Anda di halaman 1dari 3

TUGU PAHLAWAN SURABAYA

Ontologi adalah suatu kajian yang berpusat pada pembahasan tentang hakikat.
Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap keyataan atau menjelaskan
yang ada dalam setiap bentuknya. Ontologi merupakan studi yang terdalam dari setiap
hakekat kenyataan. Karna ontologi membahas mengenai suatu hakikat realitas, maka
saya memilih "Tugu Pahlawan" sebagi objek analisis ontologi atau realitas yang
ditampilkan Tugu Pahlawan ini merupakan salah satu monumen atas bukti sejarah yang
berdiri di atas tanah kota Surabaya, dengan demikian Tugu Pahlawan adalah simbol
realitas adanya peristiwa perlawanan Cukup jelas diketahui bahwa Indonesia pernah
dijajah dengan waktu yang begitu lama, maka monumen ini tidak lepas dari peristiwa 10
November 1945 dan hal itu benar-benar ada.

Hal ini disebut ontologi karena dialami atas dasar kesadaran manusia dalam dunia
nyata bukan halusinasi atau dunia mimpi. Dengan adanya sebuah monumen yang
dijadikan sebagai simbol pengalaman kesadaran manusia secara nyata dan diakui untuk
mengenang sejarah bersejarah di Indonesia. Dalam ontologi filsafat ilmu komunikasi,
batasan antara realitas dan kesadaran pengalaman diakui secara logika manusia. Kini,
ilmu dalam sejarah tersebut dapat sampai pada generasi muda Indonesia.

Berdasarkan dari etimologis, yakni pengkajian asal usul pengetahuan.


Epistemologi dapat didefmisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula
atau sumber, struktur, metode dan sahnya sebuah pengetahuan. Bagaimana sebuah
pengetahuan didapat, darimana sumbernya, serta dasar-dasar pengetahuan itu sehingga
ia dapat dipertimbangkan sebagai pengetahuan yang valid dan logis. Pengetahuan dan
informasi sejarah tugu pahlawan surabaya bersumber berbagai informasi primer,
sekunder, maupun tersier.

Pembangunan tugu pahlawan ini, dilatar belakangi oleh adanya suatu ide
pembangunan sebuah Monumen Tugu untuk memperingati peristiwa 10 November
1945. Selain itu, pembangunan Tugu Pahlawan adalah sebuah wujud nyata dari
simbolisme kepahlawanan Kota Surabaya yang ditetapkan sebagai Kota Pahlawan.
Proses pembangunan ini memakan waktu kurang lebih 12 bulan, diawali dari penentuan
desain tugu, kemudian peletakan batu pertama oleh Presiden Sukarno pada tanggal 10
November 1945 . Pembangunan Tugu pahlawan merupakan sebuah proyek besar yang
melibatkan kerjasama tiga pihak yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah Kota
Surabaya, dan masyarakat Kota Surabaya (Jazuli, 2015).

Secara aksiologis membahas tentang nilai dari sebuah realitas. Aksiologi ialah
menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-
tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu
masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat
dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana. Nilai dan implikasi aksiologis dalam sejarah tugu pahlawan
surabaya dapat diulas dari tujuan tugu pahlawan ini di bangun.

Pembuatan tugu pahlawan surabaya ini bertujuan untuk menyampaikan sebuah


pesan ke generasi berikutnya bahwa untuk mempertahankan wilayah surabaya ini,
banyak pahlawan-pahlawan yang rela berkorban sehingga kita sebagai masyarakat harus
berkewajiban untuk mengenang dan menghargai jasa pahlawan tersebut. Dari tugu
pahlawan ini juga ditekankan bahwa pahlawan tidak hanya pejuang yang sering kita
dengarkan atau yang sering disebutkan didalam buku tetapi jauh lebih banyak
pahlawan-pahlawan yang ikut serta berjuang meski nama mereka tidak disebutkan
dalam buku atau literatur sejarah (Pratama, 2018).

DAFTAR PUSTAKA

IMAM, D. H. (2012). Filsafat Ilmu Komunikasi. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689–1699.

KARISNA, N. N. (2019). Komponen Filsafat Dalam Ilmu Komunikasi. Indonesian


Journal of Islamic Communication, 1(2), 22–35.
https://doi.org/10.35719/ijic.v1i2.156

Kriyantono, R. (2014). Kajian Filsafat pada Ilmu Komunikasi.


http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/2.-Kajian-Filsafati-pada-
Ilmu-Komunikasi-baru.pdf

Noppi, I. K., & Jaya, A. (2020). Filsafat Ilmu dalam IPTEK. Fakultas Teknologi
Informasi Dan Sains, 5.

Vardiansyah, D. (2017). Ontologi Ilmu Antarmanusia Komunikasi : Usaha


Penyampaian Pesan Antar Manusia. Jurnal Komunikologi, 14(2), 82–88.

Alamsyah, B. (2014). Belenggu Persepsi Pada Lapangan Taman Tugu Pahlawan


Surabaya (Suatu Kajian Perubahan Makna Arsitektural). Review of Urbanism and
Architectural Studies, 12(01), 42–52.
https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2014.012.01.5
Munthasor, G. N. (2017). Perancangan Maskot Monumen Tugu Pahlawan dan Museum
Sepuluh Nopember Guna Meningkatkan Brand Awareness.

Novitasari, E. (2019). Pemanfaatan tugu pahlawan serang di kecamatan limbangan


sebagai sumber belajar sejarah di sma negeri 1 boja skripsi.

Masyumi, D. (2015). e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 3, No. 3, Oktober 2015. E-


Jurnal Pendikan Sejarah, 3(3), 487–494.

Anda mungkin juga menyukai