Anda di halaman 1dari 11

nurhakim@ulm.ac.

id

#02- Klasifikasi metode penambangan


dan perbandingannya
www.mining-unlam.ac.id
Beberapa ahli tambang telah melakukan klasifikasi metoda
penambangan terbuka dan bawah tanah antara lain : Peele (1941),
Young (1946), Lewis dan Clark (1964). Dasar dari pembagian metoda
ini adalah beberapa kombinasi subyektif dari spasial, geologi dan
faktor geoteknik. Sedangkan beberapa skema saat ini dikenalkan
lebih kuantitatif atau memiliki pendekatan sistem tetapi
menggunakan dasar pendekatan yang sama seperti Peele adalah
Morrison dan Russel (1973), Boshkov dan Wright (1973), Thomas
nurhakim@ulm.ac.id

(1978), Nicholas (1981) dan Hamrin (1982).

www.mining-unlam.ac.id
Secara garis besar, metode penambangan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
• Tambang terbuka (surface mining)
adalah metoda penambangan yang segala aktivitas penambangannya dilakukan di
atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan
langsung dengan udara bebas.
• Tambang dalam / bawah tanah (underground mining)
adalah metoda penambangan yang segala kegiatan atau aktivitasnya dilakukan di
bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan
nurhakim@ulm.ac.id

udara luar.
• Tambang bawah air (underwater mining / marine mine)
adalah metoda penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah
permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak di bawah permukaan air.
www.mining-unlam.ac.id
Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
diaplikasikannya berbagai cara baru dalam usaha mengambil bahan galian, saat
ini yang diperlukan suatu klasifikasi metoda penambangan yang mempunyai ciri
(Hartman, 1987) :
• Umum (dapat diaplikasikan pada tambang terbuka atau bawah tanah, untuk
semua komoditi tambang, batubara atau non batubara).
• Meliputi metoda yang sedang berjalan dan metoda baru (novel) yang sedang
dikembangkan tetapi belum dapat dibuktikan secara keseluruhan.
nurhakim@ulm.ac.id

• Mengenali perbedaan kelas metoda yang besar dan biaya relatif.

www.mining-unlam.ac.id
AKSEPTANSI / LOKAL KELAS SUBKLAS METODE KOMODITAS
* Open Pit Mining Metal, Nonmetal
Mekanis Quarry Nonmetal
---
(Mechanical) * Open Cast Mining Coal, Nonmetal
Tambang Terbuka Auger Mining Coal
( Surface Mining ) Hydraulicking Metal, Nonmetal
Placer
Dredging Metal, Nonmetal
Aqueous
Borehole Mining Nonmetal
Solution
TRADISIONAL

Leaching Metal
* Room & Pillar Mining Coal, Nonmetal
* Stope & Pillar Mining Metal, Nonmetal
Unsupported ---
Shrinkage Stoping Metal, Nonmetal
* Sublevel Stoping Metal, Nonmetal
Tambang Bawah Tanah Cut and Fill Stoping Metal
(Underground Mining ) Supported --- Stull Stopping Metal
Square Set Stoping Metal
* Longwall Mining Coal
Caving --- Sublevel Caving Metal
* Block Caving Metal
nurhakim@ulm.ac.id

Rapid Excavation NonCoal (Hard rock)


Automation, Robotics All
Hydraulic Mining Coal, Soft rock
NOVEL

UG Gasification Coal
--- --- ---
Underground Retorting Hydrocarbons
Ocean Mining Metal
Nuclear Mining Noncoal
Extraterrestrial Mining Metal, Nonmetal (Hartman, 1987 dalam Nurhakim, 2003)

www.mining-unlam.ac.id
Surface mining Underground mining
• Placer mining • Stopes articially supported
• Open cut mining • Shrinkage stoping
• With pillar
• Without pillar
• With subsequent waste filling
• Cut and fill stoping
• Stulled stopes in narrow veins
Underground mining
• Square set stoping
• Stope Naturally Supported
• Caved stopes
• Open stoping
• Caving (ore broken by induced caving)
• Open stopes in small orebodies
nurhakim@ulm.ac.id

• Block caving
• Sub level stoping
• Sublevel caving
• Open stopes with pillar supports
• Top slicing
• Casual pillar
• Room (or stope) and pillar (regular arrangement) • Combination of supported and caved stopes

(Lewis & Clark , 1964 dalam Nurhakim, 2003)


www.mining-unlam.ac.id
Surface mining
• Alluvial mining
• Mineral sands mining
• General open pit mining
• Surface mining machinary
• Open cut mining of bedded deposit
• Open pit mining of massive deposit
• Abandoned pit
• Non-entry mining
nurhakim@ulm.ac.id

Underground mining (pembagian sama dengan Robert S Lewis)

(Thomas, 1978 dalam Nurhakim, 2003)


www.mining-unlam.ac.id
• Ongkos penambangan per ton atau per BCM bijih lebih murah
karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan pencahayaan
(illumination)
• Kondisi kerjanya lebih baik, karena berhubungan langsung dengan
udara luar dan sinar matahari
• Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih
leluasa, sehingga produksinya bisa lebih besar
nurhakim@ulm.ac.id

• Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas


endapan dapat dilihat dengan jelas

www.mining-unlam.ac.id
• Pemakaian bahan peledak dapat lebih efisien, leluasa dan hasilnya
lebih baik, karena :
• Adanya bidang bebas (free face) yang lebih banyak
• Gas-gas beracun yang dapat ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembus
angin dengan cepat (tidak terakumulasi)
• relatif lebih aman, karena bahaya yang mungkin timbul terutama
akibat kelongsoran, sedangkan pada tambang bawah tanah selain
kelongsoran juga disebabkan oleh adanya gas-gas beracun,
nurhakim@ulm.ac.id

kebakaran dll
• Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih
mudah
www.mining-unlam.ac.id
• Para pekerja akan langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca,
dimana hujan yang lebat atau suhu tinggi akan mengakibatkan
efisiensi kerja menurun
• Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian
akan semakin banyak overburden harus dipindahkan
• Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah
penutup yang jumlahnya cukup banyak
nurhakim@ulm.ac.id

• Alat-alat mekanis letaknya tersebar


• Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar

www.mining-unlam.ac.id
nurhakim@ulm.ac.id

Diskusi....
www.mining-unlam.ac.id

Anda mungkin juga menyukai