Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Operasional FEUG

PERENCANAAN LOKASI PABRIK DAN LAYOUT FASILITAS

 Penentuan lokasi dan layout fasilitas yang baik akan membantu manajemen perusahaan untuk
meminimumkan biaya. Dalam situasi persaingan, lokasi seringkali merupakan faktor kritis yang
ikut menentukan keberhasilan suatu kegiatan bisnis.

 Lokasi yang tepat adalah lokasi yang memiliki faktor positif lebih banyak daripada faktor
negatifnya. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan
operasional) jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga daya saing perusahaan
meningkat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI


1. Lingkungan masyarakat, apakah masyarakat menerima atau tidak semua dampak positif dan
negatif dengan didirikannya pabrik di lingkungan mereka.
2. Kedekatan dengan pasar. Perusahaan dapat memberikan pelayanan terbaik dan dapat
mengurangi biaya distribusi. Lokasi dekat pasar dipilih dengan pertimbangan:
a. Segmen pasarnya luas atau tidak
b. Produk mudah rusak atau tidak
c. Proporsi biaya distribusi terhadap total biaya
d. Untuk jasa, dipertimbangkan waktu tempuh customers ke pusat pelayanan atau sebaliknya.
3. Tenaga kerja. Dalam hal ini, pemilihan lokasi didasarkan pada:
a. Supply tenaga kerja yang cukup di sekitar lokasi bersangkutan.
b. Adanya perbedaan prestasi tenaga kerja satu daerah dengan daerah lain.
c. Pola rekruitmen tenaga kerja
d. Tingkat upah yang berlaku (UMR atau UMP)
e. Persaingan mendapatkan tenaga kerja berkualitas.
4. Kedekatan dengan bahan baku dan supplier untuk menghindari kerugian saat transportasi
produk jadi dan menghemat biaya pengadaan bahan baku.
5. Fasilitas dan biaya transportasi.
6. Ketersediaan sumberdaya alam lainnya dan infrastruktur.

 Juga dipertimbangkan mengenai harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan ketenagakerjaan


dan relokasi, kedekatan dengan pabrik dan gudang para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk
ekspansi, cuaca dan iklim, keamanan, dan konsekuensi UU Lingkungan hidup.

TAHAP-TAHAP PENENTUAN LOKASI PABRIK


Tahap pertama adalah menentukan lokasi pabrik, apakah di kota kecil, pusat kota, atau pinggiran
kota, selanjutnya ditetapkan tempat (sites) pabrik, dengan mempertimbangkan berbagai variabel.

Tempat pabrik meliputi (1) Tempat bangunan pabrik (plant), dan (2) Tempat untuk bangunan bukan
pabrik (offices).

Ada dua kelompok variabel dalam menentukan tempat pabrik:


1. Variabel utama yang terdiri dari:
a. Ketersediaan bahan baku meliputi (1) jumlah kebutuhan bahan baku per tahun dan selama
periode investasi, (2) harga bahan baku saat ini dan di masa datang, (3) kapasitas, kualitas,
dan kontinuitas supply bahan baku, (4) biaya transportasi, penyimpanan, asuransi, dll.
b. Lokasi pasar hasil produksi, apakah lokasi pabrik dekat ke pasar atau ke sumber bahan baku,
atau kedua-duanya.
©Syamsu Rizal, Drs. ME Page 1
Manajemen Operasional FEUG

c. Ketersediaan sumber tenaga listrik dan air bersih


d. Supply tenaga kerja : kualitas, jumlah dan upah
e. Ketersediaan infrastruktur dan sarana transportasi dan komunikasi.
2. Variabel pendukung yang terdiri dari:
a. Hukum dan peraturan yang berlaku
b. Iklim dan geologi termasuk masalah karakteristik tanah
c. Budaya dan tradisi masyarakat sekitar pabrik
d. Rencana perluasan pabrik di masa datang
e. Dampak terhadap lingkungan hidup dan sosial sekitar pabrik.

PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI


Analisa terhadap alternatif lokasi didasarkan pada dua faktor, yaitu :
1. Faktor objektif, seperti tenaga kerja, biaya bahan mentah, biaya transportasi, pajak, dan pasar
potensial.
2. Faktor subjektif, seperti kegiatan serikat buruh, cuaca, dan siuasi sospolbud.

 Metode penentuan lokasi pabrik terdiri dari (1) metode kualitatif, (2) metode transportasi, dan (3)
metode analisa biaya.

METODE KUALITATIF
Metode kualitatif yang banyak digunakan adalah metode Delphi, yaitu metode untuk menentukan
pilihan lokasi berdasarkan keputusan tim pakar yang bertugas mengevaluasi tingkat kepentingan
relatif setiap lokasi dari berbagai faktor penting.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan


Alternatif Lokasi Total (%)
A (30%) B (20%) C (30%) D (10%) E (10%)
SEMARANG 2 3 5 4 3 340
JAKARTA 5 3 1 4 2 300
SURABAYA 3 4 4 2 5 360

Angka dalam tabel adalah skore ( 1 s/d 10) yang dipilih para pakar untuk setiap faktor yang
dipertimbangkan terdiri dari A = potential market, B = biaya tenaga kerja, C = ketersediaan air
bersih, D = biaya bahan baku, dan E = pajak. Bobot setiap faktor ditentukan berdasarkan utilitasnya
bagi kontinuitas produksi. Selanjutnya, setiap skore dikalikan dengan bobotnya masing-masing.
Karena total nilai tertinggi dimiliki Surabaya, maka Surabaya ditetapkan sebagai lokasi terpilih untuk
mendirikan pabrik.

METODE TRANSPORTASI
Metode ini digunakan terutama bagi perusahaan yang telah memiliki beberapa pabrik dan gudang.
Kapasitas produksi setiap pabrik dan kapasitas simpan setiap gudang telah diketahui.

Hasil analisa dengan metode transportasi dapat digunakan untuk menentukan besar tambahan
kapasitas setiap pabrik atau gudang dan banyaknya tambahan pabrik baru atau gudang baru.

Untuk menentukan lokasi pabrik atau gudang baru dapat menggunakan metode Stepping Stone,
MODI, VAM, Matriks, atau LP.

©Syamsu Rizal, Drs. ME Page 2


Manajemen Operasional FEUG

METODE ANALISIS BIAYA


Metode ini digunakan dengan cara menghubungkan TC setiap alternatif lokasi dengan luas atau
kapasitas produksinya.

Misalkan ada tiga alternatif lokasi yang akan dipilih yaitu lokasi A, B, dan C dengan total cost
masing-masing TCA, TCB, dan TCC yang grafiknya adalah:

1. Jika pabrik direncanakan berproduksi antara 0 dan Q1 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi C.
2. Jika pabrik direncanakan berproduksi antara Q1 dan Q2 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi B.
3. Jika pabrik direncanakan berproduksi lebih dari Q2 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi A.
Rp

TCC

TCB
TCA

0 Q1 Q2 Q

DISAIN LAYOUT FASILITAS

 Disain layout (tata letak) adalah keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

 Fasilitas digunakan untuk melindungi operasi jasa maupun manufacturing, juga melindungi
fasilitas pendukung lainnya, seperti gang, kantor, peralatan, dsb.

 Fasilitas-fasilitas produktif harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan mudah terhadap
perubahan operasi, seperti atap cukup tinggi, gang cukup lebar, ruang listrik tegangan tinggi,
daya tahan lantai cukup kuat, mesin mudah digeser atau dipindahkan.

 Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam disain fasilitas, seperti biaya-biaya bangunan, sistem
komunikasi dalam pabrik, keamanan (kebakaran), kebutuhan ruangan (KM/WC, kafe), dan
peralatan penanganan bahan.

 Tujuan layout peralatan & proses produksi adalah mengoptimalkan pengaturan fasilitas operasi
supaya sistem produktif dapat menghasilkan nilai maksimum.

©Syamsu Rizal, Drs. ME Page 3


Manajemen Operasional FEUG

 Disain layout meliputi:


1. Layout site atau site plant, yaitu layout lokasi bangunan pabrik
2. Layout pabrik, yaitu tata letak penempatan peralatan dan mesin-mesin produksi.
3. Layout bangunan bukan pabrik dan fasilitasnya.

 Umumnya terdapat 4 pola dasar layout, yaitu fungsional, produk, kelompok, dan posisi tetap.

1. Layout fungsional, menentukan ruang atau tempat untuk mengelompokkan mesin-mesin dan
peralatan yang mempunyai fungsi yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk
perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan atau perusahaan dengan proses
produksi intermitten.
2. Layout garis atau layout produk, penempatan mesin dan peralatan disusun berdasarkan
urutan proses pembuatan produk. Layout ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang
berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan proses produksi terus menerus
(continuous production) menggunakan sistem ban berjalan (conveyor belt system).
3. Layout kelompok (grouped layout), digunakan untuk proses produksi dengan produk yang
berpindah-pindah, sedangkan mesin dan peralatan tetap dalam kelompok atau tempat
tertentu.
4. Layout posisi tetap (fixed position layout), digunakan untuk proses produksi dengan produk
tetap (tidak berpindah-pindah), sedangkan peralatan, mesin-mesin, dan komponen lain yang
diperlukan dalam proses produksi dibawa ke tempat tersebut (dapat dipindah-pindahkan),
seperti pada pabrik pesawat terbang, kapal laut, turbin, mesin dan alat berat, dsb.

Metode untuk menentukan grouped layout ataupun fixed position layout adalah :
1. CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique)
2. Travel Chart.

=====srzl=====

©Syamsu Rizal, Drs. ME Page 4

Anda mungkin juga menyukai