putusan pengadilan
internasional antara lain, dalam Putusan Mahkamah Internasional dalam kasus
Burkina Faso v. Republic of Mali tahun 1986 dan Putusan Mahkamah Internasional
(International Court of Justice Reports) tahun 1992 dalam kasus Land, Island, and
Maritime Frontier Dispute (El Salvador v. Honduras). Menurut prinsip uti possidetis
juris, pada prinsipnya batas-batas wilayah negara baru akan mengikuti batas-batas
wilayah dari negara yang mendudukinya, prinsip ini menjadi dasar bagi pemutusan
sengketa perihal perbatasan di kemudian hari serta menjamin penghormatan batas-
batas teritorial pada saat kemerdekaan dicapai. Oleh karena itu sudah sepatutnya
Papua menjadi bagian dari Indonesia ketika deklarasi kemerdekaan disampaikan,
Papua kembali ke wilayah NKRI bukan melalui proses aneksasi, Papua bukan
dianeksasi, juga bukan berintegrasi atau diintegrasikan tetapi menjadi bagian dari
wilayah NKRI berdasarkan prinsip uti possidetis juris. Kata kunci : prinsip uti
possidetis juris, Papua, Belanda, wilayah negara.

B. Definsi Ahli
Definisi atau penafsiran dari pengertian Uti Possidetis Juris oleh para ahli hukum:
1. Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D.
batas wilayah suatu negara yang berdaulat setelah penjajahan mengikuti batas wilayah
kolonial dari negara penjajahnya.

C. Contoh Penerapan
1. Yaitu pada kasus Papua pada tahun 1945, dimana wilayah Papua ditahan oleh
Belanda untuk sementara waktu, Belanda berpendapat bahwa Papua bukan
merupakan wilayah kekuasaan Indonesia dan tidak bisa masuk ke bagian Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena orang Papua berbeda dengan mayoritas
orang-orang Indonesia, tapi Indonesia menerapkan asas Uti Possidetis Juris yaitu
suatu prinsip dalam hukum internasional yang menyatakan bahwa teritori dan properti
lainnya tetap di tangan pemiliknya pada akhir konflik. Oleh karena itu sudah
sepatutnya Papua menjadi bagian dari Indonesia ketika deklarasi kemerdekaan
disampaikan, Papua kembali ke wilayah NKRI bukan melalui proses aneksasi, Papua
bukan dianeksasi, juga bukan berintegrasi atau diintegrasikan tetapi menjadi bagian
dari wilayah NKRI berdasarkan prinsip uti possidetis juris.

Anda mungkin juga menyukai