A. PROFIL USAHA
b. Tujuan Usaha
Tujuan dari didirikannya usaha Nasi Goreng ini adalah:
1. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-
hari.
2. Untuk melangsungkan hidup sehari-hari
3. Mencari nafkah buat anak dan istri.
c. Pengelola
Bisnis ini dikelola oleh bapak Masrobin sendiri beserta, istri dan anak-anaknya, pak Robin
memliki pangkalan usaha di daerah kebagusan-jakarta selatan.
Usaha ini dikelola oleh pak Robin, beliau memiliki 2 orang karyawan dan hasil yang diperoleh
dari usaha Nasi Goreng itu sangat mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya, tanpa membayar
karyawan. Yang dibahas dalam proposal ini hanya untuk 1 pangkalan usaha nasi goreng.
B. ASPEK PEMASARAN
Pemasaran yang dilakukan oleh pak Masrobin yaitu mengontrak tanah untuk dijadikan
sebagai pangkalan usaha nasi goreng. Ia mencari tempat yang rame yaitu dipinggir jalan, dimana
banyak orang yang melewati jalan itu untuk berharap membeli nasi gorengnya.
Konsumen yang mengunjungi pangkalan Nasi Goreng Pak Masrobin diantaranya di mulai
dari pelanggan tetap dan orang – orang yang mengunjungi dan membeli nasi goreng tersebut baik
dari kalangan bawah sampai kalangan orang atas.
Nasi goreng dijual dengan harga yang terjangkau, dan bisa memilih menu nasi goreng yang
disukai oleh pengunjung.
C. ASPEK PRODUKSI
Ada berbagai macam produksi dari penjualan usaha nasi goreng yang dilakukan bapak
Masrobin, beliau menyediakan berbagai jenis nasi goreng yang bisa dipilih oleh konsumen
diantaranya yaitu:
a. Menu Nasi Goreng
- Nasi goreng biasa : Rp 8.000 per porsi
- Nasi goreng sosis : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng ayam bakso : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng sosis ayam : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng sosis kambing : Rp 13.000 Per porsi
- Nasi goreng sosis pete : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng pete ayam : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete kambing : Rp 14.000 per porsi
- Nasi goreng spesial ayam : Rp 12.000 per porsi
- Nasi goreng spesial kambing : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng spesial komplit : Rp 17.000 per porsi
- Nasi goreng gila : Rp 12.000 pe porsi
- Nasi goreng gila (ayam) : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng gila (kambing) : Rp 17.000 per porsi
b. Menu tambahan
- Mie Goreng / Rebus : Rp 8.000 per porsi
- Kwitiau goreng / rebus : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Mawud : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Gila : Rp 8.000 per porsi
- Teh manis anget : Rp 2.000 per porsi
- Es teh manis : Rp 3.000 per porsi
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien.
Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk
memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan
waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah
peluang pasar dan bagaimana menggaet order, Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki
dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus
mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita
untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah
persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut
gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi
resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya
pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba
tetapi gagal dari pada gagal mencoba.
E. ASPEK KEUANGAN
1. Investasi Awal
a. Sewa tempat
Tempat yang digunakan oleh pak Robin dalam membuka usaha Nasi Goreng yaitu terletak di
daerah Kebagusan-Jakarta Selatan
Lahan yang ditempati untuk usaha bukan milik sendiri tetapi sewa temapat. Setiap bulannya
harus membayar sebesar Rp. 400.000,- .
b. Peralatan
Peralatan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:
Jumlah Rp 6.215.000,-
c. Perlengkapan
Perlengkapan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:
No Bahan Satuan Satuan Harga
waktu
1 Kertas Minyak 30 pak bulan Rp 480.000,-
2 Plastik 90 bungkus bulan Rp 270.000,-
3 Karet 4 pcs bulan Rp 40.000,-
4 Tisu 8 pcs bulan Rp 40.000,-
5 Listrik 1 bulan bulan Rp 50.000,-
6 Gas 60 tabung bulan Rp 900.000,-
Jumlah Rp1.780.000,-
d. Bahan baku
F. OMSET (PENDAPATAN)
Proyeksi Omset dari usaha Nasi goreng ini dari hasil perhari adalah:
Hari Penghasilan
Hari – 1 Rp 850.000,-
Hari – 2 Rp 800.000,-
Hari – 3 Rp 950.500
Hari – 4 Rp 845.000
Hari – 5 Rp 1.155.500,-
Hari – 6 Rp 700.000,-
Hari – 7 Rp 800.000,-
Hari – 8 Rp 875.000,-
Hari – 9 Rp 995.000,-
Hari – 10 Rp 715.000,-
Hari – 11 Rp 749.500,-
Hari – 12 Rp 800.500,-
Hari – 13 Rp 866.000,-
Hari – 14 Rp 726.500,-
Hari – 15 Rp 870.000,-
Hari – 16 Rp 1.005.000,-
Hari – 17 Rp 746.500,-
Hari – 18 Rp 820.000,-
Hari – 19 Rp 822.000,-
Hari – 20 Rp 843.500,-
Hari – 21 Rp 955.500,-
Hari - 22 Rp 955.500,-
Hari – 23 Rp 895.000,-
Hari – 24 Rp 710.000,-
Hari – 25 Rp.908.000,-
Hari – 26 Rp 915.000
Hari – 27 Rp 812.000,-
Hari – 28 Rp 888.000,-
Hari -29 Rp 890.000,-
Hari – 30 Rp 742.000,
Jumlah Rp 25.606.500,-
=
= Rp 853.550,-
G. PENGELUARAN
1. Fixed cost
2. Variabel cost
Rincian perlengkapan per bulan:
= 830.000 + 16.949.400
= Rp 17.779.400,-
H. LABA (KEUNTUNGAN)
1. Grass profit
Untuk menghitung laba kotor (Grass profit) rumusnya adalah :
Omset – Variabel Cost = 25.606.500 - 17.779.400= Rp 7.827.100,-
2. Nett profit
Untuk menghitung laba bersih (Nett profit) rumusnya adalah :
Grass profit – total fixed cost =7.827.100 – 1.978.333= Rp 5.848.767.,-
I. BEP
Dik : FC = 1.978.333
VC = 17.779.400
S = P x Q = 11.000 x 150 x 30 = Rp 49.500.000,-
8.000+9.000+9.000+10.000+13.000+11.000+10.000+11.000+14.000+12.000+15.000+17.000+1
2.000+15.000+17.000+8.000+8.000+8.000+8.000= 215.000 : 19 = Rp 11.315,- Rp 11.000,-
BEP
Jadi usaha mengalami keadaan seimbang dimana usaha tidak mengalami keuntungan dan
kerugian pada saat penghasilan
.
J. PENYUSUTAN
Penyusutan peralatan dengan menggunakan metode garis lurus dengan rumus penyusutan
Jumlah Rp 378.333
K. ROI
Investasiawal = Rp. 28.754.400,-
Keuntungan = Rp. 5.848.767 / bulan
Analisa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita
sebut sebagai SWOT adalah salah satu cara paling umum dalam penyusunan
Sebelum masuk ke dalam materi cara pembuatan serta contoh analisa SWOT,
ada baiknya kita mengerti fungsi dari analisa SWOT itu sendiri.
Dalam konteks organisasi, bisnis, usaha, ataupun kepribadian diri, kita memiliki
tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Otomatis kita membutuhkan strategi yang baik
Jika kita berbicara bisnis misalnya, maka diantara tujuannya ialah mengakuisisi
market lewat produk dan jasa yang kita tawarkan. Dalam konteks personal, maka
SWOT dapat kita gunakan untuk pengembangan diri ataupun karir dalam jangka
panjang.
Pengertian dan Cara Membuat Analisis SWOT
Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor
tersebut:
Strength (Kelebihan)
Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada
saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan
panduan berikut:
Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau
organisasi lainnya?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?
Weakness (Kelemahan)
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif
pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan perusahaan atau
organisasi kita?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan atau
organisasi kita?
Opportunities (Peluang)
panduan berikut:
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita?
Threats (Ancaman)
oleh perusahaan atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari
panduan berikut:
Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita?
organisasi kita?
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
Regulasi pupuk organik untuk masuk ke negara Malaysia tidak begitu rumit
dalam dua kategori terlebih dahulu yaitu faktor internal perusahaan dan faktor
eksternal. Contoh lain dari penulisan analisa SWOT dapat dilihat pada 2 contoh
suara alami untuk smartphone yang terbuat dari bahan bambu yang didesain
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
Berikut contoh analisa SWOT dalam proposal usaha makanan berbahan dasar
Deskripsi Bisnis: Cassava castle berasal dari kata Cassava yang berarti
singkong dan castle yang berarti istana. Cassava castle merupakan sebuah
Strength
Bahan baku produk berpotensi untuk dihidangkan bersama seluruh jenis makanan, baik
Desain kedai yang unik dan menyediakan fasilitas bermain bagi keluarga
Weakness
Desain kedai yang unik dan menyediakan fasilitas bermain bagi keluarga
Opportunity
Harga bahan baku murah (harga beli rendah) Lokasi kedai mudah ditemukan
Threat
Terdapat pesaing makanan yang beraneka rasa walaupun berbahan dasar selain singkong
Tantangan dalam menemukan tenaga ahli di bidang tata boga dan kuliner
Oke, itulah ketiga contoh analisa SWOT baik untuk perusahaan maupun produk
dari sebuah bisnis plan. Jika ada pertanyaan, kami terbuka untuk berdiskusi
Pada dasarnya, adanya metode analisa menggunakan teknik S.W.O.T ini bisa
suatu perusahaan.
Tidak, misal kamu ingin membuat analisa tentang bisnis Go-Jek, kamu bisa
membuat analisa swot nya tanpa harus menjadi seorang pegawai disana.
Bahkan dengan informasi weakness dan opportunity dari analisa sebuah bisnis,
bisa saja kamu menciptakan ide bisnis baru untuk memecahkan solusi dari faktor
W dan O tadi.
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah aspek-aspek yang muncul dari
dalam perusahaan itu sendiri. Misal yang termasuk faktor internal dalam sebuah
perusahaan: aset yang dimiliki, kualitas tenaga kerja, teknologi yang digunakan,
dan sebagainya.
berasal dari luar dan tidak bisa dikontrol oleh perusahaan Anda sendiri. Contoh
yang termasuk aspek eksternal perusahaan: regulasi dari pemerintah, performa
Diantara cara yang umum digunakan adalah melakukan scoring untuk setiap
elemen S.W.O.T. Dengan sistem scoring ini, kamu bisa menentukan posisi
Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang penting untuk dilakukan bagi bisnis UKM.
Mengapa demikian? Analisis SWOT adalah sebuah bentuk perencanaan strategi bisnis yang
diambil dari 4 sisi utamanya, SWOT, Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity
(Kesempatan/Peluang) dan Threat (Ancaman).
Memiliki ide untuk membuat sebuah usaha atau produk bisa di katakan gampang-gampang
susah. Karena ketika kita sudah bisa menentukan usaha apa atau barang apa yang akan kita
jalankan atau jual di pasaran, terkadang kita binggung untuk siapakah produk tersebut atau target
dari usaha tersebut. Sebelum memasarkan sebuah produk ke pasaran atau menjalankan sebuah
usaha, sebaiknya terlebih dahulu Anda ketahui dari segi kekuatan, kekurangan, peluang, dan
ancaman yang mempengaruhi pemasaran produk Anda atau usaha yang akan dijalankan.
Analisis SWOT merupakan sebuah singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),
Opportunity (Kesempatan/Peluang) dan Threat (Ancaman). Pertama kali dikenalkan oleh Albert
Humphrey seorang pimpinan proyek di Universitas Stanford. Analisis SWOT ini didasarkan
pada sebuah anggapan jika sebuat strategi yang efektif berasal dari faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan juga eksternal (kesempatan dan ancaman) dari sebuah bisnis atau organisasi.
Oleh karena itu, analisis ini menggabungkan ke-empat faktor dari internal dan eksternal.
Bagi bisnis UKM, manfaat analisis SWOT perusahaan sendiri adalah sebagai strategi penentu
masa depan keberlangsungan bisnis perusahaan. Bagaimana sebuah perusahaan menjalankan
strategi misinya untuk mencapai tujuan (visi) perusahaan. Analisis SWOT perusahaan ini dapat
dugunakan oleh stakeholder untuk mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal dari
perusahaannya.
Beberapa manfaat digunakan untuk perencanaan bisnis perusahaan di masa depan.
(Source: pixabay)
Penilaian SWOT perusahaan ini membantu untuk menetapkan prioritas mana saja yang harus
didahulukan oleh perusahaan, apakah hal itu berasal dari internal ataukah dari faktor eksternal
perusahaan. Tanpa adanya informasi tersebut, Anda tidak dapat mengetahui seberapa besar potensi
pasar , minat dan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan, serta tingginya tingkat persaingan pasar
pada produk atau udaha Anda. Untuk itu, analisa produk atau usaha (organisasi) sangat penting
dilakukan sebelum Anda menawarkan produk Anda dan juga menjalankan usaha Anda.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, faktor analisis ini dibagi menjadi 2 yaitu Faktor
Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal terdiri dari Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan) sedangkan Faktor Internal terdiri dari Opportunity (Kesempatan/Peluang) dan
Threat (Ancaman).
Beberapa faktor internal yang dapat digunakan untuk analisis ini dari sisi Strength (Kekuatan)
dan Weakness (Kelemahan) adalah kondisi keuangan, sumber daya manusia, masalah internal,
pencapaian perusahaan ataupun hal penting di perusahaan, inti dari faktor internal ini adalah
segala hal yang datang langsung dari dalam perusahaan, bukan dari luar.
Keuangan merupakan salah satu faktor internal bagi perusahaan. (Source : pixabay)
Sedangkan faktor eksternal yang dapat digunakan dapat disederhanakan menjadi PESTEL
yaitu Politic (Politik), Economic (Ekonomi), Social (Sosial), Technology(Teknologi), Environme
nt (Lingkungan) dan Legal (Peraturan/Hukum). Sebaliknya, faktor eksternal ini haruslah berasal
dari luar perusahaan, segala hal diatas dapat dibedakan menjadi Opportunity (kesempatan)
maupun Threat (Ancaman)
Setelah mengetahui pengertian, manfaat dan faktor dari analisisnya. Berikut contoh sederhana
yang wajib Anda pahami. Contoh analisis ini didasarkan dari bisnis jualan tas wanita online.
-. Konsep gaya yang ditawarkan adalah kekinian atau update trendy terkini
-. Harga merakyat atau bisa dijangkau semua kalangan, dengan kualitas bahan yang baik
-. Lokasi yang mudah dijangkau dan tempat yang nyaman
-. Memiliki website dan forum pribadi juga kontak delivery order
-. Mengutamakan model terbaru dan kekinian sesuai trend
-. Keterjaminan dalam penyampaian barang yang dijual
-. Kurangnya kemampuan untuk menyediakan barang (ready stock) terkadang harus menunggu
untuk bisa mendapatkan barang yang dipesan
-. Modal untuk mengembangkan usaha masih kurang
-. Modal besar untuk pembelian barang
-. Masih belum membuat produk tas sendiri sebagai brand unggulan
-. Permintaan pasar yang terus menerus ada, didukung oleh tren tas wanita yang terus
berkembang
-. Masih jarangnya toko tas online yang menyediakan forum untuk saling berbagi satu sama
lainnya
-. Social media membantu untuk pemasaran dengan cepat, didukung banyaknya influencer yang
sesuai untuk target market (wanita muda)
Salah satu faktor analisis SWOT yang dijelaskan diatas adalah faktor keuangan. Penting bagi
Anda, pelaku bisnis UKM, untuk paham mengenai kondisi keuangan perusahaan Anda. Hal yang
dapat digunakan adalah melalui analisis di laporan keuangan, laporan keuangan kini dapat
diperoleh dengan sangat mudah oleh Anda melalui software akuntansi. Sleekr
Accounting adalah salah satu contoh software yang membantu pembuatan laporan penjualan dan
pembelian UKM hingga laporan keuangan secara komprehensif dan mudah.