BUDAYA SUNDA
MANUSIA
HAKEKAT
RELIGI
*KONKRIT/LAHIRIAH
“ISLAM”
*ABSTRAK/BATHINIAH BENAR
BAIK
KESEIMBANGAN
MATERIAL
PROSES
HIDUP
KESEIMBANGAN
SALAH SPIRITUAL
KEBUTUHAN BURUK
*KONKRIT/LAHIRIAH
*ABSTRAK/BATHINIAH
BUDAYA
“SUNDA”
PENDEKATAN HAKEKAT MANUSIA
PENDEKATAN ILMIAH
Ciri dan karakteristik perbedaan manusia dengan hewan :
1. Socrates, menamakan manusia sebagai Zoon Politicon artinya hewan
yang bermasyarakat.
2. Max Scheller, menggambarkan manusia sebagai Das Kranke Tier
artinya (hewan yang sakit) yang selalu gelisah dan bermasalah.
3. Charles Darwin, dengan Teori Evolusinya manusia berasal dari primat
atau kera namun terjadi missing link (terputus)
PENDEKATAN ILAHIYAH
1. Manusia sebagai khlifah di muka bumi (Q.S. Al-Baqoroh , 2:30)
2. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia (Q.S. At-Tiin, 95:4)
3. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah (Q.S. Az-Zariat, 51: 56)
1.
UNPAS
MENGEMBANGKAN MELESTARIKAN
SIAR ISLAM BUDAYA SUNDA
JATI DIRI
TRI JATI DIRI UNIVERSITAS PASUNDAN
Arrasihun
= Berilmu tinggi dan mampu
menyesuaikan ilmunya sesuai kehendak zaman
* QS. Ali Imran: 7
QS. Annisa : 162
Ulul Albab:
Manusia yang mampu menggunakan akalnya
untuk merealisasikan ilmunya terhadap
kekuasaan Allah swt.
* QS. Ali Imran 190-191
Ulul Ilma:
Yang menguasai ilmu dan mempelajarinya
* QS. Ali Imran: 18
PENGKUH AGAMANA
Muslimin:
Menyerahkan diri pada Allah swt’
Mu’min:
Manusia yang percaya sepenuhnya pada Allah
swt.
JEMBAR BUDAYANA
Solihin:
Orang yang selalu berbuat baik dan tidak pernah
menyusahkan orang lain
Muhsinin:
Orang baik yang tidak mengharapkan pujian,
sanjungan ,atau pamrih
Muhlisin :
Orang yang tidak mengharapkan pujian/pamrih
Dia berbuat semata-mata hanya untuk Allah.
TUJUAN PEMBELAJARAN BUDAYA SUNDA
I. TUJUAN UMUM
Lulusan: Mampu ngigelan dan ngigelkeun zaman
Terwujudnya perilaku Kasilihwangian
Silihwangi: Gelar atau sebutan Raja Tatar Sunda Prabu Dewata
setelah meninggal
MEMILIKI
- Sifat: Asih
Asah System Kehidupan
Asuh
Silih Asuh:
Membimbing, mendidik, membantu menyelesaikan permasalahan
Unsur Asuh:
- Kesederajatan
II. TUJUAN KHUSUS
c. Mentransformasikan BS ke B. Nasional/Internasional
melalui disiplin ilmu yang dikuasainya
I. DASAR
a.Pasal 32 UUD ’45
“Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
usaha budinya Rakyat Indonesia”
(Casser, Baru → persatuan)
d.Unpas
Misi Unpas: Memuliakan dan mengagungkan agama Islam
dan mengembangkan budaya sunda
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan Secara Umum
1. Pengertian Kebudayaan
- Budhayah – jamak budi: akal
Kebudayaan hasil budi/akal
- Budhi: akal yang sehat selalu mengeluarkan ide-ide untuk berkarya
Daya: Dorongan (Motif)
- Bahasa Asing:
* Cultuur (Belanda) Mengalah, menyebarkan mengembangkan
* Culture (Inggris)
Asal katanya (Latin) “Colere”
Menurut:
a. E. B. Taylor (Primitive Culture)
“Kebudayaan adalah komplikasi (Jalinan/dalam keseluruhan
(pengetahuan, kepercayaan, kesen, moral, dsb.) kenyataan dan kebiasaan
yang dilakukan masyarakat)
b. Ki Hajardewantara
Keb hasil perjuangan manusia dua pengaruh yang kuat [alam (kodrat) dan
masyarakat (Zaman)] untuk mengatasi rintangan dan kesukaran hidup
keselamatan
b. Ki Hajardewantara
Keb hasil perjuangan manusia dua pengaruh yang kuat [alam
(kodrat) dan masyarakat (Zaman)] untuk mengatasi
rintangan dan kesukaran hidup
keselamatan
c. Koentjaraningrat
Seluruh totalitas pikiran manusia (hasil karya) yang tidak berakar
pada nalurinya, hanya bisa dicetuskan melalui proses belajar dalam
seluruh aktivitas kehidupannya.
3. Ruang Lingkup
Seluruh aspek kebudayaan (budaya material & non material)
mencakup: adat istiadat, seni, bahasa, ekonomi, kesehatan,
pendidikan, teknologi, dsb.
d. Pandangan Sosiologi
Anak
Ayah/ibu Suami Istri
Ayah/ibu Besan Adik
Adik Besan Paman/bibi
Paman/bibi Kakak
Kakak
Ua
Ua
Anak Anak
Fungsi Perkawinan
1. Suami Istri → membentuk keturunan
2. Keluarga Sumai/Istri → membentuk kekerabatan baru
Sistem Kepemimpinan
Sistem kepemimpinan di masyarakat Sunda terdiri dari dua macam:
1) Kepemimpinan kenegaraan:
adalah kepemimpinan yang terbentuk berdasarkan tugas & kewajiban, dan
wewenang mengelola negara atau kelompok masyarakat tertentu
2) Kepemimpinan Keagamaan:
adalah kepemimpinan yang terbentuk atas penguasaan ilmu agama dan
berperilaku sesuai dengan norma-norma keagamaan.
Ada kemungkinan pada mulanya hanya dikenal satu macam kepemimpinan
saja.
3) Kepemimpinan Kemasyarakatan
Dalam masyarakat tradisional kepemimpinan berakar pada struktur sosial
yang tersusun berdasarkan kelahiran, kekayaan, dan status.
Jenis Kepemimpinan
1. Formal : adalah kepemimpinan yang terbentuk karena memegang
jabatan/kedudukan tertentu dalam pemerintahan
2. Informal : adalah kepemimpinan yang terbentuk dalam masyarakat
sebagai buah/hasil usaha tokoh pemimpin yang bersangkutan (Kusnaka
Adi-Maharaja dkk, 1984)
Syarat-syarat Pemimpin
1. Mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi (lahir batin), kuat daya
spiritualnya, kuat jiwa dan fisiknya, yang paling menonjol di kelompoknya.
2. Mempunyai cinta dan tanggung jawab, suci ati, dan sanggup menjadi
korban pertama(cikal bugang) demi tercapainya tujuan.
3. Memiliki mental, moral yang bersih dan tinggi, dan membuat dirinya agar
diteladani.
Sifat-sifat Pemimpin:
1. Lantif : tidak kasar (diplomatis) dalam bertindak
2. Surti : Tajam rasa dan pikir, mudah menangkap aspirasi dan pikir
3. Binekas : pandai, dapat mengambil secara cepat dan tepat
4. Bijaksana : pandai, cepat/tepat mencari jalan penyelesaian tanpa
banyak yang menjadi korban
5. Berseka : bersih dari segala noda lahir batin
DEFINISI SUNDA
DITINJAU DARI:
1. Antropologi
Sunda adalah orang-orang yang secara turun temurun,
berasal dan menggunakan bahasa Ibu bahasa Sunda, serta
dialeknya dalam kehidupan sehari-hari berasal dan bertempat
tinggal di Jawa Barat dan Banten (Koentjaraningrat)
2. Kebudayaan
Orang Sunda ialah orang atau sekelompok orang yang
dibesarkan dalam lingkungan sosial budaya sunda serta
dalam hidupnyq menggunakan norma-norma dan nilai-
nilai budaya Sunda (Ajip Rosidi dan Edi S. Ekajati)
Lanjutan
3. Kultural
Daerah Sunda di sebelah Timur dibatasi oleh
sungai Cilosari dan Sungai Citanduy
4. Geografis
Pada awal abad masehi di nusantara ada suatu
tempat yang dinamakan yawadwipa (p. jawa) di
ujung P. Jawa hidup seorang tokoh yang disebut
Aki Tirem. Karena keluhuran ilmunya ia dianggap
sebagai leluluhur orang Sunda.
Kepercayaan Orang Sunda
Sebelum Masuknya Islam
Sistem Religi
Wujud dan Bentuk Penyembahan
Pandangan Orang Sunda setelah Mati
(Maot)
Konsep Kepercayaan yang Pernah Masuk
ke Tatar Sunda