183 286 1 PB
183 286 1 PB
Sutoyo
PS. Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Abstract
Carbon dioxide is a gas that can be as the greenhouse effect. The greenhouse effect can
occur naturally, and can occur due to human activities. The process of the greenhouse
effect associated with the recycling flow of solar energy. Increased levels of CO2 in the
atmosphere due to human activity, especially transportation and industrial activities so that
increasing consumption of fossil fuels, and changes in land use. These activities are difficult
to control because of the demands for the fulfillment of a better life. On the other hand
mitigation and adaptation efforts to reduce the CO2 impact has not been completely
worked well. On evaporation and temperature changes due to the greenhouse effect of
CO2 and global warming impacts of drought, rising sea water, and other sector losses, but
profitable irrigated agricultural land, such as plant seeds and nuts. The direct effect of
increased CO2, positive impact on crop production through increased leaf and canopy
photosynthesis, its effect on C4 plants also increase water use efficiency because it reduces
the opening of stomata.
Key words: CO2, greenhouse effect, photosynthesis
Pendahuluan
Karbon dioksida ialah salah satu gas yang diserap oleh tanah, laut, dan awan. Sinar
dapat bersifat sebagai efek rumah kaca, matahari yang tidak terserap permukaan
gas-gas lainnya yang dapat bersifat bumi akan dipantulkan kembali dari
sebagai efek rumah kaca yaitu sulfur permukaan bumi ke angkasa. Setelah
dioksida, nitrogen monoksida dan dipantulkan kembali berubah menjadi
nitrogen dioksida serta beberapa senyawa gelombang panjang yang berupa energi
organik seperti gas metana dan khloro panas. Sebagian dari energi panas tersebut
fluoro karbon. Efek rumah kaca ialah tidak dapat menembus kembali atau lolos
kenaikan suhu akibat terhambatnya keluar ke angkasa karena komposisi gas-
gelombang panjang bebas ke atmosfer. gas atmosfer sudah terganggu. Akibatnya
Efek rumah kaca dapat terjadi secara energi panas yang seharusnya lepas ke
alami, dan dapat terjadi akibat aktivitas angkasa (stratosfer) menjadi terpancar
manusia (Anonymous, 2004). Proses kembali ke permukaan bumi (troposfer)
terjadinya efek rumah kaca berkaitan dan dalam kurun waktu yang cukup lama,
dengan daur aliran energi matahari. dapat memicu naiknya suhu rata-rata
Kurang lebih 30% radiasi matahari yang dipermukaan bumi maka terjadilah
mencapai tanah dipantulkan kembali ke pemanasan global (Anonymous, 2008).
angkasa dan diserap oleh uap air, gas Cuaca ialah faktor penting bagi
karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan pertumbuhan dan produktifitas tanaman.
gas-gas lain di atmosfer. Sisanya 70% Produktifitas pertanian berubah-ubah
secara nyata dari tahun ke tahun akibat
perubahan cuaca yang dratis. Tanaman
84
sangat peka pada perubahan cuaca yang Dampak kenaikan suhu akan
sifatnya sementara dan drastis. Namun berpengaruh pada pola hujan. Sebagian
demikian gas karbon dioksida berperan besar tanaman pangan dan serat serta
penting dalam pertumbuhan dan beberapa spesies lain perubahan dalam
produksi tanaman karena tersedianya gas ketersediaan air memiliki akibat yang
CO2 ini yang cukup dapat meningkatkan lebih besar dibanding kenaikan suhu.
hasil fotosintesis. Oleh karena itu artikel Perubahan yang diperkirakan, jika terjadi
ini disampaikan untuk membahas dalam pola hujan dan suhu dengan kadar
implikasi dari efek rumah kaca, yang CO2 yang tinggi akan menguntungkan
berakibat meningkatnya kandungan CO2 produksi tanaman pangan beririgasi.
atmosfir pada produksi tanaman. Sebagai contoh, terjadi pertambahan areal
pertanian beririgasi di Amerika yaitu
Permasalahan terjadi di Delta Misisipi dan dataran utara,
juga terjadi di India, China dan Rusia
Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer bagian selatan. Di USA, area tanam
akibat aktivitas manusia terutama jagung, gandum musim dingin akan
kegiatan transportasi dan industri bergeser ke utara dan akan digantikan
sehingga meningkatkan konsumsi bahan tanaman sorgum dan tanaman padi-
bakar fosil serta perubahan penggunaan padian (Anonymous, 2008).
lahan. Aktivitas manusia ini sulit Pemanasan global berpengaruh
dikendalikan karena tuntutan untuk pada variabel yang berpengaruh pada
pemenuhan kehidupan yang lebih baik. produktifitas pertanian. Hal ini akan
Disisi lain upaya mitigasi dan adaptasi sangat penting bagi pertanian yang terkait
upaya mengurangi dampak gas CO2 zona suhu, baik bagi pertambahan
sebagai efek rumah kaca belum maupun intensitas masa tanam atau
sepenuhnya berjalan dengan baik. Upaya satuan tingkat pertumbuhan. Perhatian
penanaman pohon sebagai salah satu petani akan tertuju pada perbedaan
usaha reduksi CO2 kadang kala terjadi musiman antar tahun pada curah hujan,
kontroversial terhadap perubahan salju, lama musim tanam, dan beda suhu
penggunaan lahan. harian yang berpengaruh pada tahap
pertumbuhan (Anonymous, 2007).
Pembahasan Keprihatinan akan perubahan cuaca
di masa depan dan perubahan yang lebih
1. Pengaruh efek rumah kaca pada produksi besar lagi akan diimbangi dengan
tanaman penelitian mengenai manfaat peningkatan
Faktor lingkungan yang berpengaruh CO2 bagi fotosintesis dan berkurangnya
pada pertumbuhan dan produksi tanaman kebutuhan tanaman akan air, dan tetap
diantaranya peningkatan kadar CO2 dan meningkatnya hasil. Selama 70 tahun
pemanasan bumi. Berdasarkan perubahan cuaca mencerminkan bahwa
pemodelan komputer, muka bumi rata- hasil tanam di USA, Rusia, India, China,
rata akan memanas sebesar 1,5-4,5C jika Argentina, Canada dan Australia, dengan
kadar CO2 meningkat dua kali. Secara cuaca baik dapat menjaga keamanan
keseluruhan bumi akan memanas 3 kali pangan negara dari cuaca yang buruk.
1,5C pada akhir abad nanti, sehingga
terjadi pemanasaan yang cukup tinggi di
bumi ini (Anonymous, l996).
85
PAR rendah maupun tinggi. Untuk lebih permukaan daun dikurangi mencapai
jelas, lihat Gambar 1. suatu titik dimana CO2 yang diserap
tanaman sama dengan yang dihasilkannya
maka titik ini disebut CO2 compensation
point (titik kompensasi CO2). Nilai ini
penting karena berkaitan dengan
kenaikan suhu. Dengan kenaikan suhu,
produksi biomasa akan berkurang jika
CO2 di permukaan daun mencapai titik
kompensasinya (biasa terjadi di siang hari
pada saat matahari terik dan kecepatan
angin sangat rendah atau di bawah kanopi
hutan tropis), dikarenakan π meningkat.