Respon Pemberian Nutrisi Abmix Pada Sistem Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi TANAMAN SAWI (Brassica Juncea)
Respon Pemberian Nutrisi Abmix Pada Sistem Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi TANAMAN SAWI (Brassica Juncea)
02 Desember 2017
18
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
tanaman semusim. Bentuk sawi hampir dayanya relative bersih, media tanamnya
menyerupai caisim. Sawi berdaun steril dan tanaman terlindung dari
lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak tanaman hujan. Serangan hama dan
berkrop. Tanaman ini mempunyai akar penyakit relative kecil. Tanaman lebih
tunggang dengan akar samping yang sehat, lebih segar dan produktivitas lebih
banyak, tetapi dangkal.Ukuran kuntum tinggi. Mutu hasil tanaman hidroponik
bunganya lebih kecil dengan warna juga lebih bagus. Hal ini terjadi karena
kuning pucat yang spesifik. Bijinya kecil lingkungan yang bersih dan terpenuhinya
dan berwarna hitam kecoklatan. suplai unsur hara sesuai dengan
Hampir setiap orang gemar sawi kebutuhan tanaman (Hartus, T. 2007).
karena rasanya yang enak dan banyak
mengandung vitamin A, vitamin B dan BAHAN DAN METODE
sedikit vitamin C. Sawi mudah ditanam Penelitian ini dilaksanakan di
di dataran rendah maupun dataran tinggi. Laboratorium Growth Center Kopertis
Namun sawi lebih banyak ditanam di Wilayah 1 pada bulan November 2015
dataran rendah. Tanaman sawi yang sampai dengan bulan Maret 2016.
terawat dengan baik dan sehat dapat Penelitian ini menggunakan Rancangan
meghasilkan 10-15 ton/ha. Penyakit yang Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan
sering menyerang adalah penyakit busuk larutan nutrisi ABMix dengan
akar yang disebabkan oleh cendawan konsentrasi 3 ml, 5 ml dan 7 ml. Sampel
Rhizoctonia solani khun. Penyakit ini yang digunakan adalah Sawi ( Brassica
sering menyerang tanaman muda atau juncea).
waktu dipersemaian. Sehingga hasil Dibuat rak hidroponik dengan
produksi sawi saat ini pemasarannya ukuran 1x1 meter. Disiapkan bak
masih disekitar pasar lokal (Sunarjono, penampungan air sebagai wadah nutrisi.
H. 2009). Dilarutkan nutrisi A dan nutrisi B ke
Salah satu cara untuk menghasilkan dalam air dalam wadah penampungan
produk sayuran yang berkualitas tinggi sesuai dengan konsentrasi yang
secara kontinyu dengan kuantitas yang diinginkan. Tanam bibit sayuran di media
tinggi per tanamannya adalah budidaya tanam (rockwool). Alirkan nutrisi
dengan sistem hidroponik. menggunakan aerator menuju media
Pengembangan hidroponik di Indonesia tanam tersebut.
cukup prospektif mengingat beberapa hal Pengamatan pertumbuhan tanam-
sebagai berikut, yaitu permintaan pasar an meliputi jumlah daun, panjang daun,
sayuran berkualitas yang terus lebar daun, tinggi tanaman, panjang
meningkat, kondisi lingkungan/ iklim tangkai daun. Pengamatan produksi di
yang tidak menunjang, kompetisi lakukan setelah panen dengan
penggunaan lahan, dan adanya masalah menimbang berat basah keseluruhan
degradasi tanah (Rosliani, R dan tanaman. Pengamatan kandungan tanam-
Sumarni, N. 2005). an berdasarkan uji analisa laboratorium
Hidroponik merupakan pertanian dengan mengamati serapan unsur hara
masa depan sebab hidroponik dapat dan kandungan klorofil.
diusahakan di berbagai tempat, baik di
desa, di kota, di lahan terbuka atau di atas HASIL DAN PEMBAHASAN
apartemen sekalipun. Hidroponik dapat
diusahakan sepanjang tahun tanpa Hasil analisis statistika dari semua
mengenal musim. Oleh karena itu, harga parameter pengamatan dapat dilihat dari
jual hasil panennya tidak khawatir akan tabel dibawah ini.
jatuh. Pemeliharaan tanaman hidroponik
pun lebih mudah karena tempat budi
19
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
20
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
faktor tersebut, apabila salah satu atau Kandungan Klorofil A dan Klorofil B
semua faktor tidak mendukung maka 2.50
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tidak dapat berjalan dengan baik. 2.00
1.50
Berat Tanaman
1.00
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman
sawi dengan berat tertinggi adalah sawi 0.50
dengan pemberian nutrisi ABMix dengan
0.00
konsentrasi 7 ml dengan berat 0,83 gram, 3ml 5ml 7ml 3ml 5ml 7ml
sedangkan tanaman sawi dengan berat
terendah yaitu sawi dengan pemberian Klorofil A Klorofil B
larutan nutrisi ABMix konsentrasi 5 ml Selada
dengan berat 0,74 gram.
Pertambahan berat tanaman tentu
dipengaruhi oleh tinggi tanaman, luas dan Berdasarkan hasil analisis laboratorium,
jumlah daun. Menurut Darmawan dan kandungan tertinggi klorofil A pada
Baharsjah (2010), pertumbuhan tanaman tanaman sawi terdapat pada tanaman sawi
dapat didefenisikan sebagai bertambah dengan pemberian nutrisi Abmix
besarnya tanaman yang diikuti oleh konsentrasi 7ml dengan nilai 2,7
peningkatan bobot kering. Proses sedangkan kandungan terendah klorofil A
pertumbuhan tanaman terdiri dari pada tanaman sawi terdapat pada
pembelahan sel kemudian diikuti oleh tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
pembesaran sel dan terakhir adalah Abmix konsentrasi 3ml dengan nilai 2,63.
diferensiasi sel. Kandungan tertinggi klorofil B
Menurut Lakitan (2007), pada tanaman sawi terdapat pada
pemberian zat pengatur tumbuh dalam tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
konsentrasi yang sesuai dapat Abmix konsentrasi 5ml dengan nilai 2,69
meningkatkan morfogenesis tanaman, sedangkan kandungan terendah klorofil B
tetapi apabila zat pengatur tumbuh pada tanaman sawi terdapat pada
diberikan dalam konsentrasi yang tanaman sawi dengan pemberian nutrisi
berlebihan maka akan menjadi Abmix konsentrasi 7ml dengan nilai 2,19.
penghambat bagi pertumbuhan Tanaman yang memiliki
morfogenesis tanaman. Berkurangnya kandungan klorofil yang tinggi dapat
tinggi tanaman, daun yang terbentuk disebabkan oleh pemberian nutrisi yang
menjadi lebih sedikit sehingga cukup. Unsur hara yang terpenuhi
pembentukan karbohidrat hasil asimilasi menyebabkan pertumbuhan tanaman
tanaman juga menurun, yang akan menjadi maksimal sehingga proses
menyebabkan penurunan berat basah fotosintesis berlangsung dengan baik pula
tanaman serta berat kering tanaman. dan mengoptimalkan pembentukan
klorofil. Tanaman yang memiliki
kandungan klorofil yang rendah dapat
disebabkan oleh kurangnya serapan unsur
hara. Tanaman yang kekurangan unsur
hara tersebut menunjukkan gejala
21
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
22
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
DAFTAR PUSTAKA
Anjeliza, R., dkk. 2013. Pertumbuhan
dan Produksi Tanaman Sawi Hijau
Brassica juncea Pada Berbagai
Desain Hidroponik. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
23
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 2 Nomor. 02 Desember 2017
24