Genum Modul I Andre
Genum Modul I Andre
GENETIKA UMUM
MODUL I
IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PADA PERSILANGAN MONOHIBRID
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANDRE
NIM : G40120021
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : KHOFIFAH INDAH PRATIWI
DESEMBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Hereditas ialah genotif yang diwariskan dari induk pada keturunannya dan akan
membuat keturunan memiliki karakter seperti induknya. Warna kulit tinggi badan
warna rambut, bentuk hidung bahkan “penyakit warisan” merupakan dampak dari
penurunan sifat. Hereditas dibawa oleh oleh gen yang ada dalam DNA masing-
masing sel makhluk hidup dan pada makluk hidup multiseluler, tubuhnya tersusun
atas puluhan sampai trilyunan sel dengan massa DNA yang saling mengkait
Definisi hereditas sebagai transmisi genetik dari orang tua pada keturunannya
merupakan penyederhanaan yang berlebih karena sesungguhnya yang diwariskan
oleh anak dari orangtuanya adalah satu set alel dari masing-masing orang tua serta
mitokondria yang terletak di luar nukleus (inti sel), kode genetik inilah yang
memproduksi protein kemudian berinteraksi dengan lingkungan untuk
membentuk karakter fenotif. Istilah hereditas akan mengenalkan terminologi Gen
dan Alel sebagai ekspresi alternatif yang terkait sifat. Setiap individu memiliki
sepasang alel yang khas dan terkait dengan tetuanya. Pasangan alel ini dinamakan
genotif apabila individu memiliki pasangan alel yang samamakan maka individu
tersebut bergenotipehomozigotdan jika berbeda maka disebut heterozigot
(Campbell, 1999).
Hukum Mendel I menyatakan bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk yang
berupa pasangan alel yang akan mengalami pemisahan. Pemisahan tersebut akan
diterima oleh setiap gamet dengan jumlah satu gen induk yang diterimanya.
Hukum Mendel I dapat disebut dengan Hukum Segregasi bebas yang menyatakan
pewarisan sifat induk pada pembentukan gamet keturunan akan melalui
pembelahan gen induk yakni terjadi pada persilangan monohibrid. Monohibrid
adalah persilangan antar dua individu dengan spesies yang sama tetapi memiliki
satu sifat yang berbeda. Monohibrid menghasilkan keturunan pertama (F1) yang
seragam. Keturunan pertama (F1) monohibrid mempunyai fenotip yang serupa
dengan induknya yang dominan jika dominansi tampak sepenuhnya. Pemisahan
alel terjadi saat keturunan pertama (F1) heterozigot membentuk gamet-gamet
yang akan menyebabkan gamet hanya memiliki salah satu alel saja (Akbar et al.,
2015).
Menurut Mendel bila salah satu sifat gen penentu fenotip bersifat dominan
penuh, maka hasil persilangan monohibrid diharapkan akan mempunyai rasio
3:1. Apabila tidak ada gen fenotip yang bersifat dominan atau (gen bersifat
intermediet), maka rasio fenotip pada F2 adalah 1:2:1 (Dwidjoseputro, 2010).
Menurut Lee dan Lowry (2002), uji kecocokan warna polong menggunakan
metode Chi-kuadrat untuk melihat besarnya nilai perbandingan data percobaan
yang diperoleh dari persilangan yang telah dilakukan dengan hasil yang
diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Nilai Chi-Kuadrat (X 2)
diperoleh dengan rumus :
X 2 = (Fo-Fh)2
Fh
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Desember 2021 pada pukul
13.45 WITA sampai dengan selesai di Laboratorium Biologi Sel dan
Molekul Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tadulako.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu dua buah mangkuk yang
berukuran kecil, kalkulator handphone dan alat tulis. Bahan yang digunakan
pada praktikum ini yaitu 20 buah kancing yang berwarna hitam dan 20 buah
kancing yang berwarna putih.
Prosedur kerja pada praktikum kali ini yaitu, disiapkan 20 kancing hitam
dan 20 kancing putih. Setelah itu, kancing dicampur aduk pada mangkuk
plastik. Setelah tercampur aduk, salah satu praktikan mengambil secara acak
satu kancing dari kiri dan kanan dengan mata ditutup dan akan dicatat oleh
praktikan yang lain. Prosedur ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pertama
untuk prosedur kerja dominasi penuh dan kedua untuk dominasi tak penuh
serta dicatat hasil yang diperoleh. Setelah semua kancing diambil secara
acak, hasil yang diperoleh diuji dengan menggunakan metode chi-square
test (tes- X 2 ) yang kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tabel chi
square (tes- X 2 ).
BAB IV
1. H_ Hitam 14 15
2. Hh Putih-putih 6 5
Total 20 20
K=2
Percobaan 2 (Dominansi Tidak Penuh)
No Genotip Fenotip Yang diamati Yang diharapkan
1. HH Hitam-hitam 6 5
2. Hh Hitam-putih 8 10
3. hh Putih-putih 6 5
Total 20 20
K=3
2
2
={
(|Yang diamati−Yang diharapkan|)−0,5 }
X
Yang diharapkan
2
2
={
(|14−15|)−0,5 }
X
15
0,25❑
X 2=
15
X 2 = 0,016
Yang diamati :6
Yang diharapkan : 5
2
2
={
(|Yang diamati−Yang diharapkan|)−0,5 }
X
Yang diharapkan
2
2
={
(|16−5|) −0,5 }
X
5
0,25
X 2=
5
X 2 = 0,05
2 2❑
Ʃ X 2 = X 1+ X 2
Ʃ X 2= 0,016 + 0,05
Ʃ X 2= 0,066
df = Kelas – 1
df = 2 – 1
df = 1
Ʃ X 2= 0,066
α 0,05 = 3,84
0, 066 ¿ 3,84
Karena ƩX 2 ¿ α 0,05
Maka hasil yang diamati 95% sesuai dengan hasil yang diharapkan atau
sesuai dengan Hukum Mendel.
Percobaan 2 (Dominansi Tidak Penuh)
Diketahui:
Yang diamati :6
Yang diharapkan :5
2
2
={
(|Yang diamati−Yang diharapkan|)−0,5 }
X
Yang diharapkan
2
2
={
(|6−10|)−0,5 }
X
5
0,25
X 2=
5
X 2 = 0,05
Yang diamati :8
Yang diharapkan : 10
Yang diamati :6
Yang diharapkan :5
2
2
={
(|Yang diamati−Yang diharapkan|)−0,5 }
X
Yang diharapkan
2
2
={
(|5−6|)−0,5 }
X
5
0,25
X 2=
5
X 2 = 0,05
2 2 2❑
Ʃ X 2 = X 1+ X 2+ X 3
Ʃ X 2= 0,05 + 0,0225 + 0,05
Ʃ X 2= 0,235
df = Kelas – 1
df = 3 – 1
df = 2
Ʃ X 2= 0,235
α 0,05 = 5,99
0,235 ¿5,99
Karena ƩX 2 ¿ α 0,05
Maka hasil yang diamati 95% sesuai dengan hasil yang diharapkan atau
sesuai dengan Hukum Mendel.
4.3 Pembahasan
Dari hasil anlisis data yang dilakukan didapatkan dari percobaan persilangan
monohibrid dominasi penuh, jumlah rasio fenotip yang diamati yaitu 14:6,
sedangkan jumlah rasio fenotip yang diharapkan yaitu 15:5. Dari hasil
analisis data diperoleh nilai sebesar 0,066, nilai tersebut kurang dari
α 0,05(3,84). Sesuai dengan kolom chi-square, nilai kemungkinan α 0,05
atau di dalam kolom sebelah kiri yang nilainya lebih kecil dibanding nilai α
0,05 maka diambil kesimpulan bahwa data yang didapatkan dari hasil
percobaan pertama sudah mendekati atau sesuai yang diharapkan dengan
hukum Mendel. Percobaan ini terjadi secara kebetulan dan dinyatakan
memenuhi perbandingan 3:1.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum kali ini adalah, agar
kiranya dalam melaksanakan praktikum tetap mematuhi protokol kesehatan,
serta mengikuti prosedur yang berlaku di laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece and Mitchell L. (1999). Biologi. Edisi kelima jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Klug, W. S., and Cummings, M., R. (2000). Concept of Genetiks. Edisi Ketiga.
Macmillan Publishing Company: New York, USA.
Lee D.W. and J.B. Lowry. (2002). Young- leaf Anthocyanin and Solar
Ultraviolet. Boitrp. 12 :75-76
NAMA : ANDRE
NIM : G40120021
KELOMPOK: V (LIMA)
ASISTEN : KHOFIFAH INDAH PRATIWI
1.
2.
3.
4.