Anda di halaman 1dari 7

Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor.

02 Desember 2017

RESPON PEMBERIAN NUTRISI ABMIX PADA SISTEM TANAM


HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN SAWI ( Brassica juncea)

Ir. Maimunah Siregar, MP


Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Panca Budi
(Jl. Gatot Subroto KM 4,5 20122)
Maimunahsiregar17@gmail.com

Dewasa ini permintaan hasil pertanian berupa sayuran mengalami peningkatan


khususnya tanaman sawi ( Brassica juncea) yang memiliki pangsa pasar yang luas. Akan
tetapi hasil produksi yang tidak maksimal membuat tanaman tersebut hanya tersebar di
pasar lokal. Metode hidroponik merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut sehingga dapat memenuhi
permintaan konsumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri
dari pemberian konsentrasi nutrisi AB Mix yang terdiri dari 3% (N1), 5% (N2) dan
7%(N3). Jenis tanaman yang digunakan sawi ( Brassica juncea) (S1). Parameter yang
diamati meliputi pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi jumlah daun, tinggi tanaman
serta pengamatan produksi dilakukan setelah panen dengan menimbang berat basah
keseluruhan tanaman dan uji analisa kandungan klorofil dan serapan unsur hara. Uji
analisa statistika menggunakan SPSS 16. Metode analisis data yaitu uji F pada taraf 95%
dan uji lanjutan bagi perlakuan nyata dengan menggunakan uji beda rata-rata Duncan pada
taraf 95%. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
untuk tinggi, jumlah daun, berat tanaman dan kandungan klorofil B pada tanaman sawi.
Akan tetapi kandungan klorofil A pada tanaman sawi menunjukkan berbeda nyata pada
konsentrasi 5 ml dan berbeda sangat nyata pada konsentrasi 7 ml.
Kata kunci: Hidroponik, Sawi, Nutrisi AB Mix, Klorofil

PENDAHULUAN sayuran juga meningkat secara kualitas.


Permintaan akan komoditas hortikultura Hal ini membuka peluang pasar terhadap
terutama sayuran terus meningkat seiring peningkatan produksi sayuran, baik
dengan meningkatnya kesejahteraan dan secara kuantitas maupun kualitas. Namun
jumlah penduduk. Menurut hasil survai di lain pihak, pengembangan komoditas
BPS (2001), konsumsi sayuran di sayuran secara kuantitas dan kualitas
Indonesia meningkat dari 31,790 kg pada dihadapkan pada semakin sempitnya
tahun 1996 menjadi 44,408 kg per kapita lahan pertanian yang subur, terutama di
per tahun pada tahun 1999. Hasil survai Pulau Jawa. Sampai saat ini, kebutuhan
tersebut juga menyatakan bahwa semakin konsumen terhadap sayuran yang
tinggi pengeluaran konsumen, semakin berkualitas tinggi belum dapat dipenuhi
tinggi pengeluaran untuk sayuran per dari sistem pertanian konvensional
bulannya dan semakin mahal harga rata- (Rosliani, R dan Sumarni, N. 2005).
rata sayuran per kilogramnya yang Beberapa sayuran yang memiliki
mampu dibeli oleh konsumen. Artinya peluang pasar yang tinggi adalah sawi (
bahwa selain kuantitas, permintaan Brassica juncea). Sawi merupakan

18
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

tanaman semusim. Bentuk sawi hampir dayanya relative bersih, media tanamnya
menyerupai caisim. Sawi berdaun steril dan tanaman terlindung dari
lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak tanaman hujan. Serangan hama dan
berkrop. Tanaman ini mempunyai akar penyakit relative kecil. Tanaman lebih
tunggang dengan akar samping yang sehat, lebih segar dan produktivitas lebih
banyak, tetapi dangkal.Ukuran kuntum tinggi. Mutu hasil tanaman hidroponik
bunganya lebih kecil dengan warna juga lebih bagus. Hal ini terjadi karena
kuning pucat yang spesifik. Bijinya kecil lingkungan yang bersih dan terpenuhinya
dan berwarna hitam kecoklatan. suplai unsur hara sesuai dengan
Hampir setiap orang gemar sawi kebutuhan tanaman (Hartus, T. 2007).
karena rasanya yang enak dan banyak
mengandung vitamin A, vitamin B dan BAHAN DAN METODE
sedikit vitamin C. Sawi mudah ditanam Penelitian ini dilaksanakan di
di dataran rendah maupun dataran tinggi. Laboratorium Growth Center Kopertis
Namun sawi lebih banyak ditanam di Wilayah 1 pada bulan November 2015
dataran rendah. Tanaman sawi yang sampai dengan bulan Maret 2016.
terawat dengan baik dan sehat dapat Penelitian ini menggunakan Rancangan
meghasilkan 10-15 ton/ha. Penyakit yang Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan
sering menyerang adalah penyakit busuk larutan nutrisi ABMix dengan
akar yang disebabkan oleh cendawan konsentrasi 3 ml, 5 ml dan 7 ml. Sampel
Rhizoctonia solani khun. Penyakit ini yang digunakan adalah Sawi ( Brassica
sering menyerang tanaman muda atau juncea).
waktu dipersemaian. Sehingga hasil Dibuat rak hidroponik dengan
produksi sawi saat ini pemasarannya ukuran 1x1 meter. Disiapkan bak
masih disekitar pasar lokal (Sunarjono, penampungan air sebagai wadah nutrisi.
H. 2009). Dilarutkan nutrisi A dan nutrisi B ke
Salah satu cara untuk menghasilkan dalam air dalam wadah penampungan
produk sayuran yang berkualitas tinggi sesuai dengan konsentrasi yang
secara kontinyu dengan kuantitas yang diinginkan. Tanam bibit sayuran di media
tinggi per tanamannya adalah budidaya tanam (rockwool). Alirkan nutrisi
dengan sistem hidroponik. menggunakan aerator menuju media
Pengembangan hidroponik di Indonesia tanam tersebut.
cukup prospektif mengingat beberapa hal Pengamatan pertumbuhan tanam-
sebagai berikut, yaitu permintaan pasar an meliputi jumlah daun, panjang daun,
sayuran berkualitas yang terus lebar daun, tinggi tanaman, panjang
meningkat, kondisi lingkungan/ iklim tangkai daun. Pengamatan produksi di
yang tidak menunjang, kompetisi lakukan setelah panen dengan
penggunaan lahan, dan adanya masalah menimbang berat basah keseluruhan
degradasi tanah (Rosliani, R dan tanaman. Pengamatan kandungan tanam-
Sumarni, N. 2005). an berdasarkan uji analisa laboratorium
Hidroponik merupakan pertanian dengan mengamati serapan unsur hara
masa depan sebab hidroponik dapat dan kandungan klorofil.
diusahakan di berbagai tempat, baik di
desa, di kota, di lahan terbuka atau di atas HASIL DAN PEMBAHASAN
apartemen sekalipun. Hidroponik dapat
diusahakan sepanjang tahun tanpa Hasil analisis statistika dari semua
mengenal musim. Oleh karena itu, harga parameter pengamatan dapat dilihat dari
jual hasil panennya tidak khawatir akan tabel dibawah ini.
jatuh. Pemeliharaan tanaman hidroponik
pun lebih mudah karena tempat budi

19
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

Paramet Tinggi Jumla Berat Klor Klor Jumlah Daun


er Tanam h Tanam ofil ofil
Pengam an Daun an A B
atan
9.0
8.8
3 ml 27,5 a 8,6 a 0,78 a 2,63 2,45
a a 8.6
8.4
5 ml 27,3 a 8,1 a 0,74 a 2,66 2,69
ab a 8.2
8.0
7 ml 27,6 a 8,9 a 0,83 a 2,7 b 2,19
a 7.8
7.6
Berdasarkan hasil uji analisis statistik, 3ml 5ml 7ml
tanaman sawi tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata baik itu tinggi, Sawi
jumlah daun maupun berat tanaman.
Kandungan klorofil A yang terdapat pada
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman
tanaman sawi menunjukkan bahwa sawi
sawi dengan jumlah daun terbanyak yaitu
dengan pemberian nutrisi Abmix
sawi dengan pemberian larutan nutrisi
konsentrasi 5ml berbeda nyata dan
ABMix konsentrasi 7 ml dengan rata-rata
konsentrasi 7 ml berbeda sangat nyata
jumlah daun 8,9 helai, sedangkan sawi
dengan konsentrasi 3ml. Sedangkan
dengan helai daun terendah yaitu sawi
kandungan klorofil B yang terdapat pada
dengan pemberian larutan nutrisi ABMix
tanaman sawi tidak menunjukkan
konsentrasi 5 ml dengan rata-rata jumlah
perbedaan yang nyata.
daun 8,1 helai.
Berdasarkan penelitian yang telah
Tinggi Tanaman dilakukan dapat dilihat bahwa pemberian
nutrisi yang sesuai akan memberikan
27.6 hasil yang optimal bagi pertumbuhan dan
27.6 perkembangan tanaman. Selain itu
27.5 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
27.5 juga tidak lepas dari lingkungan tumbuh.
27.4 Pertumbuhan dan perkembangan
27.4 tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor
27.3 eksternal dan faktor internal. Menurut
27.3
Buntoro (2014), faktor eksternal
27.2
merupakan faktor yang disebabkan dari
27.2
luar tanaman dapat berupa faktor
3 ml 5ml 7ml
lingkungan. Faktor internal atau faktor
yang berasal dari dalam tanaman dapat
Sawi berupa faktor fisiologis dan genetika
tanaman. Semua hara yang terkandung
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman pada nutrisi hidroponik adalah unsur
sawi tertinggi adalah sawi dengan esensial yang diperlukan tanaman dalam
pemberian nutrisi ABMix dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
konsentrasi 7 ml dengan tinggi 27,6 cm, Apabila unsur hara makro dan mikro
sedangkan tanaman sawi terendah yaitu tidak lengkap ketersediaannya, dapat
sawi dengan pemberian larutan nutrisi menghambat pertumbuhan dan
ABMix konsentrasi 5 ml dengan tinggi perkembangan tanaman (Pairunan dkk,
27,3 cm. 1997). Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman erat hubungannya dengan kedua

20
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

faktor tersebut, apabila salah satu atau Kandungan Klorofil A dan Klorofil B
semua faktor tidak mendukung maka 2.50
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tidak dapat berjalan dengan baik. 2.00
1.50
Berat Tanaman
1.00
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman
sawi dengan berat tertinggi adalah sawi 0.50
dengan pemberian nutrisi ABMix dengan
0.00
konsentrasi 7 ml dengan berat 0,83 gram, 3ml 5ml 7ml 3ml 5ml 7ml
sedangkan tanaman sawi dengan berat
terendah yaitu sawi dengan pemberian Klorofil A Klorofil B
larutan nutrisi ABMix konsentrasi 5 ml Selada
dengan berat 0,74 gram.
Pertambahan berat tanaman tentu
dipengaruhi oleh tinggi tanaman, luas dan Berdasarkan hasil analisis laboratorium,
jumlah daun. Menurut Darmawan dan kandungan tertinggi klorofil A pada
Baharsjah (2010), pertumbuhan tanaman tanaman sawi terdapat pada tanaman sawi
dapat didefenisikan sebagai bertambah dengan pemberian nutrisi Abmix
besarnya tanaman yang diikuti oleh konsentrasi 7ml dengan nilai 2,7
peningkatan bobot kering. Proses sedangkan kandungan terendah klorofil A
pertumbuhan tanaman terdiri dari pada tanaman sawi terdapat pada
pembelahan sel kemudian diikuti oleh tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
pembesaran sel dan terakhir adalah Abmix konsentrasi 3ml dengan nilai 2,63.
diferensiasi sel. Kandungan tertinggi klorofil B
Menurut Lakitan (2007), pada tanaman sawi terdapat pada
pemberian zat pengatur tumbuh dalam tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
konsentrasi yang sesuai dapat Abmix konsentrasi 5ml dengan nilai 2,69
meningkatkan morfogenesis tanaman, sedangkan kandungan terendah klorofil B
tetapi apabila zat pengatur tumbuh pada tanaman sawi terdapat pada
diberikan dalam konsentrasi yang tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
berlebihan maka akan menjadi Abmix konsentrasi 7ml dengan nilai 2,19.
penghambat bagi pertumbuhan Tanaman yang memiliki
morfogenesis tanaman. Berkurangnya kandungan klorofil yang tinggi dapat
tinggi tanaman, daun yang terbentuk disebabkan oleh pemberian nutrisi yang
menjadi lebih sedikit sehingga cukup. Unsur hara yang terpenuhi
pembentukan karbohidrat hasil asimilasi menyebabkan pertumbuhan tanaman
tanaman juga menurun, yang akan menjadi maksimal sehingga proses
menyebabkan penurunan berat basah fotosintesis berlangsung dengan baik pula
tanaman serta berat kering tanaman. dan mengoptimalkan pembentukan
klorofil. Tanaman yang memiliki
kandungan klorofil yang rendah dapat
disebabkan oleh kurangnya serapan unsur
hara. Tanaman yang kekurangan unsur
hara tersebut menunjukkan gejala

21
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

klorosis pada daun, yang menyebabkan Kandungan unsur hara P tertinggi


rendahnya fotosintesis. terdapat pada tanaman sawi dengan
Selain disebabkan pengaruh unsur hara, pemberian nutrisi AB Mix konsentrasi
tinggi dan jumlah daun pada tanaman 5ml dengan nilai 0,8 sedangkan
tersebut berpengaruh terhadap jumlah kandungan unsur hara P terendah terdapat
kandungan klorofil. Menurut Gardner et pada tanaman sawi dengan pemberian
al (1991), bahwa penambahan tinggi nutrisi AB Mix konsentrasi dengan nilai
tanaman secara langsung dapat 0,17.
meningkatkan jumlah daun yang Pada tanaman sawi kandungan
mengandung pigmen klorofil yang serapan unsur hara K tertinggi terdapat
berfungsi menyerap cahaya untuk pada tanaman sawi dengan pemberian
digunakan dalam proses fotosintesis nutrisi AB Mix konsentrasi 5ml dengan
untuk menghasilkan karbohidrat nilai 6,5 sedangkan kandungan unsur hara
(glukosa) dan oksigen. K terendah terdapat pada tanaman sawi
Campbell (2005) menyatakan bahwa tata dengan pemberian nutrisi AB Mix
letak saat penanaman pada sebuah konsentrasi 3ml dengan nilai 5,41.
greenhouse harus mencari lokasi Faktor yang berpengaruh terhadap
penempatan yang baik, supaya intensitas kualitas yang dihasilkan diantaranya
sinar matahari dapat maksimal mengenai adalah unsur hara. Tanaman
tanaman tersebut dan dapat digunakan membutuhkan 16 unsur hara/nutrisi untuk
untuk fotosintesis sehingga tanaman pertumbuhan yang berasal dari udara, air,
tersebut tidak kekurangan sinar matahari dan pupuk. Tercukupinya kebutuhan hara
atau pertumbuhan secara etiolasi. tanaman akan menghasilkan produk
dengan kualitas dan nilai ekonomis yang
Kandungan Serapan Unsur Hara tinggi. Fitter et al. (1994) menambahkan
7.00 rendahnya ketersediaan unsur hara akan
memperlambat pertumbuhan tanaman.
6.00
Masing-masing unsur hara mempunyai
5.00 fungsi dan proses fisiologis tanaman,
4.00 seperti nitrogen yang mempunyai peranan
sangat besar dalam pertumbuhan
3.00 tanaman.
2.00 Upaya untuk mengatasi
kekurangan unsur hara adalah
1.00
pemupukan dengan pupuk anorganik atau
0.00 organik sesuai kebutuhan tanaman.
3ml 5ml 7ml Masalah umum dalam pemupukan adalah
N P K rendahnya efisiensi serapan unsur hara
oleh tanaman. Kurangnya unsur hara
dapat mempengaruhi pertumbuhan
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, tanaman. Menurut Lakitan (2007),
pada tanaman sawi kandungan serapan kurangnya unsur hara N dapat
unsur hara N tertinggi terdapat pada menyebabkan tanaman hijau muda, daun
tanaman sawi dengan pemberian nutrisi tua menguning. Kekurangan unsur hara P
AB Mix konsentrasi 7ml dengan nilai menyebabkan tanaman hijau tua berubah
5,55 sedangkan kandungan serapan unsur keunguan dan kekurangan unsur hara K
hara N terendah terdapat pada tanaman menyebabkan tepi daun tua hijau
sawi dengan pemberian nutrisi AB Mix kekuningan.
konsentrasi 3ml dengan nilai 5,22.

22
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

Adapun hasil tanam sayuran sawi UCAPAN TERIMA KASIH


(Brassica juncea) dengan metode
Dalam kesempatan ini penulis
hidroponik dapat dilihat pada gambar
berikut. dengan hormat dan rendah hati
menyampaikan rasa terima kasih yang
setulusnya kepada Rektor Universitas
Pembangunan Panca Budi Medan, Ketua
LPPM Universitas Pembangunan Panca
Budi Medan, Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan, Kepala Prodi Agroekoteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Panca
Budi Medan dan Direktur Laboratorium
Growth Center Kopertis Wilayah I
Medan. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anjeliza, R., dkk. 2013. Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Sawi Hijau
Brassica juncea Pada Berbagai
Desain Hidroponik. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

KESIMPULAN Buntoro, B.H. dkk. 2014. Pengaruh


Pemberian larutan nutrisi Abmix yang Takaran Pupuk Kandang dan
Intensitas Cahaya Terhadap
paling baik pada tanaman Sawi untuk
Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih
pertumbuhan tinggi, jumlah daun dan (Curcuma zedoaria L.). Vegetalika
berat tanaman adalah larutan nutrisi Vol.3(4).
dengan konsentrasi 7 ml. Kandungan Darmawan J dan J. S. Baharsjah, 2010.
klorofil A terbanyak pada tanaman sawi Dasar-dasar Fisiologi Tanaman.
SITC. Jakarta.
yaitu dengan pemberian larutan nutrisi
Abmix konsentrasi 7 ml. Kandungan Edi, S. dan Bobihoe, J. 2010. Budidaya
Tanaman Sayur. Balai Pengkajian
klorofil B terbanyak pada tanaman sawi
Teknologi Pertanian. Jambi
yaitu dengan pemberian larutan nutrisi
Abmix konsentrasi 5 ml.

23
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017

Fitter. A. H. dan Hay, R. K. M. ,1994. Tanah. Badan Kerjasama P.T.N


Fisiologi Lingkungan Tanaman. Indonesia Timur, Ujung Pandang.
Gadjah Mada University Press.
Rosliani, R dan Sumarni, N. 2005.
Gardner, F. P., Pearce R. B dan R. I. Budidaya Tanaman Sayuran
Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman dengan Sistem Hidroponik. Balai
Budidaya Universitas Penelitian Tanaman Sayuran. (27).
Indonesia Press. Jakarta.
Sameto, H. 2006. Hidroponik Sederhana
Hartus, T. 2007. Berkebun Hidroponik Penyejuk Ruang. Jakarta: Penebar
Secara Murah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Swadaya.
Saptono, E. 2005. Bertanam Sayur
Lakitan, B. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Organik di Pekarangan. Jakarta:
tumbuhan. PT. Raja Grafindo Agro Media Pustaka.
Persada. Jakarta
Sunarjono, H. 2009. Bertanam 30 Jenis
Lingga, P. 2009. Hidroponik Bercocok Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tanam Tanpa Tanah. Jakarta:
Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan
Penebar Swadaya.
Hara Tanaman Dalam
Pairunan, AK., J. L. Nanere., Arifin, S., Pengembangan Inovasi Budidaya
Samosir., R. Tangkesari., J. R. Sayuran Berkelanjutan.
Lalopua., B. Ibrahim., dan H. Pengembangan Inovasi Pertanian,
Asmadji., 1997. Dasar-Dasar Ilmu (2) 2 :131- 147.

24

Anda mungkin juga menyukai