Perencanaan Lokasi Dan Desain Lay-Out Fasilitas Pabrik
Perencanaan Lokasi Dan Desain Lay-Out Fasilitas Pabrik
Penentuan lokasi dan layout fasilitas yang baik akan membantu manajemen perusahaan untuk
meminimumkan biaya. Dalam situasi persaingan, lokasi seringkali merupakan faktor kritis yang
ikut menentukan keberhasilan suatu kegiatan bisnis.
Lokasi yang tepat adalah lokasi yang memiliki faktor positif lebih banyak daripada faktor
negatifnya. Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan
operasional) jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga daya saing perusahaan
meningkat.
Tempat pabrik meliputi (1) Tempat bangunan pabrik (plant), dan (2) Tempat untuk bangunan bukan
pabrik (offices).
Metode penentuan lokasi pabrik terdiri dari (1) metode kualitatif, (2) metode transportasi, dan (3)
metode analisa biaya.
METODE KUALITATIF
Metode kualitatif yang banyak digunakan adalah metode Delphi, yaitu metode untuk menentukan
pilihan lokasi berdasarkan keputusan tim pakar yang bertugas mengevaluasi tingkat kepentingan
relatif setiap lokasi dari berbagai faktor penting.
Angka dalam tabel adalah skore ( 1 s/d 10) yang dipilih para pakar untuk setiap faktor yang
dipertimbangkan terdiri dari A = potential market, B = biaya tenaga kerja, C = ketersediaan air
bersih, D = biaya bahan baku, dan E = pajak. Bobot setiap faktor ditentukan berdasarkan utilitasnya
bagi kontinuitas produksi. Selanjutnya, setiap skore dikalikan dengan bobotnya masing-masing.
Karena total nilai tertinggi dimiliki Surabaya, maka Surabaya ditetapkan sebagai lokasi terpilih untuk
mendirikan pabrik.
METODE TRANSPORTASI
Metode ini digunakan terutama bagi perusahaan yang telah memiliki beberapa pabrik dan gudang.
Kapasitas produksi setiap pabrik dan kapasitas simpan setiap gudang telah diketahui.
Hasil analisa dengan metode transportasi dapat digunakan untuk menentukan besar tambahan
kapasitas setiap pabrik atau gudang dan banyaknya tambahan pabrik baru atau gudang baru.
Untuk menentukan lokasi pabrik atau gudang baru dapat menggunakan metode Stepping Stone,
MODI, VAM, Matriks, atau LP.
Misalkan ada tiga alternatif lokasi yang akan dipilih yaitu lokasi A, B, dan C dengan total cost
masing-masing TCA, TCB, dan TCC yang grafiknya adalah:
1. Jika pabrik direncanakan berproduksi antara 0 dan Q1 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi C.
2. Jika pabrik direncanakan berproduksi antara Q1 dan Q2 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi B.
3. Jika pabrik direncanakan berproduksi lebih dari Q2 maka lokasi yang dipilih adalah lokasi A.
Rp
TCC
TCB
TCA
0 Q1 Q2 Q
Disain layout (tata letak) adalah keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Fasilitas digunakan untuk melindungi operasi jasa maupun manufacturing, juga melindungi
fasilitas pendukung lainnya, seperti gang, kantor, peralatan, dsb.
Fasilitas-fasilitas produktif harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan mudah terhadap
perubahan operasi, seperti atap cukup tinggi, gang cukup lebar, ruang listrik tegangan tinggi,
daya tahan lantai cukup kuat, mesin mudah digeser atau dipindahkan.
Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam disain fasilitas, seperti biaya-biaya bangunan, sistem
komunikasi dalam pabrik, keamanan (kebakaran), kebutuhan ruangan (KM/WC, kafe), dan
peralatan penanganan bahan.
Tujuan layout peralatan & proses produksi adalah mengoptimalkan pengaturan fasilitas operasi
supaya sistem produktif dapat menghasilkan nilai maksimum.
Umumnya terdapat 4 pola dasar layout, yaitu fungsional, produk, kelompok, dan posisi tetap.
1. Layout fungsional, menentukan ruang atau tempat untuk mengelompokkan mesin-mesin dan
peralatan yang mempunyai fungsi yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk
perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan atau perusahaan dengan proses
produksi intermitten.
2. Layout garis atau layout produk, penempatan mesin dan peralatan disusun berdasarkan
urutan proses pembuatan produk. Layout ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang
berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan proses produksi terus menerus
(continuous production) menggunakan sistem ban berjalan (conveyor belt system).
3. Layout kelompok (grouped layout), digunakan untuk proses produksi dengan produk yang
berpindah-pindah, sedangkan mesin dan peralatan tetap dalam kelompok atau tempat
tertentu.
4. Layout posisi tetap (fixed position layout), digunakan untuk proses produksi dengan produk
tetap (tidak berpindah-pindah), sedangkan peralatan, mesin-mesin, dan komponen lain yang
diperlukan dalam proses produksi dibawa ke tempat tersebut (dapat dipindah-pindahkan),
seperti pada pabrik pesawat terbang, kapal laut, turbin, mesin dan alat berat, dsb.
Metode untuk menentukan grouped layout ataupun fixed position layout adalah :
1. CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique)
2. Travel Chart.
=====srzl=====