Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

“LANGKAH-LANGKAH POKOK EVALUASI HASIL BELAJAR”

KELOMPOK 5 :

1. ENDAH KARTIKA SARI (A1C414032)

2. GUSTIANA (A1C414041)

3. HUSMAYANI MUNY PUTRI (A1C414036)

4. ROSIMA NOVIANTI M.S (A1C414017)

5. TASYA AGUSTINA (A1C414020)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Dra. Hj. ASNI JOHARI, M.Si

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Evaluasi
Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam makalah ini penulis sampaikan informasi mengenai materi “langkah-langkah


pokok evaluasi hasil belajar” dengan menggunakan literatur dari buku dan internet.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi
2. Teman-teman prodi pendidikan biologi

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pemberian informasi tentang
langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

Jambi, Februari 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Langkah-Langkah Pokok Evaluasi Hasil Belajar...............................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang calon guru nantinya akan benar-benar dituntut profesional dalam


menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Di dalam mengajar nantinya seorang
guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Dalam hal itu, evaluasi pendidikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan
yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung ntercapainya tujuan pendidikan
tersebut, dan diantara evaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu evaluasi hasil belajar,
dimana evaluasi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan siswa setelah menerima materi dan arahan dari seorang guru.
Pekerjaan mengevaluasi mempunyai prosedur tersendiri meskipun perlu untuk
ditekankan, bahwa pekerjaan mengevaluasi itu lebih tepat untuk dipandang sebagai
suatu proses yang kontinu. Suatu kontinous proses yang tidak terputus-putus, tetapi
ada gunanya juga mengetahui prosedur apa sajakah yang merupakan titik-titik
penghubung dari proses yang bersifat kontinu tadi.
Pengetahuan tentang prosedur ini ditambah dengan pengetahuan tentang
fungsi dalam keseluruhan proses evaluasi akan memungkinkan kita memperoleh
gambaran yang cukup jelas tentang sistematik pekerjaan evaluasi pada umumnya.
Dan kalau bayangan tentang sitematik rangka pekerjaan evaluasi ini sudah ada pada
kita, akan lebih memudahkan bagi kita untuk membangunkan suatu sistem evaluasi
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu lingkungan pendidikan tertentu
ataupun untuk menilai, apalagi perlu merevisi sistem evaluasi yang telah berlaku
dalam suatu lingkungan pendidikan tertentu.
Dalam melakukan evaluasi ada beberapa prinsip dan langkah-langkah yang
perlu diperhatikan. Betapapun baiknya prosedur evaluasi diikuti dan sempurnanya
teknik evaluasi diterapkan, apabila tidak dipadukan dengan prinsip-prinsip
penunjangnya maka hasil evaluasi pun akan kurang dari yang diharapkan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar?

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Langkah-Langkah Pokok Evaluasi Hasil Belajar


Pada umumnya langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar meliputi tiga
kegiatan yaitu: Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan, dan Pengolahan hasil.
1. Menyusun rencana Evaluasi Hasil Belajar
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, terlebih dahulu disusun
perencanaan yang baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar pada
umumnya mencakup enam jenis kegiatan yaitu:
a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi.
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan di evaluasi. Misalnya, aspek kognitifnya,
aspek afektifnya atau aspek psikomotorik.
c. Memilih dan menentukan tehnik yang akan di pergunakan di dalam
pelaksanaan evaluasi.
d. Menyusun alat-alat pengukur yang dipergunakan dalam pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik.
e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan
atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
Misalnya apakah akan digunakan penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah
akan dipergunakan Penilaian Beracuan Kelompok (PAK) atau Norma (PAN).
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan
dan berapa kali evaluasi belajar itu dilaksanakan).

Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur baik
berupa tes maupun non tes. Sumadi Suryabrata dalam bukunya Pengembangan Tes
Hasil Belajar mengemukakan lima tahap dalam merencanakan dan menyusun tes
sehingga menjadi tes yang baik dan dapat dibakukan sebagai berikut:

a. Pengembangan spesifikasi tes, spesifikasi tes adalah suatu uraian yang


menunjukkan keseluruhan kualitas tes dan ciri-cirinya harus dimiliki oleh tes yang
akan dikembangkan. Hal-hal yang penting dibicarakan dalam pengembangan
spesifikasi tes adalah:

3
 Menentukan tujuan
 Memilih kisi-kisi soal
 Memilih tipe-tipe soal, beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni:
- Kesesuaian antara tipe soal dengan materi pelajaran,
- kesesuaian antara tipe soal dengan tujuan evaluasi,
- kesesuaian antara tipe soal dengan skoring.
- kesesuaian antara tipe soal dengan pengolahan hasil evaluasi,
- kesesuaian antara tipe soal dengan administrasi tes yaitu
penyelenggaraan dan pelaksanaan tes,
- Kesesuaian antara tipe soal dengan kepraktisan.

 Merencanakan taraf kesukaran soal. Tarap kesukaran soal dapat diketahui


secara empirik dari persentase peserta yang gagal dalam menjawab
 Merencanakan banyak sedikitnya soal. Dalam memperhitungkan banyak
sedikitnya soal pada suatu tes yang perlu diperhatikan yaitu hubungan
banyak sedikitnya soal dengan reliabilitas tes, bobot keseluruhan bagian,
waktu tes dan uji coba suatu tes.

b. Penulisan soal
Dalam penulisan soal, ada beberapa prinsip yang perlu dicermati dalam
menyusun atau menulis soal (tes) hasil belajar:
 tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning
out comes) yang telah ditetapkan sesuai tujuan instrusional sehingga
memudahkan bagi guru/dosen dalam menyusun butir-butir soal tes hasil
belajar.
 butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang refresentatif
dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan sehingga dapat
dianggap mewakili seluruh ferfomance yang telah diperoleh peserta didik
selama mengikuti pelajaran.
 bentuk soal tes harus bervariasi sehingga cocok untuk mengukur hasil
belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri.

4
 tes hasil belajar didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh
hasil yang dinginkan.
 tes hasil belar harus dapat memiliki reabilitas yang dapat diandalkan.
 tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur
keberhasilan belajar peserta didik, harus dapat dijadikan alat untuk
mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar peserta
didik dan cara mengajar guru/dosen itu sendiri.

c. Penelaahan soal
Setelah butir soal tes hasil belajar selesai ditulis, maka butir soal tersebut harus
diuji validitas rasionalnya yaitu kesesuaian butir soal dengan materi pengajaran,
tujuan evaluasi dan tehnik penulisan soal yang baik.

d. Pengujian butir-butir soal secara empirik


e. Administrasi tes bentuk akhir untuk tujuan-tujuan pembakuan.

2. Tehnik pelaksanaan evaluasi hasil belajar


Tes hasil belajar merupakan salah satu jenis tes yang digunakan untuk
mengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik, setelah mengikuti
proses pembelajaran. Tes ini dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu :
a. Tes hasil belajar bentuk uraian (essay test)
yaitu salah satu jenis tes yang berbentuk pertanyaan atau perintah yang
membutuhkan jawaban berupa uraian, menuntut kepada testee untuk memberikan
komentar, penafsiran, membandingkan dan sebagainya, Jumlah butir soalnya
umumnya terbatas lima sampai sepuluh, Umumnya diawali dengn kata-kata,
jelaskan…….., terangkan……, mengapa…..,bagaimana……, dan sebagainya.

b. Tes hasil belajar berbentuk tes obyektif yang dikenal dengan jawaban pendek
(short answer test). Dari kedua bentuk tes tersebut dalam pelaksanaannya dapat
diselenggarakan secara tertulis (tes tulis), secara lisan (tes lisan) dan dengan tes
perbuatan. Dalam melaksanakan tes tulis, soal-soal tes dituangkan dalam bentuk
tertulis dengan jawaban tes juga tertulis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan tes tulis yaitu:

5
- Agar dalam mengerjakan soal tes peserta tes mendapat ketenangan harus jauh
dari keramaian dan hiruk pikuk.
- Ruangan tes sebaiknya cukup longgar.
- Tersedia meja dan kursi untuk testee (peserta tes).
- Testee mulai mengerjakan soal secara bersamaan.
- Sebelum berlangsungnya tes, hendaknya ditentukan tata tertib mengikuti tes
(sanksi yang dikenakan bagi pelaku testee yang curang.
- Daftar hadir disiapkan sebagai bukti mengikuti tes.
- Menyiapkan berita acara pelaksanaan tes, untuk mencegah timbulnya kesulitan
dikemudian hari

Selanjutnya dalam pelaksanaan tes lisan soal tes diajukan secara lisan dan dan
dijawab secara lisan pula. Berikut ini dipaparkan tehnik pelaksanaan tes lisan:
- Pertama, seyogyanya tester sudah melakukan inventarisasi berbagai jenis soal
sebelu tes lisan dilaksanakan.
- Kedua setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajuakan dalam tes lisan
diketahui jawabannya oleh tester.
- Ketiga, menentukan skor atau nilia hasil tes lisan saat masing-masing tester
selesai dites.
- Keempat, tes hasil belajar yang dilakukan secara lisan hendaknya jangan
menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.
- Kelima, menegakkan prinsip obyektifitas dan prinsip keadilan.
- Keenam, tes lisan harus berlangsung secara wajar jangan sampai menimbulkan
rasa takut, gugup atau panik dikalangan tester.
- Ketujuh, menentukan waktu bagi setiap peserta tes sehingga tercipta
keseimbangan alokasi waktu antara testee yang satu dengan testee yang lain.
- Kedelapan, membuat pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, meskipun inti
persoalan yang ditanyakan sama.
- Kesembilan, diusahakan agar tes lisan itu berlangsung secara individual (satu
demi satu).

6
Adapun tes perbuatan dilaksanakan dengan pemberian perintah atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh testee untuk mengukur taraf kompetensi yang bersifat
keterampilan. Dimana penilaiannya dilakukan terhadap proses penyelesaian tugas akhir
yang dicapai oleh testee setelah melaksanakan tugas tersebut. Dari tehnik pelaksanaan
evaluasi hasil belajar tersebut dibawa untuk memperoleh hasil prestasi belajar (nilai)
peserta didik secara obyektif hendaknya seorang tester mengikuti petunjuk-petunjuk teori
sebagai mana telah dipaparkan.

a. Pemeriksaan dan pengolahan hasil evaluasi hasil belajar menjadi nilai


1. Tehnik pemeriksaan hasil evaluasi hasil belajar
Sebagaimana diketahui tes tertulis digolongkan ada dua yaitu tes bentuk uraian
dan bentuk tes obyektif. Karena kedua bentuk tes hasil belajar itu memiliki
karakteristik yang berbeda, sehingga tehnik pemeriksaan hasil-hasilnya berbeda
pula. Untuk tes bentuk uraian, prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
- membaca setiap jawaban yang diberikan oleh testee untuk setiap butir soal tes
uraian dan membandingkan dengan pedoman/jawaban benar yang sudah
disiapkan.
- atas dasar hasil perbandingan antara jawaban testee dengan pedoman jawaban
benar yang telah disiapkan tester lalu memberikan skor untuk setiap butir soal
dan menuliskannya dibagian kiri dari jawaban testee tersebut.
- Menjumlahkan skor-skor yang telah diberikan pada testee.

Sedangkan untuk pemeriksaan hasil tes belajar bentuk obyektif pada


umumnya dilakukan dengan menggunakan kunci jawaban. Ada beberapa kunci
jawaban yang dapat dipergunakan yaitu kunci berdampingan (strip key), kunci sistem
karbon, kunci sistem tusukan dan kunci berjendela. Selanjutnya tehnik pemeriksaan
dalam rangka menilai hasil tes lisan dilaksanakan untuk menilai jawaban-jawaban
testee pada tes hasil belajar secara lisan.

Pada umumnya bersifat subyektif karena tester tidak berhadapan dengan


lembar jawaban. Oleh karena itu pemeriksaan terhadap jawaban-jawaban testee
hendaknya dikendalikan oleh pedoman. Misalnya; kelengkapan jawaban yang
diberikan testee, kelancaran menjawab, kebenaran menjawab,dan kemapuan
mempertahankan pendapat. Adapun tehnik pemeriksaan dalam rangka menilai hasil

7
tes perbuatan diperlukan instrumen tertentu dan setiap gejala yang muncul diberi
skor-skor tertentu.

3. Tehnik Pengolahan skor hasil evaluasi hasil belajar menjadi nilai


Sebelum membicarakan tentang tehnik pengolahan skor mentah hasil tes hasil belajar
menjadi nilai standar, maka akan dikemukakan perbedaan antara skor dan nilai. Skor
merupakan hasil pekerjaan memberikan angka bagi setiap item, yang oleh testee telah
dijawab dengan benar, dengan memperhitungkan bobot jawaban sebenarnya. Sedangkan
nilai adalah angka yang merupakan hasil ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu
dengan skor-skor lainya serta disesuaikan pengaturannya dengan standar tertentu. Ada
dua hal penting yang perlu dipahami terlebih dahulu dalam pengolahan dan pengubahan
skor mentah menjadi skor standar atau nilai yaitu:
a. Pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai itu dapat menggunakan
berbagai macam skala seperti, skala lima (stanfive), yaitu
1) Skala bebas.
2) Nilai standar berskala lima atau yang sering dikenal dengan istilah nilai huruf
A, B, C, D dan E.
3) Skala sembilan (stanine), yaitu standar berskala sembilan dimana rentang an
nilainya mulai dari satu sampai 9.
4) Skala sebelasyaitu rentang 0 sampai 10.
5) Skala z score . Pada umumnya nilai yang dipakai di perguruan tinggi yaitu
nilai standar berskala lima yang dikenal skala huruf.
b. Pengolahan dan pengubahan score mentah menjadi nilai ada dua cara yang
ditempuh yaitu penilaian beracuan patokan (PAP) dan Penilaian beracuan Norma
(PAN) atau penilaian Beracuan Kelompok. Apabila penentuan hasil tes belajar
menggunakan PAP, maka nilai yang akan diberikan kepada testee itu harus
didasarkan pada standar mutlak (standar absolut) artinya pemberian nilai kepada
testee dilaksanakan dengan membandingkan antara score mentah hasil tes yang
dimiliki masing-masing individu testee, score maksimun Ideal (SMI) yang
mungkin dapat dicapai oleh testee, kalau saja seluruh tes dapat dijawab dengan
betul.

8
Sedangkan penilaian beracuan norma atau penilaian beracuan kelompok ini
sering dikenal dengan istilah penetuan nilai secara relatif. Dikatakan demikian,
sebab dalam penentuan nilai hasil tes yang dicapai oleh seorang peserta tes
diperbandingkan dengan skor mentah hasil tes yang dicapai oleh peserta tes yang
lain, sehingga kualitas yang dimiliki oleh seorang peserta tes akan sangat
tergantung kepada atau sangat ditentukan oleh kualitas kelompok.

Menurut Sunarya (2002) Sekalipun tidak selalu sama, namun pada umumnya para
pakar dalam bidang evaluasi pendidikan merinci kegiatan evaluasi ke dalam enam
langkah pokok :

1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar


Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun lebih dahulu
perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan hasil belajar itu umumnya
mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:

a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi


Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa tujuan yang
jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya
dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya.

b. Menetapkan aspek-aspek yang hendak dievaluasi.


Misalnya apakah aspek kognitif, aspek afektif ataukah aspek psikomotorik.

c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam melaksanakan


evaluasi, misalnya apakah evaluasi itu akan dilaksanakan dengan menggunakan
teknik tes ataukah teknik nontes. Jika teknik yang akan dipergunakan itu adalah
teknik nontes, apakah pelaksanaannya dengan menggunakan pengamatan
(observasi), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket
(questionnaire)

9
d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan
penialain hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes hasil belajar (pada
evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik tes). Daftar check (check list),
rating scale, panduan wawancara (interview guide) atau daftar angket
(questionnaire), untuk evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik nontes.

e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau
patokan untuk memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. Misalnya
apakah yang akan dipergunakan Penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah akan
dipergunakan Penilaian beracuan kelompok atau Norma (PAN)
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan
seberapa kali evaluasi hasil belajar itu akan dilaksanakan).

2. Menghimpun data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data
adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes hasil
belajar (apabila evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik tes), atau melakukan
pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen
tertentu berupa rating scale, check list, interview guide atau questionnaire (apabila
evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik nontes).

3. Melakukan verifikasi data


Menurut Mahendra, Winaya, Paramartha, dan Asta (2014: 36-37) Data yang
telah berhasil dihimpun harus disaring lebihn dahulu sebelum diolah lebih lanjut.
Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data atau verifikasi data.
Verifikasi data dimaksudkan untuk dapat memisahkan data yang “baik” (yaitu data
yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau
sekelompok individu yang sedang dievaluasi) dari data yang “kurang baik” (yaitu data
yang akan mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta
diolah).

10
4. Mengolah dan menganalisis data
Mengolah dan menganilisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk
memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan
evaluasi. Untuk keperluan itu maka data hasil evaluasi perlu disusun dan diatur
demikian rupa sehingga “dapat berbicara”. Dalam mengolah dan menganalisis data
hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknik statistik.

5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan


Menurut Pramana, Putra. Phalguna dan Nugraha (2014:38), penafsiran atau
interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakikatnya adalah merupakan
verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan
dan penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi terhadap data hasil evaluasi itu pada
akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kesimpulan-
kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang tertentu mengacu kepada tujuan
dilakukannya evaluasi itu sendiri.

6. Tindak lanjut hasil evaluasi


Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah,
dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung di
dalamnya maka pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil keputusan atau
merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari
kegiatan evaluasi tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar umumnya meliputi 3 langkah yaitu


perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan hasil. Namun, menurut Sunarya (2002),
langkah pokok evaluasi meliputi menyusun rencana evaluasi hasil belajar,
menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data,
memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, tindak lanjut hasil evaluasi

B. Saran

Sebagai seorang mahasiswa yang berada pada program studi pendidikan


biologi, sudah seharusnya kita mempelajari mengenai materi ini, karena sebagai
seorang calon guru, materi ini menjadi modal dalam proses belajar mengajar nantinya,
sehingga kita mengetahui prosedur kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang
telah ditentukan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, K. A., Winaya.I.K., Paramartha.I.W.A., Asta.I.K.R. 2014. Ilmu Dasar Evaluasi


Pendidikan. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha

Pramana,I.N.D., Putra.N.P.S.W., Phalguna.K.W. dan Nugraha.K.Y.2014. Evaluasi


Pendidikan. Bali : Beta.

Sunarya, Y (2002). Strategi Dan Prosedur Penilaian.


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195
911301987031-YAYA_SUNARYA/BAHAN_EVALUASI-ASESMEN/LANGKAH-
LANGKAH.pdf
Diakses: 22 Februari 2016

13

Anda mungkin juga menyukai