GENETIKA
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM SAMPEL DARAH
Oleh :
Nama : Lani Puspita
NIM : 119270078
Kelompok : 12
Dosen Kelas : 1. Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si
2. Fina Khaierunnisa Frima, S.Pd., M.
3. Prof. Dra. Fida M Warganegara, M.S.,
Ph.D
Asisten : Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si
Waktu : Jumat, 10 Desember 2021
PERCOBAAN KE :1
JUDUL PERCOBAAN (2) : Penentuan Kadar Glukosa dalam Sampel
glukosa diedarkan keseluruh tubuh melalui aliran darah tanpa melalui proses pencernaan. Kadar
glukosa didalam darah umumnya 70-100 mg per 100 ml darah.
1. Makanan, karbohidrat yang berasal dari makan akan mengalami hidrolisis membentuk
galaktosa, fruktosa dan glukosa. Senyawa galaktosa dan fruktosa selanjutnya dibawa
ke hati melalui vena porti hati untuk diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa
akan dibawa ke usus halus dan masuk kedalam peredaran darah untuk diedarkan
keseluruh tubuh.
2. Glikogenolisis, glikogen dalam hati diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim 6-
fosfatase. Didalam otot glikogen tidak dapat diubah menjadi glukosa karena tidak
terdapat enzim fosfotase,enzim fosfotase hanya terdapat didalam hati.
3. Glukoneogenesis, proses ini umumnya digunakan untuk membersihkan hasil
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
metabolisme jaringan lain dalam tubuh, seperti laktat dihasilkan otot dan
eritrosit,gliserol yang terus menerus dihasilakan oleh jaringan adiposa.[ CITATION
Fit18 \l 1033 ]
C. DARAH
Darah merupakan cairan tubuh yang memiliki fungsi sebagai alat transport bahan kimia
zat makanan dan oksigen yang diperlukan bagi tubuh dan mengeluarkan senyawa berbahaya
seperti CO2 dan senyawa buangan lain. volume darah 5 L (BB 60 kg). darah terdiri dari 55%
cairan dan 45% sel darah dengan pH berkisar antara 7.35 -7.45, keadaan ini harus dipertahankan.
pH darah didalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengeluaran gas CO 2 melalui
paru-paru dan ekskresi melalui urine. Buffer yang digunakan untuk mempertahankan sifat alkali
darah adalah NaHCO3. Darah diklasifikasikan menjadi 3 bagian utama
a. Eritrosit (keping bikonkaf), sel darah merah tidak memiliki inti mengandung
hemoglobin untuk mengangkut oksigen.
b. Leukosit,memiliki inti sel. Terdiri dari granulosit yang terdiri dari netrofil, eosinofil,
basofil. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
c. Trombosit, merupakan sel darah yang berbentuk cembung dan diproduksi dalam
sumsum tulang melalui proses trambopolesis. [CITATION CEv02 \l 1033 ]
Plasma darah dan serum adalah cairan darah yang bebas dari sel darah, serum darah
bewarna kuning jernih. Pada proses penggumpalan darah akan diperoleh serum darah, sedangkan
darah yang tidak dibiarkan menggumpal akan bertindak sebagai plasma darah. Pada proses
penggumpalan senyawa fibrinogen akan membentuk jaringan dan serat-serat fibrin. Plasma darah
tidak akan membentuk jaringan maupun serat karena terdapat antikoagulan.
Alat :
1. 3 tabung reaksi
2. Mikropipet 100 µL (1 mL)
3. Mikropipet 20 µL
4. MikroTip
5. Wadah Tip
6. Kuvet
7. Spektrofotometer Vis
Bahan:
1. Serum darah, yang telah disentrifugasi
2. Kit reaksi larutan reagen warna dan larutan glukosa.
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
Tabung Reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
-Ditambahkan 20 -Ditambahkan 20
µL reagen standar µL serum darah
Spektrofotometer
VIS
5. Larutan reagen warna + sampel serum Setelah diinkubasi selam 30 menit terjadi
perubahan warna menjadi merah violet
pudar. Proses yang terjadi adalah
oksidasi glukosa (serum darah)
dikatalis oleh glukosa oksidase
(GOD) dengan bantuan H2O dan O2
Gluconate + H2O2 (peroksida).
H2O2 + fenol (indikator) + 4-AP
(dikatalisis oleh POD)
Quinonemine + H2O
Senyawa quinonemine inilah yang
membuat larutan bewarna merah
violet pudar.
6. Intensitas warna dibaca pada panjang Dilakukan pengukuran absorbansi pada
gelombang 530 nm panjang gelombang 530 nm, dengan tujuan
untuk mendapatkan serapan pada panjang
gelombang maksimum.
7. Kadar glukosa dalam darah mg/mL Dalam perhitungan tabel modul diperoleh
kadar glukosa dalam darah sebesar 60.50
mg mg
dan 102.85 .
dL dL
Semakin besar konsentrasi sampel yang
terbaca dialat spektroskopi maka warna dari
sampel akan semakin pekat, hal ini
menandakan didalam sampel tersebut
banyak terdapat glukosa. Hal ini
bersesuaian dengan tinggi kadar glukosa
darah dipengaruhi oleh konsentransi standar
dan absorbansi sampel
PEMBAHASAN (30) :
Metode GOD-PAP termasik kedalam salah satu metode penentuan kadar glukosa dalam
darah secara enzimatik, enzim yang digunakan yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase
(PAP). Prinsip metode ini ialah glukosa yang terdapat didalam darah (serum/plasma) akan
dikatalisis oleh glukosa oksidase menghasilkan senyawa peroksida (H 2O2). Selanjutnya senyawa
ini akan di reaksikan kembali dengan fenol dan 4-AP (terdapat pada reagen warna) untuk
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
POD
2H2O2 + fenol + 4- aminoantripin Quinoneimine + 4H2O
Hidrogen peroksida yang diperoleh sebanding dengan glukosa yang merupakan prekursor awal.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai glukosa?
2. Jelaskan kelainan penyakit yang terjadi jika kadar glukosa kurang atau lebih dari batas
normal?
3. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan serum darah dari sampel darah sapi/manusia?
Jawab :
1. Glukosa merupakan senyawa yang penting bagi tubuh dan merupakan sumber utama bagi
tubuh. Glukosa merupakan salah satu produk utama dari proses fotosintesis dan awal bagi
repirasi sel dalam sumber utama penghasil ATP. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke
arah kanan. Glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6. Struktur glukosa :
TUGAS :
1. Apakah penentuan kadar glukosa dalam darah bisa menggunakan metode lain ? Jelaskan !
2. Tentukan kadar glukosa pada data berikut !
Larutan Puasa (8 jam) Setelah Makan 3 Jam Setelah Makan
Absorbans Kadar Absorbans Kadar Absorbans Kadar
i (A) Glukosa i (A) Glukosa i (A) Glukosa
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
Jawab :
1. Iya, penentuan kadar glukosa dalam darah dapat ditentukan dalam beberapa metode lain.
terdapat 3 metode utama yaitu
c. Metode Kimia, terdiri dari
- Follin-wu, direaksikan dengan larutan kupritartat didalam suasana basa dan ion
kupri akan direduksi oleh gula membentuk endapan Cu2O. Di tambahkan
pereaksi fosfomolibdat sehingga dihasilkan warna larutan biru tua akibat
adanya oksida Mo. Diukur pada waveleght 660 nm.
- O-Toluidine, prinsipnya yaitu kondensasi glukosa dengan Amina aromatik
primer dalam suasana asam glasial membentuk campuran kesetimbangan
glikosilamina dan basa Schiff bewarna biru kehijauan.
d. Metode Enzimatik, terdiri dari
- GOD-POD, glukosa oksidase (GOD) akan mengkatalis oksidasi beta D-
glukosa yang ada dalam plasma menjadi D glukono-1,5-lakton + H 2O2.
Peroksida ini yang kemudian akan membentuk senyawa bewarna dan diukur
secara kalorimetri pada panjang gelombang 530 nm.
- Heksokinase adalah metode ini khusus untuk D-glukosa dengan bantuan enzim
heksokinase, D-glukosa akan terfosforilasi dengan molekul ATP untuk
membentuk glukosa 6 pospat.
e. Metode Biosensor, terdiri dari metode elektrokimia
- Dalam penentuan kadar glukosa dalam darah menggunakan metode biosensor
digunakan alat glukometer. Prinsip kerja menggunakan metode
glukosaoksidase biosensor. Glukosa yang terdapat dalam darah akan bereaksi
dengan enzim glukosa-oksidase yang ada pada strip tes.
KESIMPULAN (10) :
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:
LAMPIRAN
Absorbansi Terkoreksi
absorbansi sampel
Kadar Glukosa= × [ standar ] × faktor pengenceran
absorbansi standar
0.07 mg
Sampel 1 =
1.157
× 10[mL ]
×100
mg
= 60.50
mL
0.119 mg
Sampel 2 =
1.157
× 10[mL ]
×100
mg
= 102.85
mL
0.7 mg mg
Pasien D = (( ) x [100 ])) = 120
0.25 dL dL
mg 0.400 mg
= 280 Pasien C = (( ) x [100 ]))
dL 0.25 dL
mg
= 160
Kadar glukosa 3 jam setelah makan dL
0.325 mg 0.6 mg
Pasien A = (( ) x [100 ])) Pasien D = (( ) x [100 ]))
0.25 dL 0.25 dL
mg mg
= 130 = 240
dL dL
0.300 mg
Pasien B = (( ) x [100 ]))
0.25 dL