Anda di halaman 1dari 10

Selulitis orbital dan preseptal

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
RSUP PERSAHABATAN
Periode 21 Mei 2018 – 30 juni 2018

Tifanisa Febrian 1620221219


Muhammad Syaiful A 1620221161
C
• Berbentuk piramida dengan basis
di anterior dan apeks di posterior
tubuh C

• Terdiri dari 7 tulang penyusun: C


• Os frontale
C
• Os maxilla
• Os zygomaticum C
• Os sphenoid C
• Os palatine C
• Os ethmoid
• Os lacrimal
SELULITIS ORBITA

• Infeksi akut pada jaringan lunak yang terletak di belakang septum


orbita. Selulitis orbita dapat berkembang menjadi abses subperiosteal
atau abses orbita.
• Selulitis orbita dapat terjadi pada usia berapa saja tetapi lebih sering
terjadi pada anak-anak.
• Kuman penyebab selulitis orbita seperti Streptococcus pneumoniae,
Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes dan Haemophilus
influenza.
• Infeksi yang berasal dari paranasal (terutama sinus ethmoid) dapat
menyebabkan selulitis orbita. Infeksi juga bisa menyebar dari selulitis
preseptal, dacryocystitis, infeksi kulit atau gigi tengah, dan dapat
berasal trauma, termasuk segala bentuk operasi okular.
• Selulitis orbita dapat terinfeksi melalui tiga jalur,yaitu :
• Infeksi eksogen, dapat berasal dari trauma tembus pada mata
khususnya terkait dengan retensi benda asing intraorbita dan kadang-
kadang terkait dengan tindakan bedah seperti eviserasi, enukleasi,
dan orbitotomi.
• Persebaran infeksi sekitar, seperti sinusitis, infeksi gigi, dan struktur
intraorbita. Merupakan rute infeksi tersering.
• Infeksi endogen, jarang terjadi. Organisme penyebab hampir serupa
dengan selulitis preseptal, ditambah dengan keterlibatan
Streptococcus pneumoniae.
Manifestasi Klinis
• Demam
• Pembengkakan dan nyeri hebat pada gerakan
bola mata atau penekanan
• Pembengkakan pada kelopak mata yang
kemerahan keras seperti kayu
• Kemerahan Nyeri hebat yang meningkat
dengan gerakan bola mata atau pada
penekanan.
• Edema Konjungtiva yang dapat mengelami
protrusi dan menjadi nekrotik
• Bola mata mengalami proptosis aksial
• Restriksi dari gerakan ocular
• Pemeriksaan fundus didapati kongesti vena
retinal dan tanda papilitis atau papiloedema.
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur bakteri dari usap nasal dan konjungitva dan spesimen darah
• Pemeriksaan darah perifer lengkap
• X-Ray PNS untuk mendeteksi adanya sinusitis terkait
• USG orbita untuk mendeteksi adanya abses intraorbita
• CT scan dan MRI untuk:
• Membedakan selulitits preseptal dan post septal
• Mendeteksi abses subperiosteal dan abses orbita
• Mendeteksi ekstensi intrakranial
• Menentukan kapan dan darimana dilakukan drainase abses orbita
• Punksi lumbal bila terdapat tanda-tanda keterlibatan meningel dan
serebral.
Tatalaksana
• Masuk rumah sakit adalah wajib, dengan penilaian otolaryngological mendesak dan ulasan
ophthalmic sering. Saran spesialis anak harus dicari dalam manajemen pada kasus anak
• Diberikan marker menggunakan spidol untuk mengetahui luasnya eritema pada kulit dapat
membantu dalam menilai kemajuan.
• Antibiotik diberikan secara intravena, Ceftazidime adalah pilihan khas, dilengkapi dengan
metronidazole oral untuk menutupi anaerob. Antibiotik intravena harus dilanjutkan sampai
pasien mengalami apyrexial selama 4 hari, diikuti oleh 1-3 minggu pengobatan oral.
• Dekongestan, dekongestan hidung dapat membantu membuka sinus ostia dan membantu
drainase dalam kasus selulitis obital sekunder akibat sinusitis.
• Pemantauan fungsi saraf optik dilakukan setidaknya setiap 4 jam awalnya dengan menguji VA,
penglihatan warna, reaksi pupil.
• Operasi. Drainase dari abses orbita harus dipertimbangkan pada tahap awal; drainase sinus yang
terinfeksi harus dipertimbangkan jika tidak ada respon terhadap antibiotik, atau jika ada penyakit
sinus yang sangat parah.
Komplikasi
• Komplikasi dapat terjadi bila selulitis tidak ditangani dengan tepat.
Komplikasi terdiri dari komplikasi okular, orbita, dan komplikasi
lainnya.
• Komplikasi okular biasanya adalah kebutaan, keratopati, neuritis
optik, dan oklusi arteri retina sentral.
• Komplikasi orbita adalah perkembangan selulitis orbita menjadi abses
subperiosteal dan abses orbita.
• Abses subperiosteal adalah penumpukan material purulen antara
dinding tulang orbita dengan periosteum, biasanya terdapat pada
dinding orbita media.
• Biasanya abses subperiosteal dicurigai bila terdapat manifestasi
selulitis orbita dengan proptosis eksentrik. Namun, diagnosis
dipastikan dengan CT scan.
• Abses orbita merupakan penumpukan material purulen di dalam
jaringan lunak orbita. Secara klinis dicurgai dengan tanda- tanda
proptosis parah, kemosis, oftalmoplegia komplit, dan pus di bawah
konjungtiva

Anda mungkin juga menyukai