KELOMPOK 5 :
2. GUSTIANA (A1C414041)
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Evaluasi
Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam waktu yang telah ditentukan.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi
2. Teman-teman prodi pendidikan biologi
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam pemberian informasi tentang
langkah-langkah pokok evaluasi hasil belajar. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Langkah-Langkah Pokok Evaluasi Hasil Belajar...............................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur baik
berupa tes maupun non tes. Sumadi Suryabrata dalam bukunya Pengembangan Tes
Hasil Belajar mengemukakan lima tahap dalam merencanakan dan menyusun tes
sehingga menjadi tes yang baik dan dapat dibakukan sebagai berikut:
3
Menentukan tujuan
Memilih kisi-kisi soal
Memilih tipe-tipe soal, beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni:
- Kesesuaian antara tipe soal dengan materi pelajaran,
- kesesuaian antara tipe soal dengan tujuan evaluasi,
- kesesuaian antara tipe soal dengan skoring.
- kesesuaian antara tipe soal dengan pengolahan hasil evaluasi,
- kesesuaian antara tipe soal dengan administrasi tes yaitu
penyelenggaraan dan pelaksanaan tes,
- Kesesuaian antara tipe soal dengan kepraktisan.
b. Penulisan soal
Dalam penulisan soal, ada beberapa prinsip yang perlu dicermati dalam
menyusun atau menulis soal (tes) hasil belajar:
tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning
out comes) yang telah ditetapkan sesuai tujuan instrusional sehingga
memudahkan bagi guru/dosen dalam menyusun butir-butir soal tes hasil
belajar.
butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang refresentatif
dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan sehingga dapat
dianggap mewakili seluruh ferfomance yang telah diperoleh peserta didik
selama mengikuti pelajaran.
bentuk soal tes harus bervariasi sehingga cocok untuk mengukur hasil
belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri.
4
tes hasil belajar didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh
hasil yang dinginkan.
tes hasil belar harus dapat memiliki reabilitas yang dapat diandalkan.
tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur
keberhasilan belajar peserta didik, harus dapat dijadikan alat untuk
mencari informasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar peserta
didik dan cara mengajar guru/dosen itu sendiri.
c. Penelaahan soal
Setelah butir soal tes hasil belajar selesai ditulis, maka butir soal tersebut harus
diuji validitas rasionalnya yaitu kesesuaian butir soal dengan materi pengajaran,
tujuan evaluasi dan tehnik penulisan soal yang baik.
b. Tes hasil belajar berbentuk tes obyektif yang dikenal dengan jawaban pendek
(short answer test). Dari kedua bentuk tes tersebut dalam pelaksanaannya dapat
diselenggarakan secara tertulis (tes tulis), secara lisan (tes lisan) dan dengan tes
perbuatan. Dalam melaksanakan tes tulis, soal-soal tes dituangkan dalam bentuk
tertulis dengan jawaban tes juga tertulis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan tes tulis yaitu:
5
- Agar dalam mengerjakan soal tes peserta tes mendapat ketenangan harus jauh
dari keramaian dan hiruk pikuk.
- Ruangan tes sebaiknya cukup longgar.
- Tersedia meja dan kursi untuk testee (peserta tes).
- Testee mulai mengerjakan soal secara bersamaan.
- Sebelum berlangsungnya tes, hendaknya ditentukan tata tertib mengikuti tes
(sanksi yang dikenakan bagi pelaku testee yang curang.
- Daftar hadir disiapkan sebagai bukti mengikuti tes.
- Menyiapkan berita acara pelaksanaan tes, untuk mencegah timbulnya kesulitan
dikemudian hari
Selanjutnya dalam pelaksanaan tes lisan soal tes diajukan secara lisan dan dan
dijawab secara lisan pula. Berikut ini dipaparkan tehnik pelaksanaan tes lisan:
- Pertama, seyogyanya tester sudah melakukan inventarisasi berbagai jenis soal
sebelu tes lisan dilaksanakan.
- Kedua setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajuakan dalam tes lisan
diketahui jawabannya oleh tester.
- Ketiga, menentukan skor atau nilia hasil tes lisan saat masing-masing tester
selesai dites.
- Keempat, tes hasil belajar yang dilakukan secara lisan hendaknya jangan
menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.
- Kelima, menegakkan prinsip obyektifitas dan prinsip keadilan.
- Keenam, tes lisan harus berlangsung secara wajar jangan sampai menimbulkan
rasa takut, gugup atau panik dikalangan tester.
- Ketujuh, menentukan waktu bagi setiap peserta tes sehingga tercipta
keseimbangan alokasi waktu antara testee yang satu dengan testee yang lain.
- Kedelapan, membuat pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, meskipun inti
persoalan yang ditanyakan sama.
- Kesembilan, diusahakan agar tes lisan itu berlangsung secara individual (satu
demi satu).
6
Adapun tes perbuatan dilaksanakan dengan pemberian perintah atau tugas yang
harus dilaksanakan oleh testee untuk mengukur taraf kompetensi yang bersifat
keterampilan. Dimana penilaiannya dilakukan terhadap proses penyelesaian tugas akhir
yang dicapai oleh testee setelah melaksanakan tugas tersebut. Dari tehnik pelaksanaan
evaluasi hasil belajar tersebut dibawa untuk memperoleh hasil prestasi belajar (nilai)
peserta didik secara obyektif hendaknya seorang tester mengikuti petunjuk-petunjuk teori
sebagai mana telah dipaparkan.
7
tes perbuatan diperlukan instrumen tertentu dan setiap gejala yang muncul diberi
skor-skor tertentu.
8
Sedangkan penilaian beracuan norma atau penilaian beracuan kelompok ini
sering dikenal dengan istilah penetuan nilai secara relatif. Dikatakan demikian,
sebab dalam penentuan nilai hasil tes yang dicapai oleh seorang peserta tes
diperbandingkan dengan skor mentah hasil tes yang dicapai oleh peserta tes yang
lain, sehingga kualitas yang dimiliki oleh seorang peserta tes akan sangat
tergantung kepada atau sangat ditentukan oleh kualitas kelompok.
Menurut Sunarya (2002) Sekalipun tidak selalu sama, namun pada umumnya para
pakar dalam bidang evaluasi pendidikan merinci kegiatan evaluasi ke dalam enam
langkah pokok :
9
d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan
penialain hasil belajar peserta didik, seperti butir-butir soal tes hasil belajar (pada
evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik tes). Daftar check (check list),
rating scale, panduan wawancara (interview guide) atau daftar angket
(questionnaire), untuk evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik nontes.
e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau
patokan untuk memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. Misalnya
apakah yang akan dipergunakan Penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah akan
dipergunakan Penilaian beracuan kelompok atau Norma (PAN)
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan
seberapa kali evaluasi hasil belajar itu akan dilaksanakan).
2. Menghimpun data
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data
adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes hasil
belajar (apabila evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik tes), atau melakukan
pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen
tertentu berupa rating scale, check list, interview guide atau questionnaire (apabila
evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik nontes).
10
4. Mengolah dan menganalisis data
Mengolah dan menganilisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk
memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan
evaluasi. Untuk keperluan itu maka data hasil evaluasi perlu disusun dan diatur
demikian rupa sehingga “dapat berbicara”. Dalam mengolah dan menganalisis data
hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknik statistik.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13