Fikroh Dan Harakah Aswaja
Fikroh Dan Harakah Aswaja
َﺍ
ْﻥَﻰٍﻡَﻋﻠ َﺂﻥَﻗ
ْﻮ ُ
ُْﻢَﺷﻨَﻣﻨﻜِﺮ
ْﺠ َ
َﻳ
َﻭﻻ،ِﻂ
ْﺴ ْﺎﻟ
ِﻘ ِﺑﺍﺀ
ََﺪَﻦُِﺷ
َﻬ ْﻴِْﻮﺍَﻗﻮ
ﺍﻣ ُﻧ
ْﻮُ
ُﻮﺍ ﻛ
ﺁﻣﻨ
ََﻦ ْﻳ
ِﺬ َﺂﺍﻳ
َﻬﺎ ﺍﻟ َﻳ
َﻥ
ْﻮُ
َﻤﻠَﺗ
ْﻌَﻤﺎ
ِﺑ
ُﺮ
ْﻴ ْﻮﺍ ﺍَِﺍﻥ ﺍََﺧ
ِﺒ ُﻘ ْﻘ
َﻮﻯَﻭﺍﺗِﻟﻠﺘ
ُﺏَﺮَ
ْﻗ ْﻮﺍُﻫ
َﻮ ﺍ ُ
ِﺪﻟ
ْﻋِﺍ ُ
،ْﻮﺍ
ِﺪﻟَﺗ
ْﻌ َ
ﻻ
“Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang
tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil.
Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil.
Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah
kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. al-Maidah: 8)
Prinsip dan Karakter Tawassuth
A. Dalam bidang Aqidah
• Keseimbangan antara penggunaan dalil
aqli dengan dalil naqli
• Memurnikan aqidah dari segala
campurtangan luar Islam
• Tidak mudah menjatuhkan vonis musyrik
dan kufur
B. Bidang Syari’ah
• Menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
sebelum langsung dari al-Qur’an dan as-
Sunnah
• Pada masalah yang sudah ada dalil nash
yang sharih dan sahih tidak boleh ada
campur tangan pendapat akal.
• Pada masalah zhanniah dapat ditoleransi
adanya perbedaan pendapat selama tidak
bertentangan dengan prinsip agama
C. Bidang Tasawuf
• Tidak mencegah, bahakan menganjurkan,
usaha memperdalam penghayatan ajaran
Islam dengan riyadlah dan mujahadah
menurut cara yang tidak bertentangan
dengan prinsip agama
• Mencegah ekstrimisme yang dapat
menjerumuskan orang kepada
penyelewengan aqidah dan syari’ah
D. Bidang Mu’asyarah (Pergaulan antar
golongan)
• Mengakui watak dan tabiat manusia yang
senang berkelompok
• Mu’asyarah harus diusahakan berdasar
saling pengertian dan saling menghormati
• Permusuhan terhadap suatu golongan
hanya boleh dilakukan terhadap golongan
yang secara nyata memusuhi agama dan
umat Islam
E. Bidang Kehidupan Bernegara
• Negara yang didirikan bersama oleh seluruh
rakyat wajib dipelihara dan dipertahankan
eksistensinya.
• Penguasa negara (pemerintah) yang sah
harus ditempatkan pada kedudukan
terhormat dan ditaati, selama tidak
menyimpang atau bertentangan dengan
perintah Allah.
• Bila terjadi kesalahan dari pihak
pemerintah, memperingatkannya melalui
tata cara yang ma’ruf.
F. Bidang Kebudayaan
• Kebudayaan, termasuk di dalamnya adat
istiadat, cara berpakaian, kesenian, dan
sebagainya harus ditempatkan secara wajar
dan dinilai dengan norma agama.
• Kebudayaan yang baik dari manapun
datangnya dapat diterima dan
dikembangkan
• Tidak boleh ada sikap apriori, dalam arti
selalu menerima yang lama dan menolak
yang baru atau sebaliknya.
G. Bidang Da’wah
• Mengajak masyarakat untuk menciptakan
keadaan yang lebih baik.
• Da’wah harus dilakukan dengan sasaran
dan tujuan yang jelas.
• Berdakwah harus dilaksanakan dengan
keterangan yang jelas
•Tasamuh
Coming Soon
•Tawzun
•Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar