Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI

GENETIKA
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM SAMPEL DARAH

Oleh :
Nama : Lani Puspita
NIM : 119270078
Kelompok : 12
Dosen Kelas : 1. Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si
2. Fina Khaierunnisa Frima, S.Pd., M.
3. Prof. Dra. Fida M Warganegara, M.S.,
Ph.D
Asisten : Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si
Waktu : Jumat, 10 Desember 2021

PROGRAM STUDI KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2021
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

PERCOBAAN KE :1
JUDUL PERCOBAAN (2) : Penentuan Kadar Glukosa dalam Sampel

TUJUAN PERCOBAAN (3) : Menentukan kadar glukosa di dalam sampel darah

DASAR TEORI (10) :


A. GLUKOSA
Glukosa merupakan salah satu monosakarida dan termasuk kedalam makromolekul
karbohidrat yang penting bagi tubuh sebagai sumber energi. Bentuk utama glukosa adalah D-
glukosa disebut juga sebagai dekstrosa terutama digunakan pada industri pangan. Disebut
dekstrosa karena memiliki sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Selain itu
glukosa juga terdapat pada buah-buahan dan madu lebah.[ CITATION Ast10 \l 1033 ] Glukosa
memiliki rumus molekul C6H12O6 dengan massa molekul sebesar 180.18 dan merupakan aldehida
karena mengandung gugus CHO. Lima karbon dan satu oksigen akan membentuk struktur cincin
(piranosa). Struktur ini dalam kesetimbangan lebih reaktif.

glukosa diedarkan keseluruh tubuh melalui aliran darah tanpa melalui proses pencernaan. Kadar
glukosa didalam darah umumnya 70-100 mg per 100 ml darah.

B. SUMBER-SUMBER GLUKOSA DLAM DARAH


Umumnya metabolisme karbohidrat terjadi di 3 twmapat uaitu, hari, jaringan dan otot.
Pada sel hati tidak terdapat halangan sehingga darah dapat masuk, namun berbeda dengan sel
darah yang masuk melalui sel otot dan jaringan otot yang membutuhkan rangsangan dari hormon
peptida yaitu insulin yang disintesis di pankreas. [ CITATION Asr16 \l 1033 ]

1. Makanan, karbohidrat yang berasal dari makan akan mengalami hidrolisis membentuk
galaktosa, fruktosa dan glukosa. Senyawa galaktosa dan fruktosa selanjutnya dibawa
ke hati melalui vena porti hati untuk diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa
akan dibawa ke usus halus dan masuk kedalam peredaran darah untuk diedarkan
keseluruh tubuh.
2. Glikogenolisis, glikogen dalam hati diubah menjadi glukosa dengan bantuan enzim 6-
fosfatase. Didalam otot glikogen tidak dapat diubah menjadi glukosa karena tidak
terdapat enzim fosfotase,enzim fosfotase hanya terdapat didalam hati.
3. Glukoneogenesis, proses ini umumnya digunakan untuk membersihkan hasil
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

metabolisme jaringan lain dalam tubuh, seperti laktat dihasilkan otot dan
eritrosit,gliserol yang terus menerus dihasilakan oleh jaringan adiposa.[ CITATION
Fit18 \l 1033 ]

C. DARAH
Darah merupakan cairan tubuh yang memiliki fungsi sebagai alat transport bahan kimia
zat makanan dan oksigen yang diperlukan bagi tubuh dan mengeluarkan senyawa berbahaya
seperti CO2 dan senyawa buangan lain. volume darah 5 L (BB 60 kg). darah terdiri dari 55%
cairan dan 45% sel darah dengan pH berkisar antara 7.35 -7.45, keadaan ini harus dipertahankan.
pH darah didalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengeluaran gas CO 2 melalui
paru-paru dan ekskresi melalui urine. Buffer yang digunakan untuk mempertahankan sifat alkali
darah adalah NaHCO3. Darah diklasifikasikan menjadi 3 bagian utama
a. Eritrosit (keping bikonkaf), sel darah merah tidak memiliki inti mengandung
hemoglobin untuk mengangkut oksigen.
b. Leukosit,memiliki inti sel. Terdiri dari granulosit yang terdiri dari netrofil, eosinofil,
basofil. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
c. Trombosit, merupakan sel darah yang berbentuk cembung dan diproduksi dalam
sumsum tulang melalui proses trambopolesis. [CITATION CEv02 \l 1033 ]

Darah memiliki fungsi :


a. Sebagai transport zat didalam tubuh dan O2
b. Mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
c. Mempertahankan tubuh dari serangan senyawa asing yang berpontensi bahaya.

Plasma darah dan serum adalah cairan darah yang bebas dari sel darah, serum darah
bewarna kuning jernih. Pada proses penggumpalan darah akan diperoleh serum darah, sedangkan
darah yang tidak dibiarkan menggumpal akan bertindak sebagai plasma darah. Pada proses
penggumpalan senyawa fibrinogen akan membentuk jaringan dan serat-serat fibrin. Plasma darah
tidak akan membentuk jaringan maupun serat karena terdapat antikoagulan.

D. METODE PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH


Terdapat 2 teknik utama dalam penentuan kadar glukosa yaitu cara kimia melalui sifat
mereduksi molekul glukosa yang kurang spesifik dan cara enzimatik yaitu glukosa oksidase
bereaksi dengan subtrat spesifiknya (glukosa) dan menghasilkan senyawa peroksida (H2O2).
Metode- metode pemeriksaan glukosa darah :
a. Metode Kimia, terdiri dari
- Follin-wu, direaksikan dengan larutan kupritartat didalam suasana basa dan ion
kupri akan direduksi oleh gula membentuk endapan Cu2O, kemudian
direaksikan kembali dengn fosfomolibdat sehingga dihasilkan warna larutan
biru tua akibat adanya oksida Mo. Diukur pada waveleght 660 nm.
- O-Toluidine, prinsipnya yaitu kondensasi glukosa dengan Amina aromatik
primer dalam suasana asam glasial membentuk campuran kesetimbangan
glikosilamina dan basa Schiff bewarna biru kehijauan.
- Somogy-Nelson, filtrat akan mereduksi Cu dalam larutan alkali panas dan cu
direduksi kembali dengan arseno molibdat. Warna kompleks yang dihasilkan
ungu.
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

b. Metode Enzimatik, terdiri dari


- GOD-POD, glukosa oksidase (GOD) akan mengkatalis oksidasi beta D-
glukosa yang ada dalam plasma menjadi D glukono-1,5-lakton + H 2O2.
Peroksida ini yang kemudian akan membentuk senyawa bewarna merah –
violet quinoneimine sebagai indikator yang diukur secara kalorimetri pada
panjang gelombang 530 nm.
- Heksokinase adalah metode ini khusus untuk D-glukosa dengan bantuan enzim
heksokinase, D-glukosa akan terfosforilasi dengan molekul ATP untuk
membentuk glukosa 6 pospat. [ CITATION Fit18 \l 1033 ]

ALAT DAN BAHAN (5) :

Alat :
1. 3 tabung reaksi
2. Mikropipet 100 µL (1 mL)
3. Mikropipet 20 µL
4. MikroTip
5. Wadah Tip
6. Kuvet
7. Spektrofotometer Vis

Bahan:
1. Serum darah, yang telah disentrifugasi
2. Kit reaksi larutan reagen warna dan larutan glukosa.
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

BAGAN ALIR CARA KERJA (10) :

Tabung Reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

-Disiapkan 3 tabung reaksi

Tabung Reaksi Tabung Reaksi Tabung Reaksi


Blanko Standar Sampel

-Di tambahkan 2 -Ditambahkan 2 -Ditambahkan 2


mL reagen warna ml reagen warna mL reagen warna

-Ditambahkan 20 -Ditambahkan 20
µL reagen standar µL serum darah

Dilakukan inkubasi dengan


suhu ruang selamat 30 menit

Spektrofotometer
VIS

HASIL DAN DATA PERCOBAAN (15) :

Tabel 1. Analisis Data Praktikum


No Prosedur Praktikum Analisis Prosedur
1. Larutan reagen warna Dimasukkan 2 ml kedalam masing-masing
tabung, sebagai larutan blanko, standar dan
sampel. Larutan bewarna bening
kekuningan. Adapun reagen warna yang
digunakan ialah glucose liquid yang
mengandung enzim GOD
2. Larutan standar glukosa Tabung reaksi 2 diisi dengan larutan
standar. Warna larutan yang diperoleh
merah violet pudar.
3. Larutan blanko Larutan blanko tidak ditambahkan larutan
apa apa, warnanya tetap seperti warna awal.
Hal ini karena larutan blanko digunakan
sebagai referensi sampel.
4. Larutan reagen warna + reagen standar Setelah diinkubasi selam 30 menit terjadi
perubahan warna menjadi merah violet
pudar.
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

5. Larutan reagen warna + sampel serum Setelah diinkubasi selam 30 menit terjadi
perubahan warna menjadi merah violet
pudar. Proses yang terjadi adalah
 oksidasi glukosa (serum darah)
dikatalis oleh glukosa oksidase
(GOD) dengan bantuan H2O dan O2
 Gluconate + H2O2 (peroksida).
 H2O2 + fenol (indikator) + 4-AP
(dikatalisis oleh POD) 
Quinonemine + H2O
 Senyawa quinonemine inilah yang
membuat larutan bewarna merah
violet pudar.
6. Intensitas warna dibaca pada panjang Dilakukan pengukuran absorbansi pada
gelombang 530 nm panjang gelombang 530 nm, dengan tujuan
untuk mendapatkan serapan pada panjang
gelombang maksimum.
7. Kadar glukosa dalam darah mg/mL Dalam perhitungan tabel modul diperoleh
kadar glukosa dalam darah sebesar 60.50
mg mg
dan 102.85 .
dL dL
Semakin besar konsentrasi sampel yang
terbaca dialat spektroskopi maka warna dari
sampel akan semakin pekat, hal ini
menandakan didalam sampel tersebut
banyak terdapat glukosa. Hal ini
bersesuaian dengan tinggi kadar glukosa
darah dipengaruhi oleh konsentransi standar
dan absorbansi sampel

Tabel 2. Pengolahan Data ( Glukosa dalam Serum Darah)


Larutan Absorbansi Terkoreksi Kadar glukosa
Absorbansi Terukur (A) (A sampel-A blanko) dalam darah
(mg/mL)
Blanko 0.011 - -
Standar 1,157 - -
Sampel 1 0.07 0.059 60.50
Sampel 2 0,119 0.0108 102.85

PEMBAHASAN (30) :
Metode GOD-PAP termasik kedalam salah satu metode penentuan kadar glukosa dalam
darah secara enzimatik, enzim yang digunakan yaitu glukosa oksidase (GOD) dan peroksidase
(PAP). Prinsip metode ini ialah glukosa yang terdapat didalam darah (serum/plasma) akan
dikatalisis oleh glukosa oksidase menghasilkan senyawa peroksida (H 2O2). Selanjutnya senyawa
ini akan di reaksikan kembali dengan fenol dan 4-AP (terdapat pada reagen warna) untuk
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

memperoleh senyawa Quinoneimine melalui bantuan enzim peroksidase.


Berikut reaksi :
GOD
C6H12O6 + O2 + H2O asam glukonat + H2O2

POD
2H2O2 + fenol + 4- aminoantripin Quinoneimine + 4H2O

Hidrogen peroksida yang diperoleh sebanding dengan glukosa yang merupakan prekursor awal.

Serum darah diperoleh dengan cara disentrifugasi(pemisahan campuran berdasarkan


massa jenis) dan dibiarkan mengalami menggumpal sehingga diperoleh serum bewarna kuning
jernih. Plasma darah jika mengalami lisis akan terbentuk gumpalan, berdasarkan prinsip alat
spektrofotometer sinar radiasi hanya dapat melewati larutan sampel bewarna bening. Sehingga
pengukuran plasma kurang tepat dalam percobaan ini, sehingga perlu dilakukan koagulasi
terlebih dahulu. Selanjutnya menyiapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan
larutan reagen warna sebanyak 2 ml. untuk tabung blanko tidak ditambah reagen lagi, hal ini
karena larutan blanko berfungsi sebagai larutan pembanding. Selanjutnya pada tabung reaksi 2
ditambahkan larutan standar , terjadi perubahan warna menjadi warna merah violet pudar. Hasil
pengamatan yang sama diperoleh saat tabung ke-3 ditambahkan dengan sampel serum darah, hal
ini diakibatkan oleh reaksi yang didukung oleh enzim glukosa oksidase (GOD) dan peroksidse
(PAD).
Enzim GOD-PAP membutuhkan waktu tertentu untuk dapat bereaksi dengan optimum.
Waktu inkubasi sampel juga sangat berpengaruh, jika waktu terlalu lama, maka enzim akan
terdegradasi dan inkubasi yang terlalu cepat akan menghasilkan kerja enzim yang kurang
optimal. Pada percobaan kali ini dilakukan inkubasi selama 30 menit. GOD enzim diperoleh dari
jamur dan spesifik terhadap FAD. Sedangkan PAP (phenol amino peroksidase) mengandung
antibody atau antigen dalam jaringan patogen.
Setelah dilakukan inkubasi, blanko,standar dan sampel dimasukkan kedalam kuvet untuk
dilakukan perhitungan absorbansi optimum pada panjang gelombang tertentu. Untuk panjang
gelombang serapan dari GOD-PAP menurut beberapa literatur adalah 500 nm. Sedangkan
panjang gelombang yang digunakan untuk menghitung serapan sampel adalah 530 nm. Pada
pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis diperoleh data standar dan
sampel yang nantinya akan digunakan untuk membuat kurva larutan standar begitu juga untuk
sampel, kedua data ini akan diolah untuk memperoleh nilai konsentrasi dari sampel.
mg
Pada percobaan ini diperoleh kadar glukosa pada sampel 1 adalah 60.50 dan 102.85
dL
mg
.
dL
Menurut beberapa literatul diketahui bahwa kadar glukosa dalam darah orang normal berkisar
mg mg
antara 90 -110 pada waktu 2 jam setelah makan dan bukan penderita diabetes. Dari data
dL dL
yang diperoleh kita ketahui bahwa sampel 1 kadar glukosanya terlalu rendah, kelainan yang
diakibatkan turun nya kadar darah disebut sebagai hipoglikemia, biasanya dialami oleh penderita
diabetes. Kadar glukosa darah pada sampel ke-2 adalah normal karena masih berada pada rentang
yang normal. Jika kadar glukosa darah tinggi,maka akan menimbulkan kelaian hiperglikemia
yang diakibatkan oleh kekurangan insulin didalam tubuh untuk menghambat proses pembentukan
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

glukosa yang dilepaskan oleh pankreas.

JAWABAN POST TEST (15) :

TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai glukosa?
2. Jelaskan kelainan penyakit yang terjadi jika kadar glukosa kurang atau lebih dari batas
normal?
3. Jelaskan bagaimana Anda mendapatkan serum darah dari sampel darah sapi/manusia?

Jawab :
1. Glukosa merupakan senyawa yang penting bagi tubuh dan merupakan sumber utama bagi
tubuh. Glukosa merupakan salah satu produk utama dari proses fotosintesis dan awal bagi
repirasi sel dalam sumber utama penghasil ATP. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan
sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke
arah kanan. Glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6. Struktur glukosa :

2. Kelainan penyakit akibat glukosa :


 Kadar gula darah rendah didalam tubuh akan menyebabkan hipoglikemia yang
akan menyebabkan kerusakan otak jika tidak ditangani dengan cepat.
 Kadar gula darah tinggi dalam tubuh akan menyebabkan penyakit hiperglikemia,
seperti diabetes, yang akan menyebabkan kompikasi seperti jantung, kebutaan,
gagal ginjal dan beberapa penyakit lainnya,
3. Untuk memperoleh serum darah baik dari sapi ataupun manusia adalah dengan cara
sampel yang sudah ada di biarkan menggumpal (koagulasi). Sampel kemudian
disentrifugasi untuk menghilangkan bekuan dari sel darah dan supernatan cair yang
dihasilkan adalah serum.

TUGAS :

1. Apakah penentuan kadar glukosa dalam darah bisa menggunakan metode lain ? Jelaskan !
2. Tentukan kadar glukosa pada data berikut !
Larutan Puasa (8 jam) Setelah Makan 3 Jam Setelah Makan
Absorbans Kadar Absorbans Kadar Absorbans Kadar
i (A) Glukosa i (A) Glukosa i (A) Glukosa
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)


Blanko 0.000 0 0.000 0 0.000 0
Pasien A 0.200 0.425 0.325
Pasien B 0.125 0.450 0.300
Pasien C 0.250 0.500 0.400
Pasien D 0.350 0.700 0.600

Jawab :
1. Iya, penentuan kadar glukosa dalam darah dapat ditentukan dalam beberapa metode lain.
terdapat 3 metode utama yaitu
c. Metode Kimia, terdiri dari
- Follin-wu, direaksikan dengan larutan kupritartat didalam suasana basa dan ion
kupri akan direduksi oleh gula membentuk endapan Cu2O. Di tambahkan
pereaksi fosfomolibdat sehingga dihasilkan warna larutan biru tua akibat
adanya oksida Mo. Diukur pada waveleght 660 nm.
- O-Toluidine, prinsipnya yaitu kondensasi glukosa dengan Amina aromatik
primer dalam suasana asam glasial membentuk campuran kesetimbangan
glikosilamina dan basa Schiff bewarna biru kehijauan.
d. Metode Enzimatik, terdiri dari
- GOD-POD, glukosa oksidase (GOD) akan mengkatalis oksidasi beta D-
glukosa yang ada dalam plasma menjadi D glukono-1,5-lakton + H 2O2.
Peroksida ini yang kemudian akan membentuk senyawa bewarna dan diukur
secara kalorimetri pada panjang gelombang 530 nm.
- Heksokinase adalah metode ini khusus untuk D-glukosa dengan bantuan enzim
heksokinase, D-glukosa akan terfosforilasi dengan molekul ATP untuk
membentuk glukosa 6 pospat.
e. Metode Biosensor, terdiri dari metode elektrokimia
- Dalam penentuan kadar glukosa dalam darah menggunakan metode biosensor
digunakan alat glukometer. Prinsip kerja menggunakan metode
glukosaoksidase biosensor. Glukosa yang terdapat dalam darah akan bereaksi
dengan enzim glukosa-oksidase yang ada pada strip tes.

2. Perhitungan ada dibagian Lampiran.


Puasa (8 jam) Setelah Makan 3 Jam Setelah Makan
Kadar Kadar Kadar
Larutan Absorbans Absorbans Absorbans
Glukosa Glukosa Glukosa
i (A) i (A) i (A)
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
Blanko 0.000 0 0.000 0 0.000 0
Pasien A 0.200 80 0.425 170 0.325 130
Pasien B 0.125 50 0.450 180 0.300 120
Pasien C 0.250 100 0.500 200 0.400 160
Pasien D 0.350 140 0.700 280 0.600 240

KESIMPULAN (10) :
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

DAFTAR PUSTAKA (5) :

Astri Dea, Y. S. (2010). Penentuan Kadar Glukosa dalam Darah. Bogor.


Marhamah, F. F. (2018). PENENTUAN KADAR DARAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE GOD-PAP (Glucose Oxsidase Peroxidase Aminoantypirin). Thesis Of
Diploma, 11-12.
Peace, E. C. (2002). Anatomi Fisiologi Paramedis. Jakarta: Gramedia.
Rachmawati, A. N. (2016). PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH. Malang.

Tanda Tangan Praktikan Paraf Asisten Praktikum Nilai Laporan


LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

LAMPIRAN

Perhitungan Tabel 2. Pengolahan Data ( Glukosa dalam Serum Darah)

Absorbansi Terkoreksi

Absorbansi Terkoreksi = (Asampel – Ablanko)


Abs Terkoreksi (sampel 1) = (0.07-0.011)
= 0.059

Abs Terkoreksi (sampel 2) = (0.119-0.011)


= 0.108

absorbansi sampel
Kadar Glukosa= × [ standar ] × faktor pengenceran
absorbansi standar

0.07 mg
Sampel 1 =
1.157
× 10[mL ]
×100

mg
= 60.50
mL

0.119 mg
Sampel 2 =
1.157
× 10[mL ]
×100

mg
= 102.85
mL

Perhitungan Tabel Tugas


Rumus : 0.35 mg
|sampel| Pasien D = (( ) x [100 ]))
0.25 dL
Kadar glukosa =(( ) x [Standar])
|standar| mg
= 140
x fp dL

Kadar glukosa puasa 8 jam : Kadar glukosa setelah makan :


0.2 mg 0.425 mg
Pasien A = (( ) x [100 ])) Pasien A = (( ) x [100 ]))
0.25 dL 0.25 dL
mg mg
= 80 = 170
dL dL
0.125 mg 0.450 mg
Pasien B = (( ) x [100 ])) Pasien B = (( ) x [100 ]))
0.25 dL 0.25 dL
mg mg
= 50 = 180
dL dL
0.25 mg 0.5 mg
Pasien C = (( ) x [100 ])) Pasien C = (( ) x [100 ]))
0.25 dL 0.25 dL
mg mg
= 100 = 200
dL dL
LAPORAN PRAKTIKUM Nama : Lani Puspita
Metabolisme dan Informasi Genetika NIM : 119270078
PROGRAM STUDI KIMIA Kelas : MIG RB
Kelompok: 12
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Nama Asprak:

0.7 mg mg
Pasien D = (( ) x [100 ])) = 120
0.25 dL dL
mg 0.400 mg
= 280 Pasien C = (( ) x [100 ]))
dL 0.25 dL
mg
= 160
Kadar glukosa 3 jam setelah makan dL
0.325 mg 0.6 mg
Pasien A = (( ) x [100 ])) Pasien D = (( ) x [100 ]))
0.25 dL 0.25 dL
mg mg
= 130 = 240
dL dL
0.300 mg
Pasien B = (( ) x [100 ]))
0.25 dL

Anda mungkin juga menyukai