Anda di halaman 1dari 19

Eviserasi, Enukleasi,

dan Eksenterasi
Eviserasi
Definisi

• Pengankatan isi bola mata dengan meninggalkan bagian dinding bola


mata, sclera, otot-otot ekstra okuli dan saraf optik
Indikasi
• Indikasi dari pembedahan eviserasi adalah keadaan kebutaan pada mata
• dengan infeksi berat atau kondisi mata yang sangat nyeri. Tumor intraocular
• dan phitisis merupakan kontraindikasi dalam meaksanakan pebedahan
• eviserasi. Eviserasi memiliki keuntungan dibandingkan enukleasi yaitu
• pembedahan dapat dilaksanakan dengan komplikasi yang lebih sedikit,
• anastesi dapat dilakukan dengan anastesi local berupa blok retrobulbar dan
• proses pebedahan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat
Prosedur Pembedahan
• a. Pembedahan dilakukan menggunakan anastesi local dengan blok
retrobulbi.
• Jika jaringan mengalami imflamasi maka anastesi ditambahkan atau
diberikan anastesi sistemik seperti Pethidine 100 mg i.m. Pada kasus
endophtalmitis anastesi sistemik lebih baik digunakan.
b. Spekulum dimasukkan pada lipatan kelopak mata.
• c. Dengan menggunakan skapel, insisi dimulai pada bagian limbus, kemudian
• kornea dieksisi menggunakan gunting.
• d. Bola mata dilepaskan menggunakan sharp currete atau spoon. Pendahan sering
• terjadi sehingga sangat penting untuk memastikan semua bagian hitam koroid
• dilepaskan menggunakan bare white sclera. Jika terdapat jaringan koroid,
• maka terdapat factor resiko yang memungkinkan terjadinya sympatetik
• ophtalmologis dikemudian hari. Bersihkan cavum sklera menggunakan swab
• basah phenol 5% untuk membantu mengurangi rasa nyeri pasca operasi.
• e. Sklera dibuka melalui drainase, cara ini digunakan untuk eviserasi pada
• endhoptalmitis, namun pada eviserasi yang diindikasikan penyakit lain
• penggunaan catgut untuk menutup sklera dan jaringan konjungtiva
• disekitarnya.
• f. Salep antibiotik digunakan sebelum dilakukan bebat tekan pada mata yang
• dilakukan pembedahan.
Enukleasi
Defenisi
Pengankatan keseluruhan isi bola mata termasuk nervus optikus
Indikasi
• A. Visus yang sngat turun dengan nyeri pada rongga orbita.
• b. Tumor intraokular
• c. Trauma hebat dengan resiko sympathetic ophthalmia
• d. Phthisis bulbi
• e. Microphthalmia
• f. Endophthalmitis/panophthalmitis
• g. Kosmetik
Proses Pembedahan
• Pembedahan dilakukan dengan anastesi local yaitu blok retrobulbar namun
• pada anak- anak dianjurkan untuk menggunakan anastesi sistemik.
• b. Sebuah speculum dimasukkan.
• c. Menggunakan forceps dan gunting dibuat insisi pada konjungtiva,
• memutaari limbus untuk memisahkan konjungtiva dan kornea.
• d. Menggunakan gunting, konjungtiva dipisahkan dari bola mata menjadi
• empat kuadran yang dibuat diantara otot-otot ekstraokular.
• e. Menggunakan pengait otot (strabismus hook) untuk menjepit masing-
• masing kuadran. Tandai dengan strabismus hook dibelakang konjungtiva
• diantara otot-otot rectus kemudian buat simpul dibawah otot-otot. Masing-
• masing otot dibagi sekitar 1-2 mm dari orbita
• a. Gunting melingkar sekitar mata dari temporal atau nasal sampai ke
saraf optik
• yang terasa sempit pada gunting. Ujung gunting membuka dan kemudian
• mengguntik saraf optik. Ketika pembedahan enukleasi dilakukan karena
suspek
• retinoblastoma, sangat penting untuk menggungting saraf sejauh
mungkin yang
• dapat silakukan. Pendarahan yang terjadi diatasi menggunakan artery
forceps.
• a. Gunting melingkar sekitar mata dari temporal atau nasal sampai ke saraf optik
• yang terasa sempit pada gunting. Ujung gunting membuka dan kemudian
• mengguntik saraf optik. Ketika pembedahan enukleasi dilakukan karena suspek
• retinoblastoma, sangat penting untuk menggungting saraf sejauh mungkin yang
• dapat silakukan. Pendarahan yang terjadi diatasi menggunakan artery forceps.
• 2.5. Enukleasi
• b. Prolaps bola mata dapat terjadi selama pembedahan. The dinding bola mata
• ditahan dengan swab gauze dan ditekan selama 5 menit untuk menghentikan
• pendarahan.
• c. Semestinya luka dinutup dalam dua lapisan. Satu lapis kapsul tenon dan lapis
• kedua adalah konjungtiva yang dijahit menggunakan absorsable sutures
• d. Salep antibiotik digunakan sebelum dilakukan bebat tekan pada mata
Eksenterasi
Definisi
• merupakan tindakan pengangkatan seluruh orbita, termasuk bola
mata, jaringan lunak orbita, serta kelopak mata dan adnexa mata
• Indikasi
• Indikasi pembedahan eksenterasi adalah adanya penyakit keganasan
di rongga orbita atau menyebaran dari tumor lain yang mengenai
orbita
Prosedur Pembedahan
• Pembedahan harus dilakukan dengan anastesi umum dan dilakukan
• endotrakeal intubasi.
• b. Sebuah sayatan dibuat sampai ke tulang orbita, sepanjang garis tepi orbital
• akan ada perdarahan yang cukup besar. Pendarahan dapat diperkecil dengan
• Menyuntikan adrenalin kedalam jaringan sebelum operasi. Tekanan pada tepi
luka
• akan mengontrol perdarahan ini kemudian diikat dengan menggunakan artery
• forceps.
• c. Insisi dilakukan di periostium sepanjang tepi orbita sampai ke apex. Kemudian
• periosteum dipisahkan dari tulang melewati apeks orbital. Periosteum sangat erat
• melekat pada tulang di tepi orbita, dan sulit untuk memisahkannya dari tulang,
• tetapi lebih jauh ke belakang orbita lebih mudah untuk dipisahkan dari periosteum
• Yang perlu diperhatikan selama insisi adalah dinding orbital medial yang tipis.
• Diseksi dilakukan sejauh mungkin sampai ke apeks dari jaringan orbita. Pada
• apeks orbital kemudian dibagi dengan menggunakan gunting melengkung atau
• scalpel blade. Pada tahap ini akan banyak terjadi pendarahan, untuk
• menanggulanginya dilakukan bebat tekan selama lebih kurang 5 menit. Jika
• perdarahan masih berlanjut tekanan dengan kompres panas mungkin dapat
• mengendalikannya. Namun kompres panas juga harus dihindari karena
• menyebabkan thrombosis, vasokontriksi di dalam tulang dan akan menunda
• penyembuhan
• Setelah dilakukan eksenterasi, Orbita dapat dibiarkan tanpa diberikan skin graf
• sehingga akan terjadi granulasi dan kulit berangsur akan menutupinya. Namun
dapat
• juga ditempelkan skin graf pada bekas pembedahan. Graf biasanya kan
• mempercepat terjadinya re-epitelisasi.
• e. Modifikasi dari eksentereasi dapat dilakukan untuk mempertahankan bentuk
mata.
• Kelopak mata dapat ditinggalkan untuk menutupi tulang-tulang orbita yang
terbuka.

Anda mungkin juga menyukai