TINJAUAN PUSTAKA
[Type text]
A. EVISERASI
Definisi
Eviserasi adalah prosedur pengeluarkan isi bola mata berupa lensa,
uvea, retina, vitreus, dan kadang kornea dengan meninggalkan sklera,
Indikasi Pembedahan
Indikasi dari pembedahan eviserasi adalah trauma penetrasi pada
sklera yang masih utuh dilakukan dalam waktu kurang dari 14 hari pasca
trauma, keadaan kebutaan pada mata dengan kondisi mata yang sangat
Kontraindikasi Pembedahan
Tumor intraocular dan ptisis merupakan kontraindikasi dalam
melaksanakan pembedahan eviserasi.6
2
[Type text]
Teknik Operasi
Berikut beberapa tahap dalam pembedahan eviserasi;10
I. Pebedahan dilakukan menggunakan anastesi local dengan blok
retrobulbi. Jika jaringan mengalami imflamasi maka anastesi
ditambahkan atau diberikan anastesi sistemik seperti Pethidine 100
mg i.m. Pada kasus endophtalmitis anastesi sistemik lebih baik
digunakan.
A B
Komplikasi
Pada saat operasi dilakukan dapat terjadi penyebaran keganasan
secara orbital dan sistemik apabila tidak dilakukan pemeriksaan
menyeluruh pada tumor intraokuler yang jarang terlihat pada rontgen.
Pemeriksaan oftalmoskopi dan USG dapat dilakukan untuk mendeteksi
tumor intraokuler sebelum dilakukan tindakan eviserasi.(1)
Setelah dilakukan pembedahan eviserasi dapat terjadi simpatik
oftalmia. pada penelitian yang dilakukan oleh Green dkk, dilaporkan tiga
dari empat pasien yang diteliti direncanakan untuk mengeluarkan semua
jaringan uveal namun dari hasil penelitian melanosit uveal tidak dapat
dihilangkan dengan pembedahan eviserasi.(1)
B. ENUKLEASI
Definisi
Enukleasi adalah prosedur pengeluaran bola mata dengan melepas
dan memotong jaringan yang mengikatnya didalam rongga orbita. Jaringan
yang dipotong adalah seluruh otot penggerak mata, sebagian nervus
optikus
[Type text]
anterior dan melepaskan conjungtiva dari bola mata dengan usaha untuk
mempertahankan conjungtiva, kapsula tenon, serta otot ekstraokular.6
Indikasi Pembedahan
Indikasi dari pembedahan enukleasi adalah keganasan intraokuler,
mata yang buta namun mengalami nyeri yang hebat, trauma penetrasi,
Teknik Operasi
Berikut beberapa tahap dalam pembedahan enukleasi;10
I. Pembedahan dilakukan dengan anastesi local yaitu blok retrobulbar
namun pada anak- anak dianjurkan untuk menggunakan anastesi
sistemik.
II. Sebuah speculum dimasukkan.
III. Menggunakan forceps dan gunting dibuat insisi pada konjungtiva,
memutaari limbus untuk memisahkan konjungtiva dan kornea.
[Type text]
Gambar 3. Potong saraf optik menggunakan gunting heavy curved. tarik pada
otot rektus agar muda untuk menggapai saraf optik pada bagian belakang bola
mata.10
VII. Prolaps bola mata dapat terjadi selama pembedahan. The dinding
bola mata ditahan dengan swab gauze dan ditekan selama 5 menit
untuk menghentikan pendarahan.
VIII. Semestinya luka dinutup dalam dua lapisan. Satu lapis kapsul tenon
dan lapis kedua adalah konjungtiva yang dijahit menggunakan
absorsable sutures
IX. Salep antibiotik digunakan sebelum dilakukan bebat tekan pada
mata
Komplikasi
Pada saat dilakukan pembeahan enukleasi dapat terjadi perdarahan,
perforasi bola mata yang diangkat dan cedera pada struktur orbita. Setelah
dilakukan pembedahan enukleasi dapat terjadi infeksi, ptosis, enoftalmus
C. PROTESA
Definisi
Protesa merupakan anggota tubuh buatan. Protesa mata adalah mata
[Type text]
Indikasi Pemasangan
Pasien yang melakukan operasi eviserasi atau enukleasi.11
Prosedur Pembuatan
Tahap pembuatan protesa untuk pasien secara individu;12
1. Tahap pencetakan dan pemendaman alginat.
Disiapkan sendok cetak khusus berupa plat akrilik berlubang-lubang
berbentuk oval dengan diameter 2 – 3 cm.dimana dibagian tengah
diberi pegangan dari kawat atau akriilk. Pasien duduk tegak dengan
kepala menyandar tegak lurus, kemudian memandang kedepan
sehingga pupil terletak ditengah-tengah.
Alginat diaduk agak encer dan dimasukkan kedalam syringe plastic.
Kelopak mata dengan hati-hati dibuka dan alginat dalam syringe
ditekan supaya mengalir ke seluruh dasar rongga mata, alginat yang
masih berlebih didalam syringe sebagian diletakkan pada permukaan
sendok cetak yang kemudian ditempatkan pada rongga mata. Sebelum
alginat mengeras, pasien disuruh seolah-olah menggerakkan bola mata
ke atas, ke bawah, ke samping kiri dan ke samping kanan, dengan
demikian permukaan basis rongga mata akan tercetak secara
fungsional sehingga bagian posterior protesa terbentuk sesuai dengan
gerakan fungsi otot pada basis rongga mata. Setelah alginat mengeras,
cetakan dikeluarkan dengan hati-hati dari rongga mata dan diperoleh
cetakan negatif dari rongga mata.
Pendam alginat dengan gips batu sampai mengisi setengah bagian
cetakan, setelah gips mengeras dibuat lubang kunci dan diberi vaselin,
kemudian setengah bagian cetakan diisi lagi dengan adukan gips.
Setelah gips mengeras, cetakan alginate dibuang sehingga didapat
cetakan dari gips untuk membuat pola lilin.
[Type text]
dipoles sempurna. Agar protesa yang akan dipakai lebih ringan, maka
sebagian akrilik sklera bagian dalam dikurangi. Permukaan dalam ini cekung
dan bagian iris dibuang lebih dalam, kemudian dihaluskan.