Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nursyifa Sofianti

NPM : 314119030
Mata kuliah : Tema 15 “Metodologi Penelitian”

Perilaku merokok : Penyebab Terjadinya Insomnia Pada Remaja

Abstrak
Perilaku merokok merupakan aktivitas menghisap rokok (gulungan daun tembakau kering)
yang dilakukan seseorang. Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2020 tingginya angka
perokok remaja di indonesia mencapai 9,1% . Rokok mengandung nikotin, yang
merupakan zat yang sangat adiktif atau bisa menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan
nikotin menyebabkan serorang perokok harus menghisap rokok terus menerus dan
menimbulkan berbagai resiko terhadap tubuh tidak hanya pada gangguan kardiovaskuler
dan pernafasan saja tetapi salah satunya adalah insomnia. Insomnia adalah
ketidakmampuan individu untuk mencukupi kebutuhan tidurnya baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Penyebab Insomnia yang terjadi pada perokok diakibatkan oleh zat
nikotin yang terdapat pada rokok.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
perilaku merokok terhadap kejadian insomnia pada remaja. Populasi pada penelitian ini
yaitu pemilihan responden secara acak dari Mahasiswa Angkatan 2019 meliputi remaja
perempuan dan remaja laki-laki. Metode Penelitian yang digunakan adalah analisis
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode sample yang digunakan ialah
Purposive sample sebanyak 30 responden, menggunakan instrumen penelitian berupa
kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square.
 

Keyword : Perilaku Merokok, Insomnia , Remaja , Ketergantungan Nikotin


BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku merokok merupakan aktivitas seseorang membakar dan menghisap rokok serta
menimbulkan asap yang dapat terisap oleh diri sendiri maupun orang disekitarnya
[ CITATION Pob19 \l 1033 ]. Aktivitas merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit yaitu
gangguan kardiovaskuler, gangguan pernafasan penyakit bronchitis kronis, emsifema,
laring, mulut, faring, esophagus, kardiovaskuler, kanker paru-paru, hipertensi, kandung
kemih, penyempitan pembuluh nadi, berkurangnya energy dan vitalitas, meningkatnya
keasaman pada lambung melemahnya kemampuan dalam merasakan rasa pada makanan di
lidah dan melemahnya kemampuan penciuman pada hidung, lemahnya kemampuan
seksual, impotensi, , influenza, kanker dan Insomnia. [ CITATION Asm17 \l 1033 ]

Hasil dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menyatakan bahwa perilaku
merokok pada usia remaja cenderung meningkat 9,1% [CITATION Sta21 \l 1033 ]. Kandungan
nikotin pada rokok dapat menyebabkan seseorang menjadi insomnia, Karena nikotin
adalah timulant, sehingga seorang perokok mudah mengalami insomnia jika
menghabiskan rokok secara rutin pada saat menjelang jam tidur [ CITATION Pur20 \l 1033 ].

Insomnia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan tidurnya baik


kualitas maupun kuantitas. Salah satu penyebab insomnia bisa terjadi karena gangguan
psikiatrik karena kecanduan merokok [ CITATION Hak17 \l 1033 ] . Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Pobela & Hamid (2019) menyatakan bahwa terdapat Hubungan perilaku
merokok dengan kejadian insomnia pada remaja yang paling banyak adalah perokok berat
dan insomnia berat sebanyak 25 orang (52.1%). Dengan hasil P Value 0.000 < 0.005 Maka
H1 diterima maka ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian insomnia pada remaja
[ CITATION Pob19 \l 1033 ].
BAB II
KAJIAN LITERATUR

1. Perilaku Merokok

Perilaku merokok merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk membakar


dan menghisap rokok secara terus menerus. Aktivitas merokok sering dijumpai pada
kalangan remaja pria maupun wanita, namun, remaja pria cenderung lebih memiliki
ketergantungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Perilaku merokok dinilai
sebagai aktivitas merugikan Kesehatan karena rokok memiliki kandungan zat nikotin
yang sangat adiktif atau bisa menyebabkan ketergantungan. [ CITATION Mun19 \l 1033 ]
Perilaku merokok terdiri dari empat aspek, yang pertama fungsi rokok dalam aktivitas
sehari-hari, seseorang yang mendapatkan rasa tenang dan kenyamanan pada saat
merokok, yang kedua intensitas merokok, yaitu seberapa banyaknya seseorang
menghabiskan rokok dalam satu hari, yang ketiga tempat merokok, bagaimana seseorang
memilih tempat untuk ia merokok, tempat merokok ada dua tipe yaitu merokok ditempat-
tempat umum dan merokok pada tempat pribadi, aspek yang ke empat waktu merokok
merupakan saat seseorang akan merokok yang dipengaruhi oleh keadaan tertentu, salah
satunya pada saat cuaca yang dingin dan saat mengantuk [ CITATION Tha20 \l 1033 ]

2. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan individu untuk mencukupi kebutuhan tidurnya baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. [ CITATION Asm17 \l 1033 ] . Insomnia adalah salah satu
gangguan tidur yang paling banyak dijumpai. Penggunaan umum dari istilah insomnia
dimaksudkan sebagai “tidak tidur”, tetapi istilah itu sebenarnya berlaku untuk sejumlah
keluhan. Orang dianggap mengalami insomnia bila mereka memiliki masalah untuk tidur
di malam hari (kesulitan untuk masuk tidur), bila mereka sering terbangun atau bangun
terlalu awal dan tidak dapat tidur lagi (kesulitan untuk mempertahankan tidur), atau
bahkan bila mereka tidur dengan jumlah jam yang cukup tetapi tetap merasa belum cukup
beristirahat ketika bangun di keesokan harinya (tidur yang nonrestoratif).[ CITATION
Fir18 \l 1033 ]

3. Hubungan Perilaku Merokok dengan Insomnia

Menurut [ CITATION Tha20 \l 1033 ] ada hubungan perilaku merokok dalam


kehidupan sehari-hari dengan insomnia, karena seseorang yang sudah ketagihan dengan
rokok maka tidak akan bisa meninggalkan rokok walau hanya satu hari, bahkan bagi
sebagian perokok yang sudah termasuk kedalam kategorikan fungsi rokok yang tinggi,
maka perokok tersebut akan memanfaatkan rokok sebagai hal yang bisa membantu
seseorang tersebut untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan atau hal yang lain,
meredakan emosi, mendapatkan konsentrasi, dll. Jika sudah pada tahap yang tinggi
seseorang mengfungsikan rokok, maka mereka akan lebih sering untuk menghisap rokok,
sehingga tingkat terjadinya insomnia akan meningkat, sebagaimana sesuai teori semakin
sering seseorang tersebut menghisap rokok maka zat nikotin yang ada akan semakin
banyak masuk ke dalam tubuh dimana zat nikotin tersebut bisa menyebabkan ketegangan
pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik, sehingga menyebabkan orang tersebut akan
tetap terbangun, dari hal tersebut dapat disimpulkankan, semakin tinggi fungsi rokok
dalam kehidupan sehari-hari, maka akan meningkatkan resiko terjadinya insomnia.
BAB III
METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu pengambilan responden secara acak meliputi
remaja laki-laki dan remaja putri. Metode sample yang digunakan ialah Purposive sample
sebanyak 30 responden sesuai dengan kriteria inklusiyang telah ditetapkan ,
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji
statistik Chi-Square.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang bertujuan untuk
menentukan kategori perokok aktif dan gangguan pola tidur (insomnia).Kuesioner yang
digunakan telah digunakan pada penelitian sebelumnya[ CITATION Hak17 \l 1033 ]

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis bivariat dengan
mengkategorikan variabel perokok aktif dan gangguan pola tidur (insomnia) menjadi
kategori ringan, sedang, dan berat.Uji Chi-square digunakan untuk menguji hubungan
antara variabel perokok aktif dan gangguan pola tidur (insomnia).
Daftar Pustaka
Asmuji, R. (2017). Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa S1
Keperawatan Angkatan 2013 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
Institutional Repository, 2007-2016.

Firdaus, H. (2018). Hubungan antara perilaku merokok dengan kecenderungan Insomnia pada pekerja.
Digital Library Uin Sunan Ampel Surabaya, 17-96.

Hakimin, K., & Sugianto, H. (2017). HUBUNGAN ANTARA PEROKOK AKTIF DENGAN GANGGUAN POLA
TIDUR (INSOMNIA) PADA MAHASISWA. Nursing News, Vol 2, No.2, 359-364.

Munir , M. (2019). Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki. Jurnal Kesehatan, Vol 12, No.2,
112-119.

Pobela, A., & Hamid, R. (2019). Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di
Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara. journal. Iktgm.ac.id Nursing journals , 2 nomer 2,
2655-0288.

Purnawinadi, I. (2020). Kategori Perokok Berdasarkan Indeks Brinkman Dan Insomnia. jurnal Skolastik
Keperawatan, Vol 6, No.2, 85-93.

Statistik, B. P. (2021, Desember Selasa). https://www.bps.go.id/indicator/30/1435/1/persentase-


merokok-pada-penduduk-umur-15-tahun-menurut-provinsi.html. Retrieved from BPS-Statistik
Indonesia.

Tharida, M., & Desreza, N. (2020). Hubungan perilaku merokok dengan gangguan pola tidur (Insomnia)
pada dewasa di wilayah kecamatan ulee kareng kotamadya banda aceh. Journal of Healthcare
Technology and Medicine, Vol 6, No.2, 1112-11126.

Anda mungkin juga menyukai