Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

FAKTOR RISIKO INFEKSI


DIRUANG TELUKJAMBE KANAN RSUD
KARAWANG

Disusun oleh : Imelawati

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HORIZON KARAWANG
RISIKO INFEKSI

1. A. PENGERTIAN
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit. Infeksi juga disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan
menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan. penyakit akan timbul jika
patogen berbiak dan menyebabkan perubahan pada jaringan normal.
Infeksi merupakan infeksi dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh,
terutama yang menyebabkan cedera seluler lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin,
replikasi intra selular atau respon antigen-antibodi.

A. ETIOLOGI
a. Penyebab penyakit adalah bakteri atau kuman: TBC ditularkan melalui udara
melalui luka yang kotor, mencret melalui lalat air dan jari yang kotor,
pneumonia melalui batuk (udara), gonorrhea dan sifilis melalui hubungan
kelamin.
b. Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil daripada bakteri),
contoh: selesma, influenza campak, gondok ditularkan melalui udara, batuk,
ataupun lalat, rabies: melalui gigitan binatang.
c. Jamur contoh kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha ditularkan melalui
sentuhan atau dari pakaian yang dipakai secara bergantian.
d. Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di dalam tubuh) contoh:
disentri ditularkan dari kotoran ke mulut, malaria: melalui gigitan nyamuk.
e. Parasit external (hewan yang berbahaya yang hidup pada permukaan tubuh)
contoh: kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis penularannya dari
orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO INFEKSI


1. Faktor intrinsik: seperti umur jenis kelamin kondisi umum
psikoterapi adanya penyakit lain tingkat pendidikan dan lamanya
masa kerja.
2. Faktor ekstrinsik: seperti dokter, perawat, penderita lain,
bangsal/lingkungan, peralatan, material medis, pengunjung/keluarga,
makanan dan minuman.

C. MACAM-MACAM GANGGUAN INFEKSI


1. Infeksi virus
2. Infeksi bakteri
3. Infeksi malaria
4. Demam tifoid
5. Infeksi menular seksual
6. Gonore
7. Infeksi HIV dan AIDS
8. Ulkus mole
9. Trikomoniasis
10. Sifilis
11. Herpes genetalia

2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN RISIKO INFEKSI
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Riwayat penyakit masa lalu
6. Pola ADL
7. Riwayat psikososial
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. TTV
c. Periksaan kepala dan leher
1) Kepala dan rambut
2) Mata
3) Hidung
4) Mulut
5) Telinga
6) Leher
7) Pemeriksaan thorax / dada
8) Abdomen
9) Urogenital
10) Muskuloskeletal
11) Pemeriksaan neurologi
12) Pemeriksaan kulit
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisis laboratorium yang memberikan informasi tentang
pertahanan selain melawan infeksi.
2. Merencanakan terapi pencegahan yang meliputi teknik aseptik.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
hilangnya nafsu makan.
Tujuan: kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Kriteria hasil:
 Mempertahankan BB
 Nafsu makan stabil
Intervensi:
a) Pantau asupan makanan dan nutrisi pasien
b) Pantau BB pasien
c) Pantai faktor yang menyebabkan gangguan nutrisi pasien.
2 intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri kronis.
Tujuan: intoleransi aktivitas yang biasa dilakukan
Kriteria hasil:
 Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
 Tingkat daya tahan adekuat untuk aktivitas
 Menyadari keterbatasan energi
Intervensi:
a. Sarankan bantuan untuk bantuan fisik, kognitif sosial
dan spiritual yang spesifik
b. Tentukan penyebab dari keletihan
c. Pengaturan penggunaan energi
DAFTAR PUSTAKA

Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis


Handbook, an Evidence-Based Guide To Planning Care. 11” Ed. St. Louis:
Elservier

Anda mungkin juga menyukai