Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN INFEKSI NIFAS (METRITIS)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


- 1/3

Ditetapkan
TANGGAL DIREKTUR
TERBIT
SPO
dr. Heldi Nazir, MARS
Metritis adalah infeksi pada uterus (rahim) setelah
persalinan. Keterlambatan terapi akan menyebabkan abses,
peritonitis, syok, thrombosis vena, emboli paru, infeksi
panggul kronik, sumbatan tuba, dan infertilitas.

Faktor predisposisi
- Kurangnya tindakan aseptik saat melakukan tindakan
- Kurangnya higien pasien
PENGERTIAN - Kurangnya nutrisi

Tanda dan gejala


- Demam > 38oc dapat disertai menggigil
- Nyeri perut bawah
- Lokia berbau dan purulen
- Nyeri tekan uterus
- Subinvolusi uterus
- Dapat disertai perdarahan pervaginam banyak
Sebagai pedoman dan acuan bagi dokter dan bidan dalam
TUJUAN melakukan penanganan infeksi nifas (melakukan resusitasi
cairan dan antibiotik) khususnya infeksi metritis
Kasus infeksi pascasalin ditangani oleh dokter spesialis
KEBIJAKAN obstetri dan ginekologi atau dokter umum atas instruksi /
konsultasi dengan dokter obsgin
PROSEDUR
- Melakukan pemeriksaan fisik TTV dan buat
analisa/diagnosis sumber infeksi
- Cegah rehidrasi dengan pemberian minum dan
pemasangan infus kristaloid dengan basal 2000
ml/24 jam ditambah 500 ml/1oC
- Memberikan antibiotik IV sampai 48 jam bebas
demam:
a. Ampisilin 2 g IV tiap 6 jam
b. Gentamisin 5 mg/kgBB IV tiap 24 jam
c. Metronidazole 500 mg IV tiap 8 jam
Jika masih demam 72 jam setelah terapi, kaji ulang
diagnosis dan tatalaksana
- Pemberian terapi suportif seperti antipiretik dan
kompres
- Pertimbangkan pemberian vaksin tetanus toksoid
(TT) bila ibu dicurigai terpapar tetanus (misalnya ibu
memasukkan jamu-jamuan ke dalam vaginanya)
- Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi
digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon.
Gunakan forsep ovum atau kuret tumpul besar bila
perlu.
- Jika tidak ada kemajuan dan ada peritonitis (demam,
nyeri lepas, dan nyeri abdomen), lakukan laparatomi
dan drainase abdomen bila terdapat pus
- Jika uterus terinfeksi dan nekrotik, lakukan
histerektomi subtotal
- Melakukan pemeriksaan penunjang
a. Darah perifer lengkap termasuk hitung jenis
leukosit
b. Golongan darah ABO dan jenis Rh
c. Gula darah sewaktu
d. Urinalisis
e. Kultur (cairan vagina, darah, dan urin sesuai
indikasi) jika perlu
f. Ultrasonografi (USG) untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya sisa plasenta dalam rongga
uterus atau massa intra abdomen-pelvik
- Periksa suhu tiap 4 jam
- Lakukan tindak lanjut jumlah leukosit dan hitung jenis
leukosit per 48 jam
- Terima, catat, dan tindak lanjuti hasil kultur (jika ada)
- Perbolehkan pasien pulang jika suhu < 37,5oC
selama minimal 48 jam dan hasil pemeriksaan
leukosit < 11.000/mm3
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, World Health
Organization, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia. Pelayanan kesehatan ibu
DOKUMEN TERKAIT
di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. In: Metritis. Jakarta;
2013. p220-1.

Anda mungkin juga menyukai